Anda di halaman 1dari 40

Case Report

Hernia Inguinalis Lateralis

Nelly 080100075 Cut Meirisha P 080100010


Vincent 080100223 Faskanita M. N 080100072
Martin Susanto 080100383 Ardiana Anissa 080100171
Gunachitra Devarajoo 080100399 Labora Meinar MAS 080100230
Naanthini Dilly Kannan 080100403 Cut Nurkalimah 080100254

Supervisor:
dr. Liberti Sirait, Sp.B (K) BD

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


FAKULATAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UMATERA UTARA
MEDAN
PENDAHULUAN
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
Berdasarkan terjadinya, dibagi atas hernia bawaan atau kongenital
dan hernia dapatan atau akuisita. Berdasarkan letaknya, terdapat
hernia diafragma, inguinal, umbilikalis, femoralis, dll.

Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia


ingunalis medialis dimana hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih
banyak dua pertiga dari hernia ingunalis medialis. Sekitar 75 % dari
hernia inguinal merupakan hernia inguinal lateralis dan 25%
merupakan hernia inguinalis medialis.

Setelah appendisitis, hernia inguinalis merupakan kasus bedah


terbanyak. Lebih dari 1 juta hernia abdominalis di Amerika Serikat
menjalani perbaikan, diantaranya terhadap hernia inguinalis
sebanyak 770.000 kasus. Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan
pada pria daripada wanita. Perbandingan antara pria dan wanita
untuk hernia ingunalis 7 : 1.
ANATOMI
Struktur Dinding Anterior Abdomen
Lapisan-lapisan dinding abdomen terdiri dari (luar ke dalam) :
• Kulit
• Fascia superficialis, terdiri dari fascia camperi dan fascia
scarpae
• Otot dinding anterior abdomen, antara lain: muskulus obliquus
externus abdominis, muskulus obliquus internus abdominis,
muskulus transversus abdominis
• Fascia transversalis
• Lemak extraperitoneal
• Peritoneum parietale
Kanalis Inguinalis
• Saluran oblik yang menembus bagian bawah dinding
anterior abdomen
• Pada laki-laki, saluran ini merupakan tempat lewatnya
struktur-struktur yang berjalan dari testis ke abdomen.
• Pada perempuan, saluran ini dilalui oleh ligamentum teres
uteri (rotundum) yang berjalan dari uterus ke labium
majus pudendi.
• Panjangnya sekitar 1.5 inci (4cm) pada orang dewasa dan
terbentang dari anulus inguinalis profundus (lubang
berbentuk oval terletak sekitar 1.3cm diatas ligamentum
inguinale pada pertengahan antara sias dan symphisis
pubica) pada fascia transversalis.
HERNIA INGUINALIS
DEFINISI
• Suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang
lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat
terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan
dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.

• Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis


(HIL) dan Hernia Ingunalis Medialis (HIM).
Hernia terdiri atas tiga bagian:
• Kantong hernia, merupakan kantong (divertikulum) peritonei dan
mempunyai leher dan badan (corpus)
• Isi hernia dapat terdiri atas setiap struktur yang ditemukan di
dalam cavitas abdominalis
• Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan dinding abdomen yang
dilalui oleh kantong hernia
KLASIFIKASI

WAKTU LOKASI KLINIS

• Hernia • Hernia inguinalis • Hernia reponible


kongenital • Hernia femoralis • Hernia ireponible
• Hernia • Hernia • Hernia
akuisita/didapat umbilikalis strangulasi
• Hernia
inkarserata
• Stage 1 : hernia indirek dengan cincin interna yg normal.
• Stage 2 : hernia direk dengan pembesaran atau distorsi
Casten cincin interna.
• Stage 3 : semua hernia direk atau hernia femoralis.

• Kelas 1 : hernia indirek yang kecil.


• Kelas 2 : hernia indirek yang medium.
Halverson & McVay • Kelas 3 : hernia indirek yang besar atau hernia direk.
• Kelas 4 : hernia femoralis

• Hernia Direk
Sistem Ponka • Hernia Indirek
• Gilber : membagi hernia menjadi 5 tipe. Tipe 1, 2, and 3 merupakan
hernia indirek, sedangkan tipe 4 and 5 merupakan hernia direk.

Hernia tipe 1 mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin interna


yang berdiameter < 2cm

Hernia tipe 2 (hernia indirek yang paling sering) mempunyai kantung


peritoneal yang melewati cincin interna yang berdiameter ≤
2 cm

Hernia tipe 3 hernia mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin


interna yang berdiameter > 2 cm
menjadi hernia komplit dan sering menjadi slidinhernia

Hernia tipe 4 mempunyai robekan dinding posterior tau defek posterior


multipel. Cincin interna yang intak dan tidak ada kantung
peritoneal

Hernia tipe 5 merupakan hernia divertikuler primer. Pada hernia ini tidak
terdapat kantung peritoneal.
• Nyhus : klasifikasi berdasarkan ukuran cincin interna dan integritas
dinding posterior.
ETIOLOGI
PERBANDINGAN HIL & HIM
Hernia Inguinalis Lateralis (HIL) Hernia Inguinalis Medialis (HIM)

Menonjol dari perut di lateral pembuluh Menonjol langsung ke depan melalui segitiga
epigastrika inferior. Hasselbach, daerah yang dibatasi ligamentum
Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua inguinale di bagian inferior, pembuluh epigastrika
pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di
inguinalis. bagian medial.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
• Terdapat benjolan dilipat paha yang timbul
pada waktu mengedan, batuk, bersin, berdiri,
mengangkat berat dan hilang setelah berbaring
(apabila masih reponibel)

HIL
• Nyeri atau rasa tidak enak di daerah
epigastrium atau para umbilical sewaktu
segmen usus halus masuk ke kantong hernia
• Mual, muntah, kolik bila terjadi inkaserasi
ataupun strangulasi

• Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala


HIM yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis lateralis
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI PALPASI
PERKUSI
Hernia reponibel : benjolan Titik tengah antara SIAS
dengan tuberkulum pubicum Bila didapatkan perkusi perut
dilipat paha muncul pada kembung maka harus
waktu berdiri, batuk, bersin ditekan lalu pasien disuruh
mengejan. Jika terjadi dipikirkan kemungkinan
atau mengedan dan hernia strangulata.
menghilang setelah berbaring penonjolan di sebelah medial
maka itu HIM.
HIL: muncul benjolan di regio
inguinalis yang berjalan dari Titik yang terletak di AUSKULTASI
lateral ke medial, tonjolan sebelah lateral tuberkulum Hiperperistaltis didapatkan
berbentuk lonjong. pubikum ditekan lalu pasien pada auskultasi abdomen
disuruh mengejan jika pada hernia yang mengalami
HIM : tonjolan biasanya terlihat benjolan di lateral
terjadi bilateral, berbentuk obstruksi usus (hernia
titik yang kita tekan maka inkarserata).
bulat. dapat itu HIL.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Pemeriksaan Finger Test
Pemeriksaan Ziemen Test Pemeriksaan Thumb Test
Menggunakan jari ke 2 atau
Posisi berbaring, bila ada Anulus internus ditekan
jari ke 5. Dimasukkan lewat
benjolan masukkan dulu. dengan ibu jari dan
skrotum melalui anulus
Hernia kanan diperiksa penderita disuruh mengejan,
eksternus ke kanal inguinal.
dengan tangan kanan. bila keluar benjolan
Penderita disuruh batuk: Bila
Penderita disuruh batuk bila berartiHIM. Bila tidak
impuls diujung jari berarti
rangsangan pada jari ke 2 keluar benjolan berarti HIL
HIL. Bila impuls disamping
merupakan HIL, jari ke 3
berarti jari HIM.
merupakanHIM, jari ke 4
merupakan hernia femoralis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Ultrasonografi dapat digunakan untuk
Leukocytosis dengan shift to the left membedakan adanya massa pada lipat paha
yang menandakan strangulasi. atau dinding abdomen dan juga membedakan
Elektrolit, BUN, kadar kreatinin yang penyebab pembengkakan testis.
tinggi akibat muntah-muntah dan Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna
menjadi dehidrasi untuk membedakan hernia inkarserata dari
suatu nodus limfatikus patologis atau
penyebab lain dari suatu massa yang teraba
di inguinal
CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi
pelvis untuk mencari adanya hernia
obturator.
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
1. TEKNIK KONSERVATIF

Reposisi Reposisi Bantal


bimanual spontan penyangga
2. TERAPI OPERATIF

Anak-anak :
Herniotomy Dewasa :
Herniorrhaphy
TEKNIK-TEKNIK OPERASI
• Tujuan operasi adalah menghilangkan hernia dengan cara membuang
kantung dan memperbaiki dinding abdomen.

