Pemeriksaan fisik pada anak berbeda dengan dewasa, ada beberapa hal yang
tidak boleh diabaikan dan cara pemeriksaan harus dissuaikan dengan umur
anak/bayi. Suasana harus tenang dan nyaman karena jika anak ketakutan,
kemungkinan dia akan menolak untuk diperiksa.
• Bicara terlebih dahulu pada orang tua, tunjukkan bahwa kita akan membina
hubungan yang baik dengannya. Dengan demikian, anak akan melihat
bahwa kita berbuat baik terhaap orang tuanya.
• Mulai kontak dengan anak dengan menceritakan sesuatu yang lucu. Dengan
demikian diharapkan anak akan tertarik dengan pembicaraan perawat dan
mau bekerja sama.
• Gunakan mainan sebagai pihak ketiga dalam bentuk yang lain sebagai titik
masuk berbicara pada anak. Hal ini akan sangat efektif terutama pada anak
usia toddler dan anak pra sekolah
Next
• Apabila memungkinkan, ajukan pilihan pada anak tersebut tentang
pemeriksaan yang diinginkan, sambil duduk atau di tempat tidur, atau di
pangku oleh orangtuanya.
• Pemeriksaan yang menimbulkan trauma dilakukan paling terakhir. Dengan
demikian, pilih pemeriksaan yang paling sederhana atau yang dapat
dilakukan sambil bermain terlebih dahulu.
• Hindarkan pemeriksaan dengan menggunakan alat yang menimbulkan rasa
takut, misalnya termometer atau stetoskop yang terasa dingin.
Pengkajian Sistem Gastrointestinal Pada Anak
Dimulai dari pencatatan Data Demografi Anak dan orang tua
Riwayat Kesehatan
- Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat penyakit dan riwayat masuk rumah
sakit
- Riwayat penggunaan obat-obatan
- Riwayat alergi
Keluhan Utama Pada Sistem Gastrointestinal
Nyeri
Mual muntah
Kembung dan Sendawa (Flatulens).
Ketidaknyamanan Abdomen
Pola Eliminasi (diare, konstipasi,
Pemeriksaan Fisik Sistem Gastrointestinal
Dimulai dari survey umum terhadap setiap kelainan yang terlihat atau
mengklarifikasi dari hasil pengkajian anamnesis, tahap ini bisa dimasukan
dalam fase inspeksi.
Perhatikan warna kulit (ikterus, pigmentasi kulit, adanya sianosis).
Status mental dan tingkat kesadaran.
Tabel Pemeriksaan Fisik Sistem
Gastrointestinal
gerakan dinding dada pada anak di atas usia 6-7 tahun harus dicurigai
adanya kelainan paru.
Next
Inspeksi Abdomen
PEMERIKSAAN LANGKAH KLINIK TINDAKAN
INSPEKSI ABDOMEN
Observasi peristaltik usus
- Arahkan lampu tegak lurus pada dinding perut
- Pemeriksa mengamati dengan posisi mata setinggi perut pasien
- Peristaltik mungkin dapat dilihat pada bayi prematur atau anak yang sangat
kurus.
- Pada keadaan patologis seperti obstruksi traktus gastrointestinal peristaltik
dapat dengan mudah terlihat.
- Perhatikan lokasi terdapatnya peristaltik untuk memberi petunjuk lokasi
obstruksi.
- Peristaltik yang melintang di daerah epigastrium pada bayi sampai berumur 2
bulan disebabkan oleh spasme atau stenosis pilorus Peristaltik memberi
gambaran seperti tangga disebabkan oleh obstruksi usus.
Auskultasi Abdomen
PEMERIKSAAN LANGKAH KLINIK TINDAKAN
AUSKULTASI
Pasien berbaring telentang
Auskultasi abdomen dilakukan dengan meletakkan diafragma stetoskop di
atas mid-abdomen sementara pemeriksa mendengarkan bunyi usus
Dalam keadaan normal suara peristaltik terdengar sebagai suara yang
intensitasnya rendah dan terdengar tiap 10-30 detik.
Nada peristaltik akan berubah menjadi tinggi (nyaring) pada obstruksi traktur
gastrointestinal (bunyi metalik), frekuensi bertambah pada gastroenteritis,
berkurang atau bahkan menghilang pada peritonitis atau ileus paralitikus.
Bising (bruits) terdengar di seluruh permukaan perut pada koarktasio aorta
abdominalis
Pada daerah ginjal di bagian posterior abdomen pada pasien hipertensi
Terdengarnya dengung vena (venous laim) menandakan terjadinya obstruksi
vena aorta
Suara booming atau pistol shot serta bising kontinu di a. Femoralis (tanda
Durosiez) merupakan tanda insufisiensi aorta, duktus persisten, atau keadaan
lain yang menyebabkan tekanan nadi besar
Perkusi Abdomen
PEMERIKSAAN LANGKAH KLINIK TINDAKAN
PERKUSI ABDOMEN
Pasien berbaring telentang
Keempat kuadran abdomen diperiksa dengan perkusi
Perkusi dilakukan dari daerah epigastrium secara sistematis menuju ke
bagian bawah abdomen
Perkusi abdomen dalam keadaan normal terdengar bunyi timpani di
seluruh permukaan abdomen, kecuali di daerah hati dan limpa.
Bunyi timpani yang abnormal dapat di dengar pada keadaan obstruksi
saluran gastrointestinal yang terletak rendah, ileus paralitikus, atau
aerfagia.
Perkusi abdomen ditujukan untuk menentukan adanya cairan bebas
(asites) atau udara di dalam rongga abdomen
Perkusi dapat dilakukan untuk menentukan batas hati, serta batas-batas
massa intraabdominal
Next
Perkusi Abdomen
PEMERIKSAAN LANGKAH KLINIK TINDAKAN
Terdapat 4 cara untuk mendeteksi terdapatnya asites, yakni :
- Posisi anaka telentang, dilakukan perkusi sistematis dari umbilikus ke
arah lateral dan bawah untuk mencari batas berupa garis konkaf antara
daerah yang timpani dengan daerah pekak yang terdapat bila ada asites
- Menentukan adanya daerah redup yang berpindah (shifing dullness)
dengan melakukan perkusi dari umbilikus ke sisi perut untuk mencari
daerah redup atau pekak, daerah redup ini akan menjadi timpani
apabila anak berubah posisi dengan cara memiringkan pasien
- Menentukan adanya gelombang cairan (fluid wave) atau disebut cara
undulasi. Cara ini dilakukan pada asites yang sangat banyak serta
dinding abdomen yang tegang.
Next
Perkusi Abdomen
PEMERIKSAAN LANGKAH KLINIK TINDAKAN
- Pasien dalam keadaan telentang
- Satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi perut pasien, sedangkan jari
tangan satunya mengetuk-ngetuk dinding perut sisi lainnya.
- Sementara itu bantuan orang lain gerakan yang diantarkan melalui dinding
abdomen dicegah dengan jalan meletakkan satu tangan abdomen pasien dengan
sedikit menekan
- Pada gelombang asites dapat dirasakan gelombang cairan pada tangan pertama.
Gelombang juga dapat didengarkan dengan stetoskop.
Perkusi Hati
- Batas hati diperkusi di garis midklavikula kanan, dimulai dari pertengahan
dada
- Ketika perkusi dilakukan dari dada dari atas ke bawah, bunyi resonan dada
menjadi redup ketika mencapai hati
- Kalau perkusi dilanjutkan ke arah bawah maka akan didapatkan bunyi pekak
hati. Pekak hati akan hilang apabila terdapat udara bebas dalam rongga
abdomen, disebut pneumoperitonium yang dapat disebabkan oleh perforasi
usus atau trauma tusuk.
Palpasi Abdomen
PEMERIKSAAN LANGKAH KLINIK TINDAKAN
PALPASI ABDOMEN
Pada anak yang sudah mengerti, dapat dilakukan pembicaraan dengan
topik yang kira-kira disukai oleh anak.
Anak yang koperatif dapat diminta untuk menarik napas dalam di
samping menekuk lututnya dan berbaring dengan bantal tipis. Dengan
cara ini otot perut akan lemas sehingga palpasi lebih mudah dilakukan.
Anak yang belum dapat berbicara dapat diperiksa saat ia minum susu
botol atau sambil diperlihatkan mainan
Sebelum melakukan palpasi kedua telapak tangan harus saling
digosokkan untuk menghangatkannya.
Palpasi dapat dilakukan secara monomanual (satu tangan) atau bimanual
(2 tangan), teknik bimanual sebagai berikut :
- Tangan kanan pemeriksa diletakkan pada permukaan perut dan tangan kiri
diletakkan dibawah pinggang kanan atau kiri pasien.
- Tangan kiri pemeriksa agak mengangkat pinggang pasien agar alat di
dalam rongga abdomen lebih mudah diraba.
Next
Palpasi Abdomen