Anda di halaman 1dari 48

HISTIOSITOSIS

SEL LANGERHANS
Tessa Thendria
Sawitri
DEFINISI

Histiositosis Sel Langerhans / Langerhans Cell Histiocytosis (LCH) :

Neoplasma inflamasi dari sel myeloid-dendritic yang langka, dengan


manifestasi klinis yang heterogen

Secara karakteristik, ditemukan: sel mononuklear positif CD1a / S100B / CD207


dengan inti berbentuk kacang menyusup ke sistem organ tunggal, paling sering ke
tulang, tetapi juga kulit, atau multiorgan

Fitzpatrick Edisi 9
Klasifikasi Histiositosis Sel Langerhans dan Non-Langerhans

Histiosis Sel Langerhans Histiosis Sel Non-Langerhans

 Sistemik
 Satu sistem • Penyakit Rosai-Dorfman
• Limfohistiositosis hemafagositik
 Multisistem  Kutaneus
• Juvenile xanthogranuloma • Xanthogranuloma dewasa
 Juvenile  Oligolesional
xanthogranuloma  Xanthogranuloma
 Benign cephalic dewasa
histiocytosis  Papular xanthoma
 Erupsi histiositoma  Diseminata
pada anak-anak  Erupsi histiositoma
• Necrobiotic  Xanthoma
xanthogranuloma disseminatum
• Spindle-cell non-LCH  Retikulohistiositosis
 Hereditary progressive multisentris
 Nodular progresif  Erdeim-Chester
Fitzpatrick Edisi 9
EPIDEMIOLOGI

Pada anak <15 tahun, insiden Populasi hispanik > kulit hitam
tahunan diperkirakan 0,7 - Tempat tinggal padat penduduk
4,1 kasus per 1 juta
penduduk Tingkat pendidikan yang rendah
Paparan logam, granit, debu kayu,
Pada dewasa, kejadiannya atau pelarut pada orang tua
lebih rendah, hanya 1 - 2 kasus
per 1 juta orang dewasa per Riwayat keluarga dengan penyakit
tahun tiroid dan kanker
Infeksi perinatal.

Fitzpatrick Edisi 9
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Mutasi yang dilaporkan pada
Histiositosis Sel Langerhans

LCH adalah peradangan neoplasma myeloid ditandai dengan


infiltrasi dari sistem organ yang berbeda, dengan CD1a /
S100B/ CD20-positive mononuclear cel, yang secara
morfologis dan imunohistokimia menyerupai sel Langerhans.

Sekitar 60% dari Sel-LCH mengalami mutasi V600E di BRAF


(v-Raf murine sarcoma viral oncogen homolog B) oncogen,
dan 33% dari lesi tipe BRAF mutasi di gen MAP2K1

Fitzpatrick Edisi 9
Risiko Keparahan
Manifestasi Klinis

Fitzpatrick Edisi 9
Variasi Histiositosis Sel Langerhans
USIA SAAT KARAKTERISTIK KLINIS PERJALANAN PENYAKIT PROGNOSIS
ONSET
Hashimoto- Bulan Nodul padat, merah-coklat dengan tepi yang meninggi; Self-healing, resolusi dalam 2- Tidak ada
Pritzker pertama - papulovesikuler dan lesi berkerak di kulit kepala dan 3 bulan dan kadang ada keterlibatansistemik;
disease beberapa wajah jaringan parut atrofi Prognosis sangat baik
tahun

Eosinophilic Tersering Kulit tidak selalu terlibat; saat muncul, lesi nodulo- Jinak atau LCH tulang Tidak ada keterlibatan
granuloma pada anak- ulseratif di mulut, papula dan plak coklat kekuningan di osteolitik multifokal sistemik; Prognosis baik;
(LCH unifokal) anak kulit kepala atau daerah perineum atau perivulva; dapat berkomplikasi dengn
bengkak di atas lesi tulang destruksi jaringan

Hand-Schüller- Usia 2-5 Trias diabetes insipidus, lesi tulang, dan exophthalmos; Kronik, progresif, bentuk Progresif; prognosis
Christian tahun lesi menyerupai dermatitis seboroik, dengan warna multifokal dari LCH dengan Lebih buruk seiring usia
disease coklat kemerahan kecil, papula berkerak, vesikel, dan keterlibatan sistemik dan keterlibatan
pustula di kulit kepala, wajah, dan area intertriginosa. ekstrapulmonal
Lesi nodulo-ulseratif dapat mempengaruhi daerah
gingiva, perioral, dan genital; plak xanthomatous
mungkin tampak

Letterer-Siwe Terseirng Paru-paru, sumsum tulang, dan otak biasanya Paling agresif, multisistem Mematikan, jika tidak
disease pada anak terpengaruh; lesi kulit terdiri papul dari kuning-coklat ditangani
usia lebih sampai translusen, kadang disertai hemoragik atau
dari 2 tahun ulseratif; purpura adalah penanda prognostik yang
buruk

Fitzpatrick Edisi 9
GAMBARAN KLINIS

Satu Sistem Multi Sistem


Sekitar 55% -65% pasien LCH Lebih dari 1 sistem organ

Hanya melibatkan 1 sistem organ Organ yang berisiko : sistem


hematopoietik, yaitu hati, dan
Organ sistem yang paling sering limpa.
terkena :
 Tulang (77%)
 Kelenjar getah bening (19%)
 Hati (16%)
 Limpa (13%)
 Paru (10%)
 SSP (6%)

Fitzpatrick Edisi 9
Spektrum klinis LCH

Multi Sistem
• Melibatkan banyak tulang (poliostotik) Penyakit diseminata dengan melibatkan organ
• Penyakit tulang multifokal (2 atau lebih tulang yang
risiko rendah (kulit, tulang,
berbeda )
• Melibatkan beberapa kelenjar getah bening kelenjar getah bening,pituitari)
Kelompok
Multiple
risiko rendah

Satu Sistem Penyakit diseminata dengan melibatkan satu


• Melibatkan satu tulang (monostotik)
• Melibatkan kulit
atau lebih organ risiko tinggi (sistem
• Melibatkan satu kelenjar getah bening hematopoietik, paru-paru, hati, dan limpa)
Single Kelompok
risiko tinggi

Satu Sistem Multi Sistem


Gejala : tidak ada atau ringan Gejala : ada dan berat

Fitzpatrick Edisi 9
Gambaran LCH pada :

Kulit Kuku
Dapat muncul sebagai
Diidentifikasi pada > 1/3 kasus LCH.  Paronikia
Bentuk :  Onikolisis
 Papul atau papulovesikel merah-  Subungual hiperkeratosis
kekuningan, di area intertriginosa dan  Purpura pada bantalan kuku
kulit kepala, erupsi menyerupai
“candida intertrigo” atau “dermatitis
seboroik“ Mukosa
 Lesi bisa juga muncul sebagai papula
dan nodul hemoragik terkait dengan Nodulo-ulseratif melibatkan
petekie pada lesi vaskular atau perioral, perigenital, perianal,
“varicella-like eruption" serta gingiva

Fitzpatrick Edisi 9
Papula merah-kekuningan di area perut pada Erupsi menyerupai “Candida intertrigo” pada
bayi yang menderita LCH ekstensif area genital bayi dengan LCH

Fitzpatrick Edisi 9
Erupsi menyerupai “Seborrhoic Papula dan nodul hemoragik
dermatitis”–pada kulit kepala pasien LCH pada abdomen pasien LCH

Fitzpatrick Edisi 9
Gambaran LCH Non-Kutan :
Lesi Tulang
LCH paling sering menyerang tulang Pada anak-anak, bagian vertebra
tengkorak, rahang, tulang paha, tulang servikalis biasanya terlibat 
rusuk, tulang belakang, dan humerus. vertebra plana
Pemeriksaan fisik : tampak massa lunak Pada dewasa, keruntuhan vertebra
Radiologi : area litik, dengan gambaran asimetris lebih sering terjadi
“punched out”.

Kelenjar Getah Bening


 KGB servikal adalah yang paling sering terkena
 KGB mediastinum  dapat menyebabkan gejala seperti asma,
karena kompresi sistem saluran pernapasan
 Biopsi untuk diagnosis yang tepat

Fitzpatrick Edisi 9
Hati dan Limpa Sumsum Tulang Paru-Paru
Kolestasis dan sklerosis Biasanya pada anak Dewasa > anak-anak
kolangitis adalah komplikasi  ketika organ
LCH yang serius. berisiko lainnya, Merokok adalah
seperti hati dan limpa faktor risiko utama
Secara klinis, pasien datang terlibat.
dengan hepatosplenomegali LCH menginduksi
dan peningkatan enzim hati. Ketika didapatkan
trombositopeni dan destruksi kistik
Keterlibatan limpa dengan anemia, dikombinasi dan/atau nodular
splenomegali masif  dengan hipoalbumin jaringan paru bagian
prognosa buruk  prognosa buruk atas dan tengah

Fitzpatrick Edisi 9
Susunan
Endokrinopati Gastrointestinal
Saraf Pusat
 Diabetes insipidus adalah  Sistem organ ini
 Faktor risiko (25%) : lesi LCH jarang terpengaruh.
endokrinopati paling
pada tulang wajah atau tulang  Klinis : diare,
umum ditemukan pada
fossa kranial anterior atau hematochezia, fistula
LCH.
media. perianal, malabsorpsi
 Kelainan endokrin lain:
 Manifestasi : kelainan endokrin
hipogonadisme,
oleh karena tumor hipofisis, dan
kegagalan pertumbuhan,
gejala neurodegeneratif :
disfungsi hormon tiroid,
ataksia, disartria, disfungsi
dan kelainan
kognitif, perubahan perilaku
metabolisme glukosa

Fitzpatrick Edisi 9
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Sifat dan durasi gejala Suhu Kelianan orbita
Penurunan BB Tinggi Lesi mukosa abnormal
Nyeri
Edema Gagal tumbuh Berat badan Pembengkakan
jaringan lunak
Ruam kulit Polidipsia Status pubertas
Takipnea
Ototrrhea Poliuria Membran kulit
Retraksi interkostal
Cepat marah Dispnea dan mukosa
Jaundice Asites
Demam Perubahan tingkat
aktivitas Limfadenopati Ukuran hati dan limpa
Kehilangan
Riwayat paparan asap
nafsu makan Cairan telinga Evaluasi neurologis
Perubahan perilaku dan lengkap
Diare
neurologis

Fitzpatrick Edisi 9
Rekomendasi Pemeriksaan Laboratorium dan Pencitraan Dasar pada LCH

Hitung darah lengkap Uji koagulasi


 Hemoglobin, leukosit, trombosit  Prothrombin time, partial
thromboplastin time, fibrinogen
Kimia darah
 Protein total, albumin, bilirubin, Sampel urin pagi hari
alanine aminotransferase,  Gravitasi spesifik dan
aspartate aminotransferase, osmolaritas
alkalin fosfatase, γ-glutamyl
transpeptidase USG abdomen
 BUN, kreatinin, elektrolit
 Ferritin Radiografi toraks
 Glukosa puasa
 Elektroforesis protein serum Scan tulang, PET fluodeoksiglukosa

Fitzpatrick Edisi 9
Skenario Klinis Khusus dan Rekomendasi Laboratorium Tambahan,
Pencitraan, dan Penilaian Klinis Khusus
Lesi Kulit CT paru abnormal dan Suspek abnormalitas endokrin
 Biospi kulit temuanLCH tidak khas  Pemeriksaan endokrin,
 BAL >5% sel CD1a+, termasuk water
Bisitopenia, pansitopenia, atau didiagnosis pada orang deprivation test dan
sitopenia persisten yang tidak yang tidak merokok tes dinamis pada
terjelaskan
 Biopsi paru pituitari anterior dan
 Aspirasi sumsum tulang dan biopsi tiorid
trefin untuk mengeksklusi Suspek lesi tulang kraniofasial,  MRI kepala
penyebab selain LCH termasuk maksila dan mandibula
Suspek gangguan pendengaran
 MRI kepala
Disfungsi hati  Uji pendengaran
 Biopsi hati hanya Suspek lesi vertebra  MRI kepala
direkomendasikan jika terdapat  CT tulang temporal
keterlibatan klinis hati dan hasilnya  MRI tulang belakang
resolusi tinggi
akan merubah penanganan
Abnormalitas visual atau
Diare kronis, gagal tumbuh,
neurologis
Keterlibatan paru-pau malabsorpsi
 MRI kepala
 CT paru resolusi tinggi  Endoskopi dan biopsi
 Uji neurologis
 Tes fungsi paru  Uji europsikometrik
Fitzpatrick Edisi 9
HISTOPATOLOGI Diagnosis histopatologi merupakan alat diagnostik
yang akurat untuk diagnosis pasti LCH.

Gambaran histologi LCH

Gambar 117-7 Histologi dari LCH menunjukkan infiltrasi Gambar 117-8 Histologi LCH. Sel LCH memiliki inti
mononuklear yang padat pada dermis dengan sel LCH oval berbentuk ginjal.
sampai bulat dan limfosit serta beberapa eosinofil dengan
Fitzpatrick Edisi 9 keterlibatan epidermis
Gambaran histologi LCH Gambaran mikrosksop elektron LCH

Gambar 117-9 Histologi LCH. Sel LCH terwarnai untuk CD1a


(merah) dan menunjukkan tanda epidermotropisme. Gambar 117-10 Gambar mikroskop elektron dari LCH
menunjukkan butiran Birbeck yang khas
Fitzpatrick Edisi 9
Ekspresi Marker LCH dan Non-LCH

LCH Non-LCH

Positif : Non-LCH Sistemik


CD1a, CD2, CD11b, Positif : CD68
CD11c, CD13, CD66c,
CD68, CD207 Negatif : CD1a
(Langerin), CD300LF,
S100B, fascin Non-LCH Kulit
Negatif : Positif : CD68, Stabilin-1
Stabilin-1
Negatif : S100B, CD1a

Fitzpatrick Edisi 9
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding Histiositosis Sel Langerhans (Lesi Spesifik)
Jenis Lesi

Paling
mungkin

Dipertim-
bangkan

Fitzpatrick Edisi 9
PERJALANAN KLINIS DAN PROGNOSIS

Prognosis tergantung pada berbagai Pasien LCH cenderung menderita infeksi


macam faktor prediktor: yang menyertai, seperti kandidiasis dan
dermatofitosis, atau infeksi sistemik yang
 Usia
lebih parah.
 Jumlah lesi
 Keterlibatan organ berisiko LCH dikaitkan dengan keganasan lain,
seperti hati, limpa, dan yang mungkin mendahului, terjadi
sumsum tulang bersamaan, atau mengikuti
diagnosis LCH.

Fitzpatrick Edisi 9
PENATALAKSANAAN
Pilihan Penatalaksanaan untuk Pasien LCH Satu Sistem

KULIT TULANG
 Observasi  Metotreksat  Observasi
 Nitrogen mustard  Steroid sistemik  Biopsi atau kuretase
 Takrolimus  Thalidomide  Pembedahan
 Imiquimod  Isotretinoin  Injeksi steroid
 Steroid intralesi  Eksisi  Vinblastine/prednisolon
 Narrowband ultraviolet B (lesi tulang multipel)
 Fotokemoterapi
 Laser CO2

Fitzpatrick Edisi 9
Strategi penatalaksanaan bergantung pada luas
LCH Satu sistem dan lokalisasi penyakit, serta usia pasien.

Pada anak-anak dengan LCH kulit, strategi


terbaik adalah watch-and-wait Narrowband UVB dapat bekerja dengan
baik pada papul dan lesi eksematosa
Terapi topikal dapat dicoba
dengan salep kortikosteroid. Fotokemoterapi efektif pada pasien
dewasa.
Jika tidak merespon

Jika terapi lokal tidak efekttif 


 Pilihan topikal lain : imiquimod
glukokortikoid sistemik, thalidomide,
dan takrolimus
atau obat antimotlitas,s eperti
 Nitrogen mustard dapat dioles
metotreksat low-dose dapat dicoba.
ke kulit yang terkena pada dewasa
 Steroid intralesi
 Terapi CO
 Eksisi untuk LCH single nodule.

Fitzpatrick Edisi 9
LCH Multisistem
Tatalaksana sistemis selama 12 bulan, agar tidak terjadi relaps dini.

Protokol :
Induksi kemoterapi 6 minggu dengan
vinblastine 6mg/m2 IV bolus,
tiapminggu]

Kombinasi dengan prednisolone


[40mg/m2/hari oral selama 4 minggu
 tappered off 2 minggu]

Agen kemoterapi lain : cytarabine, cladribine,


dan clofaribine, dapat digunakan sebagai
strategi untuk menyelamatkan LCH, walaupun
dengan efek samping yang serius.

Programmed Death-Ligand 1 expression 


tatalaksana dengan anti-programmed death 1
dan anti-programmed death ligand 1
mungkin bisa berhasil.
Fitzpatrick Edisi 9
TERIMA KASIH
• 1. Bisakah dijelaskan kembali terkait pathogenesis dari LCH ini
sehingga bisa terdapat manifestasi yang melibatkan sistem tunggal
dan multisistem?
• 2. Pada gambaran histologi pada LCH disebutkan adanya tanda
epidermophism, bisakah dijelaskan lebih lanjut?
• 3. Jelaskan Perbedaan histiosit Langerhans dan non Langerhans?
• 4. Apakah ada kriteria khusus dalam menentukan keterlibatan high
risk organ?
HISTOPATOLOGI Diagnosis histopatologi merupakan alat diagnostik
yang akurat untuk diagnosis pasti LCH.

Gambaran histologi LCH

Gambar 117-7 Histologi dari LCH menunjukkan infiltrasi Gambar 117-8 Histologi LCH. Sel LCH memiliki inti
mononuklear yang padat pada dermis dengan sel LCH oval berbentuk ginjal.
sampai bulat dan limfosit serta beberapa eosinofil dengan
keterlibatan epidermis
Gambaran histologi LCH Gambaran mikrosksop elektron LCH

Gambar 117-9 Histologi LCH. Sel LCH terwarnai untuk CD1a


(merah) dan menunjukkan tanda epidermotropisme. Gambar 117-10 Gambar mikroskop elektron dari LCH
menunjukkan butiran Birbeck yang khas

Anda mungkin juga menyukai