Anda di halaman 1dari 73

Ilmu Kealaman Dasar

Modul 1

Tujuan Pembelajaran:

Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang hakekat dan ruang lingkup

Ilmu Kealaman Dasar.

Hakekat dan Ruang Lingkup Ilmu Kealaman Dasar

Pendahuluan

Hakekatnya Ilmu Kealaman Dasar (IKD) bukanlah merupakan satu disiplin ilmu,

melainkan suatu pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada dalam Ilmu

Pengetahuan Alam dan Teknologi. Perkuliahan IKD ditujukan untuk membantu para

mahasiswa agar memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan

Alam dan teknologi.

Tujuan diberikannya mata kuliah IKD yang merupakan bagian dari Mata Kuliah

Berkehidupan Bersama (MBB) adalah peningkatan kualitas mahasiswa yang meliputi

berfikir kreatif, kritis, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, memiliki

kepekaan dan empati sosial, dapat bersikap demokratis, berkeadaban dan menjunjung

tinggi nilai kemampuan, serta mempunyai wawasan terhadap pelestarian sumberdaya

alam dan lingkungan hidup, sehingga mempunyai wawasan dan seni untuk dapat ikut

berperan mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.


Selanjutnya mahasiswa diharapkan dapat memahami materi-materi berikut ini:

(1) Konsep IKD dalam berkehidupan bermasyarakat.

(2) Alam pikir manusia dan perkembangannya

(3) Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam

(4) Bumi dan alam semesta

(5) Keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya

(6) Makhluk hidup dalam ekosistem alami

(7) Sumberdaya alam, energi dan lingkungan

(8) Ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia

(9) Beberapa teknologi penting dan

(10) Isu lingkungan.

A. Hakekat Ilmu Alamiah

Ilmu Alamiah yang kemudian disebut sebagai Ilmu Pengetahuan Alam dan

untuk kepentingan mata kuliah ini lebih disebut sebagai Ilmu Kealaman Dasar,

dalam Bahasa Inggris istilah yang sesuai adalah Natural Science atau sering

disingkat dengan science dan dalam Bahasa Indonesia sudah lazim digunakan

dengan istilah sains.

Ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala

alam dalam keseluruhan alam semesta, sehingga terbentuk konsep dan


prinsip ilmu. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya mengkaji

konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja pada Ilmu

Pengetahuan Alam, yang kemudian menjadi dasar bagi penjabaran Ilmu

Kealaman Dasar.

1. Lahirnya ilmu alamiah

Ilmu alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan

dinamis yaitu aktifitas manusia yang tiada henti melalui percobaan atau

eksperimen yang terus-menerus sehingga menghasilkan berbagai

konsep, teori dan ilmu.

Menggunakan pancainderanya manusia memberikan tanggapan

terhadap semua rangsangan yaitu semua gejala-gejala yang terdapat

dialam semesta ini. Tanggapan terhadap gejala-gejala atau peristiwa-

peristiwa alam membentuk berbagai pengalaman yang akan menjadi

suatu pengetahuan bagi manusia.

Pengetahuan adalah kumpulan fakta-fakta berdasarkan

pengalaman yang didapatkan manusia melalui pancainderanya.

Pengalaman manusia terus bertambah dan berakumulasi bahkan

diwariskan sebagai bentuk pengetahuan kepada generasi berikutnya

karena manusia senantiasa memiliki kuriositas (rasa ingin tahu) dan

rasa selalu tidak puas dengan apa yang sudah didapatkan sebelumnya.

Pertambahan pengetahuan (knowledge) didorong oleh dua hal,

yaitu;
a. Dorongan untuk memuaskan diri yang bersifat teori atau non

praktis guna memenuhi kuriositas untuk lebih memahami hakikat

alam semesta beserta isinya.

b. Dorongan praktis, bagaimana memanfaatkan pengetahuan

untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi.

Kedua dorongan itu mengarahkan pertumbuhan ilmu pengetahuan

sebagai berikut; dorongan pertama mengarahkan pada

pertumbuhan ilmu pengetahuan murni (Pure Science), sementara

dorongan kedua mengarahkan pada pertumbuhan ilmu

pengetahuan terapan (Applied Science). (Maskoeri Jasin, 2010)

2. Kriteria Ilmu Alamiah

Kriteria menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

ukuran yang menjadi dasar atau penetapan sesuatu, dengan demikian

kriteria adalah merupakan patokan atau rambu-rambu untuk

menentukan benar atau tidak benarnya sesuatu untuk masuk status

tertentu. Pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan

ilmiah (ilmu alamiah) bila memenuhi kriteria berikut ini; teratur dan

sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku universal. (Maskoeri Jasin,

2010)

Tujuan ilmu alamiah adalah mencari kebenaran tentang objek,

kebenaran itu bersifat relatif karena alam semesta sebagai objek ilmu

alamiah mempunyai aspek yang sangat luas, misalnya aspek fisik,


aspek kimiawi, aspek biologis, aspek ekonomis dan sebagainya, oleh

karena itu tidak mungkin ilmu alamiah dapat mencapai seluruh

kebenaran menganai objeknya. Kebenaran yang dapat dicapai oleh

ilmu alamiah hanya satu atau beberapa aspek saja sehingga aspek

lainnya belum diketahui atau perlu untuk lebih dicari tahu lagi. Meskipun

demikian yang penting adalah bagaimana mencapai kebenaran sesuai

dengan objeknya sesuai dengan tujuan ilmu alamiah. Maka secara

umum dapat dikatakan bahwa ilmu alamiah adalah ilmu pengetahuan

yang objektif. (Maskoeri Jasin, 2010)

Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan objeknya,

usaha mencapai kebenaran dapat menggunakan berbagai cara, mulai

dengan cara kebetulan, trial and error, atau intuisi, tetapi cara yang

dianggap paling ilmiah sampai saat ini adalah usaha mencapai

kebenaran dengan menggunakan prosedur atau metode ilmiah

(Scientific method).

Metode Ilmiah digunakan untuk mencapai kebenaran yang

merupakan keputusan atas objeknya untuk kemudia dirumuskan secara

teratur dan sistematis. Namun keputusan atas objek baik mengenai

keadaan, sifat, tingkah laku dan lain-lainnya tidaklah bersifat khusus,

harus bersifat umum sesuai dengan tujuan ilmu pengetahuan ilmiah

yaitu berlaku universal. Misalnya penjelasan tentang garam yang terasa

asin karena mengandung NaCl, maka berlaku untuk zat-zat lainnya

yang mengandung NaCl juga terasa asin dan semua garam atau zat
lainnya yang ditemukan di berbagai tempat dan waktu yang berbeda.

Atau pengetahuan tentang hukum logam bila dipanaskan akan memuai

berlaku untuk semua jenis logam yang ada di alam semesta ini, dengan

demikan hukum itu berlaku secara umum mengenai suatu objek,

walaupun hanya mencakup salah satu aspek saja, tetapi dicapai

dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan, diorganisasikan

dan diklsifikasikan secara sistematis, serta terbukti secara signifikan

dan berlaku universal.

3. Keterbatasan ilmu alamiah

Perlu dilakukan pengkajian sampai dimana berlakunya metode

ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku.

Pertama, Bidang ilmu Alamiah, yang menentukan bidang ilmu alamiah

adalah metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di

mana metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah

adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan. Contoh

hipotesa tentang keberadaan tuhan merupakan konsep yang tidak bisa

menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan konsep ini

mungkin bisa menyebabkan orang menjadi Atheis.

Kedua, tujuan ilmu Alamiah, membentuk dan menggunakan teori. Ilmu

alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara

dalam bentuk "Teori", karena tidak ada sesuatu yang mutlak di alam

semesta ini tetapi selalu mengalami perubahan. Kebenaran memiliki


dua arti, ada yang menunjukan kebenaran yang bersifat sementara,

seperti pernyataan, “rambut saya adalah hitam.” Benar pada saatnya

tetapi masih dapat berubah kemudian, apakah karena faktor usia atau

karena proses pewarnaan. Selanjutnya yang menunjukan kebenaran

mutlak, seperti pernyataan dalam bidang geometri bahwa,”jumlah

sudut-sudut segitiga adalah 180º.” Pernyataan ini dalam ilmu geometri

sudah menjadi ketetapan hukum yang tetap dan mutlak sehingga tidak

berubah lagi. Metode ilmiah tidak dapat berhubungan dengan macam

kebenaran yang mutlak, karena sesuatu yang mutlak berarti telah

berakhir. Metode ilmiah hanya dapat mengemukakan kebenaran yang

bersifat sementara dan berkelanjutan.

