Polimer yang dibuat dengan proses ini addition polymer dan memerlukan inisiator radikal bebas.
monomer,
dispersing medium,
emulsifying agent,
Inisiator yang larut dalam air, transfer agent.
Distribusi Komponen
Contoh resep polimerisasi emulsi: 180 bagian (b) air, 100 bagian (b) monomer,
Sabun adalah garam Na atau K dari asam organik, seperti sodium stearate:
O
Anion sabun terdiri dari bagian yang tak larut dalam air (R) yang berupa rantai panjang, dan diakhiri oleh bagian yang larut dalam air.
[CH3 (CH2)16 C O]
Hydrophopic group
Hydrophilic group
Surfactant dissolves in the bulk and form an adsorption film at the air/water interface
colloidal particles
The micelles remain in dynamic equilibrium with the soap molecules dissolved in water
Jika monomer yang tidak larut/sedikit larut dalam air diemulsikan dalam air dengan bantuan sabun dan pengadukan, maka akan terbentuk tiga fasa:
Pembentukan agregat dalam air sangat tergantung pada beberapa faktor: Konsentrasi surfactant Temperatur Kekuatan ion Keberadaaan molekul lain
LOKASI POLIMERISASI
Jika inisiator yang larut dalam air, seperti potassium persulfate, ditambahkan ke sistem polimerisasi emulsi, maka senyawa tersebut akan mengalami dekomposisi termal menjadi anion radikal sulfat:
S2O8
2 SO4
panas
Anion radikal yang larut dalam air akan bereaksi dengan monomer terlarut dalam fasa air membentuk radikal bebas tipe sabun:
SO4
+ (n + 1) M
S2O4 (CH2 CX2)n CH2 CX2
50 60C
Lokasi polimerisasi
(1) Dimensi micelle 50 100 sementara tetesan monomer > 1 m (10,000 ). Karena rasio luas permukaan/volume bola adalah 3/R, maka micelle memiliki luas pemukaan yang lebih besar. (2) Konsentrasi micelles lebih tinggi daripada tetesan monomer (1018 vs. 1011 per cm3).
Jika CMC terlampaui, 50 100 molekul emulsifier akan membentuk micelle yang berbentuk bola dengan ukuran 40 50 ; Beberapa micelles terisi oleh lebih banyak monomer dan memiliki ukuran 50 100 ; Konsentrasi micelle 1018 per ml.
STAGE II (25 50% conversion): Konsentrasi molekul monomer terlarut menjadi kecil.
Tidak ada inti partikel baru (jumlah partikel latex konstan), dan karena konsentrasi monomer konstan, maka kecepatan polimerisasi juga konstan. Akhir dari tahap ini ditandai dengan hilangnya tetesan monomer.