Anda di halaman 1dari 39

HARLINDA SYOFYAN, S.Si. , M.

Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS ESA UNGGUL
HAKEKAT SAINS
SCIENCE (SAINS)

ILMU PENGETAHUAN ALAM

ILMU ALAMIAH

INTEGRASI DARI BIOLOGI,FISIKA,KIMIA DAN IPBA


BUKAN MERUPAKAN JUMLAH DARI SEMUANYA

MERUPAKAN DISIPLIN ILMU YANG INTEGRAL


ORIENTASI DAN TUJUAN

1. ALAM SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN


2. ALAM SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA
3. ALAM MEMPENGARUHI CARA BERFIKIR DAN
BEKERJA MANUSIA
4. ALAM MENDORONG PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN PENDAYAGUNAANNYA
5. ALAM MEMPENGARUHI BUDAYA MANUSIA
6. MANUSIA MEMPENGARUHI PERUBAHAN ALAM
BAGI MAHASISWA

1. BERTAMBAHNYA WAWASAN MAHASISWA

TERHADAP ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

2. DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPA

3. MEMAHAMI MAKNA IPA BAGI KEHIDUPAN

4. MEMAHAMI PERLUNYA ALAM DIKELOLA

DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
ORIENTASI KEHIDUPAN

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

(QS. Al-Qashash: 77)


Apakah sebenarnya IPA itu?

Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan


dari jaman ke jaman. Pada mulanya sains merupakan
pengetahuan biasa, lambat laun pengertiannya
berubah menjadi pengetahuan yang rasional lepas dari
takhayul dan kepercayaan, kemudian berkembang
menjadi pengetahuan yg didapat dari metode ilmiah.
Hakikat IPA di SD
 IPA : kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
terbimbing

 IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang


alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
atau prinsip saja tapi merupakan suatu proses
penemuan (Depdiknas, 2006)
 IPA merupakan ilmu yang bersifat empirik dan
membahas tentang fakta serta gejala alam (tidak
hanya verbal tapi juga faktual)

 Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan dengan


melaksanakan pembelajaran yang melatih
keterampilan proses bagaimana cara produk sains
ditemukan.
 Keterampilan proses yang perlu dilatih dalam belajar
IPA meliputi :
 mengamati
 mengukur
 mengklasifikasikan
 mengkomunikasikan (Asy’ari Muslichah)

Keterampilan proses dapat mengkasilkan produk-


produk IPA yaitu fakta, konsep, generalisasi, hukum
dan teori-teori baru.
 Pembelajaran IPA di SD mendorong siswa untuk aktif
dan ingin tahu terhadap permasalahan alam
sekitarnya.
 Dapat menumbuhkan sikap ilmiah, berpikir induktif
(dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke
umum) dan deduktif (metode berfikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-
bagiannya yang khusus).
 IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode
ilmiah. Jadi disini metodenyalah yang menentukan apakah
pengetahuan itu ilmiah atau tidak.

 Alam semesta terbentuk dari objek dan interaksinya yang


menimbulkan fenomena.

 Fenomena tersebut tidak terkotak-kotak seperti ilmu-ilmu dasar dan


terapan

 Hanya keterbatasan kompetensi manusialah menyebabkan ilmu


mengenai alam terkotak-kotak ( kimia, biologi,fisika, IPBA)

 IPA sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang
memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan
mengendalikan tingkah laku alam.
Hakikat Sains atau Ilmu pengetahuan alam

adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep,


prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses
kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan
dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus;
merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi
mental, keterampilan, dan strategi memanipulasi dan
menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang
dilandasi dengan sikap keinginan (curiousity), keteguhan
hati (courage), ketekunan (persistence) yang dilakukan
oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta.

Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 18


Hakikat IPA
Konsep  suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan
dari pengalaman yang relevan
Prinsip  generalisasi meliputi konsep-konsep yang
bertautan atau adanya hubungan antara satu konsep
dengan konsep lainnya
Teori  generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan
dapat digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala alam
Hukum  pemikiran yang lebih umum dan telah
terbukti kebenarannya melalui percobaan

www.ayahalby.wordpress.com
TUJUAN BELAJAR IPA
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan
keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-


konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan


kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam


memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala


keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA


sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
RUANG LINGKUP KAJIAN IPA
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta
kesehatan.

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,


padat dan gas.

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,


magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
2. Karakteristik belajar IPA meliputi:
a. hampir semua indera, seluruh proses berpikir, dan
berbagai gerakan otot;
b. berbagai teknik (cara), seperti observasi, eksplorasi,
dan eksperimentasi;
c. alat bantu pengamatan untuk memperoleh data
yang obyektif, sesuai sifat IPA yang mengutamakan
obyektivitas;
d. kegiatan temu ilmiah, mengunjungi objek, studi
pustaka, dan penyusunan hipotesis untuk
mempeloleh pengakuan kebenaran temuan yang
benar-benar obyektif, dan
e. proses aktif, artinya belajar IPA merupakan suatu
yang harus dilakukan siswa, bukan suatu yang
dilakukan untuk siswa.
Suatu upaya atau proses untuk mengembangkan
siswa untuk memahami hakikat IPA sebagai produk,
proses, dan mengembangkan sikap ilmiah serta
sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat untuk pengembangan sikap dan
tindakan berupa aplikasi yang positif
1. Nilai Praktis  hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung atau
tidak langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari
2. Nilai Intelektual  IPA dengan metode ilmiahnya banyak sekali
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah, bukan saja masalah
yang berkaitan dengan IPA, tetapi masalah-masalah lain yang
berkaitan dengan sosial dan ekonomi
3. Nilai sosial politik-ekonomi  negara yang IPA dan teknologinya
maju akan mendapat tempat khusus dalam kedudukan sosial, politik,
dan ekonominya
4. Nilai keagamaan  sadar bahwa ada yang menciptakan dan
mengatur segala keteraturan yang ada di Jagat Raya ini.
5. Nilai Pendidikan  menciptakan warganegara yang sadar akan IPA
dan teknologi
STRUKTURISASI IPA

1. OBYEK:
» Mulai dari Bumi s.d Ruang angkasa

2. KEJADIAN:
» Mulai dari perkembangan metodologi –
konsepsi – kejadian-kejadian alaminya

3. METODOLOGI:
» Mulai dari trial & error – filosofik - ilmiah
IPA DASAR, IPA TERAPAN, DAN TEKNOLOGI

Teknologi

Membuat alat
Digunakan Digunakan

Alam

Menjelaskan Mengendalikan
IPA IPA
Dasar Digunakan Terapan
IPA Dasar:
Mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja

IPA Terapan:
Mencoba mencari cara untuk mengendalikan
bagaimana alam bekerja

Teknologi:
Mencoba memanfaatkan penemuan IPA Dasar dan
IPA Terapan untuk membuat alat guna
mengendalikan cara alam bekerja
Perkembangan Pengertian Sains atau IPA :

o Nash : sains dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk dapat
mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia, cara memandang IPA bersifat
analitis (pola berpikir terhadap sasaran dengan seksama, cermat dan lengkap)

 Einstein : sains merupakan suatu pola pikir logis dan uniform

 Bernal (Science in History) : sains adalah pengetahuan, atau pengetahuan


umum yang berisi apa saja yang diketahui manusia, atau pengetahuan yang
benar secara rasional artinya bebas dari takhayul atau kepercayaan, atau
pengetahuan yang ilmiah yang rasional dan objektif.

Latar belakang pekerjaan manusia dapat mempengaruhi cara pandangnya


terhadap sesuatu. Suatu objek yang sama akan diartikan sangat berlainan
oleh orang yang mempunyai latar belakang pekerjaan berbeda. Misal
objeknya adalah sapi, Sapi itu apa? maka jawaban yg diberikan akan
bervariasi tatkala kita menanyakan pada petani, dokter hewan, ahli gizi,
seorang biolog, seorang usahawan dll.
 Bernal menyarankan untuk memahami IPA haruslah melalui
pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu (tidak dari satu
segi saja), ada 5 aspek yaitu:
a. IPA sebagai suatu institusi, artinya suatu kelembagaan imaginer (tidak
nyata), kelembagaan bidang profesi tertentu seperti hukum,
kedokteran, pendidikan, dsb.

b. IPA sebagai suatu metode. Metode IPA terdiri dari sejumlah kegiatan
baik mental maupun moral, termasuk di dalamnya adalah observasi,
eksperimental, klasifikasi, pengukuran, dsb. Metode IPA melibatkan
teori-teori hipotesis serta hukum

c. IPA sebagai kumpulan pengetahuan, IPA dipandang sebagai suatu


body of knowledge yg terus tumbuh, tidak statis.

d. IPA sebagai alat untuk menguasai dan memelihara alam semesta serta
untuk mengembangkan produksi guna kesejahteraan manusia .

e. IPA sebagai salah satu faktor utama yg mempengaruhi kepercayaan,


pola berfikir dan sikap manusia terhadap alam semesta
NILAI-NILAI IPA

 Nilai-nilai sosial dari IPA


 Nilai etik dan estetika dari IPA
nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan kebenaran
yg ojektif pada tempat yang utama, terdapat hubungan saling percaya
diantara ilmuwan, penemu suatu konsep atau teori yg terdahulu tetap
dihormati

 Nilai moral humaniora dari IPA


terdapat dua sisi nilai yg berlawanan, IPA sendiri adalah suci, yang
tidak suci adalah manusianya.

 Nilai ekonomi IPA


apabila seorang ilmuwan menemukan suatu kaidah dari suatu
fenomena tertentu, lalu apakah temuannya itu mempunyai nilai
ekonomi secara langsung? bisa ya bisa tidak
Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis IPA

 Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia untuk


berlaku jujur dan objektif
 Sikap tidak purbasangka
 Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia
itu tidak pernah mutlak
 Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur dalam
alam semesta ini
 Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang
lain
 Bersikap tidak putus asa
 Sikap teliti dan hati-hati
 Sikap corious atau ingin tahu
 Sikap optimis
Keterbatasan IPA

 IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran


adanya Tuhan

 IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang


objek pengamatannya.

 IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yg


mempermasalahkan tingkah laku yg baik atau buruk,
tidak menjangkau masalah estetika yg berhubungan
dengan keindahan, dan tentang sistem nilai. Hal itu
karena tolok ukur IPA adalah objektifitas bukan
subjektifitas.
IPA serta pengaruhnya terhadap masyarakat
a. Jenis-jenis pengetahuan
 pengetahuan takhayul atau mitos
 pengetahuan ilmiah
 pengetahuan super-natural
 pengetahuan ilmiah semu (pseudo science)
Pengetahuan ini berdasarkan fakta ilmiah tetapi
dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang
bersifat supra-natural.
b. Manusia selalu bertanya
What, How, Why?
boleh atau tidak? dikaitkan dengan agama
Misalkan: Apa itu pelangi?
Bagaimana terjadinya warna-warna pelangi?
Mengapa bentuk pelangi melengkung berupa busur?
Hewan tidak sama dengan manusia, mengapa?
SIKAP, METODE, DAN PRODUK ILMIAH
Sund (1975)
1. SCIENTIFIC ATTITUDES :
kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, pendapat, obyektif, jujur dsb.
Misal: membuat keputusan setelah memperoleh cukup data yg
berkaitan dengan problemanya.

2. SCIENTIFIC PROCESSES :
Cara khusus dalam menyelidiki/memecahkan problema.
Misalnya: membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan
eksperimen, mengumpulkan dan menyusun data, menganalisis
data dsb.

3. SCIENTIFIC PRODUCTS :
Fakta, prinsip, hukum, teori dsb.
Prinsip ilmiah: Logam bila dipanasi akan memuai.
PROSES-PROSES ILMIAH

Penelitian2 baru thd Proses-proses Produk-produk


fenomena2 di alam ilmiah ilmiah baru

Sikap ilmiah: -hasrat ingin tahu


-rendah hati
-jujur
-obyektif

Penelitian thd Proses ilmiah Produk ilmiah


Fenomena di alam -mengidentifikasi -fakta, konsep,
-obyek-obyek -mengamati prinsip,teori,hukum
-hub-hub dsb -merumuskan hipotesa
-menganalisis
-membuat sintesis
-mengevaluasi dsb
PRODUK-PRODUK ILMIAH
» Produk dan sasaran sains adalah konsep, prinsip, dan teori ilmiah.
Dasar untuk pembentukan produk sains berasal dari data hasil
observasi.

KONSEP: adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisa sikan dari


pengalaman-pengalaman tertentu yang relevan. Misalnya
konsep tentang listrik, magnet, sel, cahaya dsb
PRINSIP: adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang
berkaitan. Misal, logam bila dipanasi akan memuai.
TEORI : adalah suatu generalisasi prinsip-prinsip ilmiah yang
berkaitan dan yang menjelaskan gejala-gejala ilmiah. Teori
menghubungkan, menerangkan dan meramalkan berbagai
macam hasil eksperimen dan observasi melalui cara-cara
yang sederhana sampai pada yang paling efisien. Misal
teori gravitasi, teori sel, teori evolusi dsb.
PERKEMBANGAN KESADARAN MELALUI BELAJAR SAINS
1. SESEORANG AKAN SEGERA MENYADARI BAHWA GEJALA YANG
DITEMUKAN MELALUI PENGAMATAN DGN INDERANYA.

2. INDERA MANUSIA SBG: Window to the world

3. SUATU KESADARAN TENTANG SULITNYA MENEMUKAN KONSEP


DAN MEMECAHKAN MASALAH, AKAN DAPAT MEMBANTU
SESEORANG DLM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
INTELEKTUAL, SIKAP ILMIAH, DAN METODE ILMIAH.

4. PROSES PERKEMBANGAN INI SUATU PERKEMBANGAN MENTAL


YG DIMULAI DARI: “Lack of understanding to under-
standing”
Perkembangan kesadaran (Wuryadi)

1. KESADARAN AKAN ADANYA GEJALA

2. KESADARAN AKAN ADANYA PROBLEMA

3. KESADARAN AKAN ADANYA PEMECAHAN PROBLEM

4. KESADARAN AKAN ADANYA CARA-CARA MEMECAHKAN


MASALAH/PROBLEMA

5. KESADARAN AKAN ADANYA HUBUNGAN ANTAR KONSEP

6. KESADARAN AKAN ADANYA PENGEMBANGAN SIKAP DAN


METODENYA
Sikap ilmiah:
»Sampai sejauh mana seorang ilmuwan menerapkan sikap ilmiah dlm
melakukan penelitian-penelitiannya sehingga dpt digunakan sebagai
ukuran dalam menggunakan proses ilmiah untuk penemuan-penemuan
yang bermakna ?

»Penelitian untuk mencari kebenaran yang ilmiah, seseorang harus:


mengidentifikasi problema, merumuskan hipotesis, merancang suatu
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganali-
sis data, membahas dan menyimpulkan.

»Menjadi seorang scientist berarti dapat menjelmakan perilaku dan


sikap-sikap tersebut dalam memecahkan berbagai problema.

»Pertanyaan Apa ? Bagaimana ? dan Mengapa ? Adalah tiga bentuk


pertanyaan yang merupakan dasar dari sains dan inti sari dari “scientific
inquiry”
TERIMA KASIH
LATIHAN SOAL UNIT 1
Anda telah membaca dan mempelajari dengan baik, 5 karakteristik IPA. Cobalah
jelaskan
kembali ke 5 karakteristik IPA tersebut!
1. IPA mempunyai nilai ilmiah:
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
2. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
3. IPA merupakan pengetahuan teoritis
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
4. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
5. Karakteristik belajar manakah yang Anda gunakan ketika Anda belajar fenomena
gerak jatuh bebas? Mengapa demikian?
TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
dengan memberikan uraian secara runtut dan jelas!
1.Jelaskan secara runtut mengapa IPA dikatakan
mempunyai nilai ilmiah?
2. Jelaskan karakteristik IPA!
3. Jelaskan 5 (lima) karakteristik Pembelajaran IPA
dan berikanlah contoh masing-masing!
4. Apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang
agar temuannya di bidang IPA mempunyai nilai
obyektivitas yang tinggi?.Jelaskan!
5.Mengapa pengukuran panjang benda dengan
menggunakan alat ukur jengkal tidak obyektif?
Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai