Anda di halaman 1dari 58

XANTOMA

Nama : Reynaldi Aulia Rahman, S. Ked


NIM : 71 2017 020
Dosen Pembimbing : dr. Nurita Bangun Hutahaean, Sp. KK
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Xantoma  lesi terbatas pada jaringan ikat kulit, tendon atau fascia,
sebagian besar terdiri dari foam cell  manifestasi dalam bentuk
makula, papul, plak, nodul kuning kecoklatan, merah muda, jingga
atau bentuk infiltrat di tendon.

Xanthelasma 4,4% dalam populasi


dengan distribusi yang merata antara pria
dan wanita
Xantoma tendon pada 30% pasien
hiperkolesterolemia familial

Penyebab xantoma  Primer atau Sekunder


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Xantoma

Xantoma  lesi yang terbatas pada jaringan ikat


kulit, tendon atau fascia yang sebagian besar terdiri
dari foam cell, yang terbentuk dari makrofag
sebagai hasil dari pengambilan berlebihan partikel
LDL dan modifikasi oksidatifnya.

Gambaran klinis xantoma bervariasi:


makula/papul/nodul berwarna kuning (xanthos =
kuning)
Epidemiologi
> 95% adalah xanthelasma palpebrarum
• prevalensi adalah 0,3-1,1%, pada wanita 2X >
pria pada subjek yang lebih tua dari 50 tahun
• prevalensi xanthelasma 4,4% dalam populasi
dengan distribusi yang merata antara pria
dan wanita
• Data prevalensi serupa , 20-50% pasien yang
didiagnosis secara klinis dengan
hiperkolesterolemia familial
Etiologi
Hiperlipidemia
Primer Sekunder

Penyakit Tertentu:
• Sirosis Biliar
Faktor Genetik
• Diabetes Melitus
• Gagal Ginjal Kronik
• Alkoholisme
• Hipertiroid
• Monoclonal gammopathy
Konsumsi Obat tertentu:
• Beta Blocker
• Terapi Estrogen
• Kortikosteroid oral
• Siklosporin
Tabel 2.1 Klasifikasi Hiperlipidemia Genetik3
Tipe Klasifikasi Profil lipid
Frederiksen
I Familial lipoprotein lipase deficiency TG++, C normal, CM++,
(Hyperchylomicronemia, HDL-/normal
hipertrigliseridemia)
Iia Familial hypercholesterolemia (FH) TG normal, C+, LDL+

Iib Familial combined hyperlipidemia (FCHL) TG+, C+, LDL+, VLDL+

III Familial Dysbetalipidemia (remnnant TG+, C+,IDL+, CM remnants+


particle disease) (FD)
IV Familial Hypertriglyceridemia (FHTG) TG+, C normal/+, LDL++,
VLDL++

V Familial combined hipertriglyceridemia TG+, C+, VLDL++, CM++


(FHT)
Ket: TG, trigliserid; C, kolesterol; CM, kilomikron; HDL, high-density lipoproteins, LDL, low-density
lipoproteins; VLDL, very low-density lipoproteins’ IDL, intermediate-density lipoproteins; +,meningkat; -
,menurun.
Patogenesis
Hiperlipidemia  Peningkatan ekstravasasi lokal lipid
melalui dinding vaskular ke ruang interstisial jaringan ikat
 Monosit dan makrofag membawa partikel lipid oleh
reseptor spesifik/ fagositosis agregat LDL dan kompleks
lipid dengan antibodi  akumulasi sel Xanthoma-makrofag
yang mengandung droplet lipid  Foam cell
faktor yang mempengaruhi :

• konsentrasi lipid yang tinggi dalam jaringan ikat,


• lipoprotein yang berbeda secara kualitatif pada konsentrasi lipid
plasma normal,
• peningkatan ekstravasasi lipid (peningkatan permeabilitas
pembuluh darah, peningkatan sirkulasi lokal, peradangan kronis)
• sintesis dan deposit lipid in situ dalam histiosit
• disfungsi transport balik kolesterol
Tipe Xantoma

Xantoma Tuberosum
Xantelasma
• Efloresensi: tuber/tumor, plakat
berwarna oranye kekuningan
• Efloresensi : Papul, nodul lunak, besarnya bervariasi dari
atau plak, warna kuning- kepala jarum pentul hingga
oranye, ukuran 2-10 mm sebesar bola tenis
• Predileksi : Sekitar Mata
• Predileksi: Siku, Ketiak, Lutut,
Bokong
Xantoma Tendinosum
Xantoma Eruptive
• Efloresensi : papula atau • Efloresensi: papul kuning dengan
nodul berdiameter 5-25 mm ukuran 2-5 mm dengan adanya
• Predileksi : tendo achilles, eritema pada dasarnya
tendo ekstensor jari-jari, • Predileksi: Bokong, Punggung,
lengan, Tungkai
tuberositas tibia, dan maleoli
Diagnosis Banding
• Xantelasma  Lipoma atau
Fibroma
• Xantoma Tendinosum 
Ateroma, Fibroma, Lipoma,
Kista.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis DM

• pemeriksaan profil serum atau plasma


lipid  konsentrasi kolesterol total, trigliserida,
HDL, dan LDL
Tatalaksana
Non Farmakologi:

• Peningkatan aktivitas fisik dan pengendalian berat badan

• Manajemen diet, pembatasan lemak jenuh makanan


menjadi <7% dari kalori, minimal lemak trans, pembatasan
kolesterol makanan hingga <200 mg / hari
Tatalaksana
Farmakologi:
Statin  terapi pilihan pertama pada individu dengan gangguan lipid
serius (sesuai dengan prinsip EBM).

Tindakan:
Xantoma masif Tendon  Rekonstruksi Bedah
Xanthelasma 
• Eksisi Operatif
• Elektrokautery
• Laser
Prognosis

Xanthoma  Lesi kosmetik jinak


Xanthoma dapat merupakan simptom dari suatu penyakit

• Dikaitkan dengan peningkatan risiko infark miokard yang


signifikan (sebesar 48%), penyakit jantung iskemik (sebesar 38%)
, dan penyakit iskemik pada ekstremitas bawah (hingga 70%)
• Adanya hubungan signifikan dengan penyakit fatty liver non-
alcoholic
Kista
Epidermal
Definisi: kista berisi keratin
dengan dinding epidermis

• Perempuan> Laki- Laki (2:1)


• Usia Muda dan pertengahan
dekade 3 &4
Etiologi
Peradangan folikel pilosebasea, proliferasi sel epidermal
dalam dermis, dan karena implatasi bagian epidermis
karena trauma

Gambaran Klinis
Efloresensi: Papul atau Nodul bentuk kubah, bebas
dari dasar, biasanya terdapat punktum berisi kreatinin

Predileksi: Wajah, Leher, Punggung atas, skrotum


Apabila Infeksi  Nyeri
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi  dinding terdiri
dari lapisan epidermis dan
infundibulum folikel rambut, isi
kreatinin berlapis, Statrum
granulosum jelas

Tatalaksana
Nonmedikamentosa: Tidak memegang dan
memencet

Medikamentosa: Eksisi kista, apabila


inflamasi beri kortikosteroid intralesi, dan
infeksi lakukan insisi dan drainase lalu beri
antibiotik oral.
Lipoma
Definisi: Tumor Jinak Jaringan
adiposa subkutan

• Efloresensi : Nodul multiple atau


soliter
• Sifat : Kenyal, Tidak Nyeri,
Mobile
• Predileksi : Leher, punggung,
ekstremitas
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui
• Genetik  2-3% pasien memiliki riwayat penyakit
keluarga dengan keluhan sama
• Meningkat pada Obesitas, Diabetes Melitus,
Hiperlipidemia

Kelainan Sitogenetik :
• Mutasi pada kromosom 12q13-15, 65% dari kasus
• delesi 13q (10% dari kasus), Rearaggement 6p21-33, 5% dari kasus
• Mutasi tidak teridentifikasi atau kariotipe normal, 15% hingga 20%
dari kasus
Tatalaksana
Tindakan: Eksisi Tumor
Dengan pertimbangan ukuran lesi,
adanya gejala nyeri, lokasi
anatomi
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Nn. D
Umur : 21 tahun
TTL : Palembang, 14 Desember 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Jalan Panca Usaha no 2280 RT 63 W 11
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jl. Panca Usaha Lr. Anggrek II No. 2334C RT
051 RW 011, Palembang
Tanggal Pemeriksaan : 21 May 2019
KELUHAN UTAMA DAN PERJALANAN PENYAKIT

Timbul benjolan berwarna kuning pada punggung, sisi kiri


leher, dan ketiak kiri sejak dua tahun yang lalu

Sejak dua tahun yang lalu timbul benjolan sebesar biji jagung pada
punggung yang bertambah banyak. Benjolan tidak terasa gatal ataupun nyeri.
Satu tahun yang lalu benjolan bertambah banyak dimulai dari ukuran
sebesar kepala jarum pentul hingga sebesar biji jagung. Benjolan juga timbul
di ketiak kiri pasien.
Tiga bulan kemudian timbul benjolan yang sama di leher sebelah kiri,
gatal tidak ada, nyeri tidak ada.
KELUHAN UTAMA DAN PERJALANAN PENYAKIT

Pasien tidak memiliki riwayat keluhan yang sama


sebelumnya, riwayat mengonsumsi obat sebelumnya
disangkal. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
gorengan setiap hari, dan sering mengkonsumsi makanan
bersantan, kebiasaan mengkonsumsi alkohol disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya
disangkal.
Riwayat trauma disangkal
Riwayat konsumsi obat sebelumnya
disangkal
Riwayat penyakit DM disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah pasien memiliki keluhan yang sama
Riwayat Kebiasaan
Sering mengkonsumsi makanan berlemak
seperti gorengan dan santan

Riwayat Sosioekonomi
 Pasien merupakan mahasiswi tinggal
bersama kedua orangtuanya dengan tingkat
ekonomi yang menengah ke atas.
PEMERIKSAAN FISIK
(Tanggal 21 Mei 2018 pukul 12.00 WIB)

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Nadi : 90 x/menit
Suhu : tidak dilakukan
Pernapasan : 18x/menit
Keadaan Spesifik
Kepala : Tidak ada kelainan

Leher
Tidak ada kelaina Thorax : Tidak ada kelainan

Abdomen: Tidak ada kelainan


Ekstremitas :
Tidak ada kelainan
Status dermatologikus

Pada regio scapularis dextra et sinistra terdapat papul dan


nodul berwarna kuning, multipel, berbentuk bulat, berukuran
miliar hingga lentikular, penyebaran diskret.
Status dermatologikus

Papul

Nodul
Status dermatologikus

Pada regio cervicalis lateralis sinistra terdapat nodul


berwarna kuning, multipel, berbentuk bulat, ukuran
lentikular, penyebaran diskret
Status dermatologikus

Nodul
Status dermatologikus

Pada regio axillaris sinistra terdapat Nodul eritema,


soliter berbentuk bulat berukuran lentikular
penyebaran diskret
Status dermatologikus

Nodul
eritema
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan profil lipid
No Parameter Hasil Nilai Normal Interpretasi
1. Kimia Darah
Kholesterol 204 < 200 mg/dl Meningkat
HDL (Direct) 36 40-60 mg/dl Menurun
LDL 152 < 150 mg/dl Meningkat
Trigliserida 80 < 150 mg/dl Meningkat
Total Lemak 472 450 – 1000 mg/dl Normal

• Histopatologi
Diagnosis banding
1. Xantoma
2. Kista Epidermoid
3. Lipoma

Diagnosis kerja
Xantoma
Tatalaksana
Non Farmakologi
Edukasi pasien untuk diet rendah lemak dan kolesterol serta olahraga
secara teratur
Prognosis

1.Quo ad vitam : Bonam


2.Quo ad functionam : Bonam
3.Quo ad sanationam : Bonam
4.Quo ad comestica : Dubia ad bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan

Pada kasus ini memaparkan seorang perempuan berumur 21 tahun.


Berdasarkan teori xantoma dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia,
tetapi penyakit ini paling umum pada wanita dimana prevalensi adalah 0,3-
1,1%, pada wanita dua kali lebih tinggi pada pria
Pembahasan

2 Tahun timbul benjolan sebesar biji jagung pada punggung yang


Yang lalu bertambah banyak. tidak gatal atau nyeri

benjolan bertambah banyak , dari ukuran sebesar kepala


1Tahun jarum pentul hingga sebesar biji jagung,+ Benjolan di
Yang lalu ketiak kiri, Tidak gatal dan nyeri

3 Bulan Timbul benjolan yang sama di leher sebelah kiri, gatal


kemudian tidak ada, nyeri tidak ada.
Pembahasan
Xantoma  makula atau papul hingga nodul, dan berwarna
kuning (karena kandungan karoten yang terdapat dalam lipid)
terbatas pada jaringan ikat kulit, yang sebagian besar terdiri dari
foam cell.
Foam cell terbentuk dari makrofag sebagai hasil dari
pengambilan berlebihan partikel LDL dan modifikasi oksidatifnya.

Xantoma tuberosum  predileksi di siku, ketiak, lutut, dan


bokong.
Pasien memiliki Kebiasaan Konsumsi makanan berlemak
Faktor Risiko

Diet tinggi lemak yang merupakan salah satu faktor


risiko Hiperlipidemia  dapat menyebabkan
timbulnya Xantoma

faktor yang berperan dalam pembentukan Xantoma :


• konsentrasi lipid yang tinggi dalam jaringan ikat,
• lipoprotein yang berbeda secara kualitatif pada konsentrasi lipid
plasma normal
• peningkatan ekstravasasi lipid (peningkatan permeabilitas
pembuluh darah, peningkatan sirkulasi lokal, peradangan kronis)
• sintesis dan deposit lipid in situ dalam histiosit,
• disfungsi transport balik kolesterol
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi obat, tidak memiliki
kebiasaan konsumsi alkohol, tidak memiliki riwayat Kencing manis,

