Anda di halaman 1dari 17

OLEH:

AMI REZA NOVITASARI (182210101056)


FAJAR SAIFULLAH (182210101057)
REZALIA ASIA PUTRI (182210101058)
ANNISA PUTRI A. (182210101059)
MOHAMMAD LABIB GHIFFARY (182210101060)
APA ITU PIRANTEL PAMOAT?
• Pirantel adalah “obat cacing,” atau obat anti-cacing.
Obat ini mencegah pertumbuhan dan perkembang
biakan cacing di dalam tubuh Anda. Pirantel
digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan
oleh cacing seperti cacing kremi dan cacing gelang.
Formulasi Suspensi Pirantel Pamoat

• R/ Pirantel Pamoat
• Citric Acid
• Xanthan Gum
• Gliserin
• Sodium Benzoat
• Aquadest
• Analit : Pirantel Pamoat

• Matriks :Citric acid


Xanthan gum
Gliserin
Sodium benzoate
Aquadest
STRUKTUR ANALIT
• Pirantel pamoat memiliki sistem kromoforik dan
gugus auksokrom yang memungkinkan untuk
dianalisis dengan metode spektrofotometri
ultraviolet.
• Rumus Molekul : C11H14N2S . C23H16O6
SIFAT FISIKA KIMIA ANALIT

• Berat molekul : 594,68


• Suhu lebur : 178˚ - 179˚
• Pemerian : Serbuk kristalin kuning
sampai coklat
• Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,
metanol, dan etanol, larut dalam
dimetilsulfoksida, sukar larut dalam
dimetilformamida (Dibbern, 2002; Moffat,
2004; USP 30, 2007).
SIFAT FISIKA KIMIA MATRIKS
1. Asam Sitrat
• Rumus Struktur :
• Rumus molekul : C6H8O7
• Pemerian : Hablur, tidak berwarna, atau
serbuk putih, tidak berbau, rasa sangat asam,
agak higroskopis, merapuh dalam udara kering
dan panas.
• BM : 210.14
• Titik lebur : 426 K (153˚C)
• Titik didih : 175˚C
• Panjang gel. Maks : 420nm
• Kelarutan : larut dalam kurang dari 1
bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol
(95%), sukar larut dalam eter.
2. Gliserin
• Rumus struktur:
• Rumus molekul : C3H8O3
• Kepadatan : 1,26 g/cm3
• Nama IUPAC : Propane-1,2,3-triol
• BM : 92,09
• Titik lebur : 17,8˚C
• Titik beku : 20˚C ( 68 F )
• Pemerian : cairan tidak berwarna hingga
kuning, tidak berbau, rasa manis, tekstur kental, bersifat
higroskopis
• Kelarutan : larut dalam air, alcohol, etil
asetat, dan eter, tidak larut dalam benzene, kloroform,
carbon tetraklorida, carbon disulfide, petroleum eter,
dan minyak.
3. Xanthan Gum
• Rumus struktur:

• Rumus molekul : C35H49O29


• Pemerian : berbentuk bubuk dan
berwarna krem,mengandung air sekitar
11% dan setelah diabukan sekitar 9% dari
residu xanthan tersebut merupakan residu
anorganik.
• Kekentalan : Gum xanthan memiliki
viskositas yang cukup tinggi pada
konsentrasi 1,0% dibandingkan dengan
emulsifier atau stabilizer lainnya pada
konsentrasi yang sama. Larutan xanthan
1,0% memberikan viskositas sekitar 800 –
1000 cP.
• Kestabilan: mempunyai kestabilan yang
cukup baik terhadap pengaruh suhu, pH
dan penambahan garam elektlorit atau
enzim. Xanthan mempunyai viskositas yang
sama pada kisaran pH yang cukup besar
yaitu 1,5 – 13,0.
4. Sodium Benzoate
• Rumus struktur :

• Rumus molekul : C7H5NaO2


• Sinonim : E211 dan Soda benzoat.
• BM : 144,11 gr/mol.
• Titik lebur : 1,497 gr/cm3
• Keasaman (pKa) : 8,0
• Pemerian : mengandung tidak kurang
dari 99% dan tidak lebih dari 100,5%
C7H5NaO2, dihitung terhadap zat anhidrat.
• Kelarutan : mudah larut di air, agak
sukar larut dalam etanol dan lebih mudah larut
dalam etanol 90%. Simpan dalam wadah
tertutup baik.
PREPARASI SAMPEL (Pembuatan Larutan Stok)

– Sejumlah 10 buah sampel dicampur hingga homogen


kemudian ditetapkan kadarnya dengan dilakukan 10 replikasi.
– Sejumlah 10 sediaan suspensi. Masing- masing sediaan
suspensi ditetapkan kadarnya satu per satu.
– Ditimbang saksama lebih kurang 100 mg baku pirantel pamoat,
kemudian dilarutkan dengan DMSO 8 mL, dimasukkan ke
dalam labu takar 100 mL, selanjutnya diencerkan dengan
metanol hingga tanda
– Dipipet 100; 200 dan 300 µL larutan stok pirantel pamoat,
dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL, selanjutnya diencerkan
dengan methanol hingga tanda dan diperoleh konsentrasi 10;
20 dan 30 µg/mL.
– Larutan discan pada spektrofotometer UV dengan panjang
gelombang antara 200-400 nm sehingga diperoleh spektrum
absorbansi dan panjang gelombang maksimum.
Preparasi Sampel (Penetapan Kadar)

– Sepuluh sampel suspensi merk X® dikeluarkan isinya dan


dicampur hingga homogen.
– Dipipet sampel yang setara dengan 50,0374 mg pirantel pamoat,
kemudian dilarutkan dengan DMSO 6 mL dan dimasukkan ke
dalam labu takar 100 mL. Encerkan dengan metanol hingga
tanda.
– Larutan disaring menggunakan kapas dan kertas saring sehingga
didapatkan filtrat yang jernih.
– Filtrat diambil 10 mL, kemudian dimasukkan ke Beaker glass dan
ditambahkan heksan 30 mL.
– Lakukan ekstraksi menggunakan ultrasonikator selama 15 menit.
– Pisahkan fase metanol dan fase heksan. Ambil fase metanol
kemudian uapkan menggunakan hot plate.
– Hasil isolasi dilarutkan metanol, kemudian dimasukkan ke dalam
labu takar 25 mL dan encerkan dengan metanol hingga tanda dan
diperoleh konsentrasi 200,15 µg/mL (Larutan A).
– Pipet 1000 µL dari larutan A, dimasukkan ke dalam labu takar 10
mL, selanjutnya diencerkan dengan metanol hingga tanda dan
diperoleh konsentrasi 20,01 µg/mL.
– Absorbansinya diukur pada panjang gelombang 301 nm
menggunakan spektrofotometer UV.
– Replikasi dilakukan sebanyak 10 kali pada suspensi sehingga
didapatkan 10 data absorbansi.
VALIDASI METODE ANALISIS

• Kondisi Analisis:
– Pelarut :
Pelarut yang digunakan pada penetapan kadar pirantel
pamoat adalah dimetil sulfoksida (DMSO).
– Panjang gelombang pengamatan :
Panjang gelombang maksimum teoritis pirantel
pamoat dalam pelarut metanol adalah pada 288 dan
300 nm.
– Kadar :
125mg / 5ml

Anda mungkin juga menyukai