KIMIA
ORGANIK II
APMS
(ASAM P METOKSINAMAT)
KELOMPOK 4 SUB 1
1. Damar Hafizh Widodo (202210410311105)
2. Deefira Nurrahma Putri Audy (202210410311137)
3. Nur Aisyah (202210410311316)
4. Indah Amelia Salsabila (202210410311372)
TUJUAN
1. Melakukan isolasi senyawa kimia dari bahan alam secara
perkolasi dingin.
2. Melaksanakan pemurnian secara kristalisasi dan
rekristalisasi.
PROSEDUR ASLI BAHAN
Mulai dari etil P-metoksisinamat dari
kencur, P-metoksisinamat disintesis melalui
reaksi p-metoksisinamat klorida dan bubuk
amonium trioksianat, senyawa akhir
diperoleh dengan beberapa amina primer
dan p - metoksinamat. Campuran reaksi
diisolasi dibawah gelombang mikro 140W.
Struktur kimia dari senyawa yang disintesis
dikonfirmasi dengan data spektral H-NMR,
C-NMR Spektral, IR, dan HRMS,
kemurniaannya dipisahkan dengan titik
leleh dan uji KCR.
PROSEDUR ASLI PERCOBAAN UMUM
Etil p-metoksisinamat diisolasi dari kencur
dengani perkolasi dengan etanol semalaman
pada suhu ruangan. Semua reagen dan pelarut
dibeli dari pemasok komersial standar. Titik leleh
diukur dengan alat titik leleh elektrotermal
tanpa koreksi. Spektrum IR dicatat dalam KBr
pada Jasco FT-IR 5300, dan penyerapan utama
tercantum dalam Cm, IH - NMR, Spektrum C-
NMR yang diperoleh pada instrumen BRUKER,
diambil pada spektrometer, JEOL IMS 600
dengan menggunakan metode EI- KLT dilakukan
pada plat kaca yang dilapisi silika gel (medis)
Deteksi spot dilakukan dengan UV 254 nm.
PROSEDUR ASLI SINTESIS TORONAM TIACIREN DAN
ETIL P-METOKSINAMAT
Etil p-metoksisinamat dalam 5% KOH/etanol dipanaskan
dengan refluks, kemudian selama 2 jam dengan penangas air. Lalu
asamkan dengan HCI untuk menghasilkan asam p-metoksisinamat.
Produk mentah dimurnikan rekristalisasi menggunakan pelarut
tertentu dan dilakukan menentukan titik lelehnya. Campuran
dasam metoksisinamat dalam benzena kering dan satu tetes
piridin, ditambahkan tionil klorida berlebih 5 kali lipat. Campuran
dipanaskan semalaman untuk menghasilkan p-metoksisinnamoil
klorida. Setelah itu, ammonium tiosianat, p-metoksisinnamoil
klorida, PEG-400 dan diklorometana ditempatkan dalam labu
erlenmeyer kering dan dibawah microwave 100W. Kemudian amina
(anilin, p- toluicino, dan p -mamisedin) ditambahkan dan
campuran dibawah microwave 140W. Campuran disaring untuk
menghilangkan garam anorganik dan filtratnya dipekatkan pada
tekanan rendah. Padatan yang dihasilkan diperoleh setelah
menghilangkan diklorometana. Kemudian dikristalisasi setelah
menghasilkan senyawa p-metoksinamat klouren. (E-book dari
Ekowati J.DKK 2010 “structure modification of ethyl p-
methoxynamate isolated from kaemperia galanga linn atoticity
essay of the products on or cells).
REAKSI KIMIA DAN
MEKANISME REAKSI
REAKSI KIMIA
MEKANISME REAKSI
Asam P-Metoksisinamat
•Nama kimia : C10H10O3 •Nama kimia : C12H14O3 •Nama Tanaman Asal : Kaempheria Galanga
•Keluarga : Zinciberaceae
•Titik lebur : 173,5°C - lit •Titik lebur : 45,5° - 51°C •Zat Berkhasiat : Alkaloida, minyak atsiri
•Pemerian : kristal jarum berwarna •Pemerian : padat, tidak berbau yang mengandung fenol dan kamfenin,
putih atau putih kekuningan mineral ,dan pati
•Berat molekul : 206,24 g/mol •Pemerian : Bau khas aromatik , rasa pedas
menyala •Titik didih : 120°C pada 3 torr , hangat, agak pekat, menimbulkan rasa
bentuk : krital jarum Kegunaan : Antiinflamasi pedas
•Kandungan : Minyak atsiri 2,4%-2,9%
•Berat molekul : 178,18 g/mol yang terdiri atas etil parametoksinamat
•Kelarutan : - kamfer, fenol, pentadekana.
Kegunaan : Penurunan kadar -Kegunaan :
ekspektoransi,diaforetika,karminativa,stimu
kolesfiol lansia dan roboransia
4. ETANOL 5. AQUADEST
(PT. SMART-LAB INDONESIA) (PT. SMART-LAB INDONESIA)
Disaring serbuk kencur yang telah di rendam, Ampas dimasukkan kedalam beaker glass erlenmeyer
Beaker glass yang telah berisi ampas serbuk rimpang kencur di tambahkan 100 ml etanol
cairan ekstrak di uapkan di atas rotavapor (suhu dijaga <40℃) sampai volume +- 80 ml
TAHAP 2 (ISOLASI ASAM P METOKSISINAMAT)
Dimasukkan residu ekstrak kencur ke dalam beaker glass 60-70 mL
Ditambahkan 50ml KOH 5% dalam etanol, diaduk diatas penangas air selama 10
menit
Dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama 1-1,5 jam, lalu disaring dengan corong
buchner
Kristal yang terbentuk dilarutkan dalam 25mL aquadest di dalam beaker glass
Diasamkan larutan dengan penambahan HCL pekat hingga PH 3-4 dengan cara diteteskan,
lalu dicek dengan PH universal
Beaker glass dipanaskan di atas hot plate hingga hangat dan jangan sampai
mendidih
Dilarutkan kristal dalam campuran etanol : aquadest. Diaduk ad larut, lalu dihangatkan di atas hot plate
Diangkat, lalu dipindahkan ke dalam cawan petri, lalu didiamkan suhu ruang selama 24-48 jam
atau sampai kristal benar-benar dalam keadaan kering
Ditimbang cawan petri kosong, dipindahkan kristal ke dalam cawan kosong baru
ditimbang 100 gram dimasukkan kedalam ditambahkan 150ml etanol didiamkan selama +- 24 jam
serbuk kencur beaker glass ad larut
Ampas dimasukan
ditambahkan 100ml etanol filtrat I dan II dicampur.
disaring dengan corong kedalam beaker glass disaring dengan corong
ad larut, diamkan 1 jam Diuapkan dirotavor (suhu
buchner (filtrat 1) buchner (filtrat 2)
dijaga ,40°C ) sampai volume ±
80 mL
TAHAP 2 (ISOLASI BAHAN)
1. ISOLASI ASAM P-METOKSISINMAT
Dimasukkan 60-70mL ekstrak DItambahkan 50 mL KOH 5% Diaduk di atas penangas air didiamkan suhu ruang
kencur ke dalam beaker glass dalam etanol selama± 10 menit 10-15 menit
Beaker glass dipanaskan di Dilarutkan kristal dalam campuran Diangkat, lalu dipindahkan ke dalam
Diukur 70mL etanol dan 30mL atas hot plate hingga hangat etanol : aquadest. Diaduk ad larut, cawan petri, lalu didiamkan suhu ruang
aquadest dan dimasukkan ke dan jangan sampai mendidih lalu dihangatkan di atas hot plate selama 24-48 jam atau sampai kering
beaker glass
Ditimbang cawan petri kosong, Disimpan di desikator Ditimbang hingga mendapatkan Ditentukan titik leleh dengan
dipindahkan kristal ke dalam selama 15 menit bobot konstan sebanyak 3 kali melting point
cawan kosong baru
HASIL PRAKTIKUM
HASIL PRAKTIKUM
HASIL PRAKTIKUM
PENIMBANGAN
EKSTRAK
Persentase :
bobot konstan
x 100%
bobot ekstrak
0,4509 g
x 100%
100 g
= 0,4509 % ~ 0,45%
HASIL
PERBANDINGAN
NO HASIL SAMPEL 1 SAMPEL 2 SAMPEL 3
4 Gambar
DUGAAN
KESALAHAN
SAMPEL 1 SAMPEL 2 SAMPEL 3
Pada saat tahap pengerjaan rekristalisasi di Tidak terjadi kesalahan dalam sampel tidak konstan sampai
bagian pemanasan etanol di atas penangas, mekanisme proses pembuatan, sampel penimbangan ke-20, karna sampel di
pemanasan etanol terlalu panas sampai konstan pada penimbangan ke -9 dan dapati masih lembap fase air dalam
mendiidih dan penutupan etanol dengan menghasilkan kristal jarum yang sampel masih ada dan belum kering
aluminiup foil yang kurang tertutup dimana sempurna sehingga pada hasil melting seutuhnya, akan tetapi kristal jarum
etanol merupakan bahan yang mudah poin titik lebur yang di dapat masuk yang terbentuk cukup sempurna dan
menguap sehingga bentuk kristal yang di rentang titik lebur teoritis dalam artian dalam mekanisme pengerjaan sudah
hasilkan tidak terlalu membentuk kristal di peroleh senyawa APMS yang murni. sesuai prosedur sehingga pada saat
dan berpengaruh dalam hasil penentuan melting point sampel masuk rentang
rentang melting point atau titik lebur tidak titik lebur teoriitis.
masuk rentang teoritis.
(Penimbangan konstan tapi titik (Penimbangan konstan dan titik lebur (Penimbangan tidak konstan tapi titik
lebur tidak masuk rentang tioritis) masuk rentang tioritis) lebur masuk rentang tioritis)
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Dari hasil praktikum didapatkan berat cawan petri + kertas saring seberat
85,9822 g dan dilakukan penimbangn cawan petri + kertas saring + isi hingga
memenuhi syarat konstan pemnimbangan ( selisih antar hasil 3 penimbangan
terakhir sebanyak 0,0002g atau sama). Didapat selisih minus / negatif antara
penimbangan 2 dan 3 dikarenakan waterpass (Bagia yang satu ini memiliki
fungsi yang digunakan untuk mengetahui isi dari piringan timbangan apakah
sudah stabil atau belum) timbangan yang tidak stabil pada penimbangan
tersebut, lalu distabilkan kembali waterpass sehingga penimbangan
selanjutnya kembali pada angka normal hingga konstan di penimbangan ke - 7
dengan berat hasil 86,4331 g.
Praktis