Anda di halaman 1dari 67

PEMANFAATAN SUMBERDAYA MINERAL & ENERGI

TKP 492114 – 2016/2017

III. LOGAM DASAR (BASE METAL)


A. PENGERTIAN LOGAM DASAR
B. PRODUKSI & LOMSUMSI
KULIAH KE 03
C. PREDIKSI
D. CONTOH-CONTOH LOGAM DASAR
A. PENGERTIAN LOGAM DASAR
 Logam dasar (Base Metal) merupakan Logam yang umum terdapat di alam
yang secara kimia adalah logam yang mudah teroksidasi, terkorosi, dan bereaksi
dengan HCl akan membentuk hidrogen.
 Logam ini biasa disebut juga logam aktif.
 Logam dasar adalah sebutan bagi sekelompok logam umum yang relatif tidak
mahal, bila dibandingkan dengan logam mulia seperti emas dan perak.
 Suatu logam dasar dapat dicirikan dari relatif mudahnya mengalami
oksidasi atau korosi, serta reaksi variatifnya dengan asam klorida (HCl)
encer yang menghasilkan hidrogen.
Contohnya timah, Timbal, Tembaga dan seng merupakan logam dasar karena
relatif mudah mengalami oksidasi, meskipun tidak bereaksi dengan HCl.
 Dalam bidang pertambangan dan ekonomi, istilah logam dasar merujuk pada
logam-logam industrial non-besi di luar logam mulia, yaitu tembaga, timah, dan
seng.
 Definisi logam dasar menurut US Customs and Border Protection lebih
inklusif, yaitu mencakup besi, baja, aluminium, timah, tungsten, molibdenum,
tantalum, kobalt, bismut, kadmium, titanium, zirkonium, antimon, mangan,
berilium, kromium, germanium, vanadium, galium, hafnium, indium, niobium,
renium, dan talium.
B. PRODUKSI & KOMSUMSI
Sumberdaya dan Cadangan beberapa Logam Dasar

BIJIH - LOGAM
No KOMODITAS UNIT
SUMBERDAYA CADANGAN
1 Air Raksa Hg Ton 75,91 - 0,00 ---
2 Antimoni Sb Juta Ton --- ---
3 Bismuth B Juta Ton --- ---
4 Galena Pb Juta Ton --- ---
5 Seng Zn Juta Ton 586,90 - 6,78 6,70 - 0,97
6 Timbal Pb Juta Ton 74,90 - 3,10 1,60 - 0,12
7 Timah Sn Juta Ton 95,00 - 0,65 0,54 - 0,33
8 Tembaga Cu Juta Ton 2.384,00 - 69,76 4.299,00 - 42,85
Produksi beberapa Logam Dasar

No KOMODITAS UNIT 2010 2011 2012 2013 2014

1 Air Raksa Hg Juta Ton --- --- --- --- ---


2 Antimoni Sb Juta Ton --- --- --- --- ---
3 Bismuth B Juta Ton --- --- --- --- ---
4 Galena Pb Juta Ton --- --- --- --- ---
5 Seng Zn Juta Ton --- --- --- --- ---
6 Timbal Pb Juta Ton --- --- --- --- ---
7 Timah Sn Juta Ton 105.000 105.000 105.000 105.000 110.250
8 Tembaga Cu Juta Ton 1.016.949 644.098 609.171 899.923 944.919
Ekspor beberapa Logam Dasar

2008 2009
No KOMODITAS UNIT
Volume Nilai US$ Volume Nilai US$
1 Air Raksa Hg Juta Ton --- --- --- ---
2 Antimoni Sb Juta Ton --- --- --- ---
3 Bismuth B Juta Ton --- --- --- ---
4 Galena Pb Juta Ton --- --- --- ---
5 Seng Zn Juta Ton --- --- --- ---
6 Timbal Pb Juta Ton --- --- --- ---
7 Timah Sn Juta Ton 67,90 1.254,77 94,50 1.106,82
8 Tembaga Cu Juta Ton 450,70 3.150,18 781,30 3.008,26
Nilai Dalam Juta US$
C. PROSPEK

 Pemerintah mengharapkan pertumbuhan industri logam dasar setiap tahunnya


terus meningkat
 Pertumbuhan tersebut digerakkan oleh derasnya arus investasi dan besarnya
permintaan sektor industri lain, seperti otomotif dan permesinan. “Industri
logam, otomotif, dan permesinan ini terkait erat, pertumbuhan yang satu akan
turut menarik yang lain,
 Menurut statistik pada 2010 terdapat 40 unit usaha di sektor logam dasar, besi
dan baja.
D. CONTOH-CONTOH BAHAN GALIAN LOGAM DASAR

No LOGAM DASAR (LD)


1 Air Raksa Hg
2 Antimoni Sb
3 Bismuth B
4 Galena Pb
5 Seng Zn
6 Timbal Pb
7 Timah Sn
8 Tembaga Cu
1. Air Raksa (Hg)

 Air Raksa (merkuri) merupakan unsur logam yang sangat berat, logam ini
berbentuk cair pada suhu ruangan, mengkilap, berwarna putih keperakan,
mudah menguap pada suhu kamar, dan tidak berbau.
 Air raksa diperoleh dari bijih Cinnabar (merkuri sulfida) yang merupakan mineral
tunggal yang paling beracun di bumi.
 Nama Cinnabar berarti darah naga, dan itu adalah bijih utama dari Merkurius.
Terbentuk di dekat Gunung berapi dan endapan dari belerang, kristal merah
cerah ini merupakan sinyal bahaya dari jenis yang yang paling mematikan.
 Cinnabar dapat melepaskan merkuri murni jika terganggu atau dipanaskan.
Mineral Komersial,

 Native Mercury (Native element Hg).


 Bentuknya Amorf merupakan cairan,
 Berkilap logam,
 Berwarna putih timah,
 Berat Jenisnya antara 13,5 – 13,6,
 Cinnabar (HgS),
 Bentuknya berupa tablet yang bekelompok,
 Berkilap intan,
 Berwarna cerah, merah dempul dan kelabu timbal,
 Kekerasan antara 2,0 - 2,5,
 Berat Jenisnya antara 8,0 – 8,2,
 Kandungan air raksa antara 86,2 % dan mengandung belerang.
 Meta Cinnabarite (HgS) merupakan spesies yang sama dengan
Cinnabar,
 Colomel (HgCl).
Karakteristik,
 Bentuk : Cairan (pada suhu kamar, 20°C)
 Kilap : Logam (dalam kondisi normal),
 Berat jenis : 13,6,
 Warna : Putih keabu-abuan atau keperakan,
 Titik Beku : - 39°C
 Sifat-sifat Khusus,
 Beracun,
 Koefisien muai yang cukup stabil dalam rentang suhu yang cukup tinggi
(banyak digunakan sebagai cairan pengisi termometer),
 Tekadang tergolong dalam sejenis logam mulia,
 Sifat Fisik dan Kimia,
 Densitasnya yang tinggi,
 Merkuri mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam,
 Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang
terbaik dari semua logam,
 Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang
disebut amalgam (alloy),
Pengolahan,

 Air Raksa terbentuk secara alami di alam dan terdapat dalam berbagai bentuk.
merkuri diperoleh dengan cara memanaskan Cinnabar dengan mengalirkan
udara dan mengembunkan uap yang dihasilkan.
 Bijih yang mengandung air raksa lebih dari 0,25% Hg biasanya dilebur
langsung, pengolahan biasanya dilakukan dengan cara Flotasi.
 Ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan logam merkuri dari batuan
cinnabar, yaitu :
 Proses produksi merkuri dari cinnabar dengan cara pyrometallurgy, yaitu
proses pengolahan / ekstraksi logam merkuri yang dilakukan menggunakan
panas dari luar sistem.
 Produksi yang dilakukan secara hydrometallurgy, yaitu proses ekstraksi
merkuri dari cinnabar yang dilakukan menggunakan bahan kimia cair
sebagai ekstraktor.
 Proses ekstraksi air raksa dari batuan cinnabar (baik yang dilakukan dengan
cara penyulingan cinnabar maupun melalui cara pelarutan menggunakan
pelarut kimia) selalu menghasilkan limbah ; baik berupa limbah udara,
maupun limbah cair. Limbah yang dihasilkan akibat dari ekses pengolahan
tentu saja sangat berbahaya jika dibiarkan begitu saja.
Manfaat,

 Sebagai alat kontrol dalam berbagai industri untuk pembuatan, seperti,


 Thermometer & Barameter,
 Alat-alat listrik (lampu, switcher),
 Industri obat-obatan,
 Industri Cat, kertas,
 Industri Pengolahan emas dan perak (amalgamasi),
 Sebagai campuran bahan peledak,
 Katalisator,
 Inseksida.
 Amalgam gigi,
 Kegunaan alain adalah sebagai pelapis cermin, pembuatan lampu, pembuatan
alat listrik.
Tempat Terdapat,

 Di Indonesia mineral logam air raksa banyak terdapat di, yaitu,


 Sungai Siak, Jambi,
 Cilacap, Jawa Tengah,
 Gunung Parang, Jawa Barat,
 Sungai Sekajam, Kalimantan Barat,
 Tanah Laut, Kalimantan Selatan,
 Sampit, Kalimantan Tengah,
 Sibalabu, Sumatera Barat, dan
 Daerah Istimewa Yogjakarta.
 Di dunia Air raksa banyak dihasilkan dari negara China, Aljazair, dan Spanyol.
2. Antimoni (Sb)

 Antimon (antimony) berasal dari kata “Monos” yang berarti logam yang
jarang terdapat menyendiri.
 Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium.
 Antimon yang dapat bermanfaat kadarnya harus tinggi (murni) 99.999 %,
 Penghasil Antimon adalah Stibnite dan logam Sb sering dijumpai pada mineral-
mineral dari golongan garam yang berassosiasi dengan unsur-unsur Cu, Pb,
maupun Ag.
 Antimonite merupakan merupakan bahan galian utama untuk pabrik Antimon,
kadang-kadang mineral ini mengandung emas yang cukup banyak, sehingga
sering dapat digolongkan sebagai bahan galian emas
Mineral Komersial,

 Mineral-minneral Antimon yang komersial adalah,


 Native Antimon : Sb
 Stibnite : Sb2S3,
 Valentinite : Sb2O3,
 Zinkenite : PbSb2S4,
 Jenis-jenis Logam antimom adalah,
 Antimon Pentafluorida : SbF5
 Antimon Trioksida : Sb2O3
 Antimon Trihidrida : SbH3 → stibina
 Indium Antimonida : InSb
Karakteristik,

 Lambang : Sb,
 Warna : Kelabu kebiru-biruan, putih keperakan, kuning atau hitam,
 Kekerasan : 2,
 Berat Jenis : 4,6,
 Bentuknya : Berhelai-helai atau berkeping-keping,
 Sistim kristal : Rombik yang memanjang,
 Massa jenis : 6.697 g/cm³ (suhu kamar),
 Titik lebur : 630.63°C,
 Titik didih : 1.587°C,
 Sifat khusus,
 Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih,
 Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil,
 Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah,
 Menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah,
 Antimon merupakan senyawa yang beracun,
 Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi.
 Dalam dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa
hari.
Pengolahan,

 Pengolahan biasanya dengan hand sorting (dipilih dengan tangan) atau


dikonsentrasi secara gravity concentration dengan jig.
 Cara ekstraksi antimony ada 2 macam
 Bijih berkadar rendah di flotasi.
 batuan berkadar tinggi dipanaskan hingga mencapai suhu 500-600° C , suhu
di mana stibnit mencair dan dipisahkan dari mineral ikutan .
• Pemanasan yang disertai campuran dengan skrap besi atau aluminium
dapat mereduksi antimony dari sulfidanya , dimana besi atau aluminium
bertindak sebagai reduktor.
• memanggang antimony pada suhu tinggi, yang disertai tiupan udara
panas. Proses ini menghasilkan senyawa antimony trioksida. Selanjutnya
antimony trioksida direduksi menggunakan karbon pada suhu tinggi,
Manfaat,

 Paduan Logam (Campuran Antimon dengan Timbal, Krom, Seng dan Titanium)
yang dapat digunakan dalam industri, yaitu,
 Battery, pompa,
 Pelapis tangki,
 Atap,
 pipa kemis (chemical pumps and pires)
 Kabel dan solder.
 Industri bahan kimia,
 Industri Plastik, Cat, dan Karet sebagai bahan campuran pigmen,
 Industri obat-obatan kedokteran, kosmetik, dan mercon,
 Industri komputer untuk membuat semi penghantar dan komponen elektronik,
 Industri Bahan tahan api, keramik, dan gelas,
 Sulfida Antimon untuk memvulkanisir karet,
 Antimony Trisulfida untuk korek api (membuat nyala api),
 Industri semikonduktor dalam produksi diode dan detektor infra merah
 Antimon sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan
kosmetika
 antimon trioksida untuk zat pemadam api dalam kombinasinya dengan bahan-
bahan halogenat.
 Kombinasi halida dan antimon merupakan kunci untuk akksi pemadaman-api
untuk polimer,
 Antimoni trioksida ialah suatu zat pemburam untuk kaca, keramik dan email.
 Antimon trioksida adalah katalis yang berguna dalam produksi polietilena
tereftalat (plastik PET) dan vulkanisasi karet.
 digunakan dalam peluru senjata manufaktur.
 Antimon trioksida digunakan sebagai salah satu bahan untuk pembuatan
senyawa anti api
• untuk pakaian , mainan , pesawat, selimut, dan kursi mobil.
• industri komposit fiberglass sebagai aditif resin polyester untuk barang-
barang seperti mesin pesawat ringan
Tempat Terdapat,

 Antimon dapat ditemukan di Indonesia diantaranya di daerah : Sasak (Sulawesi


Tengah), Riau, Jawa Barat,Kalimantan Barat.
 Cina memproduksi hampir 84% dari antimon dunia. Ada, tambang Xikuangshan
Provinsi Hunan memiliki deposit bijih antimon terbesar dengan 2,1 juta metrik
ton. Afrika Selatan, Mexico, Bolivia, Tajikistan dan Rusia tempat lain di mana
antimonium ditemui. Di sebelah barat Atlantik, Brazil dan Amerika Tengah
memiliki satu tambang antimoni masing-masing, tetapi memiliki kontribusi yang
sangat diabaikan untuk cadangan antimon dunia. Di Finlandia ada deposit dari
unsur antimon.
3. Bismuth (Bi)

 Penghasil Bismut (Bi) yang utama adalah mineral Native bismut, tetapi
mengingat jarang terdapat di alam, maka Bi sering berasal dari hasil peleburan
Au dan Ag.
 Bismut berasal dari bahasa latin Bisemutun dan bahasa Jerman Wismuth.
 Bismuth ditemukan oleh Basilius pada tahun 1450 dan Claude Francois Geoffroy
menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini berbeda dengan timbal.
 Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira 2 kali lebih berlimpah daripada emas.
Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama. Melainkan
biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnya misalnya
timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.
Mineral Komersial,

 Bismuth alam : Native bismuth, Bi,


 Bismutinit : Bi2S3,
 Bismuth : Bi2O3,
 Bismutit : (BiO)3CO3,
Karakteristik,

 Warna : Putih perak atau kelabu, kemerahan,


 Goresan : Putih – perak berkilau,
 Kekerasan : 2 – 2,5,
 Berat jenis : 9,7 -9,8.
 Titik Lebur : 2.710°C,
 Sifat Fisik dan Kimia,
 Keras, rapuh dan tidak dapat ditempa,
 Bismut relatif tidak beracun dan memiliki titik lebur yang rendah tepat di atas
2710° C,
 Bismut tidak berbahaya seperti Timbal, Thallium, dan Antimoni.
 Bismut mempunyai ketahanan listrik yang tinggi.
 Bismut yang terbakar dengan Oksegen akan mempunyai nyala api berwarna
biru dan oksida yang bentuk kuning asap.
 Sifat kimia mirip dengan Arsen dan Antimoni dan Bismuth mempunyai
kemiripan dengan logam timah dan timbal.
 Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan
merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal
terendah.
Pengolahan,

 Bismuth diperoleh dari campuran berbagai unsur dalam kondisi alami. Proses
Pemisahannya dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu dimana Bismuth
ini terdapat dalam keadaan kurang bersih, sehingga diperlukan berbagai
perlakuan.
 Pengolahan bijih bismuth ialah dengan hand sorting, gravity concentration,
flotation dan leaching (dengan HCI).
 Pada umumnya bismuth dihasilkan sebagai hasil tambahan pada pemurnian
(refinery) dari logam timah putih, timah hitam dan tembaga (beth process,
bettertonkroll process dll),
 Bismut dapat diperoleh dari bijih dengan proses yang sederhana yaitu
dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3kemudian direduksi dengan
karbon atau dengan H2.
 Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil
produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.
 Pemisahan bismut dari bijih oksida atau karbonat dapat dilakukan dengan
pencucian dengan asam klorida pekat. Pengenceran kemudian pengendapan
oxychloride tersebut, BiOCl. Bismut pada pemanasan dengan kapur dan arang,
menghasilkan logam bismut.
Manfaat,

 Paduan logam, digunakan pada industri, yaitu,


 Solder,
 Amunisi,
 Sekering listrik,
 Thermo electric.
 Industri kimia, digunakan untuk obat-obatan, kosmetik,
 Alat-alat pemotong menambah ketajaman dan kekuatan.
 Industri Cat digunakan sebagai bahan pigmen,
 Industri kaca dan keramik digunakan sebagai bahan pelapis,
 Senyawa bismut yang bebas timbal sering digunakan sebagai bahan kosmetik
dan dalam bidang medis.
 Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
 Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
 Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber
 Sebagai bahan lapisan kaca keramik
 Peralatan keselamatan dalam deteksi dan sistim penanggulangan kebakaran.
 Sebagai bahan thermocouple, dan memiliki aplikasi sebagai pembawa bahan
bakar U235 dan U233 dalam reaktor nuklir.
 Bismut oksiklorida banyak digunakan di kosmetik.
 Bismut subnitrat dan subkarbonat diguanakan di bidang kedokteran.
 Industri yang menggunakan senyawa bismut sebagai katalis dalam akrilonitril
manifacturing, bahan awal untuk serat sintetis dan karet.
 Bismuth kadang-kadang digunakan dalam produksi tembakan dan senapan
Tempat Terdapat,

 Daerah penghasil Bismuth di Indonesia, yaitu,


 Tembaga Pura, Papua Barat,
 Kalimantan Tengah,
 Landak, Kalimantan Barat,
 Aceh,
 Pulau Samosir, Sumatera Utara,
 Sumatera Barat,
 Jambi, Bengkulu,
 Way Kupang, Lampung,
 Banten Jawa Barat,
 Bangka - Belitung.
 Di Dunia logam bismuth banyak ditemukan di Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia,
Kanada, dan Amerika Serikat,
4. Galena (PbS)

 Secara fisik keberadaan Galena terasa dari aroma sulfide di lokasi batuan
tersebut.
 Mineral yang biasanya ditemukan dekat galena antara lain sphalerit, pirit dan
kalkopirit.
Mineral Komersial,

 Sphalerit ZnS mempunyai karateristik.


 Kekerasan : 3,5 s/d 4 (skala mosh),
 Berat jenis : 3,9 s/d 4,2
 Kilap : Metal,
 Warna : Kuning,coklat atau hitam,
 Goresan : Orange kuning.
 Chalcopyrite CuFeS2 bercirikan
 Kekerasan : 3,5 s/d 4 (skala mosh),
 Berat jenis : 4,1 s/d 4,3,
 Kilap : Metal,
 Warna : Kuning tembaga,
 Goresan : Hitam kehijauan.
 Argentiferous Galena, Campuran dari Galena dan perak
 Auriferous Galena, galena yang mengandung emas
 Selenian Galena, galena yang mengandung Selenian
 U-Galena, galena yang mengandung Uranium
Karakteristik,

 Warna : Hitam, abu-abu,


 Rumus kimia : PbS,
 Habit : Masive,
 Sistem kristal : Isometrik,
 Kilap : Logam, Metalik,
 Kekerasan : 3,5 - 4,0,
 Berat Jenis : 7,2 – 7,6,
 Galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku.
 Metode eksploitasi galena umumnya menggunakan peledakan atau secara
tradisional membuat suatu jalur bawah tanah (terowongan) diantara rekahan
batuan beku.
Pengolahan
 Aluminium sangat baik jika digunakan sebagai reduktor dan penghasil panas
dalam proses peleburan galena. logam aluminium bersentuhan secara fisik
dengan senyawa PbS,
PbS (s) + Al (s) → Pb (s) + Al2S3 (s) ……….(i)
Al2S3 (s) + O2 (g) → Al2O3 (s) + SO2 (g) ………..(ii)
Pada saat terjadinya reaksi, sangat banyak kalor dilepaskan di dalam tungku,
yang menyebabkan naiknya suhu hingga 12000C, sehingga logam-logam yang
bereaksi mengalami pelelehan dan cair di dasar tungku.
 Pemurnian dilakukan di dalam ketel, pada suhu yang terjaga di kisaran titik cair
timah hitam. Pada dasarnya logam-logam lain tidak suka membentuk paduan
logam dengan logam timbal. Untuk pemisahan logam-logam lain dari timmah,
dibutuhkan logam yang memiliki titik leleh yang hamper sama dengan tirtik leleh
timah hitam, namun logam yang digunakan mampu berikatan dengan logam-
logam yang akan dipisahkan. Untuk hal ini logam yang paling tepat digunakan
adalah logam zinc.
Manfaat,

 Mineral galena ini banyak berguna dalam industri pengolahan besi dan baja,
terutama bila terdapat unsur tembaga (Cu) di dalamnya.
 Galena merupakan sumber utama logam timbal, yang banyak digunakan
sebagai komponen utama accumulator pada kendaraan bermotor.
 bidang percetakan,
 industri persenjataan,
 pelapis anti karat pada pipa-pipa untuk pemakaian di bawah laut,
 pelapis dalam reaktor nuklir,
Tempat Terdapat,

 Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam,


 Pasaman, Sumatera Barat,
 Ponorogo, Jawa Timur,
 Wonogiri, Jawa Tengah.
 Lebak, Padeglang dan Serang di Jawa Barat,
 LOMBOK
5. Seng (Zn)

 Seng berasal dari bahasa Belanda yaitu zink merupakan unsur kimia dengan
lambang Zn, dan massa atom relatif 65,39.
 Sumberdaya seng yang diketahui di seluruh dunia diperkirakan berjumlah lebih
dari 1.9 milyar ton.
 Seng merupakan campuran logam yang baik untuk membuat batang-batang rel
yang kuat dan keras,
Mineral Komersial,

 Sphalerite : ZnS (sulfida seng),


 Zincblende : ZnS,
 Smith-sonite : ZnCO3 (karbonat seng),
 Hemimorphite : Zn4Si2O7(OH)2. H2O (silikat seng),
 Zincite : ZnO (oksida seng – Bijih seng merah),
 Willemite : Zn2SiO4,
 Fraklinite : Fe,Zn,Mn (Fe,Mn)2O4.
Karakteristik,

 Warna : Blue-gray, kecoklatan,


 Kilap : Metalik,
 Kekerasan : 3,5 – 4,0,
 Berat jenis : 3,9 – 4,1,
 Titik lebur : 420°C,
 Tidik didih : 900°C,
 Sifat Fisik dan Kimia,
 Pada suhu-kamar, seng rapuh, tetapi menjadi lunak pada 110°C sd 150°C,
 Dapat dibengkokkan tanpa mematahkan,
 Seng bersifat sebagai kondektur listrik sedang yang baik,
 Seng relatip bersifat anti karatan di air dan udara,
 Seng merupakan logam cukup reaktif yang akan bereaksi dengan oksigen
dan non-logam, serta bereaksi dengan asam encer untuk melepaskan
hidrogen.
Pengolahan

 Ada dua proses utama: proses elektrolisis dan proses termal. Lebih dari 90% dari
produksi dunia berasal dari proses elektrolisis.
 Proses elektrolisis
 Konsentrasi bijih
Bijih ditambang, dihancurkan, digiling dan kemudian dipekatkan dengan
flotasi buih. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan komponen yang tidak
diinginkan, termasuk senyawa timbal dan limbah batuan
 Roasting dari bijih di udara
Pemanggangan bijih biasanya terjadi dalam tungku fluidised bed yang
bersuhu sekitar 1300 K, dengan udara yang ditiup di bagian bawah.
 Merubah dari seng oksida menjadi seng sulfat
Oksida seng mentah dicuci dengan banyak elektrolit menghabiskan yang
banyak mengandung asam sulfat untuk melarutkan oksida dan
mengembalikan konsentrasi seng sulfat dalam larutan elektrolit.
 Elektrolisis larutan seng sulfat
Hal ini dimungkinkan untuk membuat seng kemurnian sangat tinggi (99,995%
murni) dengan menyesuaikan kondisi elektrolisis seperti suhu dan kerapatan
arus. Logam kemurnian ini diperlukan untuk paduan percetakan logam yang
mengandung aluminium, magnesium dan tembaga.
 Proses termal
 Dalam proses ISF, tanur dibebankan dengan sinter dan kokas panas. Udara
panas (1200 – 1350 K) ditiupkan ke tungku melalui tabung yang disebut
tuyeres.
 Seng ISF dari tungku mengandung sekitar 1-1,3% timbal dan dapat
dimurnikan dengan distilasi untuk menghasilkan kemurnian seng yang lebih
baik dari 99,95%. Logam Kadmium dan logam berharga lainnya juga dapat
diambil dalam proses pemurnian.
 Produksi sekunder
Lebih dari 35% dari seng yang digunakan setiap tahun adalah dari logam
daur ulang. Sebagian besar ini berasal dari baja yang berlapis seng. Benda ini
ditempatkan dalam Electric Arc Furnace yang digunakan untuk mendaur ulang
baja. Zinc relatif stabil. Hal ini dikumpulkan pada pendingin seperti debu seng. Ini
dipanaskan di udara untuk membentuk seng oksida yang direaksikan dengan
asam sulfat untuk membentuk seng sulfat
Manfaat,

 Logam Paduan yang digunakan dalam campuran pembuatan, yaitu,


 Kuningan yang merupakan campuran tembaga dan Seng (20%-45%),
 Perunggu,
 Sebagai logam pelapis untuk proteksi logam lainnya terhadap korosi,
 Campuran logam pigmen,
 Lampu neon,
 Reducing agents,
 Lithographic plates,
 Cell kering (baterei),
 Bangunan (atap).
 Galvanizing
 ZnS digunakan sebagai bahan penyusun jenis pupuk,
 ZnCl2 pada industri kertas,
 ZnO digunakan pada obat salep, cat, dan katalis,
 Zn bacitracine digunakan sebagai perangsang pada peternakan hewan
 ZnO sebagai akselerator proses vulkanisasi karet.
 Zn sebagan ZnPto (Zinc pyrithione) juga digunakan dalam produk sampo
sebagai bahan nutrisi bagi rambut untuk mencegah anti ketombe.
 Pada industri tekstil, logam seng dapat berfungsi sebagai bahan kimia tambahan
pada proses penyempurnaan akhir juga untuk pengawetan serat khususnya anti
jamur (fungisida) dan insektisida.
 Logam seng juga merupakan bagian dari penyusun zat warna tekstil terutama
zat warna dari komplek logam dan pigmen.
Tempat Terdapat,

 Kelimpahan seng di kerak bumi diperkirakan sekitar 0,02 persen.


 Di Indonesia endapan seng terdapat di,
 Kotanopan, Sumatra Utara,
 Cokondang, Konggol Jawa Barat,
 Berau, Kalimantan Timur,
 Pasir putih, Lokop Aceh,
 S Ipah, Bukit Lajak Bengkulu.
 Deposito utama ditemukan terutama di Amerika Utara dan Selatan (Kanada,
Amerika Serikat, Meksiko, Peru, Bolivia), Australia, Jepang dan China. Ada juga
deposito signifikan di Afrika Selatan, Iran, Spanyol, Skandinavia, Spanyol,
Makedonia, Rusia dan Jerman.
 Produsen terbesar bijih seng di dunia saat ini adalah Kanada. negara-negara
penting lainnya memproduksi adalah Australia, China, Peru, Amerika Serikat,
dan Meksiko. Di Amerika Serikat, lebih dari setengah dari seng yang dihasilkan
berasal dari Alaska. Negara lainnya memproduksi adalah Tennessee, Missouri,
Montana, dan New York.
6. Timbal (Pb)

 Timah terdiri dari dua jenis yaitu timah hitam dan timah putih.
 Kebanyakan sumber utama logam Timbal (Pb) adalah Galena atau Galanite, lalu
dapat juga berasal dari Cerrusite dan Anglesite,
 Logam Timah hitam dan Seng mempunyai sifat kimia yang sangat berbeda tetapi
secara geologi selalu terdapat bersama-sama.
Mineral Komersial,

 Galena : PbS,
 Cerusite : PbCO3,
 Anglesite : PbSO4
 Phosgenite : Pb2Cl2CO3,
 Pyromorfite : Pb5Cl(PO4)3,
 Mimetite : PbCl(AsO4)3,
 Vanadinite : Pb5Cl(CO4)3,
 Crocoite : PbCrO4,
 Wulfenite : PbMoO4,
Karakteristik,

 Warna : Hitam keabu-abuan,


 Kekerasan : 2,5
 Berat jenis : 7,4 – 7,6,
 Kilap : logam,
 Titik leleh : 327,5°C,
 Titik didih : 1.749°C,
 Sifat Fisik dan Kimia,
 Warna logam timbal perak kebiru-biruan dalam kondisi standar dan akan
menjadi abu-abu gelap setelah bersentuhan dengan udara,
 Sangat lunak (dapat dipotong menjadi lembaran tipis) dan elastis (dapat
ditarik menjadi kawat panjang),
 Konduktor listrik yang buruk bila dibandingkan dengan logam lain,
 Timbal adalah unsur yang sangat berat yang tahan asam, karat dan dapat
bereaksi dengan basa kuat.
 Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam
lain seperti emas dan merkuri.
Pengolahan,

 Bijih Timbal pada mulanya diperoleh dari hasil penambangan yang mengandung
sekitar 3-10 % Pb, kemudian dilakukan pengolahan hingga didapatkan
konsentrat dengan kadar 40% sehingga diperoleh logam timbal murni.
 Pengolahan umumnya dilakukan dengan kombinasi antara gravity concentration
dan flotation.
 Untuk meng-upgrade bijih sebelum di flotasi dilakukan sink-float method.
 Logam Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan.
Manfaat,

 Panduan Logam, digunakan untuk pembuatan, dimana jika,


 Pb + Sb (antimon) untuk selimut kabel telepon,
 Pb + As (arsenik) + Sn + Bi untuk selimut kabel listrik,
 Pb + Ni untuk bahan peledak (amunisi),
 Pb + Cr + Mo + Cl (clor) untuk pewarnaan cat,
 Pb + asetat untuk mengkilapkan keramik dan bahan anti api,
 Pb + Te (telluride) untuk pembangkit listrik tenaga panas,
 Tetrametil & Tetraetil-Pb untuk bahan aditif pada bahan bakar kendaraan
bermotor,
 Pb + Sn untuk campuran logam (metal, solder, bearing metal),
 Industri cat, Keramik, karet, battery,
 Kilang minyak (refining minjak),
 Industri kimia,
 Insecticide,
 Stabilizer pada plastic.
 industri nuklir.
Perhatikan Bahaya Timbal,
 Sistem syaraf dan kecerdasan, seperti menderita gejala kehilangan nafsu
makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa dan pusing,
 Efek sistemik, mempengaruhi tekanan darah, sakit perut, kram, mual, muntah
dan kehilangan berat badan,
 Efek terhadap reproduksi, pada wanita seperti dapat memperbesar resiko
keguguran, kematian bayi dalam kandungan, dan kelahiran prematur,
sedangakan pada laki-laki, efek timbal antara lain menurunkan jumlah sperma
dan meningkatnya jumlah sperma abnormal.
Pencegahan dan penanggulangan pencemaran Timbal,
Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran Pb di udara adalah dengan
mengurangi emisi gas buang yang mengandung Pb.
Tempat Terdapat,

 Di dunia, endapan timbal banyak ditemukan di negara,


 Namibia, dan
 Maroko.
Provinsi Lokasi
DI. Aceh K. Beureung, K. Isep, Pasir Putih, Lokop
Sumatera Utara Bululaga, Nias, Sihajo, Nusa Bargot, Muara Soma, Ulu Aek Paneme Estella, Paguran
Si Ayu, Bukit Pionggu, Malilir, G. Marisi, Sidingin
Sumatera Barat Sumpu, Balung, Batang Bio, Bata Menjulur, Lubuk Selasih, S. Talang, S. Pagu, Bulangsi, Tepan,
Mangani, G. Arum
Bengkulu S. Ipuh Panjang, G. Batu bertulis, Aer Penejun, Aer Saleh, Aer Piatu, Aer Bagus,
Tabak Tempilang, Aer Anget, Aer Limpure, Cepei, Aer Kidurung, Aer Loh, Muara
Impu Tanah, Lebong Simpang, Lebong Donok, Lebong Sulit, Lebong Kandis,
Simau, Tumbang Sawah.
Rajabasa, G. Rantai

Sumatera Selatan S. Tuboh, Aer Kukus, Aer Seri, Bukit Lajah, Kikim Besar

Lampung Rajabasa, G. Rantai


Bangka Belitung Tanjung Pandan, Membalong, Dendang, Gantung, Manggar, Kelapa Kampit
Banten Cirotan, Cikotok, Panggarangan
Jawa Barat G. Parang, G. Sawal, Tasikmalaya, Cianjur
Jawa Timur Janglot, Dawuhan, Kedungpring, Tegalrejo, Domasan, Kalitelu, Kasinan, Brungkah,
Batu Ulu
Kalimantan Barat Mandoe, Bengkayang, S. Samarayak
Kalimantan Tengah Sampit
Kalimantan Timur S. Mara
Sulawesi Selatan Sasak, Masupu, Bobohan
Nusa Tenggara Barat Lentek Desa Rembitan
Nusa Tenggara Timur Hulu W. Rango, Omesuri, Laibunggi, Ujung Selatan Bag. Barat P. Sumba, Worgilip-
7. Timah (Sn)

 Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin. Kata “Tin” diambil dari nama
Dewa bangsa Etruscan “Tinia”. Nama latin dari timah adalah “Stannum” dimana
kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang dalam bahasa inggris
bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair/basah, penggunaan
kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
 Di Indonesia sumber utama Timah (Sn) berasal dari mineral Cassiterite (SnO2)
yang umumnya berada di alam sebagai Oksida.
 Sumber timah Indonesia merupakan bagian jalur timah Asia Tenggara (The
South East Tin Belt), jalur timah terkaya di dunia yang membentang mulai dari
selatan China, Thailand, Birma, Malaysia sampai Indonesia, meliputi pulau-pulau
Karimun, Kundur, Singkep, Bangka Belitung, serta Kepulauan Anambas, Natuna
dan Karimata.
 Genetis kehadiran timah bermula dengan adanya intrusi magma menerobos
batuan granit yang diperkirakan berumur ± 222 juta tahun yang lalu pada Masa
Triassic Atas, magma yang bersifat asam mengandung gas SnF4, yang melalui
proses pneumatolitik hidrotermal menerobos dan mengisi celah retakan, di mana
terbentuk reaksi dasar, yaitu,
SnF4 + H2O → SnO2 + HF2.
 Penambangan timah terbesar berada di Pulau Bangka, Belitung dan Singkep
(PT. Timah Tbk, 2006), kegiatan penambangan timah dipulau-pulau ini telah
berlangsung sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang.
Mineral Komersial,

 Mineral-mineral Timah yang komersial adalah,


 Kasiterit : SnO2,
 Stanit : Cu2S FeS SnS2,
 Tealite : PbSnS2,
 Mineral-mineral ikutan pada endapan Timah antara lain,
 Pirit,
 Kuarsa,
 Zirkon,
 Ilmenit,
 Galena,
 Bismut,
 Arsen,
 Stibnit,
 Kalkopirit,
 Xenotim, dan
 Monasit.
Karakteristik,

 Timah : Sn,
 Nomor atom : 50,
 Warna : Putih keperakan,
 Kekerasan : ≤ 5 (skala Mosh),
 Berat jenis : 7,30,
 Sifat Fisik dan Kimia,
 Mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi (1.300 sd
1.600°C),
 Mengkilap dan mudah dibentuk.
 Tidak mudah teroksidasi dan tahan karat,
 Mudah larut dalam asam pekat dan dalam larutan alkali panas,
 Dapat bereaksi dengan unsur-unsur halogen membentuk senyawa seperti
timah klorida dan tima bromida.
 Timah memiliki warna yang sangat putih, mengkilap atau mirip dengan
logam perak.
 Timah tidak memiliki daya magnetik
 Timah tahan terhadap beberapa penyebab korosi kecuali air laut murni dan
larutan alkali.
 Timah menjadi logam yang sangat ringan, lunak, awet dan tidak mudah
terbakar.
 Timah bisa menjadi logam murni dengan harga yang sangat mahal karena
tahan lama dan mudah untuk dirawat
Pengolahan,

 Pengolahan bijih timah dilakukan secara Gravity Concentration dengan


mempergunakan Jig, Meja Goyang, Sluice box, Magnetic Separator atau
Elektrostatik.
 Pengolahan bijih dilakukan melalui beberapa tahapan dengan prinsip utama
pemisahan mineral Cassiterite dari mineral pengotornya, terutama silika,
berdasarkan perbedaan berat jenis dan pemisahan mineral berharga ikutan
seperti zirkon, xenotim dan ilmenit, menggunakan prinsip pemisahan tegangan
tinggi dan magnetik.
 Konsentrat kering dengan kadar kurang lebih 70% Sn kemudian dikirim ke
pabrik peleburan/smelting untuk mendapatkan logam timahnya. Meskipun titik
leleh timah relatif rendah (232°C) peleburannya harus dilakukan pada
temperatur tinggi kira-kira 1.300°C untuk memungkinkan slag dalam keadaan
cair.
 Untuk mendapatkan lelehan Sn reduktor yang digunakan umumnya adalah
karbon atau antrasit dan untuk menurunkan titik leleh slag perlu ditambahkan
batu kapur.
Manfaat,

 Logam timah banyak dipergunakan sebagai Logam Paduan untuk untuk


pembuatan,
 Solder (52%),
 Kuningan & Perunggu (5,5%),
 industri plating, plat baja (16%),
 Bahan pelapis,
 babbit, pewter, type metal, die casting, pipa,
 Industri Gelas, Keramik, (2%),
 Industri bahan dasar kimia (13%),
 Industri lainnya (11%), seperti untuk stabilizer dalam plastic, pengawetan kayu,
fungsicides, insect-cides, cinderamata dan lain-lain.
 Timah untuk Lapisan Produk Baja, seperti perlengkapan memasak, kendaraan,
sepeda gunung, produk rumah tangga
 Produk Alumunium Foil
 Penyambung Logam dengan Solder : industri listrik, otomotif dan juga elektronik
 Komponen Logam Ringan
 Timah campuran niobium Menjadi Magnet Konduksi
 Bahan Produksi Kaca, produksi kaca mobil atau kaca kendaraan.
 (SnF2)Timah Menjadi Komponen Pasta Gigi
 Komponen Gigi Palsu
 Timah Menjadi Komponen Zirkonium. Zirkonium adalah salah satu bahan yang
sangat penting dalam sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir atau reaktor nuklir
 Bahan Utama Produksi Plat Timah
 Produksi Pipa
 Produksi Timah Murni, aksen dekorasi seperti tepi cermin atau tempat lilin hias.
 Perangkat Konstruksi Rumah, menjadi atap dan saluran air pada atap tumah,
Pelindung Pintu dan Jendela
Tempat Terdapat,

 Potensi timah di Indonesia tersebar sepanjang kepulauan Riau sampai ke pulau


Bangka Belitung, serta terdapat di daratan Riau, yaitu,
 Kabupaten Kampar dan Rokan Ulu,
 Bangkinang, Kepulauan Riau,
 Dabo, Pulau Singkep,
 Pulau Karimun,
 Sungai Liat Pulau Bangka,
 Manggar, Pulau Belitung.
 Endapan timah di dunia terdapat di China, Myanmar, Thailand, Birma dan
Malaysia,
 Indonesia merupakan salah satu produsen timah terbesar dunia (PT. Timah),
mengalami pasang surut dalam pengusahaan pertambangan timah putih,
 Pabrik pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok (Pulau Bangka).
8. Tembaga (Cu)

 Tembaga merupakan logam bukan besi.


 Unsur tembaga terdapat pada hampir 165 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang
komersial.
 Tembaga yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tembaga alam
(native element) dan endapan sulfida primer Chalcopyrite (CuFeS2) adalah yang
terbesar, diikuti oleh Calcosite (Cu2S), Bornite (Cu5FeS4), Covellite (CuS) dan
Enargite (Cu3AsS4).
 Bijih tembaga terdapat sebagai cebakan-cebakan dengan bermacam-macam
tipe dalam batuan beku, sedimen, dan metamorphic. Sedangkan sebagian
terbesar dari cebakan-cebakan tembaga terjadi dari larutan hydrothermal dengan
tipe replacement dan cavity fllling.
 Tembaga di kerak bumi umumnya berassosiasi dengan mineral-mineral besi
dalam bentuk mineral tembaga-besi sulfida dan tembaga sulfida, seperti
Chalcopyrite (CuFeS2), Bornite (Cu5FeS4), Chalcocite (Cu2S), dan Covellite
(CuS).
 Tembaga telah digunakan oleh bangsa mesir purba. Kurang lebih 165 mineral-
mineral telah diketahui dan yang terpenting tidak banyak.
Mineral Komersial,

 Tembaga alam : Native coper, Cu,


 Chalcopyrite : CuFeS2,
 Enargite : Cu3AsS4,
 Tetrahedrite : Cu8Sb2S7,
 Tenantite : Cu8As2S7,
 Chalcosite : Cu2O,
 Tenorite : CuO,
 Malachite : CuCo3Cu(OH)2,
 Azurite : 2 CuCO3.Cu(OH)2,
 Chrysocola : CuSiO2 3H2O,
 Antlerite : Cu3SO4 (OH)4,
 Brochantite : Cu4SO4(OH)6,
 Atacanuite : CuCl2. 3Cu (OH)2,
Karakteristik,

 Warna : Merah-tembaga atau merah-mawar terang,


 Goresan : Merah metalik,
 Kekerasan : 2,5 – 3,
 Berat Jenis : 8,94.
 Kandungan tembaga di dalam bijih tembaga umumnya kurang dari 2%.
 Sistem Kristal Isometrik,
 Sifat Fisik dan Kimia
 Merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.
 Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
 Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna
jingga kemerahan.
 Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik dan
dapat ditempa (meleable)
Pengolahan,

 Pertama-tama hasil pertambangan endapan tembaga dilakukan pemisahan


antara bijih tembaga dengan tanah yang disebut Konsentrat,
 Proses pengolahan dan pemurniaannya terkandung pada kadar tembaga dalam
endapan, dimana bila,
 Kadar Cu ≥ 6 %, biasanya dilebur langsung tanpa pengolahan terlebih
dahulu.
 Kadar Cu ≤ 6 %, maka dilakukan pengolahan, biasanya dengan cara Flotasi
untuk memisahkan mineral-mineral tembaga sulfide dari batuan gangue.
 Bijih tembaga oksida (termasuk tembaga silikat) dan karbonat biasanya
dikerjakan dengan leaching (pelindian). Bijih yang berkadar rendah sekali
biasanya juga di leaching dengan batuan bakteri.
 Sekitar 80 % endapan tembaga dunia berasal dari Kalkopirit, CuFeS2, karena
mineral jenis ini tidak mudah larut dalam larutan aqueous, maka untuk
mengekstraksi tembaganya dilakukan dengan proses pirometalurgi, tetapi
sebelum tahap peleburan, bijih perlu dikonsentrasi untuk mendapatkan
konsentrat yang kaya akan mineral tembaga menggunakan flotasi.
 Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu :
 Flotasi ,
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalui
pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu
 Pemanggangan
Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi
besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
 Peleburan,
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan
tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah disebut
“copper matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan
atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung FeSiO3.
Selanjutnya, “copper matte” dipindahkan ke dalam tungku lain dan ditiupkan
udara sehingga terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh
(blister copper).
 Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt
kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga
kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga
murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4). Selama proses
elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+
kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu.
Manfaat,
 Industri peralatan listrik (seperti kabel, kawat-kawat berukuran kecil, motor listrik,
kabel jaringan transmisi, kabel tegangan tinggi, instalasi listrik, konduktor listrik
dan kabel jaringan bawah tanah),
 Industri kendaraan bermotor (mesin mobil, kapal terbang dan kapal laut),
 Industri telekomunikasi (radio, telepon dan Telegraph),
 Industri elektronika (lemari es, air condition dan generator),
 Industri peralatan meliter (senjata, amunisi dan peluru kendali),
 Industri kimia (bahan celup dan rayon),
 Industri peralatan rumah tangga,
 Peralatan industri (alat-alat yang berhubungan dengan larutan, mesin-mesin
industri non elektris, peralatan mesin, pengatur temperatur ruangan dan mesin-
mesin pertanian),
 Bahan bangunan dan kontruksi (atap dan pipa ledeng),
 Perhiasan,
 Dekorasi rumah.
 Pembuat uang logam
 Tembaga CuS04 yang dicampurkan dengan senyawa Ca(OH)2 menghasilkan
obat untuk membunuh serangga atau hama.
 Tembaga CuCI2 berguna untuk memisahkan belerang dalam minyak.
 Industri campuran logam campuran, yaitu,
 Kuningan yaitu campuran antara tembaga dan seng,
 Perak Jerman yaitu campuran tembaga, seng dan nikel.
 Perunggu
Perunggu mempunyai kadar tembaga Cu 70-78 %, timah putih Sn 22-44 %
dan selain itu campuran tambahan lain seperti Seng (Zn), Timbel (Pb),
Aluminium (Al) dll.
Perungu ialah : paduan kepal atau paduan tuang yang tahan terhadap
korosi. Selain itu mempunyai daya luncur dan daya hantar yang baik untuk
arus listrik.
 Perunggu Bebas Seng
perunggu tuang dari Cu ditambah 10%, 14%, atau 20% Sn. Bahan itu
digunakan untuk pentil yang harus mempunyai syarat tinggi terhadap korosi
dan ketangguhan (10% Sn).
 Perunggu Bebas Seng Paduan Kepal
Mempunyai 1,5 % sampai setinggi-tingginya 10 % timah putih dan selain itu
Fosfor dalam persentase 0,3 %. Dipakai untuk profil-profil, batang-batang,
kawat, plat, dan pipa yang dicanai dan ditarik.
 Perunggu dan Seng
perungu tembaga timah dengan tambahan seng 2 % - 7 %. Bahan itu
dipakai terutama untuk bantalan-bantalan ( campuran tuang ).
 Perunggu Aluminium
campuran tuang dan campuran kepal dari tembaga dengan Aluminium
dengan besi dan bahan tambahan lain (perunggu dua zat). Perunggu dua zat
(Al dan Ni) tahan korosi terhadap bahan kimia tertentu karena itu dipakai
untuk perlengkapan kimia.
 Perunggu Silikon
Perunggu Silikon baik sebagai paduan tuang maupun kepal mempunyai
kadar (Si) 0,5 %-4,5 %. Selain itu ada bahan-bahan tambahan dari timah,
nikel, mangan, besi dan seng dalam bermacam-macam persenyawaan.
Sebagian dapat dijadikan misalnya; Cupoder yang mempunyai tahanan tarik
dan kekerasan yang baik .
Tempat Terdapat,

 Indonesia menempati posisi produsen terbesar kedua untuk komoditas timah,


posisi terbesar keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima untuk
komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan posisi
kedelapan untuk komoditas batubara.
 Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan
merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari
produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2
 Menurut data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia
bernama Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota
Santiago., disusul oleh AS dan Indonesia yang diusahakan oleh PT Freeport
Indonesia di area Grasberg, Papua.
 Papua (Kompara),
 Sumatra Utara (Muara Soma),
 Sumatra Barat (Sumpu, Lubuk Sulasih),
 Aceh,
 Jambi,
 Kalimantan Tengah (Sampit Mentikei),
 Jawa Tengah (Tirtamaya S. Lukulo).
 Jawa Barat (Cikotok),
 Sulawesi Utara.
 Sulawesi Selatan (Sangkarapi),
 Sulawesi Tengah.
 Kompara : Papua

Anda mungkin juga menyukai