Anda di halaman 1dari 4

1. Kapan menggunakan polimerisasi emulsi, suspensi, dan massa?

Jawab :
 Polimerisasi emulsi
Polimerisasi emulsi merupakan salah satu jenis dari polimerisasi radikal yang
melibatkan air, monomer, inisiator, dan juga surfaktan. Polimerisasi emulsi sering
diaplikasikan dalam bidang industri seperti cat, kertas, coatings, bahan perekat,
dan pewarna kain. Dimana polimerisasi emulsi biasanya digunakan jika ingin
mendapatkan persen konversi yang tinggi, viskositas rendah, dan polimer yang
dihasilkan memiliki berat molekul yang besar. Keunggulan utama dari
polimerisasi emulsi adalah dapat dilakukan pada polimer yang bersifat lengket.
 Polimerisasi suspensi
Polimerisasi suspensi melibatkan monomer yang didispersikan ke dalam cairan
yang bersifat tidak melarutkan, misalnya air. Polimerisasi suspensi tidak dapat
dilakukan untuk polimer yang bersifat lengket misalnya elastomer, karena
berpotensi untuk menyebabkan terjadinya agglomerasi pada partikel. Polimerisasi
suspensi biasa digunakan pada sintesis polimer untuk perekat dan aplikasi
coating. Dimana, polimerisasi suspensi biasanya digunakan jika ingin
mendapatkan polimer yang memiliki viskositas rendah, dan polimer yang
dihasilkan dalam bentuk butiran yang dapat langsung digunakan.
 Polimerisasi massa/bulk
Polimerisasi Bulk adalah polimerisasi yang paling mudah untuk dilakukan, namun
juga merupakan reaksi polimerisasi yang sangat sulit untuk dikontrol, apalagi jika
reaksi yang terjadi bersifat eksotermis. Polimerisasi jenis ini juga tidak baik dalam
transfer panas karena dapat menyebabkan peningkatan kekentalan. Polimerisasi
bulk dimanfaatkan untuk memproduksi polivinil asetat dengan berat molekul
rendah. Dimana, polimerisasi massa biasanya digunakan jika tidak ingin ada
penambahan kontaminan sehingga polimer yang dihasilkan sangat murni, serta
digunakan untuk memperoleh benda-benda dengan bentuk yang diinginkan
dengan melaksanakan polimerisasi langsung dalam cetakan.

2. Jelaskan proses pembuatan PVC dengan polimerisasi emulsi, suspense, dan massa!
Jawab :
Polivinil klorida, biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam
hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia,
lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan,
PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan
fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel
umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
Tahap-tahap pembuatan PVC, antara lain: Klor-Alkali, EDC/VCM, dan polimerisasi

Terdapat tiga metode umum yang biasa digunakan dalam pembuatan PVC dari vinyl
chloride monomer (VCM), yaitu polimerisasi suspensi, polimerisasi emulsi dan
polimerisasi massa. Lebih dari 75% PVC di dunia diproduksi dengan menggunakan
proses suspensi (S-PVC). Berikut beberapa metode polimerisasi VCM menjadi PVC:
 Polimerasi massa

Monomer VCM didispersikan ke dalam air, kemudian ditambahkan dengan


stabilizer, antara lain talc dan bentonite. Inisiator ditambahkan di dalam suspensi
monomer
 Polimerisasi suspensi

Perbedaan dengan proses polimerisasi bulk adalah sebelum dimasukkan dalam


reaktor, vinyl chlorida ditambah air dengan perbandingan 2:1. Penyuspensi dapat
berupa vinyl asetat, ether selulosa, acrylic esther, vynil pyrrolidone,
gelatin,lithium stearat, dan lain-lainnya. VCM didispersikan ke dalam air
kemudian ditambahkan stabilizer antara lain talcatau bentonite. Inisiator
ditambahkan di dalam suspense monomer. Inisiator yang digunakan untuk
menghasilkan radikal bebas antara lain adalah : peroxydikarbonat, t-
butylperpivalat, azobis dan acetyl cyclohexyl peroxy sulphonat. Polimer
dimurnikan dengan proses filtrasi, dicuci berulangkali dengan air suling
dandikeringkan untuk memperoleh berat yang tetap dengan tekanan rendah dan
suhusekitar 50 °C.
 Polimerisasi emulsi

Monomer VCM dicampur dengan air dan ditambahkan stabilizer (sabun)


daninisiator. Emulsifier yang digunakan antara lain garam alkali dan alkil
sulfonat. Inisiator yang menghasilkan radikal bebas antara lain hidrogen
peroksida, potassium persulphat dan ammonium persulphat. Campuran
dimasukkan ke dalam reactor sehingga monomer teremulsi masuk ke dalam soap
micelle. Inisiator akan terurai menjadi radikal bebas sehingga berdifusi ke dalam
soap micelleuntuk memulaipolimerisasi PVC. Produk berbentuk lateks yang
halus. Proses ini berlangsung relatif lebih cepat pada temperatur yang lebih
rendah dibandingkan dengan metode lain.

Anda mungkin juga menyukai