Tata Cara Evaluasi Pasien Preoperatif Dan Durante Operatif
Tata Cara Evaluasi Pasien Preoperatif Dan Durante Operatif
BTCLS-BSB/PSC-2012
Pemeriksaan Airway
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang
KLASIFIKASI STATUS FISIS ASA
• Status Fisis 1: Pasien sehat normal (tidak ada kelainan organ /
gangguan fisiologis, biokimia dan psikiatri).
• Status Fisis 2: Pasien dengan penyakit sistemik ringan (misalnya
diabetes ringan, hipertensi terkendali, obesitas)
• Status Fisis 3: Pasien dengan penyakit sistemik berat yang
membatasi aktivitas (misalnya angina, PPOK, infark miokardial)
• Status Fisis 4: Pasien dengan penyakit melemahkan (incapacitating)
yang mengancam nyawa secara konstan (misalnya gagal jantung
kongestif, gagal ginjal)
• Status Fisis 5: Pasien “moribund” yang tidak diharapkan tetap hidup
dalam 24 jam (misalnya: aneurisma yang pecah)
• Status Fisis 6: Pasien mati batang otak dengan organ yang akan
ditransplantasikan
Untuk pasien pembedahan darurat ditambahkan huruf “E”.
Evaluasi Peri-anestesia
• Kaji ulang segera sebelum dimulainya prosedur anestesia:
Reevaluasi pasien
Pengecekan perlengkapan, obat-obatan dan pasokan gas
• Pemantauan pasien (pencatatan tanda-tanda vital).
• Posisi pasien
• jenis, jumlah dan waktu pemberian semua obat dan bahan yang
• digunakan.
• Jenis, jumlah dan waktu pemberian cairan intravena, mencakup
darah dan produk darah serta jumlah urine yang keluar.
• Teknik yang digunakan.
• Peristiwa tidak lazim selama periode anestesia.
• Kondisi pasien pada akhir anestesia.
Monitoring Intraoperatif
• Kardiovaskuler :
Tekanan Darah arteri (SBP, DBP, MAP) :
Noninvasif → Palpasi, auskultasi
invasif
EKG (RA, LA, LL)
CVP (pemasangan CVC)
• Nonkardiovaskuler :
Stetoskop prekordial
Pulse oximetry (saturasi O2)
Capnography (EtCO2)
Temperatur
Urine output
Monitoring EKG