Anda di halaman 1dari 13

Marine Growth

Marine Growth → spesies (hewan/tumbuhan) laut


yang tumbuh dan berkoloni di infrastruktur atau
ship hulls.
Tumbuhan → algae, slime, rumput laut
Hewan → barnacles, mussels, kerang laut yang
menempel
Marine growth tumbuh karena suhu, bahan
makanan, faktor pH (derajat keasaman) dan kondisi
lingkungan yang cocok untuk survive dan
bereproduksi dalam jumlah banyak.
marine growth menyebabkan:
- biofouling dan biocorrosion
- penyumbatan
- penambahan massa struktur → sehingga terjadi
perubahan respon struktur tersebut terhadap
beban-beban dinamis yang diterimanya (ada
perubahana frekuensi natural, ragam getar, dsb)
- pertambahan diameter efektif tiang struktur →
menyebabkan beban arus dan beban gelombang
yang diterima struktur menjadi lebih besar.
platform Saluran intake

fouling
Pencegahan marine growth:
- Painting ship hulls dengan cat anti-fouling
menghindari koloni barnacles, molluska.
- pressure and chemical washing secara berkala
pada kapal.
- Marine Growth Prevention System (MGPS)
1. Ocean-Powered MGPS
2. Electrolytic (anode) MGPS
3. Electrochlorination MGPS
Marine Growth Prevention
System (MGPS)
1. Ocean-Powered MGPS
bekerja seperti wiper mobil yang digerakkan
naik turun oleh tenaga arus dan gelombang laut
2. Electrolytic (anode) MGPS
• terdiri atas anoda tembaga dan
aluminum (atau besi lunak) yang
diletakkan di dekat area yang
diproteksi.
• aluminum hidroksida yang
terbentuk akan menciptakan lapisan
pelindung pada permukaan saluran
• Anoda dihubungkan dengan panel
kontrol yang mengatur arus yang
dialirkan ke anode tersebut.
• Ion yang dihasilkan oleh anoda
disebarkan oleh air laut sehingga
lingkungan menjadi tidak kondusif
untuk pertumbuhan marine
growth di area tersebut.
3. Electrochlorination MGPS
Sodium hypochlorite (NaOCl) digunakan sebagai
larutan pembersih yang diinjeksikan ke dalam
sistem saluran yang hendak diproteksi. Larutan
NaOCl dibuat langsung dari air laut dengan
memberikan arus listrik di dalam alat NaOCl
generator.
Microbiologically Influenced Corrosion
• MIC menyebabkan logam terdeterioriasi akibat
aktivitas metabolik mikroorganisme →
pembentukan biofilm
• Pembentukan biofilm memodifikasi struktur
kimia material → korosi
• MIC terdapat pada kondisi stagnan range pH
disekitar pH netral (antara pH 4 sampai 9) dengan
temperatur antara 10° C hingga 50°C.
• Material yang dapat terkorosi oleh mikrobiologi
antara lain baja karbon,stainless steel,
dan paduan aluminium-tembaga
• Akumulasi dari campuran mikroorganisme membentuk
slime. Slime menyebabkan korosi lokal pada
sambungan pengelasan pipa.
• MIC pada carbon steel akan mempercepat laju korosi
melalui wall pitting dan membentuk tubercle
(tonjolan).
• Pipa stainlees steel juga tidak immune terhadap MIC
karena mikroba dapat menyerang pada bagian
pengelasan (HAZ, heat affected zone) sehingga
menyebabkan zona HAZ menjadi sensitif.
• Biofilm sulit dihilangkan karena resiliensi atau
kekenyalan dari masing-masing mikroba tersebut.
Jenis Microbiologically Influenced Corrosion:
1. Aerob – mengkonsumsi oksigen
2. Anaerob – tidak mengkonsumsi oksigen (Acid
producing, Sulphate reducing, Nitrate
reducing and Iron reducing biofilms) -
(Gallionella, Sphaerotilus, Pseudomonas,
Klebsiella, Eneterobacter, Acinetobacter,
Bacillus, Aeromonas, and Legionella)
Sulphate Reducing Biofilms (SRB) pada besi dan
steel
• Bakteri Sulfat mengkonsumsi H2 dengan enzim
Hydrogenase → katoda terdepolarisasi
→korosi (end product)
SO42- + 8H → S2- + 4H20 →katoda
terdepolarisasi → SRB
Pencegahan MIC:
• Penggunaan biosida pada daerah aliran air
yang tidak kontinyu. Namun, biosida tidak
dapat menjadi penetrasi tubercle atau aerobic
biofilm.
• Pembersihan pipa secara kimia dan mekanik.
• analisa pengaruh mikroba (penghitungan
jumlah bakteri dan laju pertumbuhannya)
Referensi:
http://www.iaea.org/inis/collection/NCLCollecti
onStore/_Public/44/011/44011586.pdf
http://www.farwestcorrosion.com/fwst/marine/
mgps.htm

Anda mungkin juga menyukai