Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIVITAS JUS WORTEL

( DAUCUS CAROTA L. ) TERHADAP GAMBARAN


HISTOPATOLOGIS KOLITIS ULSERATIF MENCIT
JANTAN GALUR SWISS WEBSTER

ERRA IRHAMNI
J500140050

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I PENDAHULUAN

Insidensi dan prevalensi Kolitis Ulseratif (KU) di Asia


decade terakhir terjadi peningkatan

Faktor predisposisi kanker kolon yang merupakan


urutan ke 3 paling sering di dunia

Obat KU golongan amino salisilat yang memiliki


banyak efek samping

Masyarakat cenderung menggunakan bahan alami

Wortel sudah dikenal oleh masyarakat luas  mudah


didapat, harga terjangkau, kaya nutrisi
Rumusan Masalah

• Apakah pemberian jus wortel (Daucus carota L.)


berpengaruh terhadap gambaran histopatologis kolitis
ulseratif pada mencit?

Tujuan Penelitian
• Efek jus wortel (Daucus carota L.) terhadap gambaran
histopatologis kolitis ulseratif pada mencit.
Manfaat Teoritis

• Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan


bukti ilmiah mengenai peran dan manfaat dari jus wortel
sebagai minuman yang memiliki efek terhadap kolitis
ulseratif.

Manfaat Aplikatif
• Penelitian ini dapat dijadikan dasar atau masukan untuk
mengembangkan penelitian uji praklinis pada hewan yang
tingkatnya lebih tinggi atau manusia untuk mencari dosis
yang tepat dan efektif serta obat yang aman bagi manusia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Wortel (Daucus carota L.) termasuk sayuran yang bernilai ekonomis, mudah
didapatkan dan sangat bermanfaat.

Wortel terkenal sebagai vitamin A, selain itu mengandung kalsium, fosfor,


kalium, serta betakaroten yang banyak.

Vitamin A dan betakaroten yang terdapat dalam wortel merupakan senyawa


antioksidan yang berperan pada sistem pertahanan utama terhadap kondisi
stres oksidatif dan dapat mengurangi reaksi peradangan pada kolon

Fungsi antioksidan dari vitamin A dan betakaroten dilihat berdasarkan


kemampuan mengikat radikal bebas sehingga reaksi peradangan terhambat
Kolitis ulseratif (KU) merupakan suatu proses inflamasi kronis yang terjadi
pada mukosa kolon

Peningkatan ROS (Reactive Oxygen Species) memiliki peranan penting


dalam patogenesis terjadinya KU

ROS menyebabkan kerusakan sel normal sehingga fungsinya akan


terganggu karena terjadi ketidakseimbangan antioksidan

Peningkatan enzim 5-lipoxygenase (5-LO) serta leukotriene di kolon sebagai


sumber radikal bebas.
Gambaran histologi KU menjadi kriteria mayor dan minor. Untuk menegakkan
diagnosis KU, minimal ada 2 kriteria mayor (Marc, 2011).

• Infiltrasi sel radang yang difus pada mukosa


• Distorsi kripta
• Basal plasmositosis
Kriteria mayor • Netrofil pada seluruh ketebalan mukosa
• Kriptitis
• Abses kripta
• Permukaan viliformis

• Jumlah sel goblet berkurang


Kriteria minor • Metaplasia sel Paneth
KERANGKA KONSEP
H0 : Tidak ada pengaruh pemberian jus
wortel (Daucus carota L.) terhadap gambaran
histopatologis kolitis ulseratif pada mencit.

H1 : Terdapat pengaruh pemberian jus


wortel (Daucus carota L.) terhadap
gambaran histopatologis kolitis ulseratif
pada mencit.
BAB II METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian : eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only


with control group design.

Tempat dan Waktu Penelitian : di laboratorium Farmakologi dan Patologi


Anatomi FK UMS pada bulan September sampai Oktober.

Subyek penelitian : jus wortel (Daucus carota L.) dengan dosis 1,5 ml/hari, 2
ml/hari dan 2,5 ml/hari. Wortel diperoleh dari desa Kalisoro,Tawangmangu.

Hewan uji : mencit galur Swiss Webster dengan kriteria jenis kelamin jantan,
usia rata-rata 2-3 bulan, berat badan rata-rata 20-30 gram, sehat.
Pengambilan sample dengan cara Purposive sampling dengan pertimbangan yang
dibuat oleh peneliti berdasarkan sifat dan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
dengan pengelompokan Simple Random Sampling.
Penentuan besar sample dilakukan dengan rumus Federer :

(n-1) (t-1) ≥ 15

 (n-1) (5-1) ≥ 15
 (n-1) 4 ≥ 15
 4n - 4 ≥ 15
 4n ≥ 19
 n ≥ 4,75 = 5
 Jumlah mencit minimal yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 25 ekor.
• Mencit jantan galur Swiss Webster
• Usia 2-3 bulan
Kriteria inklusi • Berat badan 20-30 gram
• Sehat dan tidak cacat

• Mencit sakit selama masa adaptasi.


• Mencit mati selama masa perlakuan.
Kriteria eksklusi
VARIABEL PENELITIAN

Variabel Perancu
Variabel Bebas Variabel terikat Terkendali : galur, jenis
kelamin, umur, BB,
Jus wortel (Daucus carota Gambaran histopatologis makanan, minuman
L.) kolon mencit
Tidak terkendali : factor
psikologi, factor genetic.
DEFINISI OPERASIONAL

Jus wortel adalah pemberian sari wortel yang telah di blender melalui
sonde yang diberikan dengan dosis; pada kelompok 1 sejumlah 1,5 ml/hari;
kelompok 2 sejumlah 2 ml/hari; kelompok 3 sejumlah 2,5 ml/hari.
Skala : rasio

Gambaran histopatologi kolon mencit adalah gambaran kolon mencit


yang dilihat menggunkan mikroskop pada mencit jantan galur Swiss
Webster diamati jumlah kriptanya.
Skala : rasio
ALAT Timbangan digital Mencit jantan galur Swiss Webster
Tabung Erlenmeyer Pakan mencit
Beker glass Formalin buffer 10 %
Mikroskop Wortel
Objek glass Dextran Sulfate Sodium ( DSS )
Seperangkat alat Aquades
bedah
Larutan etanol berseri
Pipet
Xylol
Pinset
Poly-L-lysine
Mikrotome
Larutan hematoksilin eosin
Balok paraffin
Kaca penutup
Spuit injeksi
Kandang mencit

BAHAN
Blender
Jarum sonde
Pengaduk kaca
Penyaring
CARA KERJA

Pembagian
Persiapan Pembuatan Pengamatan
kelompok
hewn uji jus wortel mikroskopis
perlakuan
RANCANGAN PENELITIAN
ANALISIS STATISTIK

Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilks. Data yang


terdistribusi normal dilakukan uji One Way Anova dilanjutkan
dengan post hoc, atau bila distribusi data tidak normal akan
dilakukan uji Kruskal Wallis. Nilai signifikasi dalam penelitian
dengan hasil analisis p < 0,05.

Anda mungkin juga menyukai