Ketiga. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral

atau nilai atas suatu keputusan. Manusia pemakai ilmu alamiahlah yang

menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya. Contoh

penemuan mesiu atau bom atom. Ilmu alamiah tidak dapat mengukur

nilai cinta, keindahan, kejahatan, kebahagiaan, kebaikan, kebebasan

atau nilai kemanusiaan lainnya yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu

alamiah. Dengan demikan kita tidak dapat mengharapkan bahwa

semua kehidupan ini bersifat ilmiah namun masih dimungkinkan untuk

kita tetap berpikir ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang

empiris, yang jelas bahwa ilmu alamiah tidak dapat memberikan

pedoman dalam menentukan nilai atau moral dalam kehidupan ini.

(Maskoeri Jasin, 2010)


Pengertian nilai adalah sesuatu yang dianggap berharga dan berguna

bagi manusia dalam ilmu kealaman nilai terwujud sebagai tujuan yang

ingin dicapai seperti;

a. Nilai praktis, dimana ilmu alamiah melahirkan teknologi yang

bermanfaat bagi kehidupan masyarakat manusia.

b. Nilai intelektual, metode ilmiah membantu memecahkan berbagai

masalah baik di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan

c. Nilai sosial, ekonomi dan politik, kemajuan IPTEK mempengaruhi

derajat kehidupan masyarakat dan negara

d. Nilai keagamaan, menimbulkan keyakinan sehingga dapat menjadi

pedoman perilaku manusia dan perlakuan manusia terhadap

alamnya

e. Nilai pendidikan, sebagai alat pendidikan untuk memberikan;

- Pengetahuan

- Keterampilan

- Menanamkan sikap ilmiah

- Menghargai para ilmuan dan hasil temuannya. (Ribkahwati,

2012)

4. Relativitas ilmu alamiah dan sikap ilmiah

Kebenaran yang ditemukan oleh manusia pada satu saat mungkin

dapat dirubah, diperbaiki atau disempurnakan oleh kebenaran atau teori

baru, ini yang disebut sebagai relativitas ilmu alamiah dimana sebuah
teori selalu dapat untuk diuji kembali dan melahirkan teori-teori baru.

Misalnya teori geosentrisme digantikan dengan teori heliosentrisme.

Teori generatio spontanea digantikan dengan teori omne vivo ex ovo,

omne ovo ex vivo. Karena para ilmuan menyadari bahwa kebenaran

yang ditemukan manusia tidak pernah merupakan kebenaran mutlak.

Bagan perkembangan konsep dalam ilmu pengetahuan sesuai

dengan siklus dedukto-hipotetiko-verifikatif adalah sebagai berikut;

Teori (T1) • Deduksi

Hipotesis • Verifikasi
(H1)

Teori • Deduksi
baru (T2)

Pencarian kebenaran terus berlanjut, tidak pernah berakhir dan tidak

ada masalah yang dapat diselesaikan secara tuntas, oleh karena itu

tindakan yang dianggap paling baik adalah mendapatkan kesimpulan

sementara yang bersifat tentatif yang didasarkan pada semua data yang
ada. Demikianlah kebenaran dalam sains, tidak pernah mutlak dan tidak

pernah lengkap, sebagai manusia, para ilmuwan tetap bersikap rendah diri,

karena mereka yakin masih sedikit yang mereka sudah ketahui, namun

sikap-sikap ilmiah harus tetap dikembangkan agar pengembangan ilmu

pengetahuan ilmiah terus dapat berlanjut.

Sikap-sikap ilmiah adalah sebagai berikut;

a. Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi, serta kemampuan

belajar yang baik

b. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti

c. Jujur, menyampaikan hasil penelitian secara objektif

d. Terbuka, berpandangan luas, bebas dari praduga

e. Toleran, tidak merasa paling hebat, dapat menerima bahwa mungkin

orang lain lebih benar, tidak memaksakan pendapat

f. Skeptis, sikap keragu-raguan dan kehati-hatian, serta kritis

g. Optimis

h. Pemberani, berani melawan ketidakbenaran, selalu berusaha keras

i. Kreatif atau swadaya

B. Ruang lingkup Ilmu alamiah

Agar signifikan pengetahuan perlu untuk disusun secara sistematis, hal itu

membantu manusia untuk memahami pengetahuan sesuai setiap bagiannya

karena kurang mampu untuk memahaminya secara keseluruhan. Untuk

menghemat waktu dan tenaga ilmu pengetahuan diklasifikasikan ke dalam


sejumlah kategori sesuai bidang-bidang tertentu agar lebih mudah dipelajari.

Susunan yang sistematis membuat ilmu pengetahuan mempunyai sifat untuk

meramalkan, dapat menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,

sebaga contoh, sistematika hewan dapat meramalkan hewan-hewan yang

akan punah serta arah penyebarannya.

Ilmu pengetahuan secara luas diklasifikasikan menjadi tiga kategori;

1. Ilmu Pengetahuan sosial (social science) disingkat IPS, yang pernah

dikenal dengan istilah ilmu non exacta yang membahas manusia

sebagai makhluk sosial dengan segala aktifitas dan perilakunya,

berkembang sesuai bidang-bidang tertentu, diantaranya; psikologi,

antropologi, sosiologi, hukum, ekonomi, sejarah, dll.

2. Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Science) disingkat IPA, pernah dikenal

dengan istilah ilmu exacta, membahas semua gejala-gejala dalam alam

semesta, terdiri dari ilmu; Fisika, Kimia dan Biologi.

3. Yang terbaru adalah IPBA atau Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

(Earth Science and Space), terdiri dari ilmu; Geologi, Astronomi, dan

Geografi.

Meskipun diklasifikasikan dalam bidang yang berbeda-beda tetapi di

dalam aplikasinya setiap ilmu pengetahuan tetap saling berhubungan satu

sama lainnya saling mendukung dan melengkapi sehingga tidak saling

terpisahkan, sebagai contoh ilmu geologi sebagai alat bantu pada ilmu

antropologi, ilmu psikologi membantu menjelaskan perilaku manusia dalam


masyarakat pada ilmu sosilogi, ilmu kimia dan fisika membantu

mewujudkan projek penjelajahan angkasa luar, dan sebagainya.

Di dalam hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan dapat

dikatakan Ilmu pengetahuan merupakan anak dari filsafat, sedangkan

filsafat adalah ibu dari pengetahuan. Ilmu pengetahuan bersifat sebagai

berikut;

1. Analitis dalam meneliti semua fenomena setiap saat timbul dan

melukiskan menurut bagian-bagiannya.

2. Melukiskan fakta, melukiskan sebagaimana adanya, berusaha

mengadakan abstraksi dari keinginan dan harapan manusia.

3. Bersifat sinopsis yang meneliti dunia sampai alam semesta sebagai

keseluruhan dan sedapat mungkin berusaha menerangkan dan memahami

keseluruhan.Tidak hanya memperhatikan benda-benda seperti adanya,

melainkan sebagaimana mereka seharusnya. Kehendak dan nilai-nilai

pada manusia adalah faktor penting.

Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi

sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu

mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan dapat hidup

dan berkembang. Yang membedakan diantara keduanya adalah: filsafat

mempelajari seluruh realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya

mempelajari satu realitas atau bidang tertentu.


Dalam sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup seluruh bidang ilmu

pengetahuan. Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri

dari filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih

memiliki hubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan

sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan

mempunyai obyek material dan formal.

Filsafat mempersoalkan istilah-istilah terpokok dari ilmu pengetahuan

dengan suatu yang berada di luar tujuan dan metode ilmu pengetahuan.

Dalam hubungan ini Harold H. Titus menerangkan, ilmu pengetahuan

mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi yang faktual dan deskriptif,

yang sangat perlu dalam pembinaan suatu filsafat.

Menganalisa peran matematika dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dapat dijelaskan bahwa; Matematika merupakan

pengetahuan dan sarana berpikir deduktif dalam ilmu pengetahuan.

Matematika lebih mementingkan bentuk logisnya, di mana pernyataan –

pernyatannya mempunyai sifat yang jelas. Pola berpikir deduktif banyak

digunakan baik dalam bidang kimia maupun bidang lain yang merupakan

proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan pada premis- premis

yang kebenarannya telah ditentukan. Misalnya jika diketahui A termasuk

kedalam lingkungan B, sedangkan B tidak ada hubungan dengan C, maka

A tidak ada hubungan dengan C. Pola penalaran tersebut akan lebih jelas

jika dinyatakan dengan bahasa simbolik (ACB) ^ (B0C) – (A0B). Dengan

contoh ini maka matematika bukan saja menyampaikan informasi secara


jelas namun juga singkat. Dalam penalaran deduktif bentuk penyimpulan

yang banyak digunakan adalah sitem silogisme, dan silogisme ini disebut

juga sebagai perwujudan pemikiran deduktif yang sempurna (Tim dosen

filsafat ilmu fakultas filsafat UGM, 2010: 192).

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam matematika memberikan

kontribusi yang cukup besar. Kontribusi matematika dalam ilmu alam, lebih

ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk

perhitungan dan pengukuran, disamping hal lain seperti bahasa, metode,

dan lainnya.

Ciri utama matematika ialah metode dalam penalaran (reasoning).

Dengan jalan mengukur besarnya sudut jumlah segitiga yang mempunyai

berbagai ukuran dan bentuk, dari tiap segitiga tersebut adalah 180 derajat.

Secara induktif dapat disimpukan bahwa jumlah sudut dari setiap segitiga

adalah 180 derajat. Namun orang juga bisa bepikir secara analogi,

umpamanya lingkaran membentuk sebuah bidang yang mempunyai luas

terbesar dubandingkan dengan garis – garis lengkung, maka sebuah bola

dengan demikian mempunyai isi yang terbesar pula.

Menalar secara induksi dan analogi membutuhkan pengamatan dan

bahkan percobaan, untuk memperoleh fakta sebagai dasar argumentasi.

Meskipun fakta yang dikumpulkan untuk tujuan induksi dan anologi itu

masuk akal namun kita tidak dapat menyama-ratakan. Sebagai contoh,

meskipun sapi makan rumput dan babi serupa dengan sapi namun adalah

tidak benar bahwa babi makan rumput. Untuk menghindari kesalahan


seperti itu, ahli matematika mempergunakan kerangka berpikir yang lain.

Umpamanya dia mempunyai fakta bahwa x – 3 = 7 dan bermaksud untuk

mencari nilai x tersebut. Angka 3 ditambahkan kepada kedua ruas

persamaan tersebut maka dia memperoleh bahwa x = 10. Berdasarkan hal

ini maka disimpulkan bahwa langkah yang dilakukan dapat

dipertanggungjawabkan. Ini adalah proses berpikir deduktif. Seperti pada

contoh diatas dalam semua pemikiran deduktif kesimpulan yang ditarik

merupakan konsekuensi logis dari fakta – fakta yang sebelumnya telah

diketahui.

Karena deduksi menghasilkan kesimpulan yang dapat dipercaya, maka

penerapan proses ini kepada fakta – fakta kebenarannya menghasilkan

kebenaran baru. Usaha dalam memperoleh kebenaran secara deduksi

harus mengandalkan pada beberapa pernyataan yang sebelumnya

dianggap telah benar (Suriasumantri, 1999: 172).

C. IKD sebagai bagian dari MBB

Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa, menetapkan bahwa mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar

merupakan kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB). MBB

merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang

untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan

pilihan keahlian dalam berkarya.


Lulusan Perguruan Tinggi diharapkan memiliki kemampuan dengan

kualifikasi akademik, profesional dan personal. Lulusan juga diharapkan;

1. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam

bersikap terhadap permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi,

politik, kebudayaan, ketahanan dan keamanan, maupun persatuan

bangsa.

2. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat

dan bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitas

budaya maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama pula

berperan dalam pelestariannya.

Komponen MBB yang wajib diasuh dalam setiap program studi dan berlaku

nasional bertujuan untuk mengantarkan mahasiswa mengembangkan

kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:

1. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai

individu dan makhluk sosial di dalam kehidupan bemasyarakat dengan

berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan, serta

2. Tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan

lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat, baik nasional

maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai

dengan kompetensi keahliannya.


Untuk lebih dapat memahami materi yang sudah disampaikan, jawablah

pertanyaan berikut ini;

1. Jelaskan apakah tujuan diberikannya Ilmu Kealaman Dasar di perguruan

tinggi!

2. Jelaskan proses lahirnya ilmu alamiah!

3. Jelaskan faktor apa sajakah yang mendorong manusia untuk selalu

mengembangkan ilmu pengetahuan

4. Jelaskan tentang kriteria dari ilmu alamiah

5. Jelaskan tujuan dari dikembangkannya ilmu alamiah

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan relativitas ilmu alamiah

7. Jelaskan apa sajakah yang termasuk sebagai sikap alamiah/ ilmiah

8. Paparkan kembali tentang klasifikasi dari Ilmu Pengetahuan Ilmiah

9. Jelaskan hubungan filsafat dengan ilmu alamiah

10. Jelaskan peran matematika dalam pengembangan ilmu alamiah

11. Jelaskan apakah yang diingin dicapai oleh mahasiswa dengan mempelajari

IKD

Latihan

1. Tujuan diberikannya mata kuliah IKD yang merupakan bagian dari Mata Kuliah

Berkehidupan Bersama (MBB) adalah peningkatan kualitas mahasiswa yang

meliputi……., kecuali;

a. Menjadi ilmuan yang handal dan mumpuni yang dapat menaklukan alam
b. Berwawasan luas, etis, estetis, memiliki kepekaan dan empati sosial

c. Mempunyai wawasan terhadap pelestarian sumberdaya alam dan

lingkungan hidup

d. Mempunyai wawasan dan seni untuk dapat ikut berperan mencari solusi

pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.

e. Menjadi warga masyarakat yang aware, concern, care terhadap lingkungan

2. Pengetahuan adalah kumpulan fakta-fakta berdasarkan pengalaman yang

didapatkan manusia melalui….

a. Pikirannya

b. Instingnya

c. Inderanya

d. Otaknya

e. Perasaannya

3. Pertambahan pengetahuan (knowledge) didorong oleh dua hal, yaitu;

a. Dorongan untuk memuaskan diri dan dorongan yang bersifat teori

b. Dorongan teoritis dan dorongan praktis

c. Dorongan non teoritis dan dorongan praktis

d. Dorongan untuk memanfaatkan ilmu dan memecahkan masalah

e. Dorongan untuk menambah ilmu dan wawasan

4. Kontribusi matematika dalam pengembangan ilmu alam adalah…

a. Perhitungan

b. Pengukuran

c. Metode
d. a dan b benar

e. a, b dan c benar

5. Bidang non ilmiah adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat terapkan.

Contoh :

a. Hipotesa tentang benda yang tidak tampak

b. Hipotesa tentang Matahari

c. Hipotesa tentang Galaksi

d. Hipotesa tentang Tuhan

e. Hipotesa tentang Ruang hampa


Ilmu Kealaman Dasar

Modul 2

Tujuan pembelajaran:

Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang perkembangan

alam pikiran manusia

Perkembangan alam pikiran manusia

Pendahuluan

Pikiran manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Manusia dibekali oleh

logika yang berisikan rasionalitas dan berfikir secara nalar. Maka manusia

bertindak tidak hanya berdasarkan insting namun menggunakan rasionalitas

sehingga menyebabkan pola pikir manusia yang dinamis dan kemampuan

manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Proses adaptasi manusia

berbeda dengan makhluk lainnya. Bila makhluk lainnya beradaptasi dengan

menggunakan fisik dan instingnya saja namun manusia beradaptasi dengan

lingkungannya dengan menggunakan akal. Maka dalam menghadapi suatu

masalah atau adaptasi terhadap lingkungan, manusia selalu berusaha untuk

berinovasi agar semakin mudahnya pekerjaan manusia dalam menghadapi

tantangan dalam lingkungannya.


Semua diawali dengan sifat dasar manusia yang memiliki rasa ingin tahu

akan suatu tantangan dan fenomena disekitarnya. Bahkan perkembangan ilmu

pengetahuan berawal dari rasa ingin tahu dari suatu fenomena, fenomena ini

adalah bukti-bukti nyata yang dijadikan sebagai suatu konsep-konsep dan diuji

menjadi suatu teori serta menjadikan hal tersebut menjadi ilmu pengetahuan

yang dapat mempermudah kehidupan manusia untuk beradaptasi dengan

alam dan sesama manusia (kehidupan sosial).

A. Perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia

Fisik tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi

sedikit, mulai dari masa dirahim ibu, masa setelah dilahirkan sampai

masa dewasa. Proses perubahan tersebut dimulai dari bentuk sel yang

sangat sederhana pada saat perubahan sampai ke bentuk sel yang

sangat kompleks. Embrio atau janin dirahim induk terjadi dari hasil

pembuatan sel telur induk oleh sel telur pejantan. Sel telur yang telah

dibuahi (zigot, zygote) tersebut akan mengalami pembelahan sel,

diferensiasi sel sehingga terbentuk janin, dan transformasi bentuk

tubuh.

Setelah kelahirannya, tidak seperti anak binatang yang adapat

langsung beraktivitas (jalan, makan), manusia dilahirkan dengan tidak

mempunyai kemampuan sehingga memerlukan pemeliharaan dan

perbandingan ratio berat bayi dengan ibunya yang rata-rata hanya 5,

5% nya saja memungkinkan si ibu dapat memelihara dan melindunginya


dengan baik. Bentuk tubuh manusia mengalami perubahan yang

sistematis dan teratur sesuai dengan kodratnya sejak bayi hingga

dewasa. Perubahan fisik yang sangat nyata terjadi pada masa pubertas.

Perubahan fisik idealnya akan dikuti dengan perubahan sifat dan pikiran

sehingga ada kesesuaian antara perkembangan fisik dengan

perkembangan sifat dan pikiran, seperti berikut ini;

1. Masa bayi (0-2 tahun)

Masa bayi menurut psikolog disebut sebagai Penode

Sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan

bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, belajar, berbicara, dan

mengingatakan diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan

anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan-

keterangan melalui semua alat inderanya.

2. Masa kanak-kanak (3-5 tahun)

Pada periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar.

Sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa

bertanya.

3. Masa usia sekolah (6-12 tahun)

Masa ini juga biasa disebut juga sebagai periode operasional

nyata, dengan kisaran umur 7-11 tahun. Pada periode ini anak

sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik

yang baik.

4. Masa remaja (12-20 tahun)


Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik) baik

dengan dirinya maupun dengan orang dewasa.

5. Masa dewasa (>20 tahun)

Masa dewasa ditandai dengan kemampuan individu untuk

berdiri sendiri dan mampu mengendalikan perilaku dengan baik.

Menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta

merupakan individu yang bertanggung jawab.

Namun ternyata perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia tidak

selalu berbanding lurus, karena masih terdapat dimana orang sudah

mencapai usia dan memiliki fisik dewasa tetapi masih berpikir dan

bersifat seperti anak-anak misalnya.

B. Sifat rasa InginTahu Manusia

Manusia seperti makhluk hidup lain pada umumnya mempunyai ciri-

ciri sebagai berikut;

1. Memerlukan nutrisi atau makanan

2. Bernapas

3. Mengadakan metabolisme

4. Memberikan tanggapan terhadap rangsang (iritabilitas)

5. Tumbuh dan Berkembang biak

6. Beradaptasi dengan lingkungan

7. Bergerak
Tetapi manusia mempunyai ciri khusus yaitu susunan organisme

yang kompleks terutama susunan otaknya. Manusia merupakan makhluk

hidup ciptaan Tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidupnya di

bumi ini, meskipun banyak keterbatasan fisik, seperti ukuran, kekuatan,

kecepatan, dan pancainderanya, bila dibandingkan dengan beberapa

makhluk penghuni lainnya.

Manusia dengan kemampuan berpikir dan bernalar, dengan akal

serta nuraninya, memungkinkan untuk selalu berbuat yang lebih baik dan

bijaksana untuk dirinya maupun lingkungannya. Kelebihan manusia dari

penghuni bumi lainnya diantaranya;

1. Manusia sebagai makhluk berpikir dan bijaksana (homo sapiens)

yang dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya.

2. Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan

inderanya sehingga ia merasa perlu bantuan peralatan untuk keperluan

hidupnya (homo fiber).

3. Manusia dapat berbicara (homo langues) baik secara lisan

maupun tulisan sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan yang lebih

baik dibandingkan makhluk lain.

4. Manusia dapat hidup bermasyarakat (homo sosious) dan

berbudaya (homo humanis)

5. Manusia dapat mengadakan usaha (homo economicus),

mengadakan tukar menukar barang dan jual beli dengan prinsip ekonomi.
6. Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama (homo

religious) karena menyadari adanya kekuatan gaib yang lebih besar dan

mengatur jagad raya ini.

Tingkat hubungan manusia dengan alam;

1. Manusia sangat tergantung dengan alam (natural man) dimana

hidupnya sangat bergantung pada pemberian alam membuat

manusia sebagai food gathering

2. Manusia menguasai alam (cultural man) dimana manusia dapat

menghasilkan sendiri untuk memenuhi kebutuhannya membuat

manusia sebagai food producing sekaligus second creator

Beberapa binatang sudah mempunyai otak, sehingga mempunyai

daya pikir, namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya

mempertahankan diri serta turunannya. Insting tersebut terutama

ditunjukan untuk kelangsungan hidupnya, seperti memperoleh makanan,

perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata

tidak berubah dari masa kemasa dan dinyatakan sebagai rasa

keingintahuan yang tidak berkembang yang sering disebut sebagai “Idle

Curiousity” (Asimov, 1972). Sedangkan manusia disamping mempunyai

naluri, juga memiliki nalari dan nurani.

Dengan nalari, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk

melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis. Berdasarkan

kemampuan nalari maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan


dasar dari munculnya rasa ingin tahu tentang lainnya, sedangkan dengan

nurani, manusia ingin selalu berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.

Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai

kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan

yang muncul di dalam pikiran.

Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan

berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada dialam semesta.

Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta inilah selanjutnya

merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Dengan akal

yang dimilikinya, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi

kegenerasi berikutnya.

Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu

berkembang. Perkembangan rasa ingin tahu itu selalu dimulai dengan

pertanyaan “apa” atau “what” tentang segala sesuatu yang dilihat dan

diamatinya, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan “bagaimana” atau

“how” dan “mengapa” atau “why”. Adanya kemampuan berpikir pada

manusia menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu manusia

terhadap segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Jawaban terhadap

berbagai pertanyaan manusia terhadap berbagai gejala atau peristiwa yang

terjadi di alam tersebut akhirnya menjadi ilmu pengetahuan.

Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya

menjadi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA). Ilmu


pengetahuan itu terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang

selalu ingin tahu dan tidak pernah puas dengan apa yang sudah

diketahuinya, terutama tentang benda-benda yang ada disekelilingnya,

alam jagad raya beserta isinya, dan bahkan tentang dirinya sendiri. Dengan

demikian, ilmu pengetahuan alam tumbuh dan berkembang berkat rasa

ingin tahu manusia yang tinggi.

Untuk menjawab pertanyaan atau rasa ingin tahunya, manusia

sering mereka-reka sendiri jawabannya. Jawaban semacam ini sering tidak

logis, tetapi diterima masyarakat pada masanya sebagai suatu kebenaran.

Pengetahuan semacam ini disebut sebagai “pseudo science” yaitu

pengetahuan yang mirip sains tetapi bukan sains.

Cara memperoleh pengetahuan dengan pendekatan pseudo

science (sains semu), antara lain:

Melalui Mitos, yaitu merupakan bentuk pengetahuan gabungan dari

pengamatan, pengalaman namun sebagian lainya berupa dugaan,

imajinasi dan kepercayaan, mitos muncul karena keterbatasan alat indera

manusia (sebagai alat bantu utama). Contohnya adalah cerita-cerita

legenda seperti yang ada di Indonesia misalnya;

1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (sumatera utara)

2. Cerita barong di Bali


3. Cerita pemindahan gunung suci mahemeru di India oleh para

dewa ke gunung semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan

Bali

4. Cerita nyai roro kidul (ratu laut selatan)

5. Cerita joko tarub

6. Cerita dewi nawangwulan

Melalui Wahyu yang merupakan komunikasi sang pencipta dengan

mahluknya dan merupakan pengetahuan yang disampaikan kepada

utusanya, manusia dalam menerima pengetahuannya ini bersifat pasif,

namun dengan keyakinan bahwa semua adalah benar. Wahyu merupakan

kebenaran mutlak dan tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan

kebenarannya dengan akal saja.

Melalui Otorita dan Tradisi yaitu, pengetahuan yang telah ada dan

mapan sering digunakan oleh pemimpin atau secara tradisi untuk

menyatakan kebenaran. Sebagai contoh sampai abad pertengahan

manusia menganggap bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta

(geosentris), sehingga pada saat Copernicus menyatakan bahwa bumi

bukan sebagai pusat alam semesta, bumi merupakan planet dari sistem

tatasurya (heliosentris). Maka pengetahuan dan kepercayaan pada saat itu

menolak dengan keras, sampai-sampai Bruno pengikut Copernicus dengan

faham heliosentris-nya serta penemuan-penemuan lainnya yang sangat


bertentangan dengan penguasa saat itu, dianggap kemasukan setan dan

dibakar mati pada tahun 1600.

Melalui Prasangka adalah Berupa dugaan yang kemungkinan bisa

benar atau salah. Dengan prasbngka orang sering mengambil keputusan

atau kesimpulan yang keliru. Cara ini hanya berguna untuk mencari

kemungkinan kebenaran.

Melalui Intuisi yaitu merupakan kegiatan berpikir yang non-analitik

(tanpa nalar), tidak berdasarkan pada pola berpikir tertentu, dan biasanya

pendapat tersebut diperoleh dengan cepat tanpa melalui proses yang

dipikirkan terlebih dahulu.

Melalui Penemuan secara kebetulan, beberapa pengetahuan pada

awalnya ditemukan secara kebetulan dan beberapa diantaranya sangat

berguna.

Melalui Cara coba ralat atau trial and error adalah merupakan

serangkaian percobaan asal saja yang tidak didasari oleh teori yang ada

sebelumnya, sehingga tidak memungkinkan diperoleh kepastian

pemecahan suatu masalah atau hal yang ingin diketahui.

C. Perkembangan pengetahuan manusia

Dimulai dari zaman purba, ditandai dengan ditemukannya alat-alat

yang terbuat dari batu dan tulang. Manusia pada zaman ini telah

mengetahui cara bercocok tanama dan berternak meskipun hidupnya


nomaden (selalu berpindah-pindah), meskipun demikian pengetahuan

yang diperolehnya tersebut merupakan pengalaman dan

kemampuannya mengamati akan sekitar. Zaman purba sampai dengan

zaman Babilonia (700-600 SM) pengetahuan yang dipunyainya masih

berupa mitos.

Zaman Yunani kuno (600-200 SM), Pada zaman ini kemampuan

berpikir manusia lebih maju, disertai dengan penemuan alat bantu yang

lebih baik serta mulai menggunakan akal sehat, maka mitos dengan

berbagai legendanya mulai ditinggalkan.

Beberapa filosof Yunani yang berpengaruh dan memberikan

perubahan pola pikir masa itu adalah:

1. Thales (624-540 SM)

Yang menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar sendiri

sedangkan bulan hanya memantulkan cahaya matahari.

·2. Pythagoras (580-500 SM)

Yang menyatakan bahwa Bumi itu bulat.

·3. Socrates (470-399 SM)

Dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani.

Penganut faham logika dan sebagai pemula penyelidikan

kehidupan manusia.

·4. Aristoteles (384-322 SM)

Merupakan pemikir terbesar Yunani yang membuka intisari

ajaran orang-orang sebelumnya dengan terlebih dahulu


membuang yang hal-hal yang tidak masuk diakalnya serta

dilengkapi dengan pemikiran dan pendapatnya sendiri.

Zaman pertengahan (Keemasan Islam) sekitar abad 11

Pada zaman keemasan Islam pengaruh bangsa arab sangat

menonjol. Zaman ini juga banyak dikembangkan metode

eksperimen yang memungkinkan peluasan bidang kedokteran,

farmasi, astronomi, kimia, dan biologi. Penemuan penting yang tetap

dipergunakan sampai saat ini adalah penulisan bilangan (angka

Arab) dan desimal yang memunculkan ilmu aljabar. Tokoh-tokohnya

antara lain; Avicenna (Ibnu Shina), averus (Ibnu Rushd), Omar

Khayam dan Zarqali, serta Al Gazali. Pada waktu itulah ilmu

pengetahuan dan kebudayaan Arab merupakan kebudayaan

internasional yang tersebar jauh ke Barat, yaitu ke Maroko dan

Spanyol yang terkenal sebagai pusat pengetahuan dan

perpustakaan serta masjid Al-Hambra di kota Cordoba.

Zaman Modern yang dimulai sejak abad ke-15, banyak

penemuan-penemuan yang merubah pola pikir sebelumnya

terutama dengan penemuan empiris yang didukung oleh alat bantu

yang lebih baik.

Perubahan pola pikir yang sangat radikal adalah perubahan

faham geosentris menjadi heliosentris yang sangat bertentangan

dan faham dan kepercayaan maupun kekuasaan saat itu. Pakar


pada saat itu adalah Copernicus (1447-1543 M) dan Galileo (1546-

1642 M). Copernicus dalam bukunya “De Revolutionibus Orbim

Calestium” atau peredaran alam semesta yang menyatakan sistem

heliosentris. Penemuan tersebut di dukung juga oleh Galileo. Era ini

dianggap titik awal pengetahuan modern yang berdasarkan pada

teori induksi atau kebenaran harus dibuktikan secara empiris.

D. Metode Ilmiah dan Implementasinya

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan

pengetahuan yang disebut ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan

yang diperoleh lewat metode ilmiah. Kelebihan dan kekurangan ilmu

terletak pada metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ekspresi tentang

cara bekerja pikiran yang diharapkan mempunyai karakteristik tertentu

berupa sifat rasional dan teruji sehingga ilmu yang dihasilkan bisa

diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah mencoba menggabungkan cara

berpikir deduktif dan induktif dalam membangun pengetahuan.

Pengertian Metode Ilmiah

Kata metode berasal dari kata Yunani methodos, sambungan

kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti) dan kata benda hodos

(jalan, cara, arah). Kata methodos berarti: penelitian, metode ilmiah,

uraian ilmiah, yaitu cara bertindak menurut sistem aturan tertentu.

Sementara itu, metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang

berarti ilmu yang membicarakan tentang metode-metode.


Metode ilmiah menurut Almandk (1939) adalah cara menerapkan

prinsip-prinsip logis terhadap penelitian, pengesahan dan penjelasaan

kebenaran.

Langkah-langkah Metode Ilmiah;

1. Penginderaan/ pengamatan/ observasi

Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah.

Agar penginderaab tepat dan benar, maka perlu pengulangan.

Penginderaan yang tepat memang sulit, memerlukan waktu yang

lama. Namun, agar mendapatkan penginderaan yang tepat, bias kita

peroleh dengan latihan dan menggunakan alat-alat yang telah ditera.

2. Masalah atau Problem

Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, langkah kedua

adalah menemukan masalah, dengan kata lainnya membuat

pertanyaan untuk merumuskan masalah.

3. Hipotesis

Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan

jawaban itu bersifat semetara disebut hipotesis. Keadaan yang ideal

untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah melalui

pengujian dengan eksperimen.


4. Eksperimen

Untuk membuktikan dan menguji hipotesis tersebut, dirancang

suatu eksperimen di labotarium dengan menggunakan suatu objek.

5. Teori

Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikut, yaitu

penarikan kesimpulan dan sebagai hasil akhirnya adalah lahirnya

teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data

yang menyakinkan melalui berbagai eksperimen yang telah

dilakukan maka disusun sebuah teori.

Dengan ditemukannya metode ilmiah praktis pengetahuan yang

tidak ilmiah seperti takhayul, mitos dan segala macam jenisnya tidak dapat

di terima lagi karena metode ilmiah mempunyai kelebihan-kelebihan antara

lain:

- Mencintai kebenaran yang objektif, bersikap adil, dan itu semua

berorientasi ke arah hidup yang lebih baik.

- Menyadari bahwa kebenaran itu tidak absolut tetapi relatif; hal ini

menjadi inspirasi untuk konsisten mencari kebenaran.

- Dengan ilmu pengetahuan, orang lalu tidak percaya pada

takhyul, mitos, atau astrologi karena segala sesuatu di alam

semesta terjadi melalui suatu proses yang teratur.


- Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk ingin tahu lebih

banyak.

- Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tidak berpikir secara

prasangka, tetapi berpikir secara terbuka atau objektif, suka

menerima pendapat orang lain atau bersikap toleran dan

bijaksana.

- Ilmu pengetahuan membimbing kita untuk tidak percaya begitu

saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.

- Metode ilmiah juga membimbing kita selalu bersikap optimis, teliti

dan berani membuat suatu pernyataan yang menurut keyakinan

ilmiah kita adalah benar.

Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan yang ilmiah.

Untuk lebih memahami materi yang sudah disampaikan jawablah pertanyaan

berikut ini;

1. Jelaskan bagaimana kaitan antara perkembangan fisik dan sifat manusia dengan

perkembangan pikirannya, beri contoh!

2. Jelaskan tentang mitos dan legenda, beri contoh!

3. Jelaskan cara-cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan!

4. Sebutkan beberapa filosof Yunani yang berpengaruh terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan!

5. Jelaskan tentang langkah-langkah ilmiah!


Latihan

1. Fisik tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi sedikit, proses

perubahan tersebut dimulai dari …

a. Zygot

b. Embrio

c. Janin

d. a dan b benar

e. a, b dan c benar

2. Perkembangan fisik, sifat dan pikiran dimana dorongan keingintahuan menjadi

sangat besar, sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa

bertanya terjadi pada masa….

a. Bayi

b. Anak-anak

c. Usia sekolah

d. Remaja

e. Dewasa

3. Manusia adalah makhluk berpikir dan bijaksana, disebut sebagai ….

a. Homo sapiens

b. Homo economicus

c. Homo fiber

d. Homo langues

e. Homo socius
4. Mitos adalah merupakan bentuk ilmu pengetahuan

a. Ilmiah

b. Ilmu pengetahuan palsu

c. Pseudo science

d. a dan b benar

e. b dan c benar

5. Langkah-langkah metode ilmiah diawali dengan;

a. Penginderaan

b. Pengamatan

c. Observasi

d. a dan b benar

e. a, b dan c benar
Ilmu Kealaman Dasar

Modul 3

Tujuan Pembelajaran:

Agar dapat memahami dan menjelaskan tentang perkembangan Ilmu Pengatahuan Alam

(IPA)

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pendahuluan

Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad

pertengahan (abad 15-16). Pengembangan tersebut sedikit lebih pesat terutama

setelah pengungkapan penemuan Copernicus yang kemudian diperkuat oleh

Galileo yang telah mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan

sekaligus mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.

Penemuan ini sangat dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu penelitian

berupa teropong bintang yang lebih baik.

Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern

yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen.

Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara berpikir dan
sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada

abad ke-19.

Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan

belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai cara berpikir

tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa cabang ilmu

sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (± 500 SM) dikenal

sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan transmutasi unsur yang

menjadi dasar dari ilmu kimia. Copernicus (1473-1543 M) dikenal sebagai ahli

astronomi, matematika dan pengobatan. Setelah perkembangan ilmu menjadi

semakin relatif pesat dan mendalam maka tidak memungkinkan lagi seseorang

menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.

A. Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam

Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad

pertengahan sudah banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis

menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya pemikiran diwarnai cara berpikir

filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat bantu bisa lebih

disempurnakan dikembangkanlah metode eksperimen.

1. Roger Bacon (1214-1294)

Menyatakan bahwa pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam adalah

ilmu yang berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari

pengalaman, penyelidikan dan percobaan. Matematika merupakan dasar


untuk berpikir dan merupakan kunci untuk mencari kebenaran dalam ilmu

pengetahuan.

2. Leonardo da Vinci (1452-1519)

Pernah menyatakan bahwa: Percobaan tidak mungkin sesat, yang

tersesat adalah pandangan dan pertimbangan kita.

3. Francis Bacon (1561-1626)

Berpendapat bahwa cara berpikir induktif merupakan satu-satunya jalan

untuk mencapai kebenaran. Hanya percobaan dan penyelidikan yang

menumbuhkan pengertian terhadap keadaan alam. Mulai saat itu kegiatan

eksperimen ditingkatkan sehingga cara memperoleh pengetahuan

dilakukan dengan langkah-langkah:

a. Observasi dan pengumpulan data

b. Menyusun model atau ramalan generalisasi

c. Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan atau generalisasi

Sehingga diperoleh kesimpulan atau hukum yang lebih mantap.

4. Nicolas Copernicus (1473-1543)

Ahli astronomi, matematika dan pengobatan.

Hasil pemikirannya adalah:

a. Matahari adalah pusat dari sitim tatasurya (heliosentrisme)

b. Bumi mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilingi bumi.


5. Johannes Keppler (1571-1630), menyatakan;

a. Orbit dari semua planet berbentuk elips.

b. Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan

matahari selalu melintas bidang yang luasnya sama

c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk

mengelilingi matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak

rata-rata planet itu dengan matahari.

6. Galileo Galilei (1546-1642)

Antara lain menemukan 4 hukum gerak, penemuan tata bulan planet

Jupiter, mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukum Keppler.

Dia juga menyatakan bahwa bulan tidak datar, penuh dengan gunung,

planet Mercurius dan Venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga

menemukan 4 buah bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini

didasarkan atas pengamatan dengan alat teropong bintangnya.

B. IPA Klasik dan Modern

Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep

fisika kuantum dan relativitas pada awal abad ke-20. Konsep modern ini
mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu

dilakukan revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah

pemikiran modern. Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik

yang telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat

mikroskopik.

1. IPA Klasik

Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan

bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional lebih berdasarkan pada

pengalaman, kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun

merupakan tiruan dari keadaan alam sekitar.

IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan

ragi tempe dan juga ragi tape; meskipun hanya berdasarkan pengalaman

petani, namun tanpa disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam

bidang mikrobiologi, mikologi, dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika

yang mendasarinya.

Contoh lain, pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika

bersama-sama kimia yang telah tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi,

ikan asin, rendang, dan telor asin adalah merupakan karya IPA klasik.

Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak bisa menjelaskan proses yang

terjadi dalam mewujudkan karyanya.

Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan

berdasarkan kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali


atau angker adalah merupakan usaha untuk mempertahankan

keseimbangan lingkungan, sebagai contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan

di suatu tempat angker tidak boleh dimakan. Mereka tidak melakukan

penelitian dan pengujian, namun hanya berdasarkan pengalaman dari

nenek moyangnya.

2. IPA Modern

IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan

telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu

yang ada. Proses canning, pengalengan ikan, buah-buahan, dan berbagai

kegiatan yang berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan

sebagainya merupakan hasil perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh

manusia.

Fisika modern merintis dimulainya IPA modern yang dikaitkan

dengan diketemukannya teori relativitas dan kuantum yang

menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat padat.

Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat

dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata,

dan berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.

IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan

metode ilmiah disertai pengujian berulang kalo sehingga diperoleh ilmu

yang mantap, baik untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan

IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang


berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga adalah

pemanfaatan foron untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron)

karena perbedaan panas, sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik.

Tungku sinar matahari telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada

titik fokus lensa cekung. Dengan energi panas bumi dapat diperoleh tenaga

listrik.

Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan

suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme,

seperti jerami, sisa tanam-tanaman lain, dan kotoran hewan diproses

dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga menghasilkan

gas-gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar.

Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.

Penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali bukan

berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini

lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan

cara menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat

besar akhir-akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun

perangkat computer yang semakin cepat dan canggih.

Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya,

terutama mulai awal abad ke-20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang

ke arah disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu

kimia maka telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub-disiplin ilmu

kimia antara lain; kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia,
kimia fisik, kimia organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub-disiplin

kimia organik maka terdapat antara lain fokus kearah kimia organik sintesis

dan kimia bahan alam. Kimia bahan alampun dapat terbagi lagi

berdasarkan kelompok senyawa kimianya. Berdasarkan pengembangan

fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang

dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang dapat

menguasai ilmu dengan sempurna. Untuk dapat menguasai ilmunya

dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan

atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu

tertentu.

Perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus satu disiplin ilmu saja.

Tetapi terdapat ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu disiplin

ilmu saja. Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu, contoh ilmu

multidisiplin yang paling popular adalah ilmu lingkungan. Pembahasan ilmu

lingkungan dapat dilihat dari disiplin ilmu sosial maupun IPA.

Pendekatan IPA pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti

kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi,

biodiversivitas), hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran udara,

perubahan iklim), pertanian dan banyak lainnya. Perkembangan

multidisiplin IPA pun cukup banyak dan beberapa ilmu multidisiplin saat ini

berkembang dengan sangat pesat, sebagai contoh adalah bioteknologi,

rekayasa genetika, informatika/computer dan ilmu material.


Perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan

kehidupan sosial manusia saat ini.

C. Peranan IPA

IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau

murni, IPA terapan, dan teknologi. Baik IPA dasar, terapan maupun

teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan

ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988)

ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja,

sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk

mengendalikan cara alam bekerja sementara ahli teknologi memanfaatkan

penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna

mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000)

IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan

teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan

mengendalikan tingkah laku alam.

Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak

dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi.

Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau

memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan

teknologi, yaitu teknologi sederhana.

Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai

penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara


bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast &

Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific

knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih

jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal

sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih

ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.

Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal

manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang

lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban

sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum

digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne“ atau cara dan “logos”

atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan

pengetahuan tentang suatu cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya

adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia

dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang,

memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan

otak manusia.

Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967) memberi arti teknologi

sebagai;” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan

memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.” Pengertian

teknologi secara umum adalah:

- Proses yang meningkatkan nilai tambah


- Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan

meningkatkan kinerja

- Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan

digunakan

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari

dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai

dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk

memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak

kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.

Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak

manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam

dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan

untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan

digunakan untuk hal negatif.

Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai

sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah

mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu

melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak

bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan,

melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan

energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-

konsep IPA mengenai kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika),
dalam konsep-konsep IPA dasar seringkali ada variabel (parameter), yang

dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-

konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal

agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana

saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi

sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para

ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu

terapan dan teknologi.

Harus selalu diwaspadai dampak atau efek dari ilmu alamiah dan

teknologi yang telah dikembangkan manusia dalam rangka memenuhi

kebutuhannya sehingga lebih mudah dan menyenangkan serta dapat

bersifat positif artinya benar-benar bermanfaat dan dapat juga bersifat

negatif, karena menimbulkan akibat sampingan. Akibat itu bila dibiarkan

akan membawa malapetaka, karena itu, manusia setelah mengetahui

beberapa hasil ilmu alamiah dan teknologi, mencoba mengatasi juga

dengan ilmu alamiah dan teknologi yang baru.

Untuk dapat lebih memahami materi yang sudah disampaikan jawablah

pertanyaan berikut ini;

1. Jelaskan pemikiran Francis Bacon mengenai pengembangan ilmu pengetahuan

2. Siapakah Nicolas Copernicus, sebutkan hasil pemikirannya


3. Jelaskan hasil pemikiran Johannes Keppler

4. Jelaskan perbedaan antara IPA klasik dan IPA modern

5. Jelaskan perbedaan IPA dasar atau murni, IPA terapan dan teknologi

Latihan

1. Pengembangan ilmu pengetahuan menjadi lebih pesat terutama setelah

pengungkapan penemuan Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo yang

berhaluan ……

a. Antropocentris

b. Geocentris

c. Heliocentris

d. Egocentris

e. Semua benar

2. Ahli pikir Yunani, yang dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli

matematika dan transmutasi unsur yang menjadi dasar dari ilmu kimia adalah ….

a. Pythagoras

b. Galileo

c. Copernicus

d. Aristoteles

e. Anaximenes

3. Pada awalnya pengembangan pemikiran diwarnai dengan cara berpikir filsafat,

agama atau bahkan mistik. Setelah alat bantu bisa lebih disempurnakan

dikembangkanlah cara …
a. Kebetulan

b. Intuisi

c. Prasangka

d. Trial and error

e. Metode ilmiah

4. Berikut adalah contoh bentuk IPA klasik; kecuali…

a. Teknologi fermentasi

b. Teknologi pengawetan

c. Teknologi pasterisasi

d. Teknologi listrik

e. Teknologi tradisional

5. Usaha memanfaatkan penemuan IPA untuk membuat alat guna mengendalikan

cara alam bekerja disebut …

a. IPA dasar

b. IPA murni

c. IPA terapan

d. Teknologi

e. Ilmiah
Ilmu Kealaman Dasar

Modul 4

Tujuan Pembelajaran:

Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pembentukan alam

semesta dan sistem Tata Surya

Bumi dan Alam semesta

Pendahuluan

Alam semesta, menurut orang Babylonia (700-600 SM), merupakan suatu

ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit

beserta bintang sebagai atapnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata

“alam” memiliki arti segala yang ada di langit dan di bumi. Sedangkan kata

“semesta” berarti seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam (berlaku

untuk) seluruh dunia, universal. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah suatu

ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan serta di

dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia

maupun yang tidak.

Di abad 19, gagasan yang umum adalah bahwa alam semesta merupakan

kumpulan yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya.

Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat


kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang telah

dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia, alam

semesta mencakup alam mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah

benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,

amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang

mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Alam semesta terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta

hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di

antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang termasuk dalam tata surya

hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 miliyar bintang penyusun

galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di antara bermiliyar-miliyar bintang di

alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya

seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang baru

untuk sebuah galaksi. Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang

jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta.

A. Pembentukan Alam Semesta

Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu bahkan

sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi

merupakan pusat dari alam semesta ini (Geosentrisme). Namun, berkat

pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak

Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi


Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan planet-planet

lain.

Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan

Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang

sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan

sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai

ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan

diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda

langit yang sampai di bumi.

Ada banyak teori yang diungkapkan untuk menjabarkan keberadaan alam

semesta ini. Para ilmuan berusaha mencari dan mengemukakan pendapatnya

masing-masing tentang terbentuknya alam semesta ini, yang akan sangat

menarik untuk dipelajari dan disimak bersama.

1. Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold

(1948). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan

bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama.

Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat

tertentu dimasa yang telah lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam

semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak

menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi
baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.Dengan kata

lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan

akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak

terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (Tanpa awal dan tanpa akhir).

2. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)

Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu masa yang

sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar.

Kemudian masa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti

(George Lemaitre, 1930). Masa itu kemudian berserak mengembang

dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta

tahun, masa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok galaksi

yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori

ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu

memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini

didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang

menemukan radiasi gelombang mikro.

Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain

tentang Big Bang. Dia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam

semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh

ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah tersebar

merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ’seharusnya ada’ ini

pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno
Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja.

Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari

satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa.

Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan

dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi

hadiah Nobel untuk penemuan mereka.

Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic

Background Explorer). COBE ke ruang angkasa untuk melakukan

penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi COBE

untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah

menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan

alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar

sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium

di ruang angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi

hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis

konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika

alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala,

maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah

menjadi helium.

Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah

seperti sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas

hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas
hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar pada porosnya,

sehingga berbentuk bulat. Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga

macam Galaksi:

- Galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis) jumlah 80%.

- Galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis) jumlah 17%

- Galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis) jumlah 3%

1. Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)

Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur paling sempurna,

yang terdiri dari tiga bagian:

- Pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang

berbentuk bulat

- Lingkaran yang membungkus pusat spiral

- Piringan dengan lengan spiral

Beraneka macam galaksi spiral adalah:

a. Galaksi Bima Sakti

Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn. Kapteyn adalah

seorang astronom yang mengemukakan bahwa matahari terdapat

pada galaksi bima sakti ini.

b. Galaksi Andromeda

Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti lilin dengan

panjang 30 (garis tengah bulan) dan lebar 15, dengan teleskop kecil
sudah dapat dilihat intinya, di tengah-tengah kabut dan bila

menggunakan teleskop 100 inci yang telah dilakukan di Observatory

Mounts Wilson, ternyata galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.

c. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)

Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.

d. Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)

Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum,

kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.

e. Galaksi Pusaran Air

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh

pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur.

f. Kabut Magellan (Magellanic Clouds)

Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan

oleh Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak

di konstelasi Dorado dan Tucan.

2. Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)

Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah

diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang

sederhana karena hanya terdiri dari:

- Pusat roda

- Selubung yang membungkus pusat


3. Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)

Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah

ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan

bintang yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang

tidak jelas.

B. Susunan Tata Surya

Proses terbentuknya galaksi-galaksi atau tata surya dapat dijelaskan

melalui hipotesis berikut ini;

1. Hipotesis Nebule atau kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant

(1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).

Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di

dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk

bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat

putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan

melebar di bagian equatornya bahkan sebagian masa dari kabut gas

menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di

sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian

membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan

satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas

pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.


2. Hipotesis Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang

ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.

Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet

terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada

sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu

ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh

akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada

waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh

kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di

sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak

kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan

mengelilingi matahari.

3. Hipotesis Pasang Surut /hipotesis Tidal, Sir James Jeans (1877-1946)

dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama

dengan teori Planetesimal.

Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar

pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa

pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian

massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang

itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas

di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu

membeku dan kemudian membentuk planet-planet.


Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah

seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet

raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil.

Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang

berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang

terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.

4. Hipotesis Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940)

kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan

awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu

partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk

gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram

yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel

di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas

dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara

bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah

menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan

membeku kemudian menjadi planet-planet.

Susunan tata surya kita, galaxy Bima Sakti (Milky Way) adalah

sebagai berikut;

Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan

letaknya paling dekat dengan planet Merkurius (jarak dari Matahari 57,9

× 106 km, atau 0,39 SA), Venus (108,2 × 106 km, 0,72 SA), Bumi (149,6
× 106 km, 1 SA) dan Mars (227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran

diameternya antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis

antara 3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.

Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk

asteroid, kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanyakan asteroid-

asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat: Daftar

asteroid), dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres,

bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan

dikategorikan sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat

eliptis, bahkan beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus

(Chiron).

Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter (778,3 ×

106 km, 5,2 SA), Uranus (2,875 × 109 km, 19,2 SA) dan Neptunus

(4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis antara 0,7 g/cm3 dan

1,66 g/cm3.

Jarak rata-rata antara planet-planet dengan Matahari bisa

diperkirakan dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode.

Regularitas jarak antara jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan

merupakan efek resonansi sisa dari awal terbentuknya Tata Surya.

Anehnya, planet Neptunus tidak muncul di baris matematis Titus-Bode,


yang membuat para pengamat berspekulasi bahwa Neptunus

merupakan hasil tabrakan kosmis.


C. Benda langit lainnya adalah,

1. Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Ada dua

macam bintang yaitu bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu

adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi

memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata

adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum

sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya

sendiri (bintang nyata). Bintang dapat memancarkan cahaya sendiri,

karena adanya proses pembakaran gas di dalamnya. Bintang yang

paling dekat dengan Bumi adalah Bintang Proxima Centauri,dengan

jarak 4,5 tahun cahaya dan Matahari dengan jarak 150 juta km.

2. Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah

benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada

meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam

dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari

penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara

asteroid tidak.

3. Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih

kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul.

Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX pada 1961

mendefinisikan meteoroid sebagai berikut : Sebuah benda padat yang

berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil


daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.

Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi disebut meteor. Meteoroid

yang sudah mencapai permukaan bumi disebut meteorid.

4. Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis

edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Kata "komet"

berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah

lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak tepat karena komet

sama sekali bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang

kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang telah

dikeringkan.

5. Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu

dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika

mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap

membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari,

sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Salah satu contoh komet

adalah komet Halley. Komet Halley muncul di bumi setiap 76 tahun

sekali.

6. Debu antariksa atau debu kosmik adalah debu-debu ataupun pasir yang

ada di angkasa lebih tepatnya luar angkasa, yang terbentuk dari

sampah-sampah antariksa, seperti satelit-satelit dan benda-benda

angkasa lainnya yang hancur.

7. Lubang hitam atau blackhole adalah lubang yang berada di luar

angkasa yang menghisap benda-benda langit di sekitarnya. Lubang


hitam terjadi karena adanya bintang mati. Karena itu lubang hitam sering

disebut sebagai kuburan angkasa. Sebelum lubang hitam terjadi, ada

ledakan yang disebabkan oleh bintang. Benda-benda langit di sekitar

lubang hitam, pasti akan terhisap kedalam lubang hitam. Benda-benda

tersebut terhisap kedalam blackhole karena gravitasi blackhole

sangatlah besar. Lubang hitam atau blackhole sering disamakan

dengan wormhole atau lubang cacing atau juga disebut lubang waktu,

padahal sebenarnya blackhole tidak sama dengan wormhole.

8. Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang

memaancarkan energi lebih banyak dari nova. Pengertian umum

supernova adalah: "Berakhirnya riwayat suatu bintang." Pada bintang

yang sangat besar, ditandai dengan ledakan karena intinya akan runtuh

dan akan merilis sejumlah besar energi. Supernova inilah yang

menyebabkan adanya lubang hitam atau blackhole.

D. Planet Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.

Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi merupakan satu-

satunya planet yang diketahui oleh manusia dan terdapat kehidupan makhluk

hidup didalamnya seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Diameter bumi ini

adalah 12.756 Km (di khatulistiwa). Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta

Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA).


Beda dengan Venus dan Merkurius di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan.

Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari. Bumi

berotasi dalam waktu 23,9 Jam, dan berevolusi selama 365,3 Hari.

Bagian Dalam Bumi Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang

terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C,

diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu

diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi

bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85

kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.

Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui

pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan

gempa bumi.

Bagian Permukaan Bumi (lapisan litosfer) diperkirakan 70 % merupakan

perairan (lautan, sungai, danau dan rawa) dan sisanya permukaan tanah. Titik

tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan

titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman

10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637

meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299

km2.

Bagian Dalam Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan kerak bumi dan

mantel bumi. Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel

bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu


pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian

dalam ±1500°C-3000°C.

Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang

melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250

km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi

dan nikel cair dengan suhu 3900°C

Inti Bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau

dapat juga disebut inti bumi, inti bumi mempunyai tebal 1200km dan

berdiameter 2600km, inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat

dengan temperatur dapat mencapai 4800°C

Bagian Luar Bumi merupakan lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet

yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin

matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini

menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini

dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan

mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu

permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim

setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan

365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas

permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram
per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang

lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi

diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan

gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.

70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21%

oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Ciri-Ciri Bumi;

1 Nama Planet Bumi

2 Kala Rotasi 23,9 Jam

3 Kala Revolusi 365,3 Hari

4 Atmosfer N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain

5 Satelit Alam (1) Bulan

6 Jarak Di Matahari 150 Juta km

7 Diameter Planet 12,756 km

8 Warna Planet Biru Kehijauan

Untuk memperdalam pemahaman terhadap materi yang sudah disampaikan

jawablah pertanyaan berikut ini;

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alam semesta

2. Jelaskan proses pembentukan alam semesta sesuai dengan teori Big Bang
3. Jelaskan tentang tata surya kita yang dikenal dengan galaxy Bima Sakti

4. Jelaskan proses pembentukan tata surya kita berdasarkan hipotesis nebula

5. Jelaskan proses pembentukan tata surya kita berdasarkan hipotesis planetisimal

6. Jelaskan susunan tata surya Bima Sakti

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan debu antariksa, lubang hitam dan supernova

8. Jelaskan tentang lapisan-lapisan pada Bumi

Latihan

1. Alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar

sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya adalah menurut

orang …

a. Yunani

b. Babylonia

c. Eropa Barat

d. Tradisional

e. Modern

2. Teori yang berasumsi bahwa alam semesta bermula dari adanya suatu masa yang

sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar, kemudian masa

tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti, adalah…

a. Teori Nebula

b. Teori Steady-State

c. Teori Big Bang

d. Teori Planetisimal
e. Teori Tidal

3. Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa yaitu;

a. Merkurius, Venus dan Mars

b. Venus, Bumi dan Mars

c. Mars, Jupiter dan Uranus

d. Jupiter, Uranus dan Neptunus

e. Uranus, Neptunus dan Pluto

4. Debu-debu ataupun pasir yang ada di luar angkasa, yang terbentuk dari

sampah-sampah antariksa, seperti satelit-satelit dan benda-benda angkasa

lainnya yang hancur, disebut …

a. Debu antariksa

b. Debu pasir

c. Debu kosmik

d. A dan b benar

e. A dan c benar

5. Planet Bumi memiliki satelit alami yaitu….

a. Bintang

b. Matahari

c. Bulan

d. Planetoida

e. Meteor
DAFTAR PUSTAKA

Hudiyono, Sumi.2006.Model acuan pembelajaran ilmu kealaman

Dasar.Padang.Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Dewiki,Santi dan Sri Yuniati.2005.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta.Universitas Terbuka.

Darmodjo,Hendro.2004.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta.Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai