Anda di halaman 1dari 107

Pengantar untuk kimia kuantum

Area fisika kuantum untuk


kimia kuantum
Fisika
meninggalkan gambaran nature
Kegagalan kuantum dengan
fisika klasik Fungsi
eksperimen gelombang
untuk cahaya Teori atom
ide kuantum Efek fotoelektron digunakan dalam
Einstein Bohr dihasilkan
Hipotesa
penjelasan Persamaan
Planck lebih jauh Bilangan
Schrödinger
Radiasi kuantum
Foton & tingkat
blackbody
energi atom Energi
dihasilkan
hasil Partikel
pemahaman Spektrum hidrogen
dalam box
Hukum radiasi Sifat dualisme: hidrogen
partikel-gelombang dimulai analisis
blackbody dasar
dan
generasi ide baru Sifat atom
Kurva
Prinsip ketakpastian Postulat gelombang
radiasi
Heisenberg de Brogliè Struktur kimia kuantum
dan dirumuskan
dan atom dimulai
Radiasi background Statistika & Tabel Struktur
respon atom/molekul postulat kuantum periodik molekul
Kegagalan fisika klasik dalam
sejarah model atom

Fisika klasik
sukses gagal
Konsep gerak Mikrokopis dan Mekanika klasik
Newton sukses untuk
energi tunggal model atom mengizinkan energi
Konsep cahaya dimulai sebagai nilai tunggal dan
Maxwell Teori atom
kontinu
Dalton
penjelasan
elektron
Sinar katoda
Thomson

Energi
penjelasan inti
atom Klasik
Sinar canal
Rutherford
 0
Sejarah model atom
Fungsi gelombang Maxwell

Radiasi elektromagnetik Maxwell


E(x)

A Emaks

x
Hmak
H(x)
s
λ



ex
E
x
A  
x
sin
2 
t

Maxwell 

x 
H
x

hA 
x
sin
2 
t

Kecepatan cahaya Maxwell


 Fungsi gelombang akan menghasilkan radiasi bila harga gelombang listrik
 
dan magnetik adalah sama, yaitu bila x t 0 atau c   sehingga
 
 Eksperimen Maxwell menghasilkan: c 2 ,9979
x 108
ms 1
Sejarah model atom
Fungsi Maxwell

Maxwell menggunakan hukum kekekalan energi untuk 2 kasus:


 gerak kurva linear cocok untuk benda makro
 gerak osilator harmonik cocok untuk menjelaskan radiasi, yang ternyata
hasilnya berupa gambaran energi berbentuk elip


t
ot
a 
l
1
m
2

 2

1
kq k
i
ne
ti
k p
o
t,
har
mo
ni
k
2 2

b
i
la
:p
=
m,
m a
k
a
:
1 k
2
p
m
q
2
e
ne
rg
i
tu
ng
g
al
,
el
ip
s t
ot
al
2 2

2m
p
E(x) 2
A
k
Emaks

Hmaks
x
q
H(x)
λ
Sejarah model atom
Soal soal Maxwell:

Tentang radiasi Maxwell bagi kimia kedokteran


1. Dalam dunia kedokteran, emisi cahaya gamma (γ) oleh unsur 60Co
dapat digunakan dalam perlakuan radiasi kangker kulit. Cahaya ini
memiliki frekuensi sebesar 2,83x1020s-1. Hitunglah panjang
gelombangnya, , baik dalam satuan meter ataupun angstroms?
(Gunakan: kecepatan cahaya, c= 2,9979x108ms-1)

Tentang gelombang Maxwell bagi reaksi kimia berosilasi


1. Jarak antara ikatan berwarna dalam suatu gelombang kimia dari
suatu reaksi kimia berosilasi terukur adalah 1,2 cm, dan selalu
menghasilkan gelombang kimia baru setiap 42 detik. Hitunglah
kecepatan propagasi dari gelombang kimia tersebut?
Sejarah model atom
Dalton’s atomic theory of matter

Teori Dalton:
1. Meteri terdiri dari atom yang tak dapat dibagi
2. Atom tidak dapat dihancurkan dan sifat selalu
sama selama reaksi kimia
1. Semua atom dalam suatu unsur adalah sama
sifat dan massanya
2. Unsur yang berbeda akan memiliki atom dan
monor atom yang beda
3. Senyawa terbentuk dari unsur-unsur melalui
Dalton penggabungan atom-atom

 Kelemahan: tidak mampu menjelaskan adanya


fenomena eksperimen tentang partikel yang
bermuatan negatif dan tidak jelasnya tentang
fakta molekul.
Model atom Dalton
Sejarah model atom
Thomson’s cathode rays apparatus
_
sinar beta
monokromator

+
- - -
-
- - detektor

Thomson Model atom Thomson


 Memperkenalkan konsep partikel bermuatan negatif yang diproduksi
oleh sinar katoda. Thomson menyebut partikel ini sebagai electron
 Kelemahan Thomson: tidak mampu menjelaskan fenomena muatan
positif
Sejarah model atom
Rutherford canal rays
sinar alfa monokromator

...
..
....
. ..
.. ...
.. ...
. . .
foil Au
detektor
foil Au
-
- - -
- + - +
-
Rutherford Model atom Rutherford
 Difahami adanya fenomena partikel bermuatan positif: nuclei, atau +Ze.
Rutherford memberi definisi dari inti atom ini sebagai: proton dan neutron
 Kelemahan Rutherford: karena masih menggunakan energi tunggal dan
kontinu, maka orbital elektron akan lenyap tersedot ke inti
Riset energi
Hukum radiasi Planck

 Hukum radiasi Maxwell ternyata tetap tidak


dapat menjelaskan fenomena radiasi.
 Fisikawan klasik, Reyleigh-Jeans, juga
masih menggunakan konsep energi tunggal
dan kontinu dalam menjelaskan fenomena
radiasi ‘blackbody’. Kegagalan rumusnya
diabadikan sebagai ‘UV–catastrophe’ atau
‘malapetaka UV’
 Planck memperbaiki hukum radiasi Maxwell
dengan idea jenius, yaitu energi kurva elip
Maxwell dibagi menjadi banyak elip
sedemikian rupa sehingga selisih luas antar
Planck kurva elip adalah sebesar h
 Planck kemudian memberi nama, h, sebagai tetapan Planck
 Tetapan Planck, h, inilah merupakan tonggak fisika kuantum atau
fisika modern
Riset energi
Hukum radiasi Planck

Energi radiasi Planck: p


2m pn  2mn
p
2 2n
n qn 
k 3
k
2
1
1 2 3 n
q q

ide klasik ide Planck


 Bila luas elip ke n adalah, An, atau: An pnqn, dan karena frekuensi
m
osilator harmonik adalah  
1 k
, maka didapat: A 2  n
2 m k 
n n

 Dari ide Planck bahwa A  h, maka An  nh, dan didapat:  n  nhv


atau:   hv. Untuk n=1, didapat: 1  hv
 Jadi energi radiasi Planck adalah mengalami diskrit atau terkuantusasi
dan dikenallah energi kuanta atau kuantum: 0 ,hv,2 ,3
h h ,...
Riset energi
Perbandingan konsep energi Planck

ide klasik ide Planck

n
3
12
1 2 3 n

terkuantisasi
  5h
  4h
Energi

Energi
Klasik   3h
  2h
  h
 0  0
fisika klasik: energi radiasi Planck:
tunggal dan kontinu terkuantisasi dan diskontinu
Riset energi
Soal-soal radiasi Planck:

Tentang radiasi cahaya Planck:


1. Cahaya hijau dan biru akan berhasil
mengeluarkan elektron dari permukaan
lempeng Kalsium. Dalam kasus ini cahaya
mana yang memiliki:
a. Frekuensi, , terbesar?
b. Energi kinetik yang paling besar?
(Gunakan: data dari spektrum
elektromagnetik, kecepatan cahaya, c,
tetapan Planck, h=6,626X10-34Js dan
massa elektron, me=9,11x10-31kg)
berkas sinar VIS
Riset energi
Hukum radiasi Planck

Hukum radiasi blackbody


Rayleigh–Jeans Wien Planck’s
prediction law displacement law radiation law



 
8kT
   
3

 8


h 
cd
e 
2
,Td 3
d T
maks2,
9 x
10 mK,Td 5 h
ck
/ T
c 1
tidak sesuai
sesuai eksperimen
eksperimen dapat mengukur
suhu permukaan
malapetaka ultra bintang kurva radiasi
violet blackbody
Riset energi
Hukum radiasi Planck

Kurva radiasi blackbody


Intensitas UV–catastrophe
VIS

6000K

Rayleigh-Jeans: 

 
,T
d

8kT

2
d
3
c

Wein

 8


h 
cd
5500K Planck: ,Td
e 
15 h
ck
/ T

IR
UV

5000K

X-ray
Microwave
4000K

3000K

500 1000 1500 2000


Panjang gelombang,  (nm-1)
Respon
Cahaya λ (m) Sejarah model
atom/molekul
10-14
atom
Sinar γ
Daerah Maxwell
400nm
Transisi elektron
kulit bagian dalam Sinar X ungu
10-10
pada atom biru
Transisi elektron
kulit valensi pada Ultraviolet hijau
500nm
atom atau molekul
Sinar tampak
10-6 kuning

Vibrasi molekul Infra merah 600nm


jingga

10-2 merah
Rotasi molekul Microwave
700nm

102
Radio, TV

104
Riset energi
Fotoelektron (photon) Einstein

 Dalam kasus fotoelektron, konsep


fisika klasik tidak dapat menjelaskan
mengapa berkas cahaya merah tidak
dapat mengeluarkan elektron, sedang
cahaya biru sebaliknya

hv hv
e-

Einstein kristal Cr
 Einstein menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara
emisi elektron dengan intensitas cahaya
Riset energi
Foton Einstein

 Einstein mengusulkan konsep energi foton (photoelectron),


dengan memasukkan hukum kekekalan energi dan hukum
radiasi Planck, yaitu:  foton  h
   
tot
al fo
ton  ki
n,e po , atau h
te
1 2
 m
ee0
h
2
dimana energi potensial adalah fungsi kerja elektron atau
juga merupakan sifat karakteristik suatu logam, yaitu:   hv0
 Einstein kemudian mengusulkan persamaan linear energi
foton: 1
2
m 
e
2
e v
h 0
v
energi
 kin , e kine
,   v0
hv
0 v0 vfoton v
slope= h

Riset energi
Foton Einstein

 Einstein: penjabaran persamaan linear untuk proses emisi


suatu foton
2 h 1
energi
Energi
 kin, e ,  2 elektron lepas 2
vmerah h  
0 v0 vbiru elektron v
tidak lepas h 
h   x
, 1 1

 Einstein: suatu elektron bertransisi dari keadaan ε1 ke


keadaan ε2 akan mengemisi suatu foton dengan frekuensi:

2 1
h
Riset energi
Foton Einstein

Foton Einstein dan tingkat energi atom


 Riset foton Einstein dilanjutkan oleh Energi
fisikawan Franck-Hertz untuk mempelajari εkin,3
efek foton terhadap tingkat-tingkat energi
atom suatu unsur dengan menggunakan εkin,2
sinar X
 Franck-Hertz: mengusulkan fungsi kerja
elektron dianggap sebagai: binding energy εkin,1
(pengikatan elektron oleh inti)
potensial

vfoton, sinar Xv

 b
in
di
ng/i
kat
εbind,3

 Franck-Hetz: melengkapai rumus Einstein εbind,2


dengan dilibatkannya binding energy

kin hbind εbind,1


Riset energi
Foton Einstein

Tingkat energi atom Einstein


Elektron lepas

Evib n=
n= 5
n=

n= 4
3
bind= nhvvibrasi
n= ε
2
Eksitasi vibrasi
n= elektronik dalam elektron lepas
hv hv e- 1 ikatan kristal
E=0

Energi binding (eVolt )


n3

n2

Kristal Cr
 Binding energy inilah dasar dari:
1. Energi vibrasi/rotasi suatu atom atau molekul n1
2. Konfigurasi elektron suatu atom atau molekul
Riset energi
Soal-soal Einstein:
Energi
Tentang tingkat energi atom Ne:
1232,0
1. Seorang kimiawan ingin meneliti tingkat-tingkat
energi pada unsur neon, Ne, dengan 1205,2

menggunakan sinar X, yang memiliki = εkin Slope= h


9,89x10 m, dalam proses fotolistrik. Data εbind
-11
383,4 elektron lepas
(eVolt) yang didapat adalah: -21,6; -48,4; -870,2.
E=0
a. dari persamaan Einstein, tentukanlah energi n3
-21,6 -21,6
vfoton, sinar X v

(eVolt )
Energi binding
kinetik elektronnya? -48,4
b. gambarkan kurva εkin vs εbind dari data ini? n
-48,42
εbind
dan berilah gambar sederhana tentang
tingkat-tingkat energi Ne dari proses n1
-870,2
-870,2

spektroskopi fotolistrik ini?


εbind (eV) εkin (eV)
21,6 1232,0
48,4 1205,2
870,2 383,4
Riset energi
Model atom Bohr

 Bohr menggunakan azas kekekalan


enegri, yaitu energi merupakan
jumlah dari energi kinetik elektron
dan energi potensial (energi
Coulomb antar elektron dengan inti):
2
1 2 Ze
Em v
2
e

40r
Energi potensial
elektron

r
Ze2

40 r
Bohr inti atom

Inti atom H
Riset energi
Model atom Bohr

 Melalui azas di atas dan melibatkan hukum radiasi Planck,


Bohr memunculkan postulat Bohr: momentum sudut
h
m rn n
2
 Menghasilkan kecepatan elektron pada tingkat energi ke n, n,
dan jari-jari orbit elektron dari inti pada tingkat energi ke n, rn:
Ze2  n22
h n 2
n  r  o
 a
2onh
dan n
 Ze 2
me Z
o

a

 h

2
o

 
o
dimana o 0
,
529
2
A
em
 Bohr kemudian mengusulkan konsep jari-jari Bohr, ao, yang
besarnya adalah 0,529Ao
Riset energi
Model atom Bohr

 Bohr, menyelesaikan model atomnya, yaitu atom mempunyai


energi sebesar
2 4 2
En 
8
Z e
2
n
m
2
h
e
2
 2,
18.101
8 Z
J2
n

0
 Bohr, juga mengusulkan konsep ionization energy, suatu
energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
dari inti atom (eksitasi dari n= 1 ke n= ∞)
energi potensial, En
E
i
on
is
a
si
, 
E
e ak
h
ia
r
, 
Ew
a
l
,1
2
,
18
.
1
01
8
J
0 r
n=~

 
n=3

n=2 E
i
oni
sas
ie
, 2
,18
.
1018
J
n=1

inti atom H
Riset energi
Perbandingan model atom Bohr

 Model energi klasik  Model energi Bohr


Energi potensial Energi potensial

0 n=~ r
0 r n=3
24
n=2 Zem
Ze2 En 2 2 e2
Model 2D E
40r n=1
0nh
8

Inti atom H Inti atom H


Energi potensial

Balmer, VIS
Lyman, UV

Model 3D n=~
n=2 n=3
Pachen, IR
n=1

Inti atom H

 Keunggulan Bohr, munculnya bilangan kuantum: n


 Kelemahan Bohr, gagal pada atom selain hidrogen
Riset energi
Soal-soal Bohr:

Tentang model atom ion Li2+


1. Model atom Bohr dapat digunakan untuk
menjelaskan model atom ion Li2+. Bila Energi potensial

elektron dari ion Li2+ berada pada keadaan


tereksitasi n=2, dengan memancarkan sinar
VIS. Maka hitunglah dengan Balmer, VIS

menggunakan model Bohr:


a. Jari-jari orbit elektron, rn , ini? n=~

b. Kecepatan, n , elektron ini? n=2


n=3

c. Energi, En , pada keadaan ini? (Gunakan: n=1

tetapan Planck, h, me, dan jari-jari Bohr,


a0=0,529A0, nomor atom, Z, Li= 3)
Inti atom Li
Teori kuantum
Postulat gelombang de Brogliè

 de Brogliè mengusulkan postulat


panjang gelombang yang didapat dari:
1.
Konsep foton-relativistik Einstein
h  mc2
2.
Radiasi elektromagnetik Maxwell
c  
 Gabungan dari keduanya menghasilkan:
h  mc

 Bila c diganti dgn kecepatan elektron, υ,
didapatlah momentum elektron: p  m
sehingga:  hp
de Brogliè
y λ
r
n= 4
Teori kuantum
Postulat gelombang de Brogliè

 de Brogliè memperluas model atom Bohr dengan usulan:


postulat ‘kondisi kuatum de Brogliè’
n  2r dimana n bilangan asli n1,2,3,

Lintasan e-
Fungsi gelombang e-

n= 4 n= 9/2
  1/ t
Teori kuantum
Soal-soal de Brogliè:

Tentang panjang gelombang de Brogliè:


1. Hitunglah panjang gelombang de Brogliè dari (gunakan
me=9,11x10-31kg):
a. Sebuah elektron yang bergerak dengan kecepatan v=1,0x106ms-1?
b. Sebuah bola kecil yang bermassa, m=0,145 kg dan berkecepatan
=30 ms-1?
c. Kemudian berilah komentar anda tentang: penting atau tidaknya
panjang gelombang de Brogliè ini bagi bola kasti?
Teori kuantum
Prinsip ketakpastian Heisenberg

 Untuk mengetahui posisi & momentum elektron


maka harus diberi gangguan berupa foton
 Akibat postulat de Brogliè:
h 1
p p
 

Heisenberg
 Foton yang memiliki λ kecil akan menghasilkan momentum, p,
yang besar dan lintasan elektron akan berubah
 Foton yang memiliki λ besar akan menghasilkan momentum, p,
yang kecil dan lintasan elektron tidak akan berubah
Teori kuantum
Prinsip ketakpastian Heisenberg

 Heisenberg: akibat postulat de Brogliè maka dalam


kuantum kita tidak dapat menentukan posisi dan momentum
partikel secara simultan
y
λ
x

x
 Perhitungan Heisenberg: karena 1

dan dari de Brogliè bahwa: 
h
 a t
au

h

p
 
p
 maka secara umum didapat: px  h
Teori kuantum
Prinsip ketakpastian Heisenberg

 Prinsip ini dikenal sebagai prinsip ketakpastian Heisenberg,


bila p diketahui maka x tidak diketahui dan bila x diketahui
maka p tidak diketahui: px  h

 =?

r r
x
x

r r
x
 x sempit,
x lebar, p kecil p besar
  1/ t

 =?

t
t

t

t sempit,
t lebar,  kecil  besar
=?

t 
t

t=?

t 

t sempit,
t lebar,  kecil  besar
Teori kuantum
Soal-soal Heisenberg:

Tentang partikel dan energi


1. Posisi dari elektron diketahui terletak pada daerah, x=10 Amstrong
(1,0x10-9m), maka hitunglah ketakpastian dalam kecepatannya, ?

x=10 A0

2. Heisenberg juga mengusulkan prinsip ketakpastian energi dan waktu:


Et  h
dari persamaan ini, jelaskan mengapa kita dapat membahas proses
hari kiamat beserta energi saat kiamat tetapi tidak dapat
menjelaskan kapan hari kiamat itu tiba?
Persamaan Schrödinger

Persamaan
Schrödinger
Konsep gelombang dan Atom
partikel dalam box hidrogen

Pertikel box 0 Pertikel box 1 Pertikel box 2 Pertikel box 3 Sifat atom
dimensi dimensi dimensi dimensi

senyawa senyawa senyawa


Struktur Riset fisika
Fisika Potensial kojugasi lurus kojugasi siklik kojugasi kubus
atom material
klasik: tembus
partikel Struktur Tabel
bebas molekul periodik
Fenomena Anomali Scaning Tunnelling Molekul Kimia
tunnelling radiasi kimia Micrscopy sederhana komputasi
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

 Schrödinger memperjelas
mekanika kuantum yang diusulkan
oleh de Brogliè dan Heisenberg,
dengan usulan ‘probability’
menentukan posisi dan momentum.
 Persamaan Schrödinger:
Ĥ E, atau
22
dx
 2
 V
x
x E 
x
2m dx

2
n
dinama:  xAs
in x, dan
Schrödinger 
Eenergi
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

 Dari solusi Persamaan Schrödinger ini dapat ditemukan


banyak hal, misal: energi, momen dipol, muatan, orbital, dll
 Persamaan Schrödinger sangat bergantung pada: dimensi
(x, y, z) dan energi potensial, V(x, y, z)

dimensi nol dimensi satu (x), dimensi dua (x,y), dimensi tiga (x,y,z),
partikel bebas energi potensial V(x) energi potensial V(x,y) energi potensial V(x,y,z)
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Pertikel bebas:
 Persamaan Schrödinger untuk box dimensi nol:
2
h 2
d(
x)
2  
8m 
dx2
0E(
x)

Ψ(x)=Asin(2π/λ)
2h2
Etunggal x E 2
8 m
V(x)= 0

 Bentuk energi potensial paling sederhana, potensial tanpa


sekat dengan V= 0, di setiap tempat (partikel bebas)
 Kasus klasik akan cocok dengan kasus kuantum, bila partikel
berada pada bentuk potensial tidak tersekat, dimana tidak
memiliki tingkat-tingkat energi yang terkuantisasi
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial box 1D, V(x)=0

V(x) =  V(x) = 0 V(x) = 


 Bentuk energi
elektron potensial
dinding terjebak dinding sederhana,
potensial tak dalam potensial tak potensial dengan
berhingga potensial berhingga sekat/dinding
sumur tak  Memiliki tingkat-
berhingga tingkat energi
yang
terkuantisasi
X=0 L X=L
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 1D

3 x 
 Persamaan Schrödinger untuk box 1D:
n=3 d
2
x 2

E  2

E
x
2mdx
2 x 
 Solusi persamaan Schrödinger:
n=2
2 n
1 x  
n
x s
in x, dan
n=1 L L
h2n2
X=0 L X=L En 
8mL2
 Solusi ini dapat menjelaskan fenomena emisi senyawa
terkonjugasi lurus, misal etena, butadiena, heksatriena,
vitamin C, β-karotin, dll
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 1D
Fungsi gelombang Kebolehjadian menemukan
En
elektron Ψn(x) (n) elektron Ψ2n(x)

16 + + (4) + + + +
- -
Energi x h2/(8mL2)

+ + +
9
+ + (3)
-

+ +
+ (2)
4
-
+ +
1 (1)

X=0 L X=L
Teori kuantum
Soal Schrödinger box 1D

Tentang fenomena senyawa butadiena


1. Potensial box 1D dapat menjelaskan fenomena pada alat
spektroskopi UV-VIS untuk mengukur max senyawa konjugate,
misal pengukuran max 1,3-butadiena, yang secara eksperimen
menghasilkan spektra UV sebesar 258nm. Jelaskan masalah ini
dengan asumsi bahwa panjang L adalah panjang ikatan dari
dua C=C yaitu 2x1,35 Ao plus satu C-C yaitu 1,54 Ao, plus
jari-jari tiap atom karbon ujung yaitu 2x0,77Ao, sehingga total
L = 5,78 Ao, dan tiap tingkat energi potensial box 1D terisi oleh
2 elektron 
Teori kuantum
Jawaban soal Schrödinger box 1D

Dari rumus dan gambar di atas, didapat:


h2 2 2
2
EE3E2 3 2 
8mL
 x 0 Js 5
34 2
6,6261

 ,111
x 0 kg5,781 
31 10 2
89 x0 m
x 019J
9,091

Sehingga: hc


E

6
,
626
x
9

34
10
,
Js
09
x
2
,

19
10
J
8
9979
x
10
m

25
n

 
Spektra UV eksperimen sebesar 258nm sedang teori 250nm
Teori kuantum
Jawaban soal Schrödinger box 1D

+ - + -
16 n=4 C C C C Potensial teori
- + - +
Potensial fakta
Energi x h2/(8mL2)

+ - - +
9 n=3 C C C C
- + + -

+ + - -
4 n=2 C C C C
- - + +
+ + + +
1 n=1 C C C C
- - - -

L=5,78A0
C C C C
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial box 2D, V(x,y)=0

V(x,y) = 0
V(x,y) =  V(x,y) = 
 Bentuk energi
potensial
sederhana,
elektron potensial dengan
terjebak
dinding
dalam
dinding sekat berupa luas
potensial tak
berhingga
potensial
potensial tak
berhingga
segi empat
balok
tinggi tak-  Memiliki tingkat-
berhingga tingkat energi
y=L2
yang
L
y=0 terkuantisasi
x=0 L x=L1
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 2D

E  Persamaan Schrödinger untuk box 2D:



2 2
dd 2

18 2  2 x,y E 
x ,y
2m dxd y 
17  Solusi persamaan Schrödinger:
2n m  
Energi x h2/(8mL2)

13 n
,mx
,y sinx .
si
ny
LL L
2

,m  8
10 h
dan E
n n 2
2
m 2
8
mL
 Solusi ini dapat menjelaskan
5 fenomena emisi senyawa
terkonjugasi siklus, misal
2 siklobutadiena, benzena, annulena,
dll
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 2D
Fungsi gelombang
En,m (n,m) degenerasi
elektron Ψn(x) Ψm(y)

(3,3) 1
18

(4,1) (1,4) 2
17
Energi x h2/(8mL2)

13 (3,2) (2,3) 2

(3,1) (1,3) 2
10

(2,2) 1
8

5 (2,1) (1,2) 2

2 (1,1) 1
Teori kuantum
Soal Schrödinger box 2D

Tentang fenomena senyawa silkobutadiena


1. Kenapa senyawa siklobutadiena adalah suatu diradikal dan
bersifat paramagnetic? Konsep potensial box 2D dapat
menjelaskan fenomena senyawa konjugate ini, pengukuran
max siklobutadiena, jelaskan?
Teori kuantum
Jawaban soal Schrödinger box 2D

8
excited state
Energi x h2/(8mL2)

paramagnetik

5
degenerate

radikal

2 ground state

Keadaan energi siklobutadiena: empat elektron  memenuhi dua tingkat


energi terendah, dimana dua elektron  teratas, yang masing-masing
memiliki fungsi gelombang berbeda tetapi energinya sama, menyebabkan
sifat diradical dan paramagnetic
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial box 3D, V(x,y,z)=0

Tembok potensial bervolume


tak berhingga, V(x,y,z)=   Bentuk energi
potensial sederhana,
potensial dengan
z=L3 sekat berupa volume
elektron
terjebak dalam kubus
L y=L2
potensial
kubus
 Memiliki tingkat-
L V(x,y,z)= 0 tingkat energi yang
y=0 terkuantisasi
z=0
x=0 L x=L1
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 3D

 Persamaan Schrödinger untuk box 3D:


 

2 2 2 2
h
   
x
,y
,

zE

x
,y
,
z
82
m
x
y 
2 2 2

z
 Solusi persamaan Schrödinger:
 n,
m,
l x
,y,
zs
2 2
L
i
n
nm
x
.
s
in
 
y
.s
i
n
l
z
L L LL
 
2
h 2 2 2
E l  2nm
l
dan n
,m,
8mL
 Solusi ini dapat menjelaskan dua hal:
1. Fenomena emisi senyawa terkonjugasi kubus, misal C60, dll
2. Model dasar orbital molekul senyawa-senyawa kimia
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 3D
Fungsi gelombang elektron
En,m, l (n,m,l) degenerasi
Ψn(x) Ψm(y) Ψl(z)

17 (2,2,3) (2,3,2) (3,2,2) 3

(2,3,1) (3,1,2) (3,2,1)


(1,2,3) (1,3,2) (2,1,3) 6
14
Energi x h2/(8mL2)

12 (2,2,2) 1

11 (3,1,1) (1,3,1) (1,1,3) 3

9 (2,2,1) (1,2,2) (2,1,2) 3

6 (2,1,1) (1,2,1) (1,1,2) 3

3 (1,1,1) 1
(0,0) (1,-1) (1,0) (1,-1) Teori kuantum
Persamaan Schrödinger box 3D
Fungsi gelombang elektron
En,m, l (n,m,l) degenerasi
Ψn(x) Ψm(y) Ψl(z)

17 (2,2,3) (2,3,2) (3,2,2) 3

(2,3,1) (3,1,2) (3,2,1)


(1,2,3) (1,3,2) (2,1,3) 6
14
Energi x h2/(8mL2)

12 (2,2,2) 1

11 (3,1,1) (1,3,1) (1,1,3) 3

9 (2,2,1) (1,2,2) (2,1,2) 3

6 (2,1,1) (1,2,1) (1,1,2) 3

3 (1,1,1) 1
Fungsi gelombang
elektron Ψn(x) Ψm(y) Ψl(z)
En,m, l (n,m,l) degenerasi
E lm (l,m) degenerasi

(3,+3)
(3,0) (3,+1) (3,+2)
(3,-3) (3,-2) (3,-1)
(2,+1) (2,+2)

(2,-2) (2,-1) (2,0)

(1,-1) (1,0) (1,-1)

Fungsi gelombang atom / orbital (0,0)


m ( )lm ( )
Teori kuantum
Soal Schrödinger box 3D

Tentang fenomena senyawa fullerene


1. Senyawa karbon-60, C60, dikenal sebagai buckminsterfullerene atau
buckyball, telah diteliti pada tahun 1985 oleh Kroto, Curl dan
Smalley, melalui penelitian spektrum radiasiastronomi dan
menghasilkan emisi sinar merah (λmaks di daerah merah: 660-700
nm). Senyawa ini berbentuk mirip bola sepak, yang memang terdiri
dari 60 titik, dengan memiliki 20 bentuk heksagonal dan 12
pentagonal. Jelaskan masalah ini melalui konsep potensial box 3D?

bola sepak senyawa C60


Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial barier/tembus
V(x) = 
3 x 

E
n=3
E
Fungsi gelombang
mengalami perlambatan
2 x 

n=2 x
1 x  V(x)= V0
n=1

V(x) = 0 Fungsi gelombang


X=0 L X=L tembus dinding potensial
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial harmonik
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial anharmonik
V(x) = 

E
Fungsi gelombang
mengalami perlambatan

Potensial V0
non-harmonik
V(x) = 0 Fungsi gelombang
tembus dinding potensial
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial sumur berhingga


Fungsi gelombang
mengalami percepatan

Ec
V(x) = 0
-x x
E
Eb

Fungsi gelombang tembus


dinding potensial
V0 (negatif)
Ea

V(x) = V0
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial atom hidrogen Fungsi gelombang


mengalami percepatan

V(r) = 0 V(r) = 0
-r r

Ze2
E
V 
r

Fungsi gelombang tembus


dinding potensial

- -
Inti atom H
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial tunnelling
Fungsi gelombang
E mengalami perlambatan

Eb

Fungsi gelombang
tembus tunnell

Ea
V0
tunnell
V(x) = 0
x1 x2 x
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial tunnelling: fenomena inversi payung molekul amonia

Fungsi gelombang
tembus tunnell

Ec
Eb
V0
Ea
tunnell
V(x) = 0
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial tunnelling: energi nuklir-partikel alfa

Energi potensial Coulomb repulsi,


Energi kinetik partikel V(r) ≈ r-1 partikel alfa tembus
alfa tunnell

tunnell tunnell
r r
gaya ikatan inti
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Potensial tunnelling: fungsi rotasi sudut torsi etana


Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Scanning Tunnelling Microscopy

Tunnelling
Atom sampel Atom jarum atom sampel didekat atom jarum
Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Scanning Tunnelling Microscopy: Kesan IBM


Teori kuantum
Persamaan Schrödinger

Scanning Tunnelling Microscopy: Coral kuantum atom Cr


Tabel periodik unsur-unsur

periode
Tabel periodik unsur
nomor
massa grup
nomor
atom

logam non-logam

logam-logam
transisi

padatan cairan gas


Atom hidrogen
Persamaan Schrödinger
untuk atom dan energi
hidrogen
konversi dari koordinat cartesian menjadi koordinat polar-sferik

Persamaan Schrödinger
polar-sferik atom H

Persamaan phi Persamaan theta Persamaan radial


      R r 

Persamaan sudut
lm , Orbital atom hidrogen

n
l
m 
r,, 
 Rnl
r l
m  
m 
Energi
atom hidrogen
Teori kuantum
Atom hidrogen

 Persamaan Schrödinger bagi atom hidrogen: diasumsikan


bahwa e- bergerak mengelilingi inti sebagai sistem potensial
partikel dalam box 3D:



2222


x
,
y
,z

V
r

x
,y
,
z

E
x
,y
,
z

2
x
y
222

z
 Potensial, V(r), atom hidrogen: 2D & 3D:
V(r) = 0 V(r) = 0
elektron
-r r
E
Ze2 r
V 
r

- -
inti atom
Inti atom H
Teori kuantum
Atom hidrogen

 Dalam potensial dalam box 3D: dilakukan konversi dari


koordinat Cartesian menjadi koordinat polar-sferis
z z

x  r sin cos
r konversi
θ r y  r sin sin
y y
z  r cos

x x r 2  x2  y 2  z 2
Koordinat sumbu (x,y,z) Koordinat sferik (,θ, r)


dengan batas-batas: 0 
2,0,
0 
r  
 Didapat persamaan Schrödinger koordinat polar-sferis:



  


2
1 
 
1 
2


2

r sn
i  
V
(
rE
)
22

r
r 
 
r s
i
n 
  
2
s
i
n 2

b
e
r
ga
n
t
un
gr
a
di
a
l b
e
r
ga
n
t
un
gs
u
du
t
,  b
e
r
ga
n
t
un
gs
u
du
t
, 
Teori kuantum
Atom hidrogen

 Persamaan phi:   
d
2

2
m

d2

 Solusinya:


1
m  i
m
e d
,i
man
a
m
0
,1
,2
,3,.
.
.
2
 Dari persamaan phi inilah muncul harga tetapan m, atau
bilangan kuantum magnetik (magnetic quantum number)
dan jau dikenal sebagai kuantum momentum sudut
Teori kuantum
Atom hidrogen

 Persamaan theta:   

 d

m

2

  
1d

s
in 
0
 d
2
s
i
nd s
i
n
Solusinya:


2
l1

lm
!
1
l
d 
s2
i
nl
 

lm

 
  
si
n
m

l
,
m
2 

lm
!2l
l! dc
o
s

lm

 Dari persamaan theta inilah muncul harga tetapan l, atau


bilangan kuantum azimut (azimuthal quantum number) dan
dikenal juga sebagai bilangan kuantum proyeksi
momentum
Teori kuantum
Atom hidrogen

Fungsi sudut: 
l
m 
,
l
m 
 m
 Kurva fungsi sudut
 Faktor sudut ini dikenal sebagai fungsi
harmonik sferis, yang merupakan
gabungan atau perkalian antara
persamaan phi dengan persamaan theta kurva dx2-y2 kurva dxy
 tidak mempengaruhi energi atom
hidrogen
 memiliki batasan-batasan logis sebagai
kurva dz2 kurva dxz kurva dyz
berikut
l  0 m  0
l  1  m  0, 1
kurva pz kurva px kurva py
l  2  m  0, 1, 2

kurva s
dan seterusnya
Teori kuantum
Atom hidrogen

 Persamaan radial: R  r 
 
2
ddR 2
u
r
2
 
r 
2
n
1
R E
V
(
r
)
R0
r 
2
d
rd
 Solusinya:
 d
 
 

 e
2
l1 n1 2Z
d 

d

l  dimana r
 2 n
1 n1
Rr
n
le e 
2
l1 
n
1 na0
d

 Dari persamaan radial inilah muncul harga tetapan


tetapan n, bilangan kuantum utama (principal quantum
number) atau merupakan tingkat-tingkat energi individual
En

degenerasi
(n,l)

Fungsi gelombang radial


Pr  l
2 2
rR n r
P(r)

P(r)

P(r)
2s

2p
P(r)

P(r)
P(r) 3d
1s

3p

r
3s

r
r
Teori kuantum
Atom hidrogen

 Persamaan radial menghasilkan kurva distribusi


probabilitas radial (radial probability distribution) atau
dikenal dengan kerapatan elektron dalam orbital atom
P(r)
1s

 rR
Pr l
2 2
n r versus r

2p 2s

3d 3p
3s

r
Teori kuantum
Atom hidrogen

Fungsi gelombang atom hidrogen Orbital principal


n
l
m 
r,,
Rn
l
r
lm


m2p
 3p

 Muncul pengertian tentang orbital


atom r 2R 2 21 r 2R 2 31
3s
Orbital sharp
2s
1s

r r

Orbital diffuse 3dz2

r 2R 2 10 r 2R 2 20 r 2R 2 30

r r r r 2R 2 32
 Apakah bilangan kuantum hanya ada
tiga?
r
Teori kuantum
Atom hidrogen

Spin elektron
 Eksperimen pertama tentang spin elektron bilangan
kuantum keempat yaitu spin quantum number, atau bilangan
kuantum spin, dilakukan oleh Uhlenbeck dan Goudsmit:
ms 1
 2
spin
m 1
 s 2

Monokromator
Magnet S m=-1/2

Sumber atom Detektor


hidrogen
Magnet U
m=+1/2
Berkas atom Berkas atom hidrogen
hidrogen terpecah dua
Teori kuantum
Atom hidrogen

Total bilangan kuantum atom hidrogen


 Akhirnya secara total telah dapat diketahui fungsi gelombang
atom hidrogen yang memiliki empat keadaan kuantum,



dengan ungkapan

R

r
 
 
u
n
t
uk
m1



  
n
l l
m m s 2

 

h
i
d
ro
ge
n n
l
mm
  1
s

R

n
lr l
m m u
n
t
uk
ms 2
 Fakta ini sangat berguna untuk menjelaskan atom selain
hidrogen (atom dengan banyak elektron atau atom dengan
lebih dari satu elektron)


h
i
dr
og
e
n a
t
oms
e
ru
pa
h
id
r
on
g
e a
t
omb
u
ka
n
hi
dr
og
e
n
Teori kuantum
Atom hidrogen

Perbandingan tiga model energi atom hidrogen:


Model atom klasik Model atom Bohr Solusi pers. Schrödinger

Energi potensial

2 2 2 4
Ze Zem
Epot  En 2 2 e2 
40r 0nh
24
Ze
n 222
8 E
0nh
8

Epot 
2 2
Ze 2 4
Zem Ze24

Energi atom Energi atom En 2 2 e2 Energi atom E 
hidrogen 40r hidrogen 0nh
8 hidrogen
n
802nh
2 2
Atom bukan hidrogen
Atom
Atom hidrogen, fungsi
gelombang &
energinya Atom bukan
hidrogen

Perhitungan Pengukuran
teori eksperimen

Orbital Prinsip Energi Energi foton


Hartree Aufbau elektron & magnet

Model kulit Energi atom Larangan Aturan Energi Energi Energi Efek
atom Hartree Pauli Hund ionisasi afinitas binding Zeeman

Konfigurasi Konfigurasi
elektron elektron

Klasifikasi & Sifat


stuktur atom atom
Tabel berkala
unsur
Teori kuantum
Atom bukan hidrogen


2

2
 e
 2l 

ff
 V r E

n
2

Pauli
Teori kuantum
Atom bukan hidrogen

Perbandingan model kuantum energi atom hidrogen:


Model atom Bohr Solusi pers. Schrödinger Tingkat energi Hartree

Energi potensial

l=0 l=1 l=2


E=0 r
n=~ 4d
n=4 4s 4p 3d
3s 3p
n=3
2p
2 4 2s
Zem n=2
En 2 2 e2 
24
0nh n
Ze
 222
f,2
8 E
0nh
8 
Vr El
e
f
n
l
n
f
Zn
e
f le
1s
r
n=1

2 4
Zem Ze24
 Zff n,le
2
En 2 2 e2  l
Energi atom Energi atom E Energi atom e
hidrogen 0nh
8 hidrogen
n
802nh
2 2
hidrogen
E
n
r
Teori kuantum
Atom bukan hidrogen

 rR
Perbandingan dua model pers. radial: Pr l r
2 2
n 
Solusi persamaan radial Schrödinger Solusi persamaan radial Hartree
K
K
P (r)
1s
P (r) L
1s
2p

L 3d

2s M 2s
2p 3p

N N
3s
3d 3p
3s
4d 4f
4f 4p
4s

r r
Struktur molekul
Struktur
molekul

Molekul Kimia Interaksi


sederhana komputasi dengan cahaya

Pendekatan Pendekatan Pendekatan


Born-Oppenheimer Hartree-Fock Hückel

Molekul Metode orbital Molekul organik Extended


ion H2+ SFC
molekul-LCOA terkonjugasi Hückel

Metoda Metoda
Molekul Molekul Senyawa semiempiric-
diatomik poliatomik ab initio- Senyawa siklo alkena komputasi
komputasi alkena

Molekul Molekul
homoatomik heteroatomik
Interaksi molekul dengan
cahaya

Interaksi dengan
cahaya

Respon Respon
molekular elektronik

Spin inti atom Rotasi Vibrasi Transisi elektron Transisi elektron


dalam molekul molekul molekul valensi molekul core molekul

Spec. Spec. Infra Spec.


NMR MRl Spec. UV Spec.X-Ray Gamma-Ray
microwave Red UV-VIS

3D-NMR Fourier Transform Fourier Transform X-Ray Diff. Roentgen- Cancer-


NMR IR Ray detection
Kimia komputasi
Komputer &
kimia komputasi

simulasi Artificial kalkulasi


intelligence Persamaan Schrödinger &
mekanika kuantum
Dendral
project Gaussian Wavefunction methods: Density Functional Theory methods:
Yohanes A. Pople Walter Kohn

Molecular Monte carlo Aplikasi umum


dynamics Level of Theory Aplikasi umum metode DFT
program Gaussian
Level 1: Distribusi
Molecular Mechanics Level 2: Level 3: muatan
(non-Schrödinger) Semiempirics ab initio
Spektra

Tingkat ketelitian Kimia


Aplikasi: Aplikasi:
tertinggi Mekanisme organik
senyawa struktur
bio-organik Permukaan biokimia
komplek Struktur energi potensial
makro kimia
Teori kuantum
Kimia komputasi

Kimia dengan
komputer:

Ĥ E

 Ilmu kimia tidak lagi berupa test tabung reaksi & bahan kimia
 Dengan ilmu kuantum, mekanika kuantum dapat digunakan
untuk menghitung energi dan interaksi antarmolekul
Teori kuantum
Kimia komputasi

Kimia dengan
komputer:

Makro molekul Annulena

 Proses balajar molekul dan reaksi kimia dapat diselesaikan


dengan penyelesaian persamaan Schrödinger/kuantum
dengan bantuan komputer
Teori kuantum
Kimia komputasi

Metode fungsi gelombang:


 Yohanes A. Pople, mengembangkan metode
komputasi dalam ilmu kimia, dengan dasar
persamaan Schrödinger
 Pople, menciptakan model ilmu kimia teori
yang dapat menentukan solusi persamaan
mekanika kuantum

Ĥ E
Pople
 Pople, merangkum semua teorinya dalam program
Gaussian, dimana sampai hari ini telah digunakan
oleh banyak ilmuan kuantum dalam semua area
ilmu kimia

orbital molekul nitrogliserin


Teori kuantum
Kimia komputasi

Metode density functional theory (DFT):


 Walter Kohn, mengembangkan metode komputasi
dalam ilmu kimia, dengan asumsi bahwa energi
dalam sistem mekanika kuantum setara dengan
kerapatan elektronnya
 Perhitungan fungsi kerapatan Kohn setara dengan
perhitungan kerapatan elektron hasil solusi
persamaan Schrödinger

Kohn Ĥ E
 Kohn, merangkum semua teorinya dalam
program DFT, dimana sampai hari ini juga telah
digunakan untuk meneliti senyawa yang cukup
besar, misal protein dan DNA kerapatan elektron nitrogliserin
Teori kuantum
Kimia komputasi

Molecular mechanics:
 Model mekanika molekular (MM) dikembangkan untuk
mendeskripsikan struktur dan sifat molekul sepraktis
mungkin. Bidang aplikasi MM, meliputi:
1. Molekul yang terdiri dari torsi

ribuan atom
2. Molekul organik, Ikatan
oligonukleotida, peptida dan vibrasi

sakarida Sudut
ikatan
3. Molekul dalam lingkungan
vakum & solvent air
Inetraksi non-ikatan
4. Sifat termodinamika dan
kinetika
Teori kuantum
Kimia komputasi

Metode semiempirik :
 Model semiempirik dikembangkan untuk memadukan
antara perhitungan teori mekanika kantum dengan hasil
eksperimen atau asumsi-asumsi fisika dalam
penyelesaian persamaan Schrödinger
 Beberapa metode semiempirik:
1. Pendekatan AM1 (Austin Model 1)
2. Pendekatan ZDO (Zero Differential
Overlap)
3. Metode CNDO (Complete Neglect of
Differential Overlap)
4. Metode INDO (Intermediate Neglect
of Differential Overlap)
Teori kuantum
Kimia komputasi

Metode ab initio :
 Model ab initio dikembangkan untuk penyelesaian
persamaan Schrödinger dengan semata-mata dari
perhitungan teori mekanika kantum. Diharapkan didapat
solusi yang lebih dekat dengan solusi eksaknya
 Kualitas hasil metode ab initio:
1. Optimasigeometri molekul
2. Frekuensi vibrasi molekul
3. Energi molekul
4. Proses reaksi kimia
5. Solusi fungsi gelombang:
sifat listrik, muatan atom,
momen dipol, dll
Teori kuantum
Kimia komputasi

Struktur kimia:

 Struktur 3D molekul
dapat ditentukan
secara akurat dengan
menggunakan metode
kimia kuantum
 Metode ini telah
mengembangkan
produk katalis baru
untuk menciptakan
struktur kompleks palladium-alil produk khusus: obat &
plastik
Teori kuantum
Kimia komputasi

Distribusi muatan:
 Distribusi muatan
dalam molekul dapat
dihitung dengan
metode kimia kuantum
 Dari gambar
disamping: kelebihan
elektron (ilustrasi
merah) dari suatu
molekul menarik
bagian yang
bermuatan positif
distribusi muatan dua pasangan DNA
(ilustrasi biru) dari
 Metode ini memudahkan pemasangan antar molekul lain
DNA secara bersama-sama
Teori kuantum
Kimia komputasi

dan dalam biokimia...


 Metode kimia kuantum
dapat mempelajari
pusat aktif enzim,
ikatan dan mekanisme
reaksi kimia suatu
makromolekul (20-60
atom)
 Lingkungan protein
dapat diuraikan
dengan metode
mioglobin dalam darah sederhana ini
 Mekanisme yang paling mungkin dari bagaimana mioglobin dalam otot
memproteksi dari CO beracun. Ikatan hidrogennya berinteraksi
dengan asam amino protein dan oksigen dari nafas dapat mengganti
CO berbahaya tersebut.
Teori kuantum
Kimia komputasi

Permukaan energi potensial


 Reaksi kimia
digambarkan sebagai
tumbukan antar molekul
yang melalui permukaan
‘lembah’ dan ‘bukit’
energi.
 Tumbukan molekul akan
selalu mencari energi
terendah dan sampai
pada tempat terendah
dari puncak ‘titik pelana’
energi potensial reaksi 3D
 Titik pelana (saddle point) inilah tempat keadaan transisi terjadi
 Landscape energi ini dapat menjelaskan struktur dan dinamika molekul
Teori kuantum
Kimia komputasi

energi
Permukaan energi potensial keadaan transisi

 Perspektif dari permukaan


energi potensial (3D) akan reaktan produk
menghasilkan fungsi energi
sebagai koordinat reaksi (2D) koordinat reaksi
 Titik pelana adalah keadaan kurva energi potensial (2D)
transisi reaksi kimia
keadaan transisi
 Permukaan energi potensial produk
reaktan
(3D) digunakan untuk reaksi
tunggal atau reaksi osilasi
 Kurva energi potensial (2D)
digunakan untuk reaksi
komplek atau reaksi berantai

kurva/permukaan energi potensial (3D)


Teori kuantum
Kimia komputasi

Aplikasi dalam kimia organik  Mekanisme reaksi kimia


organik menjadi mudah
energi

dipelajari melalui
metode kimia kuantum
 Pers. Schrödinger
menunjukkan nilai
energi tiap molekul dan
mungkinkah reaksi
berlangsung?
 Ditunjukkan bagaimana
O3 dapat bereaksi
dengan hidrokarbon?
Bagainama radikal
bebas berbahaya
terbentuk?
koordinat reaksi
mekanisme reaksi ozonolisis
Teori kuantum
Kimia komputasi

Struktur kimia:
 Sifat molekul dapat
dipelajari dengan
eksperimen
menggunakan
perbadaan tipe spektra
Porfirin
adalah molekul
bagian dari,
misal,  Secara eksperimen,
teori klorofil atau didapat hasil spektra
haemoglobin
dari molekul porfirin
yang juga setara dengan
hasil perhitungan
spektrum IR untuk porfirin komputer yang berbasis
kimia kuantum

Anda mungkin juga menyukai