FTS Cair Semi Padat I
FTS Cair Semi Padat I
- SEDIAAN SALEP
- SEDIAAN LOTION/PASTA
- SEDIAAN GEL
- SEDIAAN KRIM O/W DAN W/O
- SEDIAAN SUPPOSITORIA
DIMANA OBAT AKAN BEKERJA (SEL TARGET)
1. Kelarutan
Kaitannya dengan interaksi obat dengan basis mempengaruhi
pelepasan obat dari basis.
2. Stabilitas fisika dan kimia
Bertujuan untuk menjaga stabilitas obat sehingga bahan obat
dalam formula berada dalam keadaan stabil memiliki efek
terapi yang baik.
Memudahkan dalam pemilihan basis dan excipien guna menjaga
dan menjamin stabilitas bahan obat.
3. Kemampuan disosiasi
4. Ukuran partikel dan bentuk partikel
Berpengaruh pada tingkat duktualitas sediaan
Acceptabilitasnya baik, luas permukaan, kelarutan
BERDASARKAN DAYA PENETRASI
FEK EPIDERMIS
-Daya penetrasinya kecil
-Efek hanya dipermukaan kulit
EFEK ENDODERMIS
- Daya penetrasi lebih besar ( stratum corneum sampai
efidermis)
- Efek pada stratum corneum (keratolitik, protektif,
antipruritik, antimikroba, antipespirant )
EFEK DIADERMIS
- Daya penetrasinya besar, menembus lapisan kulit
- Mengalami absorpsi perkutan sampai sirkulasi
sistemik
- Transdermal system
SIFAT FISIKA KIMIA BAHAN OBAT
TEKNOLOGI FORMULASI
Hair follicle
Epidermis
Dermis
Subcutaneous layer
Fungsi kulit
1. Fungsi mekanik
2. Fungsi protektif
3. Pengatur suhu tubuh
4. Sintesis dan metabolisme
5. Pengatur tekanan darah
6. Indra perasa
7. Organ ekskresi
Lapisan kulit
1. Efidermis (Stractum corneum, straktum lucidum,
Stractum granulosum, Stractum spinosum,
Stractum germinativum )
2. Dermis ( Pars papilare, Pars retikulare )
3. Lapisan subkutan
Absorpsi Per kutan
Dapat terjadi dengan bebrapa cara :
1. Penetrasi transeluler (Menyebrangi sel)
2. Penetrasi Interseluler (Antar sel)
3. Penetrasi transpendegeal (Folikel rambut,
Kelenjar lemak dan Perlengkapan pilosebaceaus
R=h fD K
R = Resistensi, h = Tebal kulit, f = Fraksional
area, D = Koefisien difusi, K = Koefisien
partisi.
dQ/dt = KCvDsA
h
Langkah-langkah absorpsi obat melalui kulit
Difusiobatdaripembawakejaringankulit
Partisikedlm viabelepidermis
Difusimelintasimasaselulerdariepidermis
Absorpsi kedalamsirkulasisistemik
SOLUBILITY AND PARTITIONING OF DRUGS
Proses of
Solotion
Adjuvants
Mol. structure of drugs
Phisic properties (solute and solvent)
(melting point, boilling point,
surface area)
Drugs
Solution
Several reason
Disolution Proses
W22
Removal of
Solute molecule
W11
Creation of cavity
-W12
Diagrammatic representation of the three processes involved in the disolotion of a crystalline solute
( Phisicochemical Principles of Pharmacy )
Work involved = W22 + W11 – 2W12
Ln S = -4,3 A + 11,78
OH
Hydrophobic
CH3
Hydrophobic
-CH2 -
-CI2 –Br2 -F Hydrophobic
-N(CH3 )2 Hydrophobic
-SCH3 Hydrophobic
-OCH2 –CH3 Hydrophobic
-OCH3 Slightly hydrophilic
-NO2 Slightly hydrophilic
-CHO Hydrophilic
-COOH Slightly hydrophilic
-COO - Very hydrophilic
-NH2 Hydrophilic
-NH3+ Very hydrophilic
-OH Very hydrophilic
The effect of substituents on solubility acetanilide derivatives
X Solubility (mg/l)
NHCOCH3
H 6,38
Methyl 1,05
Ethoxyl 0,93
Hydroxyl 13,9
X
Nitro 15,98
Aceto 9,87
Drugs molecule
Solubility and
pharmacodynamic
activity relationship
Drug Salt Solubility LD50 ± s.e
Syarat basis
1. Tidak mengiritasi kulit
2. Mudah dibersihkan
3. Inert
4. Stabil
5. Dapat bercampur dengan bahan obat
6. Secara terapi netral
7. Daya sebar baik, mudah dioleskan
Macam-macam Basis
1. Basis hidrokarbon, Sifat-sifatnya:
Emollient, Occlusive, Nonwater-washable, hydrophobic,
Greasy.
Contoh : Vaselin, paraffin.
2. Basis Absorpsi (anhydrous), Sifat-sifatnya :
Emollient, Occlusive, Absorb water, Anhydrous, greasy
Contoh : Hydrophilic
3. Basis Absorpsi (W/O), Sifat-sifatnya:
Emollient, Occlusive, Contain water, Same absorb
additional water greasy.
C0ntoh : Lanolin, Cold cream
4. Basis Tercuci (O/W), Sifat-sifatnya :
Water Washable, Nongreasy, Can be diluted with water,
Nonocclusive.
Contoh : Hydrophilic Ointment
5. Basis Larut, sifat-sifatnya :
Lipid free, Water soluble and washable, Nonocclusive,
Nongreasy.
Contoh : PEG
Basis Hidrokarbon
Klasifikasi : basis Oleagenous
Mampu melunakkan kulit (emollient), Occlusive sehingga dapat meningkatkauci.
Sejumlah air dapat ditambahkan dlm basis dengan konsentrasi kurang dari 5%.
1. Vaselin
campuran hidrokarbon setengah padat yg diperoleh dari minyak mineral dgn
rumus molekul CnH2n+2
Sinonim : mineral jelly, Petroleum jelly,Silkolene, Snow white, Soft white,
vaselinum flavum, yellow petrolatum, yellow petroleum jelly.
Kemampuan menyerap air kecil (5%), penambahan kholesterol dapat
meningkatkan kemampuan menyerap air.
Komponen :
1. Fase cair (70 -90% ) dari jumlah total. Terdiri dari n-
dan isoparafin. (ceten, hepadecen dan oktadecen )
2. Fase Padat Komponen kristalin (10-20%)
Komponen Kristal mikro
Penggunaan : Krim dan sediaan transdermal
Sifat : Tidak toksik, inert, tidak iritatif, tidak toksik, nonkarsinogenik
dan dapat bercampur dengan hampir semua bahan obat.
2. Parafin / petrolatum
Parafin merupakan campuran hidrokarbon yg diperoleh dari
minyak mineral, tidak berasa, tidak berbau dan berwarna putih.
Sinonim name : Hard wax, paraffinum durum, paraffinum
solidum, paraffin wax.
Sifat : Tidak toksik dan tidak menyebabkan iritasi pd kulit.
Viskositas encer : pembuatan vanishing cream
Viskositas tinggi : pembuatan cold cream
Pembuatan sediaan dengan konsistensi tertentu dpt dibuat
dengan pencampuran kedua jenis paraffin dengan perbandingan
tertentu.
3. Minyak Tumbuhan
Ditambahkan dalam basis salep : sebagai pelumas, pelunak, pencegahan
efek kering pd basis dan penurunan titik lebuum olivarum.
BASIS SERAP
Merupakan basis hidrokarbon yang ditambah dengan bahan lain yang
bersifat menyerap air.
Basis hidrokarbon yang mengandung gugus sulfat, sulfonat, karboksil,
hidroksil atau suatu ikatan eter
Basis serap : Basis anhidrat lanolin anhidrat
Basis emulsi (W/O)
Kolesterol 30
Strearil alkohol 30
Malam putih 80
Vaselin putih 860
Kemampuan menyerap air dari basis parameter angka air
(jumlah air yang dpt diserap tiap 100 g basis pd T. )
Surfaktan KHL Angka Air
Sorbitan Monolaurat 8,6 53,1
Sorbitan monopalmitat 6,7 83,6
Sorbitan Monostearat 4,7 103,8
Sorboitan monooleat 4,3 250,0
Sorbitan trioleat 1,8 411,3
Basis Absorpsi ( anhidrous )
Adeps Lanae : Lemak bulu Domba dgn kandungan kolesterol tinggi
dlm bentuk alkohol, ester.
Mudah teroksidasi BHT 0,02 % B/B
Lanolin
Adpes lanae yang sudah menyerap air (adanya penambahan air ).
Kemampuan menyerap air dari lanolin 30%.
Kegunaan : Emulsifying agent (cold cream ), Ointment base,
kosmetika, Ophthalmic dan vaginal preparation.
Dpt mengalami outoksidasi perlu penambahan anti oksidan (
BHT, BHA, Profil gallat dll )
BASIS TERCUCI AIR (O/W)
Basis yg dibuat dengan emulgator hidrofil (Stearat, Lanette N
Keuntungan Basis tipe O/W:
1. Dpt menyebar dengan baik
2. Efek dingin melalui penghambatan penguapan air
3. Tidak ada penghbtn fungsi rambut scr fisiologis
4. Putih dan lentur
5. Pelepasan obat baik
Kandungan air tinggi mudah terkontaminasi mikrobial shg perlu
pangawet (metil/profil paraben)
Hidrogel
Terbentuk lewat pembengkakan terbatas dari bahan organik makro
molekuler dan senyawa anorganik.
Sifat kekentalannya sangat tergantung pada jumlah air yang digunakan
untuk pembengkakkan.
Kekentalan : terstruktur dengan sifat tiksotropi yg nyata.
Bahan Anorganik
Aerosil 15-20
Bentonit 15-20
Bahan Organik
Metilselulosa 5 -10
Etilselulosa 5 -10
Hidroksi Etilselulosa 10-15
Natrium Karboksi Metilselulosa 6 -12
Natrium Karboksimetil amilopektin 2-5
Na. alginat 2-6
Tragakan 2-5
Polivinilalkohol 12-15
Polivinilpirolidon 10-15
Komponen Salep Hidrogel
Bahan pembengkak, air, Humektan dan Pengawet
Bahan Pelembab : Gliserol, Sorbitol, etilenglikol dan propilenglikol (10-20%)
Sifat : Tidak berlemak, Tidak menghambat respirasi sel kulit, lembut dan
daya lekat tinggi.
HIDROGEL ANORGANIK
A. Aerosil (silisiumdioksida terdispersi tinggi)
Kristal amorf yang mampu menyerap air up to 40% tanpa merubah
fluiditas serbuk.
Pengikatan dengan air krn kemampuan pembentukan ikatan hidrogen
dengan air (aerosil mengandung gugus silanol Si-OH dan Silopksan Si-O-Si)
Pemebentukan Massa Gel :
1. Perajutan antar gugus silanol
2. Perajutan antar gugus silanol dengan air sebagai
jembatannya.
Pembentukan masa gel pelarut polar
Pelarut non polar (5-15%)
Oleogel
Sifat :
1. Tiksotropi nyata
2. Mampu melepaskan bahan obat dgn baik
3. Konsistensi tidak terpengaruh oleh suhu
HIDROGEL ORGANIK
A. Metilselulosa (Methocel, tylosa MH dan MB)
larut dalam air dingin, pemanasan 60 -90 C methocel akan mengendap.
Membentuk massa plastis tiksotrop (5-10%) biasanya digunakan untuk
sediaan terapi kutan.
Pembengkakkan dpt dirangsang dgn penurunan suhu.
Stabilitas :
1. suhu rendah
2. pH 2-12
Sifat :
1. tersatukan dengan bahan obat
2. sangat bersahabat dengan kulit
B. Hidroksietilselulosa (Ethoxose)
Dapat membentuk massa gel pada konsentrasi 10-15%
Cara :
Serbuk digerus halus + sedikit etanol kemudian tambah air dingin (20 C)
dibawah pengadukan
F. Tragakan
Komposisi : tragakantin 20-40% BM> 10000
Basorin 50-60% Bm> 100000
Pada konsentrasi 2,5-5 % dapat membentuk massa gel.
Contoh:
tragakan 3
Etanol 5
gliserol 50
air 42
Stabilitas :
1. gel stabil pd pH 6-10, pd pH >10 terjadi
penurunan konsistensi.
2. Peka terhadap kation dan elektrolit
penurunan konsistensi
3. Etanol > 35% tidak tersatukan
Penggunaan
Protectans, Protectans,
Emollients Emollients
Stabilitas Tidak stabil, Stabil
Minyak jelek Minyak jelek terutama sabun
Hidrokarbon baik Hidrokarbon baik alkali dan koloid
alam
Pertimbangan Dalam Pemilihan basis
1. Laju pelepasan obat yang diinginkan dari basis
2. Peningkatan absorpsi obat perkutan yang diinginkan
3. Kelembaban kulit yang diinginkan
4. stabilitas obat dalam basis (jangka lama/pendek)
5. Pengaruh obat bila ada hambatan kekentalan
1. Preservatif
Dasar pemilihan :
* Tidak bereaksi dengan bahan obat atau tidak
mengkatalisis reaksi degradasi bahan obat
* Tidak mengiritasi organ tempat aplikasi
* Konsentrasi rendah sudah dpt menghambat
pertumbuhan mikroorganisme dan fungi
* Kompatibel dengan semua komponen dalam formula
dan wadah / kemasan
* Dapat larut dalam pembawa pd konsentrasi yang
digunakan
Contoh : Amonium kuartener (cetiltrimetil amonium bromida),
senyawa merkuri organik (thimerosal), formaldehid, asam
sorbit/kalium sorbat, asam benzoat/Na.benzoat, paraben dan
alkohol-alkohol
2. Antioksidan
Alalasan :
* sifat dasar basis yg mudah teroksidasi
* Bahan obat yang mudah teroksidasi
Dasar pemilihan :
1. Kompatibel
2. Aman dan tidak mengiritasi
3. Stabilitas
4. Kelarutan
5. Potensi
5. Thickening agents
Fungsi : Meningkatkan daya lekat
7. Sequestering Agents
Membentuk kompleks dengan ion-ion logam
Contoh :
Asam Etilendiamin Tetra Asetat, Asam sitrat dan Asam fosfat
8. Bufer
Fungsi : - Stabilitas
- Gelling Agents
- Kelarutan
- Efektivitas preservatif