Marcy Bassini Halsted Mc Vay


TEKNIK HERNIORRHAPHY
Kelompok 1 : Open Anterior Repair
Operasi hernia (teknik Bassini,
McVay dan Shouldice) melibatkan
pembukaan aponeurosis otot
obliquus abdominis eksternus dan
membebaskan funnikulus
spermatikus. Fascia transversalis
kemudian dibuka, dilakukan
inspeksi kanalis spinalis, celah
direct dan indirect. Kantung hernia
diligasi dan dasar kanalis spinalis di
rekonstruksi.
Kelompok 2 : Open Posterior Repair

Posterior repair (iliopubic repair dan teknik Nyhus)


dilakukan dengan membelah lapisan dinding abdomen
superior hingga ke cincin luar dan masuk ke properitoneal
space. Diseksi kemudian diperdalam kesemua bagian
kanalis inguinalis. Posterior repair sering digunakan pada
hernia dengan kekambuhan karena menghindari jaringan
parut dari operasi sebelumnya. Operasi ini biasanya
dilakukan dengan anastesi regional atau anastesi umum.
• Kelompok 3: Tension-free repair
with Mesh
Operasi hernia (teknik Lichtenstein
dan Rutkow) menggunakan pendekatan
awal yang sama dengan teknik open
anterior. Akan tetapi tidak menjahit
lapisan fascia untuk memperbaiki
defek, tetapi menempatkan sebuah
prostesis, yaitu Mesh yang tidak
diserap. Mesh ini dapat memperbaiki
defek hernia tanpa menimbulkan
tegangan dan ditempatkan di sekitar
fascia. Hasil yang baik diperoleh
dengan teknik ini dan angka
kekambuhan dilaporkan kurang dari 1%
• Kelompok 4 : Laparoscopic
Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorhappies
dilakukan menggunakan salah satu pendekatan
transabdominal preperitoneal (TAPP) atau total
extraperitoneal (TEP). Pendekatan TAPP dilakukan
dengan meletakkan trokar laparoskopik dalam cavum
abdomen dan memperbaiki regio inguinal dari dalam. Ini
memungkinkan mesh diletakkan dan kemudian ditutupi
dengan peritoneum. Sedangkan pendekatan TEP adalah
prosedur laparokopik langsung yang mengharuskan masuk
ke cavum peritoneal untuk diseksi. Konsekuensinya, usus
atau pembuluh darah bisa cedera selama operasi.
KOMPLIKASI

Hernia Hernia
Inkarserasi Strangulasi
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

• Nama Pasien : Zulkifli


• Umur : 60 tahun
• Jenis Kelamin : Pria
• Alamat : Dusun 1 Desa Pahlawan,
Kec Tj. Tikam, Batu bara
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Pedagang
• Tanggal Masuk : 26 Juni 2013
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Benjolan pada kantung kemaluan sebelah kiri
Telaah:
• Hal ini telah dialami oleh pasien sejak 2 tahun yang lalu,
bersifat hilang timbul. Benjolan muncul bila pasien berjalan,
dan semakin membesar bila pasien batuk, mengedan dan
berbicara. Namun benjolan berkurang bila pasien
berbaring.
• Pasien mengakui bahwa benjolan pada kantung kemaluan kiri
pertama kali ditemui 5 tahun yang lalu selama 2 tahun
kemudian dioperasi di RS swasta dan membaik selama 1
tahun. Namun benjolan muncul kembali 2 tahun yang lalu.
• Riwayat pekerjaan mengangkat beban berat (+)
• Nyeri (-), BAB(+)N, BAK(+)N, Mual dan muntah (-)
• RPT : Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra
• RPO :-
Status Presens

• Sens: CM
• TD: 140/80 mmHg
• Nadi: 86 x/I
• Berat Badan : 60 Kg
• Pernafasan: 22 x/I • Tinggi Badan : 169 cm
• Suhu: 36,7 ͦ C • RBW : 87%

• Keadaan Umum: Sedang


• Keadaan Gizi: Sedang
Pemeriksaan Fisik

• Kepala : Mata RC (+/+), pupil isokor, konjungtiva palpebra


inferior pucat (-), sklera ikterik (-),
Telinga/hidung/mulut: tidak ada kelainan.
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Toraks:
– Inspeksi: simetris
– Palpasi: SF ka=ki
– Perkusi: sonor ka=ki
– Auskultasi: SP: vesikuler, ST: -
• Abdomen:
– Inspeksi: simetris
– Palpasi: soepel
– Perkusi: timpani
– Auskultasi: peristaltik (+) N
• Genital: Pembesaran pada skrotum kiri
• Ekstremitas : pols 86x/i,reg, T/V cukup, akral
hangat, CRT <3’’, TD: 140/80 mmHg,
Temp : 36,7 oC
Differential Diagnosis

• Hernia Inguinalis
• Hidrokel
• Tumor Testis
Diagnosis

• Recurrent Hernia Inguinalis Lateralis


Sinistra
Rencana Penjajakan

• Pemeriksaan darah lengkap, HST, Elektrolit, RFT,


LFT, KGD ad random
• Foto thorax
• USG testis
• EKG
Foto Kasus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai