Anda di halaman 1dari 24

WABAH

OLEH
Drh. HISWANI, M.KES
Pengertian Wabah
• Dari sudut epidemiologi wabah berarti suatu
peningkatan kejadian kesakitan atau kematian suatu
penyakit disuatu tempat tertentu, yang melebihi
keadaan biasanya.
• Dari Undang-undang No.4 Tahun 1984 wabah adalah
kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan
yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka.
Dalam pengertian wabah ada 4 hal yang
perlu dipahami:
• Penyakit menular, adalah penyakit yang disebabkan
oleh suatu microorganisme, yang ditularkan dari
penderita atau reservoirnya kepada manusia lain
yang rentan.
• Keadaan yang lazim jumlah penderita suatu penyakit
menular dalam suatu masyarakat atau wilayah sangat
bervariasi tergantung dari penyebab penyakit, sifat2
penduduk yang terserang serta lingkungan dimana
penyakit tersebut terjangkit. Pada umumnya jumlah
penderita penyakit menular diamati dalam satu
kurun waktu tertentu.
Lanjutan
• Peningkatan jumlah penderita, melebihi nilai rata-
rata.
• Dapat menimbulkan malapetaka, terjadinya suatu
kasus penyakit menular dengan penderita tunggal,
tetapi penyakit tersebut sudah lama tidak ditemukan
atau sama sekali belum diketahui, maka keadaan
yang seperti ini telah dianggap mempunyai potensi
untuk menimbulkan malapetaka.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya
wabah
• Menurut Gordon dan Le Richt adanya:
1. Host
2.Bibit Penyakit
3.Lingkungan
• Pada dasarnya semua faktor yang terdapat
pada ketiga unsur diatas dapat memprngaruhi
timbulnya keadaan wabah.
Penanggulangan
• Pengertian penanggulangan yaitu suatu
proses yang meliputi upaya menetapkan
munculnya keadaan wabah, upaya
penanggulangan keadaan wabah serta upaya
menetapkan berakhirnya keadaan wabah.
• Ketiga upaya tersebut yang dilakukan saling
berhubungan dan mempengaruhi.
Kegiatan penanggulangan wabah
• Menetapkan terjangkitnya keadaan wabah
untuk dapat menetapkan terjangkitnya atau tidaknya
suatu wabah, perlu dilakukan pengumpulan data,
penganalisa data dan penarikan kesimpulan.
• Agar kesimpulan tersebut sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya perlu dimiliki suatu pedoman
pengambilan kesimpulan. Pedoman yang dimaksud
dikenal dengan nama Nilai Batas Keadaan Wabah.
Melaksanaan penanganan keadaan Wabah

• Melaksanakan penanganan wabah, harus


dilakukan yaitu:
1. Kegiatan2 yang ditujukan kepada penderita.
2. Kegiatan2 yang ditujukan pada masyarakat.
3. Kegiatan2 berakhirnya keadaan wabah.
Cara menetapkan berakhirnya keadaan
wabah.
• Keadaan wabah adalah suatu keadaan darurat,cara
menetapkan berakhirnya keadaan wabah adalah
sama dengan menetapkan terjangkitnya wabah,
yakni melakukan pengumpulan data, penganalisa
data dan menarik kesimpulan.
• Penarik kesimpulan disini juga memanfaatkan Nilai
batas keadaan wabah yang telah ditetapkan.
Pelaporan wabah
• Pada dasarnya laporan wabah meliputi
laporan terjangkitnya keadaan wabah,
penanganan wabah serta laporan berakhirnya
keadaan wabah.
• Semua laporan dipersiapkan oleh puskesmas
untuk dikirim ke Dinas Kesehatan dalam
rangka penyusunan rencana2 dan
pelaksanaan rencana kerja penanggulangan
wabah.
Lanjutan
• Selain ketiga faktor diatas yang terpenting
ialah Herd immunity yang terdapat pada
pejamu, faktor patogenisiti yang terdapat
pada bibit penyakit serta faktorlingkungan
yang buruk yang terdapat pada lingkungan.
Herd immunity
• Adalah kekebalan masyarakat atau daya tahan
masyarakat terhadap penyebaran penyakit infeksi
karena sebagian besar anggota masyarakat memiliki
kekebalan terhadap penyakit infeksi tersebut.
• Dari pengertian diatas jelas jika suatu daerah berhasil
dilaksaakan program imunisasi, maka kekebalan
masyarakat terhadap terhadap penyakit yang ingin
dicegah dg imunisasi tsb akan tinggi sehingga wabah
tidak mudah terjadi.
Lanjutan
• Sebaliknya jika kekebalan masyarakat tsb rendah,
maka maka masyarakat mudah terserang penyakit yg
apabila jumlah penderitanya meningkat dg pesat,
timbullah keadaan wabah.
• Dalam keadaan tertentu sekalipun sebagian besar
anggota masyarakat telah memiliki krkrbalan, dapat
saja timbul keadaan wabah. Ini berati terjadinya
penurunan herd imunity pd masyarakat tersebut.
Menurun kekebalan masyarakat
tersebut dapat dipengaruhi:
• Apabila sebagian besar dari masyarakat
tidakkebal lagi oleh karena:
1. Penambahan atau kedatangan orang2 yang
tidak kebal pada kelompok tersebut.
2. Pengurangan atau kepergian orang2 yang
kebal dari kelompok tersebut.
3. Terjadinya perubahan sifat antigenisiti dari
bibit penyakit tersebut..
Apabila masyarakat tidak memiliki
kekebalan
• Lazimnya anggota masyarakat jika sebagian
anggota masyarakat sekitar 80% memiliki
kekebalan, maka kelompok masyarakat yang
lainnya yang kebetulan tidak memiliki
kekebalan.
• Syaratnya ialah apabila ditemukan
penyebaran merata dari anggota masyarakat
yang dimaksud
Lanjutan
• Jika kebetulan penyebaran tersebut tidak
merata, dalam arti terjadi pengelompokkan
dimana anggota masyarakat yang memiliki
kekebalan berkelompok secara terpisah dg
anggota masyarakat yang tidak memiliki
kekebalan
Patogenisiti
• Faktor kedua yang mempengaruhi timbulnya
wabah ialah sifat patogenisiti dari bibit
penyakit.

• Secara umum disebutkan bahwa makin besar


kemampuan kuman menimbulkan penyakit,
maka makin besar pula kemungkinan penyakit
tersebut menjadi wabah.
Lanjutan
• Keadaan yang seperti ini disebut bibit penyakit
dengan patogenisiti kuat (high pathogenicity)
misalnya cacar (smallpox)
• Pada penyakit cacar, hampir setiap orang yang kontak
dengan virus cacar akan menjadi sakit, sehingga
dapat mendorong timbulnya keadaan wabah.
• Sebaliknya pada penyakit polio, tidak semua orang
yang kontak menjadi sakit. Oleh karenanya
digolongkan dengan patogenisiti lemah (Low
pathogenicty).
Rumus patogenisiti

Jumlah yang sakit


═ ------------------------
Jumlah orang yang kontak dg agen
Lingkungan yang buruk
• Contoh ketika terjadi bencana alam, keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan, bagi
host, karena host berada dalam keadaan
rentan, kurang istirahat serta tidak cukup
makan ,tetapi banyak ditemukan bibit
penyakit disekitarnya. Oleh karenanya mudah
terjadi wabah penyakit.
Macam wabah
• Tergantung dari sifat-sifat yang dimilikinya:
1. Point source epidemic yaitu:
 Timbulnya gejala penyakit yang cepat
 masa inkubasi penyakit yang pendek
 episode penyakit merupakan peristiwa tunggal
 waktu munculnya penyakit jelas
 Lenyapnya penyakit dalam waktu yang cepat.
Keadaan yang seperti ini pada peristiwa keracunan
makanan.
Lanjutan
2. Contagius disease epidemic (propagated epidemic)
keadaan wabah yang sitandai:
 Timbulnya gejala penyakit yang pelan
 Masa inkubasi penyakit yang panjang
 Episode penyakit yang bersifat majemuk
 Waktu munculnya penyakit tidak jelas.
 Lenyapnya penyakit dalam waktu lama.
Keadaan wabah yang seperti ini terjadi pada wabah
penyakit menular.
Lanjutan
• 3. Mix souce epidemic (wabah campuran)
Suatu keadaan wabah yang disamping
ditemukan gejala2 dari wabah bentuk
pertama juga ditemukan gejala wabah bentuk
kedua.
• Karena gejala-gejala pada wabah campuran ini
tidak khas,sering mengacaukan interpretasi
sehingga dapat mempersulit upaya
penanggulangannya.

Anda mungkin juga menyukai