Anda di halaman 1dari 25

Fisiologi Plasenta

By : Ns. Ditte Ayu S., M.Kep


Latar Belakang
• Janin di dalam kandungan memerlukan makanan
dan nutrisi yang menjadikannya tumbuh dan
berkembang. Di dalam rahim ibu , janin
mempunyai saluran pengikat antara ibu dan bayi
yang biasa kita sebut sebagai plasenta.
• Plasenta tumbuh saat janin berusia kurang lebih
satu minggu pertama. Pada plasenta terdapat
berbagai macam fungsi diantaranya sebagai
respirasi, ekskresi dan produksi hormone,
sehingga terjadi pertukaran zat antara ibu dan
janin.
• Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yg
menghubungkan janin dengan dinding rahim yang
menjadi jalan perantara bagi pernapasan, pemberian
makanan, dan pertukaran zat buangan antara janin dan
darah ibu.
• Plasenta berbentuk mirip gumpalan hati mentah
dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm, berat
rata-rata 500 gram, terdiri dari 200 lebih pembuluh dan
vena halus.
• Plasenta terletak di depan atau di belakang
dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri,
dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian
atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak
tempat untuk berimplementasi.
PERTUMBUHAN PLASENTA
Pengertian
• Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi
janin karena merupakan alat pertukaran zat
antara ibu dan anak sebaliknya.
• umumnya mencapai pembentukan lengkap
pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
• baik tidaknya anak tergantung pada baik
buruknya plasenta. Plasenta merupakan organ
sementara yang menghubungkan ibu dengan
janin.
• Plasenta memproduksi beberapa hormon
penting dalam kehamilan yaitu Human
Chorionic Gonatropin (HCG) dan Human
Plasenta Lactagen (PHL).
Bentuk dan Ukuran
• Bentuk bundar/oval
• Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
• Berat rata-rata 500-600 gram
• Insersi tali pusat (tempat berhubungan
dengan plasenta) dapat ditengah/ sentrali,
disamping/ lateralis, atau di ujung tepi/
marginalis
• Disisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak
menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis
desidua basalis
• Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena
besar (pembuluh orion) menuju tali pusat.
Orion diliputi oleh amnion
• Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar
3000cc/menit (20 minggu) meningkat 600 cc –
7000 cc/menit (aterm)
Letak Plasenta

• Letak plasenta pada umumnya pada korpus


uteri bagian depan atau belakang agak ke arah
fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena
permukan bagian atas korpus uteri lebih luas,
sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplantasi
Keadaan Plasenta
Bagian ibu/permukaan maternal
• Permukaan yang menghadap ke dinding rahim
• Warnanya merah tua
• Permukaannya kasar beralur-alur sehingga
seolah-olah terbagi dalam beberapa belah
yang disebut kotiledon
• Permukaan maternal mempunyai 15-20
kotiledon
Bagian janin/ permukaan fetal

• Permukaan menghadap kearah janin, tampak


licin dan berwarna putih kuning
Tali Pusat
Tali pusat tali yang menghubungkan janin dengan urin
dengan ciri:
• Tebal kira-kira sebesar jari
• Panjang 50 cm
• Berwarna putih kuning
• Tampak terpilin dan tidak pada semua tempat tebalnya
• Tali pusat diliputi oleh amnion yang sangat erat
melekat. Selain berisi arteri dan vena umbilikalis, tali
pusat berisi pula zat seperti agar-agar yang disebut
Selei Wharton.
Fungsi Plasenta

• Organ respirasi
• Organ transfer nutrisi dan ekskresi
• Organ untuk sintesa hormon
Macam-macam Plasenta
Berdasarkan bentuknya Berdasarkan dinding
rahim
• plasenta normal
• plasenta adhesiva
• plasenta membranasea
• plasenta akreta
• plasenta suksenturiata
• plasenta inkreta
• plasenta spuria
• plasenta perkreta
• plasenta bilobus
• plasenta trilobus
Kelainan Plasenta
Insersio Marginalis

• Tali pusat di pinggir plasenta


• Tidak menimbulkan kesulitan
Insersio Velamentosa
• Tali pusat tidak tertanam pada plasenta, tetapi
diselimuti janin
• Pembuluh-pembuluh darah tali pusat bercabang
dalam selaput janin
• Klinis: Bila kebetulan bagian selaput janin yang
mengandung pembuluh darahberada di kutub
bawah (vasa previa) maka pada waktu pembuluh
darah putus dan menyebabkan perdarahan yang
berasal dari janin sehingga janin akan meninggal
3. Plasenta Bilobata
• Uri yang terdiri dari 2 bagian
• Klinis : tidak menimbulkan kesulitan

4. Plasenta Fenestra
• Uri yang berlobang
• Klinis : tidak menimbulkan kesulitan
Plasenta Marginata (Sirkumvalata)
• Pada pinggir uri terdapat suatu lingkaran
jaringan tebal yang berwarna putih selebar 4 –
5 cm
• Jaringan putih ini sesungguhnya lipatan dari
jaringan selaput janin
• selaput janin tidak melekat pada pinggir
jaringan uri tetapi agak ke tengah
• Klinis: dapat menimbulkan perdarahan
sebelum persalinan
Plasenta Suksenturiata
• Disamping uri yang normal didapatkan uri
tambahan kecil yang terpisah
• Diantar auri tambahan dan uri yang normal ada
hubungan pembuluh darah
• Klinis; Bila pada waktu persalinan, ada uri
tambahan yang tertinggal maka dapat terjadi
perdarahan post partum, oleh karena itu bila
pada pemeriksaan uri dalam selaput janin
terdapat pembuluh darah yang terputus dan
terbuka, maka harus diperhatikan kemungkinan
adanya plasenta suksenturiata
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai