Geothermal
Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya Surabaya, 24
Maret 2018
Safety Management
in Geothermal
Oleh
Wahyu Hidayat
Mgr. H&S/HSSE PGE
Presentasikamihariini…
APA ITU ENERGIGEOTHERMAL?,
1 Definisi, Kondisi Lokasi, Potensi , dan
Tahapan
3 Safety Management
• Salah satu energi alami di dalam bumi, hasil interaksi antara
panas batuan dan air yang mengalir di sekitarnya
• Merupakan sumber energi yang terbarukan (renewable
energy)
IlustrasiILUSTRASI ENERGI
Energi Panas PANASBUMI
Bumi
UAP AIR
UAP
R
RESERVOIR
E
S
CERET
CERET E
R
UAP
V
O
AIR I AIR
R
BATUAN PANAS
KOMPOR
KOMPOR BATUAN PANAS
Geothermal As a Source
of Clean Energy
EARTHGEOTHERMALCOMPONENT
1. HeatSource(intrusimagma)
2. WaterRechargesystem
3. PermeableReservoir
4. CapRock/batuanpenudung
5
Tahapan Pengembangan Geothermal
PROSES NEGOSIASI
HARGA UAP / PJBU /PJBL EFECTIVE DATE
PROSES HEAD OFAGREEMENT (30 Tahun)
LISTRIK
PJBU /PJBL
Notice Of ResorcesConfirmation Notice Of Intend
to Develop
EPC
FEED
EKSPLOITASI
• AMDAL
EKSPLORASI • Izin Lokasi
• Izin Pinjam Pakai Lahan
• SIPPA
INVENTORY WKP • IMB
10
GEOTHERMALENERGYFORELECTRICITY
GEOTHERMAL UTILIZATION FOR ELECTRIC ITY
GENERATION
Fresh
Water Water Out Room Sterilization
Before/After Mushroom
Growing Season
Water Pump
Geothermal
Fluids In Steam Generator 100 oC, 1.2 atm
(Heat Exchanger)
Geothermal Well
Lapangan Panas
Bumi Kamojang
GEOTHERMALENERGYFORDIRECTUSE
GEOTHERMALENERGY-DIRECTUSE
Utilisasi Energi Geothermal
RING OF FIRE AND PLATEBOUNDARIES
3 Safety Management
Potensial Bahaya Operasi PGE
Land
Clearing
Survey Exploration drilling
Drilling
Well Testing
• Piping Instalation
• Brine Management
• Maintenance Well
Construction
PLTP2‐1Switchyard Transmission
1. Drilling
(1959) 1. Rig roboh karena erupsitermal
6. Total 9 korban (7 meninggal,2 6. Longsor
tidak ditemukan) di Wayang
windu/ Star 2. Kawah
Energy Sinila (1979)
(2015)
Incident in
Geothermal
5. Longsor 3. Longsor
di 2. Total149 meninggal karenaemisi
5. Lima pekerjakontraktor di Kerinci Guatemala gas beracun
meninggal (2013) (1991)
4. Longsor
di Salak/
Cevron
(2012)
Lahendong-
Sulut 6 x
20 MW
Sibayak-Sumut
S.Penuh-Jambi
Hululais-
Bengkulu
Bukit Daun -
Bengkulu
L.Balai – Sumsel
55 MW
Ulubelu- Lawu-Jateng
Lampung 4
x 55 MW
Kamojang-Jabar Karaha-Jabar
1 x 30 MW 30 MW
2 x 55 MW
1 x 60 MW Operasi Drilling
1 x 35 MW
EPCC Baru
Risk & Hazard inSurvey
• Hutan perawan
• Jurang
• Binatang berbahaya
• Jalan licin dan menanjak
• Gas beracun (H2S)
Survey
BENCANA ALAM LONGSOR BUKIT BETIRI, 28 April 2016 jam 03.30
Jembatan
945 m
950 m
1048 m
1109 m
1467 m
1170 m
Bukit
Betiri
1922 m
H2S (Hydrogen Sulphide)
H2S dapat menyebabkan kematian
15‐20 ppm kontinyu : Iritasi saluran pernafasan.
50‐500 ppm : sakit kepala, mual, pusing, hilangkeseimbangan,
sulit bernapas, paru‐paru basah dan bisa pingsan
> 500 ppm : pingsandan mati lemas kecuali segera ditolong
≥ 1000 ppm (0.1%) : sekali napas menyebabkankematian.
H2Sjadi korosif jika lembab, dan luka bakar padakulit.
> 50 ppm, penciuman hilang. Bisa keburu pingsan sebelum
mencium bau.
Permasalahan dihadapi :
• Perizinan
• Klaim kepemilikan tanah
• Pembebasan lahan
• Tempat pemindahan tanah
• Kebisingan, debu dan air kotor
• Tanaman Masyarakat Terganggu
27
Koordinasi dengan Pemerintah
dan Masyarakat
Drainasi yg salah menyebabkan longsor
• Mobilisasi
• Lifting
• Drop Object
• Mudloss & Gaskick
• Gas Beracun (H2S)
• High Temperatur
• Longsor
• Bising
• Padat Karya
• 24 jamkerja
• Monoton
• Remote
• Tuntutan SDM Lokal
PEMBORAN
Mobilisasi Material,
jalan tanjakan dan tikungan Konstruksi Pond
31
Risk & Hazard inEPCC
POWER PLANT
Keterangan :
1.Power House
5 2.Cooling Tower Unit‐3
6 3.Cooling Tower Unit‐4
7 4.Switchyard
2 5.Rock Muffler
8
1 6.Workshop & Store
9 Bld
4
7.Chemical Lab Bld.
8.Chemical Dosing Bld.
3
9.Water Treatment
Plant
KONSTRUKSI FAS PROD DAN PLTP
Pipanisasi
Potensi Risiko :
Sosialisasi dan
• Padat Karya Pendekatan kepada
• Pekerjaan Simultan Masyarakat, PEMDA, dll.
• Pekerjaan Ketinggian Pipe
• Pekerjaan Pengangkatan rack
• Peralatan Instrumentasi
• Mobilisasi Fasilitas
• Tuntutan Tenaga Kerja Lokal (Non Skill)
• Kompensasi Lahan Terkena Proyek
Generator
KONSTRUKSI FAS PROD DAN PLTP
Potensi Risiko :
34
Sosialisasi dan Pendekatan kepada
Masyarakat, PEMDA, dll.
Risk & Hazard inOperation
OPERASI PRODUKSI UAP DAN LISTRIK
BLEEDING DAN UJIPRODUKSI
Critical pada bukaan awal, releaseH2S
Potensi Risiko :
• Paparan Gas Beracun (H2S)
• Kebisingan
• Brine/Air Panas Mengalir ke Badan Air
• Uji tegak / datar
• Tanaman Masyarakat Terkena Uap
Before
Air Panas
Tekanan Tinggi
Kebisingan 105 dB
BOP Stack
& Casing
Head Executing Capping Job
After cutting
BOP stackset
Casing Head Welding
Killing Well
3 Safety Management
Safety Management
1. KOMITMEN MANAJEMEN
2. PERATURAN K3LL DIBIDANG PANAS BUMI
3. MANAJEMEN RISIKO
4. COMMUNICATION
5. EMERGENCY RESPONSE PLAN
6. LEARNING FROM ACCIDENT
7. CONTRACTOR SYSTEM MANAGEMENT
SYSTEM
8. INSPEKSI DANAUDIT
1. KOMITMEN MANAJEMEN
• Hazard Identification
• Hazard Operability Study
• Pre JobActivity
• Permit to Work
• Job Safety Analysis
4.COMMUNICATION
KOORDINASI
PIC PROJECT KOORDINASII
EVIN 08118032435
RS JenjangII/Jenjang
III**
Company Man / RSPP ‐ JAKARTA
Rig Supt MEDIVAC MEDIVAC
KORBAN
AMBULANCE
RSUD CURUP
AMBULANCE ( 0732)23338
AMBULANCE
PIC HR KP
Dr. LOSSA 08119867197
INCIDENT
Kecelakaan adalah hal paling tidak diinginkan, tapi pengalaman adalah guru
terbaik, karenanya kita perlu mengambil manfaat terhadap kecelakan yangsudah
terjadi. Pelaporan Insiden disamping untuk perbaikan penanganan
korban juga untuk perbaikan kinerja
Pelaporan
Setiap Insiden harus dilaporkan < 12 jam dari kejadian
Insiden
Kecelakaan Berat dan HIPO harus dilaporkan ke EBTKE <
24 jam
Setiap Insiden harus di investigasi untuk mencari akar
Investigasi masalah
Insiden Insiden Berat dan HIPO dilakukan investigasi dari Tim
EBTKE
Safety Stand Down (SSD) dilakukan setelah ada kasus
insiden
Safety Stand
Pelaksanaannya dilakukan diseluruh wilayah kerja PGE
Down
Mereviev bagaimana insiden terjadi dan melihat potensi
terjadi di lokasi kerja setempat
Setiap insiden dicatat klasifikasi cedera, kelompok
Recording
kegiatan, penyebab kecelakaan, serta kerugian yang
Incident
timbul
Event Analisa trend kejadian, akar masalah agar dapat
Analysis merumuskan langkah2 perbaikan lebih tepat.
Pengamatan Unsafe Act dan Unsafe Condition secara
Pengamatan
teratur.
Keselamatan
Analisa trend untuk perumusan program perbaikan
STUDI KASUS ‐ LIFTING
Pemindahan ponysub@
35 ton dengan 2 unit Well head
Crane 45 Ton secara
tandem Sand Ponysub
0,5m 1,7m 3m
Air Winch 2
Lesson learned :
Air Winch 1 (belum diinstall) • Saat awal proses pengangkatan, bebanharus
ditempatkan tepat dibawah pulley.
• Setelah tergantung bebas, beban barudibantu
diarahkan keposisi yangdikehendaki.
Rail
BOP
Hoist 1
9,2 m
Rail
BOP
Hoist
2
Excavator terjatuh dari Flat Bed,
Operator tertimpa Seat belt
1. IP bermaksud menurunkan excavator
disaksikan HSE PDP
2. Pintu excavator dibiarkan terbuka, operator
tidak menggunakan seatbelt
3. Saat mulai turun, trek excavator melenceng
kekiri, IP mencoba mengangkat arm bachoe
untuk menyeimbangkan, tiba2 trailerterjatuh.
4. Driver Excavator terjatuh dengan kaki terjepit
frame kabin. Posisi korban adadalam kabin.
7. CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
Risk Assessment
Administrasi
Bridging Document
Fase
Pre Qualification
Mereview
Selection keselarasan HSE Plan
Kontraktor dengan
Contract Award
Prosedur Perusahaan
Implementa
Work In Progress
si
Final Evaluation
IZIN KERJA
Dilampirkan di IzinKerja
Izin kerja
menggunakan lembar carbonize (Copy)
Lembar Asli – di Permit Control Centre Lembar Kuning – di tempat kerja Lembar pink – di Area Supervisor
8. INSPEKSI DAN AUDIT
Sertifikasi Teknik
1. Prosedur Las dan prosedur rekaman kualifikasi
2. Sertifikasi juru las /operator las
3. Prosedur uji tekan pipa distribusi
4. Prosedur Uji beban pesawatangkat
5. Prosedur reparasi, modifikasi danalterasi
6. Prosedur lain terkait explorasi &exploitasi
AUDIT
• OHSAS 18001 HSE Culture
• ISO 14001
• ISRS
• PERSEPSI BUDAYA
• INTERNAL
• PROPER
• SM PENGAMANAN
• DRILLING WAY
ISRS