Menyingkirkan Penyebab Hiperlipidemia Sekunder

Kebiasaan konsumsi
Riwayat Konsumsi Obat Diabetes Melitus
Alkohol

Dm tipe 1  HDL dan


• Kortikosteroid  meningkatkan
Kolesterol tinggi,
kolesterol LDL dan HDL
abnromalitas LDLs &
• Siklosporin  meningkatkan Meningkatkan kadar
VLDLs
kadar kolesterol LDL Trigliserid 
• Beta blocker  meningkatkan Hipertrigliseridemia
DM Tipe 2 
kadar trigliserin dan menurunkan
Trigliserid tinggi, HDL
HDL
rendah
Pembahasan
Kasus Xantoma Kista Lipoma
Epidermal
Epidemiologi Berjenis perempuan Perempuan Perempuan lebih
kelamin lebih lebih banyak banyak
perempuan banyak dari dibandingkan dibandingkan
laki-laki
dengan usia laki-laki, laki-laki,
22 tahun dapat mengenai usia
Umur
mengenai muda,
pertengahan
semua umur pertengahan
dekade 3 dan 4
Kasus Xantoma Kista Lipoma
Epidermal
Anamnesis Timbul Efloresensi Efolresensi Eflouresensi
benjolan berupa berupa papul Nodus pipih,
berwarna makula, atau nodus bulat, atau oval,
kuning pada papul, plak, berbentuk kekuningan,
punggung, nodul yang kubah, dan dapat
leher kiri, kuning bebas dari digerakkan
dan ketiak kecoklatan, dasarnya, yang
kiri sejak merah biasanya
dua tahun muda, atau terdapat
yang lalu. jingga punktum berisi
keratin
Kasus Xantoma Kista Lipoma
Epidermal
Anamnesis -Tidak disertai -Tidak nyeri dan Nyeri bila Tidak Nyeri
nyeri dan gatal gatal radang

-Kebiasaan -Pada orang yang


konsumsi banyak
gorengan dan mengkonsumsi
makanan lemak, atau
bersantan alkohol, atau obat
obatan tertentu
Kasus Xantoma Kista Lipoma
Epidermal
Predileksi Di leher, Siku, ketiak lutut, wajah, leher, leher,
ketiak, dan bokong punggung atas, punggung,
punggung dan skrotum dan
ekstremitas,
namun
dapat
muncul di
seluruh
regio tubuh
Faktor Hiperlipidemia Hiperlipidemia, Infeksi folikel Faktor
resiko , faktor genetik faktor genetik piloserbasea genetik,
penyakit akibat trauma faktor lokal
Diagnosis Banding

Kista Epidermal Nn. D

• Terletak dalam dermis dan


menonjol membentuk papul atau
nodus berbentuk kubah, dan bebas • efluoresensi Sesuai
dari dasarnya • Predileksi Sesuai

• Predileksi : punggung atas, leher • nodul tidak ditemukan punktum


berisi keratin
• Terdapat punktum berisi keratin • Menyangkal Riwayat Trauma

• Timbul akibat trauma


Diagnosis Banding

Lipoma Nn. D

• kenyal, tidak nyeri, soliter, nodul


subkutan yang bersifat mobile • Faktor risiko sesuai

• Predileksi : predileksi biasanya • Predileksi Sesuai


terdapat pada leher, punggung, dan
ekstremitas, namun dapat muncul • Efloresensi multiple, khas
di seluruh regio tubuh berwarna kekuningan

• Faktor Risiko : Genetik dan


Hiperlipidemia
Pembahasan

Pada kasus ini pemeriksaan penunjang yang dianjurkan adalah


pemeriksaan profil lipid.
Pada pasien ini terdapat peningkatan kadar Kolesterol, Trigliserid,
dan LDL, sedangkan HDL dibawah nilai normal

Adanya Hubungan antara kadar profil lipid darah pada pasien


dengan keluhan pasien
Pembahasan
Penatalaksanaan pada kasus ini adalah secara Nonfarmakologi:

Edukasi pasien
• Menurunkan kadar profil lipid menjadi normal dengan melakukan diet rendah lemak dan kolesterol,
• Dianjurkan untuk melakukan aktivitas olahraga secara teratur.

Peningkatan aktivitas fisik serta pengendalian berat badan sangat penting untuk menurunkan
trigliserida, dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
KESIMPULAN
• Diagnosis pada pasien Nn D, usia 21 tahun adalah Xantoma.

• Penegakkan diagnosis berdasarkan gambaran klinis berupa


benjolan berwarna kuning pada punggung, ketiak kiri, dan
leher kiri pasien. Tidak terdapat keluhan gatal dan nyeri.
Serta dari anamnesis pasien memiliki kebiasaan konsumsi
makanan berlemak.
• Tatalaksana non farmakologi berupa edukasi terhadap pasien
• Prognosis quo ad vitam, quo ad functionam dan quo ad
sanationam adalah bonam. Prognosis quo ad cosmetic adalah
dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai