Anda di halaman 1dari 38

GOLONGAN STEROID DAN ANTIHISTAMIN

Steroid adalah senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpenaasiklik.


Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung.
Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D
beranggotakan lima.
Struktur Senyawa Steroid dan Kereaktifannya

•Perbedaan jenis steroid ditentukan subtituen R1, R2, dan R3


•Perbedaan dalam satu kelompok tergantung juga pada :
♣ Panjang subtituen R1
♣ Gugus fungsi subtituen R1, R2, dan R3
♣ Jumlah dan posisi ikatan rangkap
Klasifikasi Senyawa Steroid Pada Makhluk Hidup Melalui Proses
Biosintesisnya

Serangga Ecdysteroids seperti


ecdysterone
Hewan
Steroid hormon
Bertulang
▪ Hormon Seks
Belakang ▪ Kortikosteroid
▪Steroid Anabolik
Kolesterol

Tumbuhan ▪Phytosterols
▪Brassinosteroids

Jamur Ergosterol
Steroid Pada Hewan Bertulang Belakang
Steroid
Steroid seks adalah subset dari hormon seks yang Hormon
menghasilkan perbedaan jenis kelamin atau
dukungan reproduksi . Mereka termasuk androgen Steroid Seks
, estrogen, dan progestagens

Kortikosteroid termasuk glukokortikoid dan


mineralokortikoid . Glukokortikoid mengatur
banyak aspek metabolisme dan fungsi kekebalan Kortikosteroid
tubuh , sedangkan mineralokortikoid membantu
mempertahankan volume darah dan mengontrol
ginjal ekskresi elektrolit

Steroid anabolik adalah kelas steroid yang Steroid


berinteraksi dengan reseptor androgen untuk Anabolik
meningkatkan otot dan tulang sintesis
Kortikosteroid
1. Betametason
2. Dexamethasone
3. Methylprednisolone
4. Fluocinolone
5. Prednison
6. Clocortolone
7. Prednisolone
8. Triamcinolone
Turunan
Kortikosteroid
HIDOKORTISON DEXAMETASON

PREDNISONE METILPREDNISOLON
BETAMETASON BETAMETASON VALERAT

BETAMETASON DIPROPIONAT ION VALERAT


RENTANG ANGKA GELOMBANG SPEKTRUM IR
PREDNISOLON METILPREDNISOLON
A. IDENTIFIKASI SECARA KLT
Prinsip
Senyawa kortikosteroid dalam sampel dilakukan ekstraksi
menggunakan pelarut yang sesuai dan diidentifikasi secara KLT.
Fase gerak yang digunakan: diklorometan - metil asetat - air
(100:50:50) v/v/v, gunakan lapisan bawah dari campuran.
Fase Diam yang digunakan : Plat Silika GF254
Penampak bercak:
a. Anisaldehid
b. Larutan biru tetrazolium basa
Prosedur
Penyiapan larutan baku
• Larutan baku
Timbang saksama lebih kurang 10 mg masing-masing baku
pembanding, masukkan ke dalam masing-masing labu ukur 10 mL,
tambahkan metanol sampai tanda batas
• Larutan baku campuran
Timbang saksama lebih kurang 10 mg setiap baku pembanding,
masukkan ke dalam labu ukur 10 mL. Tambahkan metanol sampai
tanda batas
Penyiapan larutan uji
Sediaan larutan
• Pipet 15 mL contoh dan atur pH hingga 7 dengan larutan asam
klorida 0,5 M atau larutan amonium hidroksida 0,5 M. Lakukan
ekstraksi 2 kali, setiap kali dengan 20 mL etil asetat.
• Buang lapisan air.
• Kumpulkan ekstrak (jika perlu disaring) dalam cawan penguap.
Uapkan sampai kering di atas tangas air.
• Larutkan residu dalam 5 mL metanol dan saring melalui
penyaring membran dengan porositas 0,45 μm.
Sediaan krim
• Timbang saksama lebih kurang 5 g sampel, masukkan ke dalam
tabung sentrifus dan larutkan dengan 20 mL metanol.
• Panaskan di atas tangas air selama 10 menit dan kocok kuat selama
5 menit menggunakan pengocok.
• Sentrifus pada kecepatan 3000-4000 rpm selama 10 menit dan
masukkan dalam lemari pembeku selama 10 menit.
• Pindahkan dan uapkan larutan hingga kering di atas tangas air.
Larutkan residu dalam 5 mL metanol dan saring melalui penyaring
membran dengan porositas 0,45 μm.
Prosedur KLT
1. Jenuhkan bejana kromatografi dengan larutan pengembang.
2. Totolkan secara terpisah, sejumlah volume sama (lebih kurang 20 μL)
larutan baku dari masing-masing baku pembanding, larutan baku
campuran dan larutan uji pada lempeng,
3. Kembangkan lempeng hingga jarak rambat larutan pengembang
mencapai 15 cm dari batas penotolan.
4. Angkat lempeng dan keringkan pada suhu ruangan
5. Amati bercak di bawah penyinaran lampu UV 254 nm dan tandai
posisi bercak.
6. Semprot lempeng dengan larutan penampak bercak anisaldehid
dan biarkan lempeng sampai kering.
7. Masukkan lempeng ke dalam oven pada suhu 120°C selama 10
menit dan amati bercak.
Identifikasi
1. Hitung nilai Rf untuk masing-masing bercak.
2. Bandingkan nilai Rf bercak yang diperoleh dari larutan uji
dengan larutan baku, dan warna bercak dibawah
penyinaran lampu UV serta warna bercak setelah
penyemprotan dengan larutan penampak bercak.
• Metode ini dapat juga digunakan untuk identifikasi senyawa
kortikosteroid yaitu kortison asetat, prednisolon, prednison,
flusinolon asetonida, betametason 21-valerat dan
hidrokortison.
B. IDENTIFIKASI SECARA KCKT
Prinsip dasar:
Senyawa kortikosteroid dalam contoh diekstraksi dan diidentifikasi secara KCKT fase
balik dengan detektor ultra violet, kolom C 18 ukuran partikel 5 μm
Fase Gerak : campuran asetonitril dengan air secara eluasi gradient, Laju alir : 1,2 mL/menit

Kondisi Gradient
Perbandingan (%)
Waktu (menit)
Asetonitril Air
0,01 – 15,00 30 70
15,01 – 21,00 60 40
21,01 – 30,00 50 50
30,01 – 35,00 70 30
35,00 STOP
Prosedur Kerja
Penyiapan larutan baku.
• Larutan baku
Timbang saksama lebih kurang 10 mg masing-masing baku
pembanding, masukkan ke dalam masing-masing labu ukur 10 mL.
Tambahkan metanol sampai tanda batas. Saring melalui penyaring
membran dengan porositas 0,45 μm.
• Larutan baku campuran
Timbang saksama lebih kurang 10 mg setiap baku pembanding,
masukkan ke dalam sebuah labu ukur 10 mL. Tambahkan metanol
sampai tanda batas. Saring melalui penyaring membran dengan
porositas 0,45 μm.
Penyiapan sampel
Sediaan cair
• Pipet 15 mL contoh dan atur pH hingga 7 dengan larutan asam
klorida 0,5 M atau larutan amonium hidroksida 0,5 M.
• Lakukan ekstraksi N kali, setiap kali dengan 20 mL etil asetat.
Buang lapisan air. ( sampai semua analit terekstraksi)
• Kumpulkan ekstrak (jika perlu disaring) dalam cawan penguap.
Uapkan sampai kering di atas tangas air.
• Larutkan residu dalam 5 mL metanol dan saring melalui
penyaring membran dengan porositas 0,45 μm..
Sediaan krim
• Timbang seksama lebih kurang 5 g contoh, masukkan ke
dalam labu sentrifus dan larutkan dengan 20 mL metanol.
• Panaskan di atas tangas air selama 10 menit dan kocok kuat
selama 5 menit.
• Sentrifus pada kecepatan 3000-4000 rpm selama 10 menit
dan masukkan dalam lemari pembeku selama 10 menit.
• Pindahkan dan uapkan larutan hingga kering di atas tangas
air. Larutkan residu dalam 5 mL metanol dan saring melalui
penyaring membran dengan porositas 0,45 μm.
Prosedur KCKT
1. Kondisikan alat
2. Uji Kesesuaian sistem
3. Suntikkan secara terpisah, sejumlah volume sama larutan baku dari
masing-masing baku pembanding, larutan baku campuran dan
larutan uji pada kromatograf.
4. Bandingkan waktu retensi dari kromatogram yang diperoleh dari
larutan uji dan larutan baku ( Waktu Retensi)
Uji Kesesuaian Sistem
✓ Tujuan: untuk menentukkan bahwa sistem analisis beroperasi secara
benar atau tidak.
✓ Parameter – Parameter uji Kesesuain sistem
Identifikasi
1. Perbedaan waktu retensi larutan baku pembanding dan larutan uji tidak lebih
dari 1%.
2. Perkiraan waktu retensi (tR) untuk senyawa kortikosteroid :
Batas deteksi dan batas kuantitasi
GOLONGAN ANTIHISTAMIN
Reaksi Warna
• Antisin → Vitalli → Merah coklat
• Zat + H2S04 pekat → Merah jingga : Antihistamin/ Antazolin HC1;
Merah rosa/ mera : hijau : Prometazun HCI; Kuning-kuning tereang
jingga/ ungu:CTM, Difenhidramin HCI
• Zat + FeCl3 → Kuning-kuning kehijauan: Antazolin HCI, Feniramin
Maleat, CTM, Difenhidramin; Jingga-coklat: Prometazin HCI, CTM
• Frohde → ungu : Prometazin HCI
• DAB-HCI → Endapan hijau tosca, lama-lama hilang : CTM; Kekuningan
: Difenhidramin HCI; Kuning muda endapan putih : Prometazin HCI
No. PEREAKSl ANTAZOLIN ANTIHIST. PROMETAZIN HCL CTM DIFENHIDRAMIN HCL

1. HNO3C Merah darah Merah ros Kuning Kuning

2. H2S04 pekat Ada gas merah jingga Merah rosa Stabil Kuning Kuning terang jingga

3. H2S04 + K2Cr207 Coklat Merah hitam Hijau Hijau ada Butir


merah

4. FeCl3 Kuning kehijauan Jingga coklat Kuning -

5. AgN03 - - - Lama-lama ungu

6. Aqua bromata - Merah jingga - -

7. Erlich (p DAB-HCI) - - Hijau toska -

8. Wasicky (p DAB- H2S04) Merah hijau Kuning tua Ungu dengan


tetes2 minyak

9. Frohde (amm.molibdat- - Merah ungu - -


H2SO4)

10. HC1 pekat - Merah ungu - -

11. Marquis Coklat Merah violet Kuning


merah
muda
Diphenhiramin dalam HCl dan Methanol
Prometazhine
KLORFENIRAMIN MALEAT (CTM)
TERFENADIN
SIPROHEPTADINE

Anda mungkin juga menyukai