Anda di halaman 1dari 26

Oleh :

Hj. Yeni Mulyani,S.Kp,M.Kes


 Pendahuluan
• Perawat adalah individu yang telah lulus pada
pendidikan tinggi keperawatan yang diberi
kewenangan sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya berdasarkan undang-undang yang
berlaku
• Peran Profesi Kep
• Fungsi Profesi Keperawatan
 Perawat sebagai manajer maupun
pelaksana asuhan harus memiliki
ketrampilan spesifik dalam menjalankan
peran dan fungsinya dalam mengelola
Asuhan Keperawatan.

 Contoh peran sebagai pelaksana asuhan


salah satu ketrampilan spesifik yang harus
dikuasai adalah komunikasi efektif,
koordinasi, advokasi dll
Contoh sebagai pengelola pelayanan
keperawatan diantaranya pendelegasian
tugas, melakukan coaching terhadap
perawat baru.
 Ketrampilan Spesifik dlm Manajemen
Asuhan
Kolaborasi
Coaching

Konsultasi Komunikasi
Efektif Advokasi

Koordinasi Delegasi
 Komunikasi Efektif
• Pengertian komunikasi adalah suatu
pertukaran pikiran, perasaan, pendapat
dan pemberian nasehat, terjadi antara dua
orang atau lebih yang bekerjasama
(Tappen,1995)

• adalah sebagai pertukaran kompleks


antara pikiran, gagasan atau informasi,
setidaknya pada dua level verbal dan
nonverbal (Chitty dalam Marquis B,
Huston, 2010)
 Proses Komunikasi
Suasana Suasana
internal eksternal

Komunikator

Tertulis Pesan Suasana Suasana


Verbal internal ekstrnal
non verbal

Komunikan
Proses Komunikasi :

Sumber (komunikator) --> Encoding


(ide diterjemahkan kedalam simbol/sandi)
---> pesan dikirim (transmitting) -->
komunikan menangkap pesan ---> pesan
diterjemahkan (decoding) --> umpan balik
kepada komunikator (feedback)
 Strategi Komunikasi dlm Organisasi
1. Manajer harus memahami struktur organisasi
--> komunikasi formal atau informal
2. terdapat feed back --> bukan satu arah
3. jelas, sederhana dan pasti --> menurut
Nursalam CARE (Complete, Acurate, Rapid,
English)
4. Gunakan berbagai kombinasi metode
komunikasi
5. Hindari pengaruh emosi, nilai, ekspektasi dan
persepsi
6. menjadi pendengar yang aktif.
• Hambatan Komunikasi Efektif

1. hambatan organisasional ( tingkat


hirarki, wewenang manajerial dan
spesialisasi)

2. hambatan antar pribadi (persepsi


selektif, status komunikator, situasi
pembelaan diri, ggn pendengaran,
kesulitan bahasa
 Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif
( AMA dalam Handoko Hani,1993)
1. cari kejelasan gagasan sebelum
dikomunikasikan
2. teliti tujuan setiap komunikasi
3. pertimbangkan kondisi fisik dan waktu
komunikasi
4. bila perlu konsultasikan terlebih dulu saat
perencanaan komunikasi
5. perhatikan tekanan nada dan ekspresi
saat bewrkomunikasi
6. umpan balik
7. lakukan kontinuitas dari
komunikasi yg sdh
dilakukan
8. perhatikan konsistensi
komunikasi
9. dorongan / motivasi
untuk berkomunikasi
10. jadi pendengar yang
aktif
 Prinsip-Prinsip Dasar Kolaborasi (National
Joint Comission, 1981)

Saling Pengertian Menghargai

Tujuan
Komunikasi
bersama

Persepsi Kompetensi
Mampu
mengambil Pahami
keputusan masalah Px

Prinsip-Prinsip
Kolaborasi

Mampu Komunikasi
berfikir efektif
kritis

Miliki Pengetahuan
ttg Masalah Px
 Coaching (Bimbingan)
• Pengertian
merupakan proses belajar intensif
melalui bimbingan perorangan,
demonstrasi dan praktik yang diikuti
dengan pemberian umpan balik segera.

• Tujuan
untuk meningkatkan, mengembangkan
dan memantapkan ketrampilan dan sikap
dalam melaksanakan prosedur/ tindakan
keperawatan.
 Langkah-langkah Coaching
1. Pada tahap persiapan :
a. pertemuan untuk mereview kegiatan
b. fasilitator buat skenario dan instrumen
bimbingan serta evaluasi
c. instrumen evaluasi dibahas bersama
peserta
d. fasilitator menyiapkan ruangan dan
kelengkapannya (sarana dan
prasarana)
e. pelajari ketrampilan dasar yg telah
dikuasai peserta
 Kolaborasi
Pengertian :
 Kolaborasi adalah proses komunikasi,
koordinasi dan kerjasama yg terjadi
antara perawat-klien, keluarga dan profesi
kesehatan lain (ANA,1994)

 sebagai hubungan kemitraan yg


bergantung satu sama lain antara
perawat, dokter dan profesi lain untuk
melengkapi alih peran secara hirarki (Baily
& Snyder, 1995)
2. Tahap Pelaksanaan
a. ciptakan kondisi lingkungan belajar
seperti nyata
b. Fasilitator demonstrasikan setiap
langkah tindakan
c. peserta melakukan redemonstrasi
d. berikan umpan balik terhadap peserta
e. bila peserta sdh dinilai kompeten beri
kesempatan melakukan pada kondisi
nyata
f. untuk materi konsep setelah pembelajaran di
laboratorium dilanjutkan ke praktik lapangan
g. bimbingan dilakukan sampai peserta
dinilai kompeten melakukan prosedur

3. Tahap Evaluasi
Fasilitator melakukan penilaian kinerja,
hasil evaluasi digunakan sebagai bahan
menetapkan tingkat kompetensi
peserta sesuai standar
 Advokasi dalam Keperawatan
Pengertian :
adalah membantu klien dan keluarga
dapat menginterpretasikan berbagai
informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan thd pasien serta
mempertahankan dan melindungi hak-
hak pasien.
 Syarat-Syarat Advokasi

1. Dipercaya (credible) --> dukung data dari


sumber yang dapat dipercaya
2. Layak (Feasible) --> secara tehnik, politik
dan ekonomi
3. memenuhi kebutuhan (relevan)
4. penting (urgent) --> bila tidak
dilaksanakan akan menimbulkan masalah
 Hal yang menjadi perhatian
1. isue advokasi harus fokus --> paling
penting
2. tegas terhadap pernyataan --> advokator
tegas, lugas dan asertif
3. yakinkan manfaat yang diperoleh -->
siapkan bukti
4. singkat --> misal strategi yang dipilih
adalah melalui negosiasi--> untuk
mendapatkan kesepakatan win-win
solution.
 Pendelegasian Tugas

• Pengertian
--> adalah suatu pemindahan tanggung
jawab dalam melakukan tugas dari satu
orang ke orang lain (ANA, 1996).

--> pemberian wewenang kepada individu


yang kompeten untuk melakukan
aktivitas keperawatan tertentu pada situasi
yang ditentukan (National Council of State
Boards of Nursing,1995)
 Langkah-Langkah Pendelegasian Efektif
1.
Perencanaan
2.
Identifikasi tingkat kesulitan pekerjaan
3.
Pilih staf yang memiliki kemampuan yang paling tepat

4. Sediakan form pendelegasian

Komunikasikan tujuan pendelegasian dgn jelas


5.
6. Beri Arahan (guideline)

Evaluasi kinerja penerima delegasi


7.
8.
Berikan Reward
Pendelegasian tidak efektif, bila:
a. Under delegasi
b. over delegasi
c. Pelimpahan yang tidak tepat

 Komponen Utama Delegasi yang baik:


a. tanggung jawab (responsibility)
b. Kemampuan (accountability)
c. wewenang (authority)

Anda mungkin juga menyukai