Anda di halaman 1dari 30

PENYELIDIKAN WABAH

Definisi Wabah
Tips Penyebaran Wabah
• Penyebaran agent merupakan faktor
penentu yang penting dalam terjadinya
wabah.
• Penyebaran tersebut dibagi menjadi dua
tipe, yaitu tipe prosodemik dan tipe
holomiantik.
• Pada wabah berbagai penyakit, tipe
penyebaran tersebut dapat tampak teratur.
Penyebaran Prosedemik
• Penyebaran penyakit dapat terjadi dari
orang ke orang, sehingga relatif berjalan
lebih lambat dan berupa penyakit menular.
• Apabila dibuat kurva antara jumlah
penderita meningkat secara lambat
sehingga kurvanya landai.
• Apabila penyakit dapat menimbulkan
kekebalan, maka wabah akan menyusut
dengan sendirinya sehingga suatu ketika
akan berhenti.
Penyebaran Holomiantik
Penyebaran secara holomiantik dapat terjadi pasa penyakit
menular dan tidak menular, apabila:
1.Paparan agent terjadi sekaligus seperti pada air,
makanan, udara, dll.
2.Paparan agent secara kontinu dikeluarkan dari reservoir
melalui media lingkungan seperti air sumur yang
mengandung agent kemudian digunakan penduduk, atau
limbah yang terus membawa agent kemudian masuk
kerantai makanan, maka pola penyebaran penyakit akan
tampak cepat.
• Penyebaran holomiantik biasanya terjadi
lewat media tidak hidup seperti air, udara,
makanan, debu, dll.
• Penderita penyakit akan terus bertambah
apabila reservoir agent tidak dihentikan,
tetapi pada penyakit menular ada
kemungkinan bahwa yang dapat sembuh
dan membentuk antibodi tidak akan terkena
penyakit lagi dan lama kelamaan jumlah
penderita akan menurun, sekalipun
reservoir masih ada
Proses Terjadinya Wabah
• Peningkatan jumlah penderita dapat terjadi
dalam waktu singkat karena beberapa alasan
sebagai berikut :
1. Terjadi perubahan kualitas lingkungan,
sehingga.
2. Terdapat agent baru, sehingga semua orang
sangat peka terhadapnya.
3. Distribusi kepekaan H berubah, sehingga
proporsi H yang peka sangat banyak.
Perubahan Kualitas
Lingkungan
Wabah Sebagai Penyakit
Menular
1. Agent penyakit harus dapat keluar dari
reservoir melalui suatu portal of exit.
2. Agent harus dapat bertahan di dalam
lingkungan untuk beberapa waktu dalam
keadaan baik.
3. Harus ada media yang dapat membawa
agent ke host lain.
4. Agent harus dapat memasuki tubuh host
lain melalui portal of entry.
Faktor Penting Dalam Upaya
Pencegahan Wabah
Portal Of Exit
• Agent tidak dapat keluar dari tubuh host dalam
keadaan hidup apabila tubuh dapat
memastikannya, baik dengan bantuan
pengobatan yang sempurna tauapun atas dasar
kekuatan sendiri, maka penularan tidak dapat
berlangsung.
• Pengobatan yang tidak tuntas bagi penderita
yang sembuh, masih membawa agent dan
disebut sebagai carrier.
• Portal of exit dari berbagi agent berbeda,
tergantung lokasi jaringan tubuh yang
terserang penyakit.
• Penyakit Cholera misalnya, merupakan
penyakit yang menyerang usus halus,
vibrio cholera dapat ditemukan di dalam
tinja atau muntahan, jadi portal of exitnya
adalah saluran pencernaan.
Survival (Daya Tahan Hidup)

Suatu agent jika mampu bertahan (survive)


di luar tubuh dalam waktu yang lama, maka
memperbesar kemungkinan agent tersebut
menemukan media transmisi dan memasuki
tubuh host, hal tersebut akan menunjang
perkembangbiakannya.
Media Transmisi
• Media transmisi adalah media yang
membawa atau menyebarkan agent
penyakit. Media transmisi dapat dibagi
menjadi dua golongan, yakni media yang
hidup (vektor) dan yang tidak hidup
(Vehicle)
• Media transmisi yang tidak hidup dapat berupa:
1. Air yang digunakan untuk minum, mandi, cuci, irigasi,
dll.
2. Susu: yang berasal dari hewan yang sakit, pemerah
susu yang membawa kuman (carrier), wadah susu yang
kotor, pasteurisasi yang tidak sempurna, kontaminasi
dari tempat menyimpan.
3. Makanan yang terkontaminasi mikroba atau zat kimia
4. Udara
5. Tanah atau Debu
6. Tinja, Muntahan,pakaian dan perabot makan
7. Tangan terkontaminasi dan membawanya ke mulut yang
dikenal sebagai penularan fekaloral.
Portal Of Entry
Daya Tahan Kultural
Wabah Penyakit Tidak
Menular
• Penyakit tidak menular dapat mewabah
apabila jumlah kasus melebihi rata-rata
+2SD-nya sesuai defenisi wabah.
• Kemungkinan terjadinya wabah penyakit
tidak menular dapat dipengaruhi oleh:
1.Kepadatan penduduk tinggi, sehingga
paparan sekaligus.
2.Agent secara konstan dikeluarkan dari
suatu sumber dan memapari masyarakat.
Contoh Kasus Wabah
Penyakit-penyakit Menular
yang Dilaporkan
• Unsur kejadian yang dinyatakan luar biasa jika ada
unsur:
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit dan kematian terus-
menerus selama 3 kurung waktu berturut-turut menurut
jenis penyakit.
3. Peningkatan kejadian penyakit dan kematian 2 kali lipat
lebih dibandingkan periode sebelumnya.
4. Penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan
2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-
rata per bulan dalam setahun lamanya.
Klasifikasi Penyakit
Menular
• Penyakit karantina atau penyakit wabah penting
1. Cholera
2. Pes
3. Poliometris
4. Difteri
• Penyakit potensial wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat
atau mempunyai mortalitas tinggi dan memerlukan tindakan segera
1. DHF
2. Diare
3. Campak
4. Pertusis
5. Rabies
• Penyakit potensial wabah/KLB lainnya
dan beberapa penyakit penting : malaria,
tetanus, hepatitis dll.
• Penyakit menular yang tidak potensial
wabah tetapi diprogramkan.
• Pengelompokkan penyakit menular dari
orang ke orang yaitu: Cholera, Pes,
Poliometris, DHF, Diare, Rabies,Influenza,
dll.
Faktor yang Digunakan dalam
Pengendalian Wabah

Pengendalian Sumber Hilangkan Transmisi Tingkatkan Kekuatan


Agent Host
Pengobatan Penderita Hygiene Perseorangan Imunisasi
(Isolasi Penderita) Sanitasi Lingkungan
Profilaksis Kimiawi
Pengendalian Reservoir Pengendalian Vektor
Hewan Desinfeksi
Pengendalian Reservoir Sterilisasi
Perlindungan Nutrisi
Fisik
Deteksi Kaus Secara Cegah Penjalaran
Aktif
• Penelitian untuk mencari penyebab dan
cara pengendaliannya, yaitu :
1.Melakukan wawancara dengan penderita
penyakit.
2.Mencari kejadian luar biasa sebelum
wabah.
3.Mencari tahu kapan terjadinya wabah.
Upaya-upaya
Penanggulangan Wabah
Pencegahan Primer
Pencegahan Primer : pencegahan yang
mempunyai tujuan agar agent tidak dapat
memasuki tubuh.
a.Memutuskan transmisi dengan memperbaiki
kualitas lingkungan sehingga tidak terjadi vektor
penyakit.
b.Tingkatkan status kesehatan host yang berisiko
tinggi, terutama dengan meningkatkan gizi,
imunitas dan hygiene perorangan.
Pencegahan Sekunder
• Pencegahan Sekunder merupakan upaya
pencegahan agar orang yang telah sakit agar
sembuh, menghambat progresifitas penyakit,
menghindarkan komplikasi. Upaya yang
dilakukan adalah:
a. Mendeteksi secara aktif mereka yang kontak
dengan penderita.
b. Mencari status penyakit secara dini dan memberi
pengobatan yang cepat dan tepat sehingga tidak
menjadi sakit.
Pencegahan Tersier
• Pencegahan tersier merupakan usaha
agar mereka yang telah sakit tidak
menyebaran atau menularkan penyakit ke
sekitarnya. Upaya yang dilakukan:
a.Mengisolasi penderita
b.Pengobatan yang tuntas sehingga tidak
terjadi carrier, cacat dan kematian.
• Pencegahan yang lebih baik adalah:
a.Memantau kualitas lingkungan sehingga
penyakit tidak terjadi
b.Vaksinasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai