Anda di halaman 1dari 18

PRESENTASI KASUS

Pembimbing : dr. Dwi Rini Marganingsih, Sp. KK


Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
RSUD Panembahan Senopati Bantul

XANTHELASMA
Wahyu Tri Hidayati
Pendahuluan
• Xanthelasma adalah kumpulan kolesetrol di bawah kulit dengan batas tegas
berwarna kekuningan biasanya di sekitar mata. Meskipun tidak berbahaya dan
tidak menimbulkan nyeri, munculnya xanthelasma dapat mengganggu penampilan
dan dapat dihilangkan. Kelainan ini sering ditemukan pada ras Asia dan mereka
yang tinggal di daerah Mediterania. Xanthelasma mempunyai kecenderungan untuk
berkembang, dan menjadi menetap.
• Xanthelasma dapat timbul di tubuh mana saja, tetapi lebih sering terlihat di area
kelopak mata. Xanthelasma ini berkembang dari disfungsi metabolism lipid. Di
Indonesia sendiri Xanthelasma palpebrarum cukup banyak dijumpai meskipun
tidak sebanyak kasus kelainan kulit yang lain seperti yang disebabkan oleh bakteri
atau parasit. Ini mungkin disebabkan juga banyak masyarakat di indonesia
mengkonsumsi bahan yang banyak mengandung lemak, selain bahan yang
mengadung lemak xanthelasma ini juga dapat disebabkan oleh keturunan
Identitas

• Nama : Ny. TS
• Jns Kelamin : Perempuan
• Usia : 57 Tahun
• Alamat : Palbapang , Bantul
• Pekerjaan : Swasta
• Agama : Islam
Anamnesa
• Keluhan Utama :
Terdapat Benjolan kecil pada kedua kelopak mata
bagian atas
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD
Panembahan Senopati Bantul dengan keluhan terdapat
benjolan pada ke dua kelopak mata bagian atas sejak 6
bulan yang lalu berwarna coklat . Awal benjolan kecil di
sebelah kelopak mata sebelah kiri, kadang gatal kemudian
1 bulan mucul sebelah kanan. Dan membesar dengan
sendirinya. Pasien mengira awalnya adalah komedo. Nyeri
(-), dan gatal kadang- kadang, mata merah (-), mata berair
(-).
Lanjutan

RPD RPK
- Keluhan Serupa disangkal - Keluhan Serupa di keluarga disangkal
- Keluhan Alergi di sangkal
- Keluhan alergi di keluarga di sangkal
- Hipertensi ada (ayah kandung)
- Hipertensi ada
- Jantung di sangkal
- Jantung di sangkal
- Kolesterol ada ( kaka kandung)
- Asma di sangkal
- Kolesterol ada
- DM di sangkal
- Riwayat Trauma di sangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
- Riwayat Operasi mata di
sangkal Pasien bekerja sebagai penjahit sejak tahun
1976
Anamnesis Sistem
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Baik, Compos mentis
• Pemeriksaan Status Lokalisasi
Kulit Regio Periorbita Dextra dan Sinistra sisi medial
tampak plak kekuningan, bentuk bulat, lunak, ukuran 0,5
cm
Diagnosis Banding
• Xantelasma
• Syringomas (hidradenomas)
• Sebaceous hyperplasia
• Necrobiotic xanthogranuloma
Diagnosis Kerja

Xantelasma
Penatalaksanaan
Farmakologi
- Cetirizin 1 x10 mg (malam)
- Simvastasin 1 x 10 mg (malam)
- Trichloroacetic (TCAA) 50 % (dioles)
Non Farmakologi
• Olahraga Rutin
• Rutin cek kolesterol
• Mengurangi makanan berlemak seperti gorengan
• Mengurangi berat badan jika berlebih
• Tidak menggaruk
• Tidak mencongkel lesi
BAB III
• Definisi :Xanthelasma merupakan bentuk xanthoma
yang paling sering dijumpai. Bentuk lainnya adalah
xanthelasma palpebrarum, tuberosum, tendinosum,
noduler, eruptif, planum dan plantar. Xantelasma berasal
dari kata xanthos (yellow) dan elasma (a beaten-metal
plate). Xanthoma biasanya berhubungan dengan
gangguan metabolisme lemak. Keadaan ini disertai
dengan hiperlipoproteinemia
Lanjutan

Epidemiologi
- Onset timbulnya xantelasma berkisar antara 15 – 73
tahun dengan puncak tertinggi pada dekade 40-an dan
50-an
- Jumlah xantelasma perempuan lebih besar dari laki laki
Etiologi
Patogenesis
• Hepar mensekresi lipoprotein, partikel yang
terbuat dari kombinasi cholesterol dan
triglycerides. Partikel ini bersifat larut air untuk
memfasilitasi transport pada jaringan perifer.
Oleh polar phospholipids dan 12 protein spesifik
yang berbeda yang dinamakan apolipoproteins.
Kondisi primer ditentukan secara genetik.
Hyperlipoproteinemia sekunder muncul sebagai
akibat dari penyakit lain yang dapat
memunculkan gejala, perubahan lipoprotein,
dan xanthomas yang dapat menyerupai sindrom
primer
Gambaran Klinis
• Xanthelasma secara klinis terlihat sebagai plak
kekuningan berbentuk oval yang berlokasi pada regio
periorbital
• Seringkali pada canthus medial kelopak mata bagian
atas, meskipun dapat juga terlihat pada kelopak mata
bagian bawah, dan juga biasanya bersifat bilateral.
• Inspeksi dan palpasi memperlihatkan tekstur yang lunak,
semisolid atau kalsifikasi
• tidak menyebabkan peradangan maupun nyeri,
meskipun lesi ini cenderung untuk membesar namun
tidak terdapat kecenderungan malignansi.
Penatalaksanaan
1. Diet
2. Medikametosa
• -Klofibrat: dosis 2 x 500 mg/hari. Obat ini baik
diberikan pada hipertrigliserida.
• Kolestiramin: dosis 12-24 gram/hari. Sering
memberikan efek samping pada saluran cerna.
• Nicotinic acid: dosis 3- 4.5 gram/hari
• Golongan Statin
Lanjutan

• 3. Teknik Operatif
- Bedah eksisi
Dilakukan bila lesinya kecil. Dengn cara ini kekambuhan kemungkinan
jarang sekali, dan hasil pengobatanya juga baik
- Chemical cauterisation
Dengan TCAA ( Trichloroacetic acid)
- Electrodesiccation dan cryotherapy
Dapat menghancurkan xantelasma yang ada di bagian superfisial tetapi
memerlukan pengobatan yang berulang. Cyroterapi dapat menimbulkan
skar dan hipopigemntasi
- Laser CO2
Merupakan terapi yang baik, keuntungnya jarang rekuren dan resikonya
kecil.
Prognosis
• Apabila kadar lipid normal bila dilakukan eksisi
prognosisnya baik. Apabila disertai hiperlipidemia
sekunder perlu diobati penyakit dasarnya terlebih
dahulu. Bila penyakit dasarnya dapat diobati maka
prognosis xantelasma pada keadaan ini baik.
Sedangkan hiperproteinemia familier prognosisnya
kurang baik kerana sering timbul kekambuhan

Anda mungkin juga menyukai