PRINSIP Tingkat sanitasi dan higine yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap aspek pembuatan obat.
Ruang lingkup sanitasi & higine meliputi :
Personil Bangunan Peralatan & perlengkapan Bahan pembersih & desinfeksi Dan segala sesuatu yang dapat menyebabkan pencemaran produk. HIGINE PERORANGAN 1. Tiap personil yang masuk area pembuatan hendaklah mengenakan pakaian pelindung yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.
2. Prosedur higiene perorangan persyaratan untuk
mengenakan pakaian pelindung hendaklah diberlakukan bagi semua personil yang memasuki area produksi baik karyawan purna waktu, paruh waktu atau bukan karyawan di area pabrik seperti kontraktor, pengunjung, inspektur dll. 3. Untuk menjamin perlindungan produk dari pencemaran, pakaian kerja kotor dan lap pembersih kotor hendaklah disimpan dalam wadah tertutup hingga saat pencucian.
4. Program higiene yang rinci dibuat dan diadaptasikan
terhadap berbagai kebutuhan didalam area pembuatan.
5. Semua personil hendaklah menjalani pemeriksaan
kesehatan pada saat di rekrut, sesudah pemeriksaan awal dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja dan kesehatan personil, serta pemeriksaan mata ecara berkala 6. Semua personil hendaklah menerapkan higine perorangan yang baik, dilatih mengenai penerapan higine perorangan.
7. Tiap personil yang mengidap penyakit atau menderita
luka terbuka yang dapat merugikan mutu produk hendaklah dilarang mengenai produk awal, bahan pengemas, sampai obat jadi. Hendaklah dibuat peraturan bahwa tiap personil yang mengidap penyakit atau mempunyai luka terbuka segera melapor kepada atasan langsung. Tiap atasan hendaklah memastikan bahwa peraturan tersebut dilaksanakan secara konsisten dan mengamati apakah ada personil yang mengidap penyakit atau mempunyai luka terbuka.
8. Semua personil diperintahkan dan didorong untuk
melaporkan kepada atasan langsung tiap keadaan. 9. Hendaklah di hindarkan persentuhan langsung dengan antara tangan oprator dengan bahan awal, bahan pengemas, bagian peralatan yang bersentuhan dengan produk
10. Personil diintruksikan mencuci tangan menggunakan
sarana mencuci tangan sebelum memasuki area produksi. Untuk tujuan itu perlu di pasang poster yang sesuai.
11. Merokok, makan minum, memelihara tanaman,
menyimpan makanan minuman dan obat pribadi hanya di perbolehkan di area tertentu dan dilarang di dalam area produksi, laboratorium, area gudang dan area lain. Di area produksi, area gudang, laboratorium dan area lain dapat disediakan ruangan khusus hanya untuk air minum dan diberi tanda. SANITASI BANGUNAN DAN FASILITAS
1. Bangunan yang digunakan untuk pembuatan obat
hendaklah di desain dan dikonstruksi dengan tepat untuk memudahkan sanitasi yang baik. 2. Hendahlah tersedia dalam jumlah yang cukup sarana toilet dengan venitasi yang baik dan tempat cuci bagi personil yang letaknya mudah diakses dari area pembuatan. 3. Disediakan sarana yang memadai untuk penyimpanan pakaian personil dan milik pribadinya di tempat yang tepat. Sarana penyimpanan pakaian rumah hendaklah didesain sedemikian rupa sehingga ada pemisahan kompartemen penyimpanan pakaian dan sepatu. Kompartemen penyimpanan hendaklah dilengkapi dengan sistem ventilasi yang dapat menghilangkan bau dan kelembaban serta sistem yang dapat menampung kotoran atau debu yang mungkin lepas dari sepatu. 4. Penyimpanan, penyiapan dan konsumsi makanan dan minuman hendaklah dibatasi di area khusus (kantin). Sarana ini hendaklah memenuhi standar saniter.
5. Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk,
dikumpulkan di dalam wadah yang sesuai dan dibuang secara teratur dan berkala. Hendaklah ada prosedur dan jadwal pengosongan dan pembersihan tempat sampah, yang dilengkapi dengan penandaan, untuk menghindarkan penumpukan sampah.
6. Rodentisida, insektisida, agen fumigasi dan bahan
sanitasi tidak boleh mencemari peralatan bahan awal bahan pengemas, bahan yang sedang diproses atau produk jadi. 7. Rodentisida, insektisida, agen fumigasi hendaklah tidak di gunakan kecuali yang sudah terdaftar dan di gunakan sesuai peraturan terkait untuk menghindari pencemaran terhadap peralatan, bahan awal, wadah, bahan pengemas dan label atau produk jadi. 8. Hendaklah ada prosedur tertulis yang menujukkan penanggung jawab untuk sanitasi serta menguraikannya dengan rinci mengenai jadwal, metode, peralatan, dan bahan pembersih yang di gunakan. 9. Prosedur sanitasi berlaku untuk pekerjaan yang di laksanakan oleh kontraktor , karyawan sementara, maupun karyawan purnawaktu selama pekerjaan operasional biasa. 10. Dihindarkan segala praktik yang tidak higenis di area pembuatan atau area lain yang dapat berdampak merugikan mutu produk. PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN 1. Setelah digunakan, peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dijaga dan disimpan. Sebelum dipakai, kebersihannya diperiksa. Peralatan yang sudah dibersihkan : a) hendaklah diberi label yang sesuai. b) disimpan dalam keadaan bersih dan kering c) sambil menunggu pemakaian selanjutnya hendaklah diberi penutup bersih dan kering dari bahan yang tidak melepaskan serat, misalnya bahan plastik, khusus untuk peralatan tersebut d) disimpan di ruangan yang tingkat kebersihannya sama dengan tingkat kebersihan waktu peralatan tersebut digunakan. 2. Metode pembersihan dengan cara vakum atau cara basah lebih dianjurkan. 3. Pembersihan, penyimpanan peralatan yang dapat di pindah-pindahkan dan penyimpanan bahan pembersih hendaklah dalam ruangan terpisah dari ruangan pengolahan. 4. Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk pembersihan dan sanitasi peralatan serta wadah yang di gunakan dalam pembuatan obat hendaklah dibuat, divalidasi, dan ditaati. 5. Catatan mengenai pelaksanaan pembersihan, sanitasi, sterilisasi dan inspeksi sebelum penggunaan peralatan disimpan secara benar 6. Desinfektan dan deterjen di pantau terhadap pencemaran mikroba. VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITASI 1. Prosedur tertulis hendaklah mencantumkan : Penanggung jawab untuk pembersihan alat; Jadwal pembersihan, termasuk sanitasi, bila perlu; Deskripsi lengkap dari metode pembersihan dan bahan pembersih yang digunakan; Instruksi pembongkaran dan pemasangan kembali tiap bagian alat, bila perlu, untuk memastikan pembersihan yang benar; Instruksi untuk menghilangkan atau meniadakan identitas bets sebelumnya; Intruksi untuk melindungi alat yang sudah bersih terhadap kontaminasi sebelum digunakan Inspeksi kebersihan alat segera sebelum digunakan Menetapkan jangka waktu maksimum yang sesuai untuk pelaksanaan pembersihan alat setelah digunakan produksi.
2. Prosedur pembersihan, sanitasi dan higiene
hendaklah di validasi dan di evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas produk memenuhi persyaratan
3. Hendaklah tersedia persediaan tertulis dan catatan
pelaksanaan tindakan, kesimpulan yang dicapai untuk pembersihan dan sanitasi, hal-hal tentang personal, pemantauan lingkungan dan pengendalian hama. TERIMA KASIH