Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Model Teori Keperawatan Jean Watson


Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat dan Sains
Keperawatan

Disusun oleh :
Ai Maemunah
NPM. 22090400007

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
JAKARTA, TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dari Allah SWT
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta
salam tidak lupa kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman terang benderang seperti
sekarang ini.

Berikutp penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Model Teori


keperawatan Jean Watson”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Filsafat dan Sains Keperawatan pada program studi Magister Keperawatan.

Dengan ini saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa/mahasiswi fakultas ilmu keperawatan dengan tujuan untuk
menambah wawasan dan meningkatkan mutu dalam pelayanan dan pendidikan
keperawatan.

                                                                                       Jakarta, 20 Oktober 2022

Penulis

(Ai Maemunah)

ii
DAFTAR ISI

Cover makalah .......................................................................................................................... i


Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii
Daftar isi .................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 3

BAB II Konsep Teori


A. Teori Keperawatan Jean Watson .................................................................................. 4
B. Philosophical and science of caring menurut Jean Watson .......................................... 5

BAB III Teori Jean Watson dikaitkan dengan Paradigma Keperawatan


A. Teori Jean Watson dikaitkan dengan Paradigma Keperawatan .................................. 7

BAB IV Tinjauan Kasus


A. Pengkajian Kasus ......................................................................................................... 8
B. Diagnosa Keperawatan menurut SDKI ........................................................................ 8
C. Perencanaan dan implementasi .................................................................................... 9
D. Evaluasi keperawatan ................................................................................................. 12

BAB V Analisis kekuatan dan kelemahan teori Jean Watson


A. Kekuatan Teori ........................................................................................................... 13
B. Kelemahan Teori ........................................................................................................ 13

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik keperawatan yang dapat berjalan dengan baik saat ini tentunya memiliki dasar
teori keperawatan yang kuat. Seiring berjalannya waktu, teori akan menghasilkan
pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam praktik. Integrasi teori
kedalam praktik keperawatan merupakan dasar profesi keperawatan (Potter, Perry
2015).

Para ahli dalam dunia keperawatan telah banyak melahirkan teori-teori baru dalam
bidang keperawatan. Hal ini tentu didasari oleh kajian mendalam selama para ahli
menjalankan prektik keperawatan., sehingga dari hasil kajian tersebut melahirkan
sebuah teori, salah satunya yaitu teori keperatan Jean Watson (Alligood, 2014).

Gambar 1.1 Jean Watson

Margaret Jean Harman Watson, PhD, RN, AHN-BC, FAAN lahir pada tanggal 10
Juni 1940. Watson merupakan penggagas teori keperawatan yang berasal dari
Amerika. Bungsu dari delapan bersaudara ini tumbuh di kota kecil bernama Wecth,
Virginia Barat, sebuah pegunungan Appalachian. Tahun 1961, Watson
menyelesaikan pendidikan SMA nya di Lewis Gale School of Nursing di
Roanoke dan menikah ditahun yang sama. Bersama suaminya yang bernama
Douglas, Watson kemudian pindah ke Colorado. Tahun 1964, Watson menyelesaikan
pendidikan S1 nya di Boulder, dan memperoleh gelar S2 pada tahun 1966, di fakultas
ilmu kesehatan, peminatan keperawatan jiwa. Tahun 1973, Watson kemudian

1
menyelesaikan pendidikan S3 nya di Boulder. Watson kemudian bekerja di
University of Colorado Health Sciences Center di Denver sebagai seorang
perawat dan petugas administrasi. Karirnya kian berkembang, tahun 1980, Watson
dan teman-temannya menggagas sebuah pusat kajian keperawatan yang berfokus
pada ilmu keperawatan. Watson dan teman-temannya berharap dengan adanya pusat
kajian ini dapat meningkatkan dukungan terhadap kegiatan praktik klinis, pendidikan
dan beasiswa bagi mahasiswa keperawatan. Pusat kajian ini diberi nama “Human
Caring”. Seiring berjalannya waktu, Watson semakin mengembangkan pusat
kajiannya ini. Human Caring kemudian dikembangkan sebagai salah satu kurikulum
pasca sarjana di University of Colorado School of Nursing. Karena pengembangan
kurikulum ini, Watson diberikan gelar Doktor keperawatan klinis (Doctor of Nursing
Practice) pada tahun 2005 (Alligood, 2014).

Karir Watson dalam mengembangkan teori keperawatannya tidak terlepas dari


pengalaman hidupnya. Tahun 1997, Watson dan suaminya mengalami kecelakaan
yang mengakibatkan hilangnya mata kirinya. Tahun 1998, suaminya meninggal
dunia, Kejadian ini menyebabkan watson mengalami duka yang mendalam, dan
mencoba untuk bangkit. Watson mengatakan bahwa dirinya mencoba untuk bangkit
dan mengintegrasikan pengalaman kehilangan dan hidupnya kedalam pekerjaannya.
Pengalaman kehilangan dan penderitaan merupakan sebuah keistimewaan yang
akhirnya melahirkan sebuah dukungan yang penuh kasih sesuai teorinya (Watson,
2008).

Watson merupakan salah satu pengajar kehormatan yang mengajar dibeberapa


universitas di AS yaitu Boston College, Catholic University, Adelphi University,
Columbia University – Teachers College, State University of New York dan menjadi
pembicara diluar negeri. Watson juga aktif dalam menulis buku. Buku pertamanya
dengan judul Nursing : The Philosophy and Science of Caring yang terbit pertama
tahun 1997, buku kedua berjudul Nursing : Human Science and Human Care
terbit tahun 1985 dan telah dua kali di cetak ulang yaitu tahun 1988 dan 1999. Buku
ketiga Watson berjudul Postmodern Nursing and Beyond yang terbit tahun 1999.
Buku keempat Watson terbit di tahun 2002 dengan judul Instrument for Assessing
and Measuring Caring in Nursing and Health Sciences. Buku keempat Watson ini
telah mendapatkan penghargaan dari American Journal of Nursing sebagai buku

2
terbaik tahun 2002. Karya kelima dari Watson adalah buku yang menceritakan
tentang pengalaman yang didapatnya selama menjadi perawat. Buku ini memuat
tentang ilmu caring, dukungan spiritual, konsep keperawatan, praktik keperawatan
dan konsep caring- healing. Hingga tahun 2012, Watson masih aktif menulis buku.
Bukunya yang terbit ditahun 2011 berjudul Measuring Caring : International
Research on Caritas as Healing yang bekerja sama dengan Nelson. Ditahun 2012,
Watson menerbitkan dua buku dengan judul Creating a Caring Science Curriculum
yang berkerjasama dengan Hills, dan Human Caring Science : A Theory of Nursing
yang ditulisnya sendiri (Alligood, 2014).

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
tentang model keperawatan Jean Watson.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
a. Memaparkan tentang biografi Jean Watson serta prestasi yang diraihnya.
b. Memaparkan tentang konsep model Teori Jean Watson.
c. Mengaplikasikan konsep teori Jean Watson kedalam kasus sesuai dengan
peminatan.
d. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari model Teori keperawatan Jean
Watson.

3
BAB II
KONSEP TEORI

A. Teori Keperawatan Jean Watson


Dasar dari teori keperawatan Jean Watson adalah filosofi dan ilmu caring(1979) yaitu
Humanscience and human care (1988). Fokus utama dalam keperawatan menurut
Jean Watson adalah pada carative faktor dimana ia berasal dari Humanistic
perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah. filosofi dan
sistem nilai akan memberikan fondasi yang kokoh untuk ilmu asuhan keperawatan
yang dikembangkan dengan seni keperawatan. Fokusnya lebih kepada peningkatan
kesehatan dari pada pengobatan penyakit.

Bagan 2.1
Teori Jean Watson

 Kebutuhan makan dan cairan

 Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan Biofisikal
 Kebuthan ventilasi

 Kebutuhan aktifitas dan istirahat


Kebutuhan Psikofisikal
 Kebutuhan seksualitas

Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan Psikososial  Kebutuhan berprestasi
Menurut Jean Watson
 Kebutuhan berorganisasi

Kebutuhan Intrapersonal  Kebutuhan aktualisasi diri


Interpersonal

4
B. Philosophical and science of caring menurut Jean Watson
Jean Watson mengajukan 7 asumsi dalam science of caring yaitu sebagai berikut :
1. Asuhan keperawatan dipraktekkan hanya secara interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terdiri dari carative faktor.
3. Meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan sekarang dan masa depan.
5. Lingkungan asuhan keperawatan memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya
pada saat diberikan kesempatan.
6. Asuhan lebih healthogenic daripada pengobatan. Asuhan keperawatan
mendampingi pengobatan.
7. Praktek asuhan adalah sentral dari keperawatan.

Struktur asuhan dibangun oleh 10 carative faktor menurut Jean Watson, yaitu :

1. Pembentukan nilai humanistic-altruistic sistem.


2. Penamaan faith-hope (kepercayaa-harapan).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
4. Membangun hubungan helping-trust.
5. Meningkatkan dan menerima pengekspresian perasaan baik positif maupun
negatif.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik dalam pengambilan
keputusan.
7. Peningkatan pengalaman belajar-mengajar interpersonal.
8. Menyediakan dukungan melindungi dan atau memperbaiki lingkungan mental,
fisik, sosiokultural dan spiritual.
9. Membantu dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia.
10. Menghargai untuk kekuatan eksistensial-phenomenological.

5
Chinical caritas processes menurut Jean Watson, yaitu :

1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang terhadap orang lain.


2. Hadir dengan sepenuhnya, mewujudkan dan mempertahankan sistem
kepercayaan.
3. Memberikan perhatian terhadap praktek spiritual dan transpersonal diri orang
lain, melebihi ego dirinya.
4. Saling bantu dan saling percaya.
5. Mendukung ekspresi perasaan positif dan negatif.
6. Kreatif sebagai penerapan caring-healing yang artistik.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar dan berusaha untuk memahami
sudut pandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan.
9. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar.
10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang.

6
BAB III
TEORI JEAN WATSON DIKAITKAN DENGAN PARADIGMA KEPERAWATAN

A. Teori Jean Watson dikaitkan dengan Paradigma Keperawatan


Teori keperawatan caring juga mendefinisikan paradigma keperawatan yang terdiri dari
manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Adapun paradigma keperawatan
Watson dalam teori caring (The Philosophy and Sciences of Caring) adalah sebagai
berikut :
1. Keperawatan
Watson menggambarkan keperawatan sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki
pemikiran, seni, komitmen, pandangan, nilai dan gairah dalam melakukan sebuah
tindakan keperawatan.

2. Manusia
Watson menggambarkan manusia sebagai sebuah kehidupan yang berada dalam
satu kesatuan. Kesatuan ini meliputi pikiran, tubuh, jiwa dan alam yang tidak
terikat dalam ruang dan waktu.

3. Kesehatan
Pandangan Watson tentang kesehatan berbeda dengan yang didefinisikan WHO.
Watson mengungkapkan kesehatan merupakan suatu kesatuan yang bersifat
harmonis yang berintegrasi dalam pikiran, tubuh dan jiwa seseorang. Penyakit
tidak hanya tergambar dalam bentuk kesakitan yang dapat dinilai dengan fisik,
tetapi juga kejiwaan.

4. Lingkungan
Watson menggambarkan lingkungan sebagai suatu hal yang universal yang tidak
terbatas hanya dengan alam sekitar dan hubungan makhluk hidup, tapi juga
hubungan primodial yang tidak terbatas ruang dan waktu.

7
BAB IV
TINJAUAN KASUS

Ny. A berusia 47 tahun datang ke Puskesmas X untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya.


Pasien mengeluh pusing, pandangan mata buram, mual, muntah 2 kali, tidak napsu makan
dan sering merasa cepat lelah. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan tekanan darah 175/95
mmHg, nadi 92x/menit, suhu 36,5, Spo2 100%. Sebelumnya pasien tidak mengetahui bahwa
dirinya mempunyai penyakit hipertensi dan tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke
pelayanan setempat. Suami Ny. A sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu
lintas. Sehari-hari Ny. A aktif sebagai anggota posyandu di wilayahnya dan rutin mengikuti
pengajian di majelis ta’lim di dekat rumahnya.

A. Pengkajian
Menurut Jean Watson kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat antara lain biofisik,
psikofisik, psikososial, dan interpersonal. Adapun pengkajian pada kasus Ny. A
berdasarkan teori Jean Watson ada 4 komponen kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan derajat lebih rendah (Biofisik) mencakup : kebutuhan nutrisi. Dari
hasil pengkajian diperoleh data bahwa Ny. A mengalami mual, muntah 2 kali,
tidak napsu makan. Kebutuhan Eliminasi pasien tidak ada masalah, kebutuhan
ventilasi pasien tidak ada masalah.
2. Kebutuhan derajat lebih rendah (Psikofisik) mencakup : kebutuhan aktivitas dan
istirahat. Berdasarkan pengkajian pada Ny. A, pasien mengeluh pusing,
pandangan mata buram, sering merasa cepat lelah. Ny. A tidak mengalami
masalah untuk beristirahat, Ny. A selalu tidur pukul 21.00 dan bangun pukul
05.00. Untuk kebutuhan seksual, Suami Ny. A sudah meninggal 5 tahun yang lalu
akibat kecelakaan lalu lintas, dan Ny. A memutuskan untuk tidak menikah lagi
dan sebagai kepala keluarga untuk anak-anaknya.
3. Kebutuhan derajatlebih tinggi (Psikososial) mencakup : kebutuhan berorganisasi.
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. A aktif sebagai anggota
posyandu di wilayahnya dan rutin mengikuti pengajian di majelis ta’lim di dekat
rumahnya. Untuk kebutuhan berprestasi Ny. A rutin mengikuti pengajian di
majelis ta’lim di dekat rumahnya dan sebagai penyanyi dari grup kosidah di
majelis ta’lim X.

8
4. Kebutuhan derajat lebih tinggi (Intrapersonal) mencakup kebutuhan aktualisasi
diri. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien merupakan
seseorang yang aktif dan rutin mengikuti pengajian di majelis ta’lim di dekat
rumahnya dan sebagai penyanyi dari grup kosidah di majelis ta’lim X.

B. Diagnosa Keperawatan Menurut SDKI


1. Penurunan curah jantung
2. Intoleransi aktifitas
3. Defisit nutrisi

C. Perencanaan Dan Implementasi


Perencanaan dan implementasi pada kasus Ny. A berdasarkan 10 faktor karatif yaitu :
1. Pembentukan nilai humanistic-altruistic sistem.
Berdasarkan konsep humanictic altruistic perencanaan keperawatan memfasilitasi
kebutuhan pasien dengan penuh cinta dan kasih sayang sehingga pasien dapat
termotivasi untuk mengikuti program pemulihan. Adapun tindakan yang
dilakukan perawat yaitu mendengarkan keluhan pasien, menghargai perasaan
pasien, menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi pasien untuk
beristirahat, menganjurkan pasien untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
khususnya melakukan pengecekan tensi darah, menjalani diet hipertensi dengan
cara mengurangi makanan yang rendah garam dan menganjurkan pasien untuk
beristirahat dengan cukup.

2. Penamaan faith-hope (kepercayaa-harapan)


Berfokus pada terciptanya hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien
dan keluarga. Adapun hal yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu dengan cara
memperkenalkan diri perawat saat berinteraksi dengan pasien dan keluarga,
melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan pada rencana perawatan untuk
pasien, mendengarkan keluhan dan menghargai perasaan pasien, memberikan
motivasi dan semangat kepada pasien untuk mengontrol tekanan darahnya secara
rutin kepada pelayanan kesehatan dan bersemangat untuk menjalani diet
hipertensi diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

9
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.
Pengembangan kepekaan terhadap diri sendiri dan oranglain berfokus kepada
memunculkan perasaan sensitif terhadap kebutuhan pasien dan keluarga secara
holistik. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu dengan cara
menanyakan kepada pasien aktivitas yang sangat disukai oleh pasien yaitu senam,
perawat dapat menyesuaikan aktifitas yang disukai pasien yaitu senam dapat
dimodifikasi pasien untuk melakukan senam hipertensi yang bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah pasien agar lebih terkontrol. Kegiatan spiritual yang
biasa dilakukan pasien yaitu mengikuti pengajian di majelis ta’lim.

4. Membangun hubungan helping-trust.


Membangun hubungan tolong menolong dan kepercayaan menekankan perawat
untuk menanamkan rasa percaya pasien kepada perawat dan menolong pasien dan
keluarga selama perawatan dengan cara melakukan pendidikan kesehatan kepada
pasien hal apa saja yang dapat menurunkan tekanan darahnya tidak tinggi dan
mampu melakukan aktifitas secara mandiri.

5. Meningkatkan dan menerima pengekspresian perasaan baik positif maupun


negatif.
Adapun kegiatan yang dapat dilakukan perawat yaitu dengan cara mendengarkan
dengan penuh perhatian kepada pasien, memotivasi pasien untuk dapat
mengungkapkan perasaannya baik positif maupun negatif. Mengembangkan aspek
positif yang dimiliki oleh pasien bertujuan untuk meningkatkan harga diri dan
semangat hidup pasien untuk menjalani aktifitasnya sehari-hari.

6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematik dalam pengambilan


keputusan.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu melakukan
pemeriksaan secara rutin pada Ny. A diantaranya melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital seperti tekanan darah, nadi, pernapasaan, saturasi pasien.
Menganjurkan pasien untuk melaksanakan diet hipertensi, dan melakukan aktifitas
fisik ringan seperti senam hipertensi. Pasien dan keluarga diberikan edukasi
terkait komplikasi penyakit hipertensi, dan hal yang dapat dilakukan jika terjadi
hal yang tidak diinginkan seperti pasien mengalami penurunan kesadaran secara

10
tiba-tiba, keluarga diberikan edukasi agar membawa pasien ke pelayanan
kesehatan seperti Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan yang cepat,
tepat dan tanggap.

7. Peningkatan pengalaman belajar-mengajar interpersonal.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu dengan cara
melibatkan keluarga pasien dalam rencana tindakan keperawatan, melakukan
pendidikan kesehatan terkait komplikasi yang dapat terjadi jika penyakit
hipertensi yang dialami oleh Ny. A tidak ditangani, dan memberikan edukasi
mengenai pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan.

8. Menyediakan dukungan melindungi dan atau memperbaiki lingkungan mental,


fisik, sosiokultural dan spiritual.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh perawat dengan cara menciptakan
lingkungan yang mendukung pasien untuk melakukan diet hipertensi dengan cara
mengkonsumsi makanan yang rendah garam, mendukung hobi pasien senam dan
memodifikasi agar pasien melakukan senam hipertensi, menciptakan suasana yang
tenang, nyaman untuk pasien melakukan aktifitas dan istirahat. Memberikan
dukungan semangat kepada pasien untuk proses penyembuhan pasien.

9. Membantu dengan memenuhi kebutuhan dasar manusia.


Adapun hal yang dapat dilakukan oleh perawat untuk Ny. A Sesuai dengan Bagan
kebutuhan Biofisik mencakup kebutuhan nutrisi. Dari hasil pengkajian diperoleh
data bahwa Ny. A mengalami mual, muntah 2 kali, tidak napsu makan. Perawat
dapat menganjurkan pasien untuk makan porsi kecil tapi sering untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya, perawat juga menganjurkan pasien untuk minum obat yang
telah diresepkan oleh dokter yaitu obat antiemetik untuk mengurangi mual muntah
pasien.

10. Menghargai untuk kekuatan eksistensial-phenomenological.


Perawat dapat bersikap menghargai kekuatan eksistensial dan penomenologi yang
pasien miliki. Seperti yang dimiliki oleh Ny. A yaitu saat makan Ny. A selalu

11
berdoa untuk kesembuhannya danmemposisikan tubuhnya untuk duduk, hal ini
bertujuan untuk mengurangi resiko muntah dan tersedak saat makan.

D. Evaluasi Keperawatan
Pada kasus Ny.A hal yang dapat di evaluasi oleh perawat meliputi hubungan rasa
saling percaya antara perawat dan pasien sudah tercapai atau belum. Apakah
kebutuhan Ny. A telah terpenuhi selama perawatan dalam area yang dikaji oleh
perawat meliputi biofisik, psikofisik, psikososial, dan interpersonal. Apakah Ny. A
menunjukkan adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik dan menerapkan
hal-hal yang telah di edukasikan oleh perawat terhadap Ny. A dan keluarga.

12
BAB V
ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI

A. Kekuatan Teori
Berikut ini merupakan kelebihan dari teori Jean Watson, yaitu :
1. Asuhan keperawatan merujuk kepada teori humanistic.
2. Teori keperawatan berfokus pada human caring dengan penekanan dalam
melaksanakan proses keperawatan selalu menghargai klien dengan menerima
kelebihan maupun kekurangan sehingga dapat meningkatan kesejahteraan dan
kesehatan pasien.
3. Perawat dalam membentuk aktivitas perawatan didasarkan pada 10 faktor karatif
4. Mendorong perawat untuk menguasai teknik komunikasi efektif.
5. Memberikan panduan pada perawat dalam melakukan pengkajian sesuai dengan
kebutuhan pada pasien yang meliputi bio, psiko, sosial, kultural dan spiritual.

B. Kelemahan Teori
Adapun kelemahan dari Teori Jean Watson adalah :
Teori watson “caring science” merupakan salah satu methateory yang memiliki
karakteristik yang sulit untuk diaplikasikan sehingga harus bisa di integrasikan
dengan teori lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Alligod. 2014. NursingTheories. Singapore : Elsivier.

Limbo. 2012. Transcultural Nursing Theory Model. Newyork : Springer.

Makhfuldi. 2011. Teori dan Praktek Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Muharni, 2021. Buku Ajar Falsafah dan Teori Keperawatan. Surabaya : CV Jakad Media
Publishing.

Risnah. 2021. Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integritas Keilmuan. Gowa : Allaudin
University Press.

14

Anda mungkin juga menyukai