Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Besaran Skalar yaitu besaran yang hanya memiliki


besar atau nilai tetapi tidak memiliki arah
misalnya : massa, jarak, waktu dan temperatur
Besaran Vektor adalah jenis besaran yang
mempunyai besar dan arah, artinya besaran yang
pengukurannya tergantung pada sistem
koordinat.
Misalnya : gaya, percepatan dan kecepatan

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Notasi Vektor

Vektor digambarkan atau dilukiskan sebagai anak panah


mempunyai titik tangkap adalah tempat permulaan vektor itu
bekerja.
Panjang anak panah menunjukkan besar (harga) vektor dan
arah panah adalah arah vektor itu bekerja

Garis Kerja

A B

Ket : A = titik tangkap, B = arah panah,


Panjang AB = besar vektor
Arah panah AB = arah vektor

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Vektor Satuan
Vektor Satuan adalah vektor yang besarnya 1 satuan
Vektor satuan pada arah positif sumbu x, y dan z diberi
j dan k
tanda : i,

a
i
Komponen Vektor

Sebuah vektor dapat diuraikan atas komponen-komponennya


terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z yaitu berturut-turut
adalah Ax, Ay, dan Az
sehingga dapat dituliskan sebagai:

Besar adalah:

Arah ditentukan oleh sudut dari masing-masing sumbu.

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Komponen Vektor

Komponen dalam dua dimensi dapat ditentukan secara


analitis dari besar A dan sudut

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Operasi Vektor
Penjumlahan Vektor
Jumlah dua vektor dan B seperti gambar menghasilkan
vektor resultan R:
R=A+B
Besar R dihitung dengan:
a) Aturan cosinus

Dengan adalah sudut apit antara


pangkal A dan B R

b) Aturan sinus B

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Selisih Dua Vektor
Selisih antara vektor dan B menghasilkan
vektor resultan R (lihat gambar):
R=AB
Besar R dihitung dengan:

Dengan adalah sudut apit antara pangkal A dan B

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Perkalian Vektor
a) Perkalian Vektor dengan skalar
perkalian vektor dengan skalar menghasilkan
besaran vektor :
A=cB
dengan c adalah skalar
b) Perkalian titik (dot product)
perkalian titik antara dua vektor menghasilkan
besaran skalar
A . B = A B cos
dengan adalah sudut apit antara pangkal A dan B

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Sifat perkalian titik antara vektor:

1. Jika A.B=0 maka A=0 tau B=0 atau kedua vektor tersebut saling
tegak lurus
2. Jika A dan B sejajar maka A.B = AB
3. Perkalian titik sebuh vektor dengan dirinya sendiri = kuadrat besar
vektor itu
A.A = A2
4. Perkalian titik bersifat komutatif
A.B = B.A
5. Perkalian titik memenuhi aturan perkalian distribusi
(A+B).C = A.C + B.C
6. Perkalian titik dapat ditulis dalam bentuk komponen kedua vektor
itu. Misalkan perkalian titik
A = Axi + Ayj + Azk dan B = Bxi + Byj + Bzk
Perkalian titik A.B dapat ditulis:
A.B = (Axi + Ayj + Azk) . (Bxi + Byj + Bzk) = Ax Bx + Ay By + Az Bz

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


c) Perkalian Silang (cross Product)
Perkalian silang antara dua vektor menghasilkan
vektor baru yang arahnya tegak lurus bidang yang
memuat kedua vektor (bidang tempat kedua vektor
berada perhatikan gambar)
AxB

C=AxB B

dengan

C = A B sin
Bx A

arah C ditentukan sesuai arah maju sekrup putar


kanan dari A ke B

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Sifat perkalian silang antara dua vektor:
1. Jika adalah sudut apit antara kedua vektor
dan n adalah vekor satuan yang tegak lurus
kedua vektor, maka perkalian silang A dan B
ditulis sebagai :
A x B = (A B sin ) n
2. Perkalian silang antara dua vektor A dan B
dapat dihitung dengan determinan atau
aturan sarrus.
= (Ay Bz Az By ) i + ( Az Bx Ax Bz) j + (Ax By Ay Bx) k

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


3. Jika A dan B sejajar maka A x B = 0
4. Dari definisi perkalian silang, berlaku :
AxA=0
A x B = -B x A
5. Perkalian silang memenuhi hukum distributif
A x (B+C) = A x B + A x C
6. Perkalian silang antara vektor-vektor satuan i, j,
dan k adalah
ixj=k jxk=i kxi=j
j x i =-k k x j =-i i x k =-j
ixi=jxj=kxk=0

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Contoh Soal
Diketahui 3 buah vektor masing-masing A=6i+13j-
4k, B=3i+2j-2k dan C adalah satuan. Diketahui
pula bahwa C tegak lurus A.
a. Berapa sudut antara A dan B
b. Bila C tidak sejajar B dan A = B x C, berapa
sudut apit antara B dan C

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


Penyelesaian
a. Vektor A=6i+13j-4k memiliki komponen Ax=6, Ay=13, Az=-4,
sedangkan B=3i+2j-2k memiliki komponen Bx=3, By=-2, Bz=-2.
Misal sudut antara A dan B adalah . Sudut dapat
ditentukan melalui hubungan perkalian titik
A . B = A B cos
untuk ruas kiri
A.B = Ax Bx + Ay By + Az Bz
= (6x3) + (13x-2) + (-4x-2)
= 18 26 + 8 = 0
Dengan demikian A B cos = 0. karena A dan B tidak nol,
maka persamaan tersebut berlaku hanya bila cos = 0,
dengan kata lain = 90

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar


b. Karena A.B = 0, berarti A tegak lurus terhadap B
karena diketahui bahwa A tegak lurus terhadao C, dan A juga
tegak lurus terhadap B, dan
A=BxC
sehingga
A = B C sin
dengan adalah sudut apit antara B dan C, sehingga

= sin-1 (1) = 90
Jadi sudut yang dibentuk antara B dengan C adalah =90,
yang berarti B juga tegak lurus terhadap C

Rizka Nurlaila, S.Si, M.Si - Fisika Dasar

Anda mungkin juga menyukai