Anda di halaman 1dari 19

Koefisien Transisi

Einstein

Oleh :
Kunjaya
Latar Belakang
 Hukum Kirchhoff : j = B menunjukkan
bahwa ada hubungan antara proses emisi
dan absorpsi
 Untuk proses transisi antara 2 tingkat
energi, eksitasi dari level 1 ke level 2 dan
deeksitasi dari level 2 ke level 1, menurut
Einstein ada 3 macam proses
– Emisi spontan level 2
– Absorpsi h
– Emisi terstimulasi level 1
Emisi Spontan
Emisi yang terjadi dengan sendirinya
ketika elektron pindah dari level 2 ke
level 1 dengan memancarkan foton
Probabilitas emisi spontan per satuan
waktu :
A21
Proses ini bisa terjadi tanpa harus ada radiasi
Absorpsi
Proses absorpsi mungkin terjadi jika ada
foton dengan energi yang sesuai
dengan beda energi kedua level (h)
Semakin tinggi kerapatan foton, semakin
besar kemungkinan terjadi transisi
Probabilitas absorpsi per satuan waktu :

B12 J
Emisi Terstimulasi
Agar cocok dengan hukum Planck,
Einstein menemukan bahwa proses
emisi spontan dan absorpsi saja tidak
cukup
Einstein memperkenalkan emisi yang
dipicu oleh radiasi yg disebut
stimulated emission
Probabilitas emisi terstimulasi per
satuan waktu :
B21 J
Profil Transisi
Probabilitas transisi diatas mengasumsikan
profil emisi/absorpsi yang tajam atau medan
radiasi yang merupakan fungsi yang landai
dalam domain frekuensi
Pernyataan yang lebih umum
B12 J dan B21 J
Dengan :

J   J  ( ) d dan 0  ( ) d  1

0
Hubungan antar
Koefisien Einstein
 Jika n1 adalah banyaknya atom yang
elektronnya berada di level 1
 Jika n2 adalah banyaknya atom yang
elektronnya berada di level 2
Dalam keadaan setimbang banyaknya
eksitasi = jumlah deeksitasi
n1B12 J  n2 A21  n2 B21J
Hubungan Antar
Koefisien Einstein
 Untuk memudahkan mari kita misalkan:

8h 3
h
a 3
dan x
c kT
 Asumsikan keadaan setimbang
thermodinamik sehingga intensitas dalam
berbagai panjang gelombang mengikuti
distribusi Planck :
a
J x
e 1
Hubungan Antar
Koefisien Einstein
n2
B12 J  ( A21  B21J )
n1 J
a
ex 1
 Gunakan persamaan Boltzmann:
g2 x
B12 J  e ( A21  B21J )
g1
 Asumsi distribusi radiasi Planck:
a g2 x  a 
B12 x  e  A21  B21 x 
e  1 g1  e 1 
Hubungan Antar
Koefisien Einstein
 Ubah bentuk:

a g2 x g2 a
 e A21  B21
B12 x
e  1 g1 g1 e e  1
x x
 
x
ae g2 g2 a
 A21  B21
B12 x
e  1 g1 
g1 e  1
x

Hubungan Antar
Koefisien Einstein
 Diperoleh:

 g2 
g2
 
A21 e  1  a B12e  B21 
x x

g1  g1 
 Kemudian masukkan syarat di frekuensi
tinggi dan rendah.
Hubungan Antar
Koefisien Einstein
 Untuk frekuensi tinggi ex→∞
A21 8h 3
 3
B21 c

 Untuk frekuensi rendah x→0 ; ex → 1

B21 g1

B12 g 2
Hubungan antar
Koefisien Einstein
Di dalam hubungan antara koefisien-koefisien
Einstein tidak ada tanda-tanda kebergantungan
pada T, maka hubungan tersebut tidak
bergantung pada keadaan termodinamik atom-
atom yang mengalami transisi.
Jadi hubungan itu dapat digunakan dalam keadaan
setimbang maupun tidak setimbang
termodinamik, sedangkan hukum Kirchhoff
hanya dapat digunakan untuk keadaan
setimbang termodinamik
Koefisien
Absorpsi dan Emisi
 Setiap transisi spontan dari level 2 ke
level 1 yang memiliki beda energi h0
menghasilkan energi yang
dipancarkan ke semua arah. Maka
koefisien emisi dapat dinyatakan
dengan :
h 0
j  n2 A21 ( )
4
Koefisien
Absorpsi dan Emisi
 Setiap transisi dari level 1 ke level 2
menyerap foton berenergi h dari
semua arah. Maka koefisien absorpsi
dapat dinyatakan dengan :
h
  n1 B12 ( )
4
Koefisien
Absorpsi dan Emisi
 Emisi terstimulasi akan lebih mudah
dikelola apabila digabungkan dengan
absorpsi, karena sama-sama
bergantung pada medan radiasi,
sehingga
h
   ( )( n1 B12  n2 B21 )
4
Radiasi Benda Hitam
 Persamaan Boltzmann
N n g n   n m / kT
 e
Nm gm
 Besarnya χnm sama dengan beda energi
antara level m dan n, sama dengan energi
foton yang bisa menyebabkan transisi mn
yaitu hνnm. Untuk menyederhanakan
penulisan kita sebut hν saja.
 Kemudian untuk menyamakan notasi
dengan notasi Einstein, kita gunakan simbol
1 dan 2 sebagai pengganti m dan n.
Radiasi Benda Hitam
Maka persamaan Boltzmann dapat dituliskan:
N 2 g 2  h / kT
 e
N1 g1
Sebelumnya telah disebutkan bahwa:
N1B12 J  N 2 A21  N 2 B21J
Kombinasikan dg persamaan Boltzmann :

N2 B12 J g 2 h / kT
  e
N1 B21 J  A21 g1
Radiasi Benda Hitam
Gunakan hubungan antar koefisien
Einstein, dapat diperoleh :

8h  3
J  3 h / kT
c e 1

Ini adalah rumus radiasi benda hitam


dari Planck.

Anda mungkin juga menyukai