Anda di halaman 1dari 20

DISKUSI TOPIK

CONDUCT DISORDER
(GANGGUAN PERILAKU)

Pembimbing : dr. Isa M. Noor, Sp.KJ (K)

Disusun oleh:
Fadhilla Rahma Jodi Putri
Mustika Dinna Wikantari

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA

RS JIWA ISLAM KLENDER JAKARTA TIMUR

2018
CASE VIGNETTE
Seorang anak laki-laki, 8 tahun, baru saja diskors dari sekolah untuk keempat kalinya karena
perilaku kekerasan terhadap anak-anak lain di sekolahnya, yang seringkali mengakibatkan
luka-luka. Dia baru saja masuk sekolah ini selama sembilan bulan.
Dia tinggal di rumah bersama ibunya dan hanya melihat ayahnya sesekali, selama liburan
sekolah. Ayahnya memiliki riwayat perilaku anti-sosial, dengan sejumlah pelanggaran remaja,
dan ada riwayat keluarga penyalahgunaan alkohol.
Dia dititipkan di penitipan anak sejak berumur satu tahun. Pekerjaan ibunya mengharuskannya
untuk jauh dari rumah untuk waktu yang lama dan pengaturan penitipan anak yang dilakukan
oleh ibunya direncanakan dengan buruk.
Ibunya melaporkan masa kecil anaknya yang 'sangat normal'. Tidak ada catatan tentang
perilaku atau perkembangan sebelumnya, karena keluarganya telah pindah ke negara lain.
Sekolah tersebut segera menghubungi anak tersebut ke psikolog Departemen Pendidikan, yang
merasa sangat sulit untuk mendapatkan penilaian lengkap karena anak tersebut tidak
kooperatif selama wawancara. Anak tersebut kemudian dirujuk ke Layanan Kesehatan Mental
Anak.
DAFTAR MASALAH
• Seorang anak laki-laki, 8 tahun, baru saja diskors dari sekolah untuk keempat
kalinya karena perilaku kekerasan terhadap anak-anak lain di sekolahnya, yang
seringkali mengakibatkan luka-luka
• Ayahnya memiliki riwayat perilaku anti-sosial, dengan sejumlah pelanggaran remaja,
dan ada riwayat keluarga penyalahgunaan alkohol.
• Anak tersebut dititipkan di penitipan anak sejak berumur satu tahun.
• Pekerjaan ibunya mengharuskannya untuk jauh dari rumah untuk waktu yang lama
• Sekolah segera menghubungi anak tersebut ke psikolog Departemen Pendidikan
• Anak tersebut tidak kooperatif selama wawancara dan kemudian dirujuk ke
Layanan Kesehatan Mental Anak.
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM IV
Pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang, yang berulang dan menetap
yang melanggar hak-hak dasar orang lain atau norma sosial konvensional yang terwujud
dalam bentuk 3 atau lebih kriteria dibawah ini dalam 12 bulan terakhir dan
minimal 1 kriteria diantaranya berlangsung dalam 6 bulan terakhir

1) Agresi terhadap Orang lain dan 2) Merusak atau Menghancurkan


Hewan Kepemilikan

4) Pelanggaran Peraturan yang


3) Penipuan atau Pencurian
Serius
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM IV
1.Agresi Terhadap Orang Lain dan Hewan
a) Sering marah dan meledak-ledak dan melempar barang-barang
kelas ke lantai setelah diberi tugas.
b) Sering mengeluarkan kata-kata kotor dan berteriak bahwa ia
tidak akan mengerjakan tugas.
c) Menyuruh siswa lain untuk tutup mulut dan menggunakan kata
senonoh.
d) Sering melakukan kegiatan buruk pada binatang seperti
melempar kucing yang ia temukan di pinggir jalan sehingga
terlempar ke tengah jalan dan terlintas mobil.
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM IV
2. Merusak atau menghancurkan kepemilikan
(properti)
a) Secara sengaja menimbulkan kebakaran dengan
tujuan menyebabkan kerusakan yang serius
b) Secara sengaja menghancurkan barang milik
orang lain
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM IV
3. Penipuan atau pencurian
a) Masuk ke dalam rumah, gedung atau mobil orang secara
paksa
b) Sering berbohong untuk mendapatkan barang atau
pertolongan atau untuk menghindari kewajiban
(yaitu,menipu orang lain)
c) Mencuri barang yang bernilai tanpa menemui korban
(misalnya mencuri di toko, tetapi tanpa memecahkan dan
memasuki toko;pemalsuan)
KRITERIA DIAGNOSTIK DSM IV
4. Pelanggaran peraturan yang serius
a) Sering begadang meskipun dilarang orang tua, dimulai
sebelum usia 13 tahun
b) Lari dari rumah menginap sedikitnya dua kali saat tinggal
di rumah orang tua atau orang tua angkat (atau sekali
tanpa kembali untuk periode waktu yang lama)
c) Sering bolos dari sekolah,dimulai sebelum usia 13 tahun
Diagnosis Multiaksial
F91 Gangguan Tingkah Laku
AXIS I (Conduct Disorder)

AXIS II Kesan IQ normal

AXIS Tidak ada


III
AXIS Masalah keluarga
IV
GAF saat ini: 50-41
AXIS V GAF 1 Tahun Terakhir: 81-90
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Conduct disorder atau gangguan tingkah laku dikarakteristikan dengan pola
tingkah laku yang berulang, yang mengganggu hak orang lain/aturan-aturan
sosial.

• Kecenderungan pada sebagian remaja adalah tidak mampu membedakan


antara perilaku benar dan salah.

• Wujud dari conduct disorder adalah munculnya cara pikir dan perilaku yang
kacau dan sering menyimpang dari aturan yang berlaku di sekolah
EPIDEMIOLOGI
Conduct disorder lebih banyak
terjadi pada remaja yang berusia
di bawah 18 tahun.
(Scholevar& Scholevar (Deligatti
dkk, 2003))

> Dari populasi gangguan perilaku


yang mengalami conduct disorder :
• 6-16% pria
• 2-9% wanita
ETIOLOGI
Faktor Genetik
Faktor keturunan memang sangat mungkin berperan.

Pengaruh Dari Teman


Penerimaan atau penolakan dari teman-teman seusia, dan afiliasi dengan teman-teman seusia
menunjukkan hubungan kausal dengan perilaku agresif, bahkan dengan mengendalikan tingkat perilaku
agresif yang terdahulu.

Sosiokultural
Kelas sosial dan kehidupan kota besar berhubungan dengan insiden kenakalan.
Tingkat pengangguran tinggi, fasilitas pendidikan rendah, kehidupan keluarga yang terganggu, dan
subkultur yang menganggap perilaku kriminal suatu hal yang dapat diterima terungkap sebagai faktor-
faktor yang berkontribusi
KLASIFIKASI
Childhood-onset Type
Kemunculan sekurang-kurangnya 1 kriteria conduct disorder sebelum usia 10
tahun

Aldolescent-onset Type
Karakteristik conduct disorder tidak ada yang ditampilkan sebelum usia 10
tahun

Unspecified onset
Usia kemunculan tidak diketahui
KLASIFIKASI
Mild
Masalah tingkah laku sedikit, jika ada, dan berlebihan dari yang diperlukan untuk memuat
diagnosis dan masalah tingkah laku hanya menimbulkan cedera ringan pada orang lain.

Moderate
Jumlah dan dampak masalah perilaku yang ditampilkan berada antara “mild” dan
“severe”.

Severe
Banyak masalah perilaku dan belebihan dari apa yang diperlukan untuk membuat
diagnosis/masalah tingkah laku menyebabkan cedera serius bagi orang lain.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa

• Antipsikotik  haloperidol, risperidon, olanzapine


Membantu mengendalikan perilaku agresif dan menyerang

• Antidepresan  SSRI
 Mengurangi impulsivitas, iritabilitas, labilitas mood.
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa
•Program terapi multimodalitas yang menggunakan semua sumber daya
keluarga dan komunitas yang tersedia besar kemungkinan akan memberi
hasil paling baik.
•Struktur lingkungan yang memberi dukungan, bersama peraturan yg
konsisten serta akibat yang diperkirakan  membantu mengendalikan
perilaku bermasalah.
•Psikoterapi individual  meningkatkan ketrampilan menyelesaikan masalah.
PROGNOSIS

•Pada umumnya, anak-anak dengan gejala gangguan


tingkah laku pada usia muda, menunjukkan paling
banyak gejala, dan mengekspresikannya paling sering
memiliki prognosis terburuk.

•Gangguan tingkah laku juga berhubungan dengan


gangguan ketergantungan zat di kemudian hari.

•Prognosis baik diramalkan oleh gangguan tingkah


laku ringan, tidak adanya psikopatologi penyerta dan
fungsi intelektual yang normal.
PROGNOSIS

Pengobatan lebih berhasil bila dimulai dini


dan harus mencakup medis, kesehatan
mental, dan komponen pendidikan serta
dukungan keluarga.
Komunikasi yang erat antara rumah dan
sekolah sangat penting di usia muda.

Anda mungkin juga menyukai