Inspeksi:
- Trismus
diukur dari ujung gigi seri atas dan bawah
hasil: derajat ringan bila lebar antar gigi > 2 cm
: derajat sedang bila lebar antar gigi < 1 cm
: derajat berat bila tidak ada jarak antar gigi
Penyebab: tetanus, infeksi/abses sekitar mulut, dislokasio sendi
temporomandibuler, parotitis, ensefalitis.
MULUT
Inspeksi:
- Halitosis
hasil: bau aseton ketoasidosis
: bau amonia uremia
: bau busuk abses paru-paru
Penyebab: higiene gigi dan mulut yang buruk, dehidrasi, muntah,
tonsilitis kronik, darah dalam mulut, hipertrofi adenoid, stomatitis,
demam tifoid.
MULUT
- Inspeksi bibir
Simetris/ asimetris
- jika asimetris waktu menangis/ tertawa dapat disebabkan oleh
paresis N. trigeminus atau fasialis.
Terdapat labioskisis, fisura atau tidak
Perhatikan mukosa bibir, apakah berwarna:
- pucat
- biru keabu-abuan
- merah anggur
- bercak pigmentasi berbatas tegas berwarna
biru-hitam atau coklat di mukosa bibir, mulut,
hidung. labioskisis
MULUT
- Inspeksi mukosa pipi
Perhatikan mukosa pipi apakah ada:
- Bercak koplik: Bercak putih keabuan dikelilingi daerah kemerahan, timbul
pada mukosa pipi dalam yang berhadapan
dengan geraham bawah.
- oral trush: bercak berwarna putih, menimbul, mirip sisa susu di selaput lendir,
bibir, pipi, lidah.
- pigmentasi kecoklatan atau tidak
Bercak koplik
MULUT
- Inspeksi palatum
Perhatikan apakah:
- arkus palatum simetris/ tidak
- terdapat ptekie, mutiara epstein, palatoskisis, uvula bifida atau tidak.
Uvula bifida
Eipstein pearl
MULUT
- Inspeksi gingiva
perhatikan warna, terdapatnya edema dan tanda-tanda gingivitis.
Perhatikan adanya abses periapikal, epulis, hiperptrofi gingiva.
epulis
MULUT
- Inspeksi lidah
perhatikan apakah ada:
- bifukrasio lidah - lidah kotor
- makroglosia/ mikroglosia - geographic tongue
- glosoptosis
- tremor lidah
- Inspeksi saliva
Maloklusi gigi
Perhatikan apakah ada hipersalivasi atau tidak
- hipersalivasi neonatus atresia esofagus
- hipersalivasi pada anak tumbuh gigi, stomatitis, defisiensi
mental,
epiglotitis akut, abses peritonsilar,
cerebral palsy, parese N.IX & N.X
(poliomielitis, difteria, miastenia)
MULUT
- Inspeksi faring
Perhatikan dinding posterior faring, apakah:
- mukosa hiperemis - eksudat
- edema - abses
- ulserasi - post nasal drip
Perhatikan tonsil:
- ukuran tonsil To, T 1, T2, T3, T4
- terdapat kripti, detritus, hiperemia, ulserasi atau tidak.
MULUT
- Inspeksi laring
Perhatikan apakah terdapat stridor atau tidak.
- Stridor pada neonatus hipokalsemia, trakeomalasia,
laringomalasi,
neoplasma, atau kerusakan N.
laringeus
- Stridor pada anak benda asing, trauma
Pemeriksaan tiroid
- pada bayi-anak kecil: pemeriksaan dilakukan terlentang.
- Pada anak yang lebih besar: pemeriksaan dilakukan dengan
posisi
duduk dan dari belakang .
- raba kelenjar tiroid dengan menggunakan jari telunjuk dan
tengah.
LEHER
- minta pasien untuk menelan normal: bergerak ke atas.
- Nilai ukuran, bentuk, posisi, permukaan, konsistensi kelenjar tiroid,
mobiditas, terdapat nyeri/ tdk.
Hasil abnormal:
• Pembesaran hiperaktivitas tiroid, keganasan, goiter
• Tiroid besar + licin hiperplasia tiroid
• Nodul adenoma atau keganasan
• Tiroid besar + nyeri tiroiditis
• Hipotiroidisme + goiter pemberian obat anti tiroid, tiroiditis
Hashimoto, defisiensi yodium
• Hipotiroidisme tanpa goiter kongenital, herediter atau familial,
sekunder akibat penyakit hipofisis
LEHER
Pemeriksaan KGB
- pasien dalam posisi duduk, leher sedikit difleksikan.
- palpasi dengan menggunakan jari telunjuk-tengah, nilai KGB:
- preaurikula - submental
- aurikula posterior - servical superficial
- occipital - servical posterior
- tonsilar - deep servical chain
- submandibula - supraclavicular
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
1. Latief A, Tumbelaka A.R, Matondang C.S, dkk. Kepala dan
leher. Dalam : Matondang C.S, Wahidiyat I, Sastroasmoro S,
penyunting. Diagnosis fisis pada anak, Edisi kedua., cetakan
keempat. Jakarta. C.V. Sagung Seto. 2009. h.48-55; 180