Teknologi Proses
Media Publikasi Karya Ilmiah
Teknik Kimia
Teknik Polimerisasi
Siswarni M.Z. dan Indra Surya
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan 20155
Abstrak
Polimer yang diperoleh melalui polimerisasi monomer-monomernya baik secara mekanisme addisi
maupun kondensasi, dapat diproduksi secara homogen dan heterogen. Sistem homogen dapat
dilaksanakan secara polimerisasi massa dan larutan, sedangkan sistem heterogen dilaksanakan secara
emulsi dan suspensi
Kata kunci: polimerisasi massa, polimerisasi larutan, polimerisasi emulsi, polimerisasi suspensi.
Pendahuluan
Pada dasarnya ada 2 (dua) sistem yang
digunakan untuk memproduksi polimer,
yaitu sistem homogen dan heterogen. Sistem
homogen
dapat
dilaksanakan
secara
polimerisasi massa dan larutan, sedangkan
sistem heterogen dilaksanakan secara emulsi
dan suspensi.
Teknik Polimerisasi
A. Sistem Homogen, dilakukan secara :
(1) Polimerisasi
Polymerisation)
Massa
(Bulk
Teknis Polimerisasi :
Teknik polimerisasi ini bertujuan untuk
pembuatan polimer kondensasi, reaksinya
sedikit eksotermis, viskositas campuran
rendah sehingga dapat diaduk, panas
dapat berpindah melalui pengeluaran
gelembung
Khusus untuk polimerisasi massa pada
monomer vinil sulit dilakukan karena
reaksi sangat eksotermis, masalah pada
33
Siswarni M.Z. dan Indra Surya / Jurnal Teknologi Proses 5(1) Januari 2006 : 31 33
75,0
25,0
180,0
5,0
0,5
0,3
Kondisi Pemrosesan :
Emulsifier adalah sabun asam lemak
Agen chain transfer adalah merkaptan
Inisiator adalah persulfat yang larut
dalam air
Peran sabun adalah membentuk micelles
(kumpulan dari 50 100 molekul sabun).
Bagian monomer masuk ke dalam
micelles, tetapi lebih banyak dijumpai
dalam bentuk tetesan dengan ukuran
diameter 1 mikrometer atau lebih.
Polimer terbentuk dalam micelles sabun.
Micelles tumbuh dengan adanya adisi
monomer dari fase aqueous dan dari
tetesan monomer.
Laju polimerisasi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi sabun.
Bagian monomer masuk ke dalam
micelles, tetapi lebih banyak dijumpai
dalam bentuk tetesan dengan ukuran
diameter 1 mikrometer atau lebih.
Polimer terbentuk dalam micelles sabun.
Micelles tumbuh dengan adanya adisi
monomer dari fase aqueous dan dari
tetesan monomer.
(2) Polimerisasi
Suspensi
Polymerization)
(Suspension
Teknis Polimerisasi :
Polimerisasi berlangsung dalam sistem
aqueous dengan monomer sebagai fase
terdispersi, menghasilkan polimer yang
berada pada fase solid terdispersi.
Inisiator terlarut dalam fase monomer
Dispersi monomer menjadi tetesan
dipertahankan
dengan
kombinasi
pengadukan dan penggunaan stabilisator
yang larut dalam air (misalnya metil
selulosa, gelatin, sodium poliakrilat).
Polimer dibebaskan dari stabilisator
dengan pencucian dan dilanjutkan dengan
pengeringan
Metode polimerisasi ini digunakan secara
komersil untuk menghasilkan polimer
vinil yang keras dan glassy, seperti
polistirena, polimetil metakrilat, polivinil
klorida, dan poliakrilonitril.
Contoh polimerisasi suspensi adalah
pembuatan PMMA, dengan formulasi
sbb.:
TABEL 1: Komposisi
Pembuatan PMMA
Komposisi
Metil metakrilat
Inisiator peroksida
Air
Stabilisator
Bahan-Bahan
untuk
34
Siswarni M.Z. dan Indra Surya / Jurnal Teknologi Proses 5(1) Januari 2006 : 31 33
TABEL 2: Daftar Polimer Umum yang Dihasilkan dengan Berbagai Teknik Polimerisasi
Polimer
Teknik Polimerisasi
Polikaporamida (nylon 6 )
Polietilen terephtalat
Polietilen (low density)
Polietilen (high density)
Polipropilen
Poliisopren
Polivinil asetat
Kopolimer Stirena-butadiena
Polivinil klorida
Polisulfida
Polimetil metakrilat
Polistirena
Bulk
Bulk
Bulk
Larutan
Larutan
Larutan
Emulsi
Emulsi
Emulsi, suspensi
Suspensi
Suspensi, bulk
Suspensi, bulk
Produksi Polietilena
Low-Density
Teknik Bulk
Polyethylene
(LDPE)
(HDPE)
Daftar Pustaka
Billmeyer, F. W., Jr. 1971. Textbook of Polymer
Science. A Wiley Interscience Publication,
John Wiley & Sons, New York.
Cotter, R.J., and Matzner, M. 1972. RingForming Polymerization In Organic
Chemistry, Vol. 13-B, I, II, Academic
Press, New York.
Flory,