Jumlah Sample:
Penelitian dilaksanakan di BP4
Yogyakarta dengan sampel 22 di
bagi menjadi 2 kelompok masing -
masing terdiri dari 11 orang pasien
PPOK yang mengalami penurunan
kualitas hidup.
Tekhnik Pengambilan Sampel :
Pengambilan sampel Randomisasi yang
bersifat quasi eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian pre-
test dan post-test control group design.
Kriteria sampel :
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
PPOK yang bersedia ikut dalam program
penelitian di BP 4 Yogyakarta yang
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Tujuan :
Untuk membuktikan peranan latihan
endurance meningkatkan kualitas
hidup pasien PPOK lebih baik
daripada latihan pernapasan.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) tahun ke tahun. Angka kejadian PPOK di
merupakan salah satu dari kelompok penyakit Indonesia diperkirakan mencapai 4,8 juta
tidak menular yang telah menjadi masalah penderita dengan prevalensi 5,6 persen. Jumlah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini kasus PPOK di BP4 Yogyakarta tahun 2007 dari
disebabkan oleh meningkatnya usia harapan 10 besar penyakit untuk pasien rawat jalan,
hidup dan semakin tingginya pajanan faktor PPOK menempati urutan ke 8 dengan 1401
risiko, seperti faktor pejamu semakin banyaknya kasus, dan rawat inap menempati uratan ke 5
jumlah perokok khususnya pada kelompok usia dengan 51 kasus, sedangkan untuk tahun 2010
muda, serta pencemaran udara di dalam ruangan pasien rawat jalan menempati ururtan ke 6
maupun di luar ruangan dan di tempat kerja. dengan jumlah kasus 646 pasien dan pasien
Penyakit Paru Obstruktif Kronik merupakan rawat inap menempati urutan ke 3 dengan 92
penyakit pernafasan yang prevalensi, tingkat pasien (Laporan tahunan BP4 Yogyakarta).
Hasil :
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan maka nilai total SGRQ pada
kelompok-2 lebih besar 19 point daripada
kelompok-1 dapat disimpulkan bahwa
latihan endurance meningkatkan kualitas
hidup lebih baik dari pada latihan
pernapasan pada pasien PPOK di BP4
Yogyakarta
Sekian
Dan
Terima Kasih
Wassalammualaikum