Anda di halaman 1dari 22

DISKUSI PLENO

Kelompok 1
** DIABETES MELITUS **

Anginna Putri Mangiri >Muh. Isyhraq Raihan


Windy Christine Sesa >Angga Pratama
Fadlun >Kadek susi
Nur Safriyanti > Yana Basri
Rina Nurul Qalbi > Ashar Randi
Yulita Purba > Dian Rica Arianti
HASIL PERCOBAAN
A. Tes Glukosa
Normalnya :
-gula darah puasa 70-115 mg/dl)
-gula darah random < 110 mg/dl

Kadar Glukosa probandus adalah 101,1 mg.dl → normal


* Interpretasi *
↑ glukosa : diabetes melitus
↓ glukosa : hipoglikemi
B. Pemeriksaan Keton
Normalnya :
-keton urin 1 mg/24 jam
- keton dalam darah 1 mg/100 ml darah

Hasil keton probandus adalah negative → tidak


terbentuk cincin ungu

**Interpretasi **
(+) Pinkish ring : 5 mg acetoacetic acid atau 20 mg
aceton per 100 ml urine
(++) Red ring : 30 mg acetoacetic acid atau 250 mg aceton per
100 ml urine
(+++) deep purple ring : 80 mg acetoacetic acid atau 800 mg
aceton per 100 ml urine
C. TES KALSIUM
Normalnya : 8,5-10,4 mg/dl

Hasil kalsium probandus adalah 10,63 mg.dl → masih


dalam batas normal walaupun terjadi peningkatan hanya
sedikit .

** Interpretasi **
↑ kalsium : hyperparathyroidism, keracunan vitamin D,
sarcoidosis
↓ kalsium : hypoparathyroidism, penyakit pada tulang,
penyakit ginjal
D. Pemeriksaan HbA1C

HbA1C digunakan sebagai pedoman untuk memonitor


terapi DM , yang menunjukkan persentase Hb total dalam
eritrosit.

Normalnya 4,5-6,2 %
KASUS
Nama : Ny. X
Usia : 60 tahun
Keluhan Utama : Sering Berkemih dan mudah lapar
Riwayat penyakit sekarang :
sering berkemih dan mudah lapar disertai Rasa
gatal-gatal diseluruh tubuh . Pasien suka makanan cake
dan cokelat
Pemeriksaan Fisik : -
Pemeriksaan Lab : HbA1C = 11,5 %
DIABETES????
Diabetes Melitus
Diabetes adalah penyakit kelainan metabolik
yang disertai kelainan metabolisme karbohidrat ,
lemak , dan protein akibat insufisiensi fungsi insulin .

HIPERGLIKEMI
DM Tipe 1
(Insulin Dependent Dibetes Melitus)
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kondisi autoimun yang
mengakibatkan destruksi sel β pankreas sehingga terjadi
defisiensi insulin absolut .
Karakteristik ?
1. Pada anak dan dewasa muda
2. Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4
3. Terdapat antibodi sel islet
4. Onset akut
5. Biasanya penderita kurus
6. Mudah terjadi ketoasidosis diabetik
DM Tipe 2
( Non Insulin Dependent Diabetes Melitus )

Pada Diabetes tipe 2 terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin


tidak bisa membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena
terjadi resistensi insulin .

Sensitivitas reseptor terhadap glukosa


berkurang !
Patofisiologi
Karakteristik DM tipe 2 :
Pada usia >45 tahun
onset lambat
Gemuk atau tidak gemuk
Tidak berhubungan dengan HLA dan tidak ada antibodi
sel islet
Jarang terjadi ketoasidosis metabolik
Pembahasan Soal
1. Pemeriksaan dasar apa lagi yang diperlukan oleh
pasien ini?
Jawab :
a. Kadar glukosa darah → gula darah puasa, 2 jam post
prandial (GD 2PP), atau gula darah sewaktu

b. Tes toleransi glukosa →Tes ini merupakan metode


paling sensitif untuk diagnosis DM tipe
C. Uji insulin →radioimmunoassay untuk analisis
kuantitatif kadar insulin serum yang membantu
diagnosis DM dan keadaan resistensi insulin. Nilai
Rujukan dalam serum 0-35 Mu/ml.

D. Uji Oksidase Glukosa → Uji oksidase glukosa yang


menggunakan carik reagen berlapis plastik atau tes
tape merupakan uji yang spesifik dan kualitatif untuk
glikosuria.
2. Apakah interpretasi hasil laboratorium
pemeriksaan tersebut?
3. Bagaimanakah strategi pemeriksaan laboratorium
yang benar untuk pasien tersebut?
jawab :
a. Tes saring
b. Tes diagnostik
c. Tes pengendalian
TES SARING
Tes diagnostik
Tes pengendalian
4. Bagaimana strategi laboratorium untuk
pemantauan pasien ini?
Jawab :
a) Pemeriksaa urin / strip test
mendeteksi glukosa di urin
b) Hemoglobin terglikosilasi
memberikan informasi yang mungkin tidak terdeteksi pada
pemeriksaan urin
c) pemeriksaan gula darah
d) Fruktosamin
Prosedur yang relatif baru ini didasarkan pada pengukuran
protein-protein serum yang mengalami glikolisasi, terutama
albumin, yang mengikat glukosa
DAFTAR PUSTAKA
Hardjoene,H. 2006. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium
Diagnostik. FK Unhas : Makassar

Jenifer,P,2009,Uji Diagnostik Edisi 3,EGC,Jakarta),


(Kementrian Kesehtan RI,2011

Kosasih. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Klinik Edisi 2. Kasirma Publishing Group: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai