Anda di halaman 1dari 14

CSSD

Central Sterilization Supply


Department
PENGERTIAN
• Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau
bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua
bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora
dilakukan dengan proses kimia atau fisika
• Fungsi pusat sterilisasi : menerima, memproses,
memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai
ruangan di rumah sakit untuk kepentingan
perawatan pasien.
• Central Sterilization Supply Department (CSSD) : satu
unit/departemen dari rumah sakit yang
menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan,
sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang
dibutuhkan dalam kondisi steril
STRUKTUR ORGANISASI
• Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala
Instalasi (dalam jabatan fungsional) dan bertanggung jawab
langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik
• Kualifikasi tenaga Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi yaitu:
• Ø Khusus untuk Rumah Sakit Kelas A dan B, pendidikan
terakhirnya harus minimal S1 di bidang kesehatan, atau S1
umum dengan minimal masa kerja 5 tahun pada bidang
sterilisasi.
• Ø Khusus untuk Rumah Sakit C, pendidikan terakhir yaitu
harus minimal D3 di bidang kesehatan, atau D3 umum dengan
minimal masa kerja 5 tahun di bidang sterilisasi.
• Ø Harus sudah mendapatkan kursus tambahan tentang
prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi.
• Kepala sub instalasi
• PJ Admnistrasi
• Staf
Sumber Daya Manusia (SDM)
• Data kesehatan : surat pernyataan sehat jasmani dan
rohani secara rutin serta catatan fisik X-Ray untuk
mengidentifikasi penyakit TBC (Tuberculosis). Tes ini
dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
• Status imunisasi : minimal imunisasi hepatitis B,
tetanus, dan demam tipoid.
• Laporan mengenai penyakit yang dialami petugas
selama bekerja di pusat sterilisasi. misalnya infeksi
saluran pernafasan, infeksi kulit, infeksi
gastrointestinal, dan infeksi pada mata. Laporan
mengenai penyakit dilakukan minimal sekali dalam
setahun setahun
Alur Fungsional Pusat Sterilisasi
• 1. Pembilasan: pembilasan alat-alat yang telah digunakan
,tidak dilakukan di ruang perawatan.
• 2. Pembersihan: semua peralatan pakai ulang harus
dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses disinfeksi
dan sterilisasi.
• 3. Pengeringan: dilakukan sampai kering.
• 4. Inspeksi dan Pengemasan: unit ini melakukan pengecekan
barang dan instrumen mengenai kelayakan barang tersebut
serta melakukan pengemasan agar sterilitas dpat terjaga.
Pengemasan yang dimaksudkan disini yaitu semua material
yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang sudah didisain
untuk membungkus, mengemas, dan menampung alat-alat
yang dapat dipakai ulang untuk sterilisasi, penyimpanan dan
pemakaian. Tujuan pengemasan adalah agar dapat berperan
terhadap keamanan dan efektivitas perawatan pasien
Alur Fungsional Pusat Sterilisasi
• 5. Pelabelan: setiap kemasan harus mempunyai label
yang menjelaskan isi dari kemasan, cara sterilisasi,
tanggal sterilisasi dan kadaluarsa proses sterilisasi.
• 6. Pembuatan: membuat dan mempersiapkan kapas
serta kasa balut, yang kemudian akan disterilkan.
• 7. Sterilisasi: unit sterilisasi melakukan sterilisasi
barang dan instumen yang telah dikemas
menggunakan metode yang tepat agar mencapai
sterilisasi yang optimal. Sebaiknya diberikan
tanggung jawab kepada staf terlatih. Untuk sterilisasi
menggunakan etilen oksida sebaiknya digunakan
ruang tersendiri dan dilengkapi exhaust
Alur Fungsional Pusat Sterilisasi
• 8. Penyimpanan: unit penyimpanan melakukan
penyimpanan barang steril dan melakukan
penjaminan kualitas barang dan instrumen steril.
Harus diatur secara baik dengan memperhatikan
kondisi penyimpanan yang baik.
• 9. Distribusi: unit distribusi mengirimkan suplai
kepada kustomer yang membutuhkan barang
tersebut. Dapat dilakukan berbagai sistem distribusi
sesuai dengan rumah sakit masing-masing.
Pembangunan dan Persyaratan
Ruang Sterilisasi
• Pada prinsipnya, desain ruang pusat
sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan
ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa
untuk menghindari terjadinya
kontaminasi silang dari ruang kotor ke
ruang bersih.
• Pembagian ruangan disesuaikan dengan
alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi
atas 5 ruang yaitu :
Pembangunan dan Persyaratan
Ruang Sterilisasi
1. Ruang Dekontaminasi
Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang
kotor, dekontaminasi dan pembersihan.Syarat-
syarat ruang dekontaminasi antara lain :
a. Ventilasi : sirkulasi udara yang dilengkapi
dengan filter, pergantian udara 10 kali/jam,
tekanan udara negatif, tidak dianjurkan
menggunakan kipas angin
b. Suhu dan kelembaban : suhu 18-22°C,
kelembaban antara 35-75%
Pembangunan dan Persyaratan
Ruang Sterilisasi
2. Ruang Pengemasan Alat : tempat pengemasan alat,
bongkar pasang alat
3.. Ruang Prosesing Linen : ruang ini dilakukan
pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang
akan disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat
tertutup untuk menyimpan barang. Selain itu di
ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan
seperti kasa, kapas, dan cotton swab.
• 4. Ruang Sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau
bahan. Untuk sterilisasi etilen oksida, sebaiknya
dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan
saluran pembuangan (exhaust).
Pembangunan dan Persyaratan
Ruang Sterilisasi
5. Ruang Penyimpanan Barang Steril
Syarat-syarat ruang penyimpanan barang steril antara
lain :
• - Dekat dengan ruang sterilisasi
• - Suhu 18-22°C
• - Kelembaban 35-75%
• - Ventilasi menggunakan tekanan positif
• - Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel
berukuran 0,5 µm)
• - Jauh dari lalu lintas utama
• - Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan

mudah dibersihkan
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

A. Pola Ketenagaan dan kualifikasi CSSD


adalah:
1 KEPALA CSSD Apoteker atau S1 atau D3
Keperawatan Minimal Masa kerja 5 thn di
CSSD
2 KOORDINATOR CSSD D3
Keperawatan Masa kerja 3 tahun di CSSD
3 ADMINISTRASI SMA / SMU / SMEA Dapat
mengoperasikan komputer
4 STAFF PELAKSANA SMA / SMU /
SMEA Harus mengikuti pelatihan CSSD
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
• Kualifikasi tenaga yang bekerja di CSSD yang
dibagi atas tenaga manajer dan teknis
pelayanan
• staff CSSD meliputi : 1 Orang PJS (
Penanggung Jawab Shift ) dan 3 staff
Pelaksana dengan pengalaman di bidang
CSSD, dengan format 2 shift pagi dan 2 shift
siang
Distribusi Ketenagaan
• Dalam memberikan pelayanan, ketenagaan di
bagian CSSD dibagi dalam 2 ( dua ) shift. Shift
pagi dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan
pukul 14.00 dan shift siang dimulai pukul
14.00 sampai dengan pukul 20.00. Dimana
setiap shift terdiri dari 2 ( dua ) personel.
Pengaturan ketenagaan di CSSD disesuaikan
dengan beban kerja. Apabila ada permintaan
diluar jam kerja tersebut diatas maka staff
CSSD akan lembur atau on call apabila di hari
libur

Anda mungkin juga menyukai