Anda di halaman 1dari 57

GENODERMATOSIS -2 Tessa Thendria

IKTIOSIS Iskandar Zulkarnain


From Greek terminology
Ichtys= fish, which has scales

IKTIOSIS
● Iktiosis adalah kelompok kelainan kulit heterogen yang ditandai oleh skuama dengan
beberapa area penebalan kulit
● Kebanyakan tipe diturunkan, dan biasanya sejak lahir atau muncul saat masa kanak; namun
beberapa tipe bisa didapat
● Skuama bervariasi dalam ukuran, warna, dan lokasi pada tubuh
● Dapat disertai eritema, abnormalitas struktur adnexa, dan keratoderma palmoplantar
● Dapat terbatas kulit (non sindromik) atau disertai kelainan sistemik lain (sindromik) seperti
failure to thrive, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi, dermatitis atopik, tuli sensorineural,
dan penyakit syaraf
● Histopatologi biasanya tidak spesifik
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
GAMBARAN KLINIS

● Beberapa karakteristik berguna untuk membedakan beberapa bentuk


iktiosis, termasuk usia onset, ada tidaknya membran kolodion saat lahir,
kualitas sisik, ada tidaknya eritroderma, abnormalitas pada bagian kulit
lainnya (misalnya penebalan telapak tangan dan kaki, ektropion, eclabium)
dan struktur adneksa (misalnya alopesia atau abnormalitas batang rambut),
dan keterlibatan organ sistem lainnya.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Stratum korneum  bricks: KERATIN + mortar: EXTRACELULAR MATRIX

Mutasi pada gen yang


mengkode protein
yang terlibat pada
tahapan diferensiasi
keratinosit

KORNEOSIT – siklus proliferasi, diferensiasi, deskuamasi


Pada iktiosis – gangguan diferensiasi peningkatan laju proliferasi, atau menurunnya
deskuamasi atau keduanya – skuama
Dan terjadi gangguan barrier – dry and vulnerable
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

X
Berbagai macam
MUTASI Mutasi Gen 
GEN mempengaruhi
diferensiasi
epidermis 
IKTIOSIS fenotipe klinis
(penebalan stratum

X
korneum dan
pembentukan
skuama)
TATA LAKSANA
SIMPTOMATIK, tujuan : HIDRASI, Hati2 penggunaan area tubuh luas a.salisilat
LUBRIKASI, KERATOLISIS pada anak – absorbs sistemik –intoksikasi
Kulit iktiosis : tebal tetapi mengalami gangguan Retinoid sistemik dengan isotretinoin atau
barrier  TEWL meningkat  kering acitretin – dapat membantu secara dramatis
Penurunan keringat intoleransi panas, nutrisi – mulai harus hati2 – penggunaan kronis

Penggunaan lubrikan lotion, krim, oil, ointment, Resiko infeksi sekunder kulit dan kuku,
petrolatum teruama jamur
Keratolitik: mengurangi skuama dan
hyperkeratosis: urea, asam salisilat, AHA
(Glycolic/lactic), propylene glycol 40-60%
Teknik oklusi membantu hidrasi dan deskuamasi
Iktiosis yang paling umum dan bersifat
relatif ringan

IKTIOS Bersifat autosomal semi-dominan,


mutasi pada gen profilaggrin
IS Defisiensi filaggrin, dihubungkan

VULGA dengan dermatitis atopi

RIS Prevalensi 1 dari 80-250 anak

Manifestasi kulit muncul pada tahun


pertama kehidupan
IKTIOSIS VULGARIS –
GAMBARAN KLINIS
Skuama lebih tebal pada daerah ekstensor,
sisik melekat di tengah dengan adanya
cracking (fisura superfisial pada stratum
korneum) di tepi

Daerah fleksura dan gluteal/diapers biasanya


tidak terkena. Daerah tubuh lain skuama tipis

Keluhan memburuk pada cuaca kering dan


dingin, membaik pada kondisi hangat lembab

Hiperlinear palmaris, keratosis pilaris lebih


dari daerah lengan, hingga paha, bokong,

Hipohidrosis dengan intoleransi panas


(jarang), Atopic march pasien dan keluarga
IKTIOSIS VULGARIS –
DIAGNOSIS BANDING

IV ringan sulit IV berat sulit


dibedakan dibedakan
dengan xerosis dengan iktiosis
cutis X-link resesif
IKTIOSIS VULGARIS –
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Histologi  orthohyperkeratosis
dengan lapisan granular berkurang atau
tidak ada (hanya pada kelainan 2 alel)

Imunohistokimia  Sinyal flaggrin


berkurang atau tidak ada

Ultrastruktur  keratohyalin granules


cacat dan rapuh
IKTIOS
IS
Pemberian emolien
secara regular

VULGA
RIS –
Pemberian α-hydroxy
acid (AHA) untuk

TERAPI
mengurangi skuama
X- Lebih jarang dibandingkan iktiosis vulgaris

LINKED Pembentukan sisik dapat mulai pada periode bayi


baru lahir dan biasanya paling menonjol pada
permukaan ekstensor

RECESS Terjadi akibat adanya defisiensi steroid sulfatase

IVE
(arylsulfatase C)

ICHTYH Terjadi 1 : 1500 – 6000 anak laki-laki2

YOSIS 90% terkait delesi gen di lokus STS dan sisanya mutasi
titik
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS
– GAMBARAN KLINIS
Timbul sejak lahir

Skuama tebal pada ekstensor, dengan keterlibatan fleksura

Skuama lebih besar, tebal, dan lebih berat dari IV

Opasitas kornea berbentuk koma ditemukan pada 50% pasien dewasa,


biasanya asimtomatis, dapat ditemukan pada Wanita carrier
Peningkatan risiko kriptorkidismus dan ca testis pada pasien
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
GAMBARAN KLINIS
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
GAMBARAN KLINIS
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
PATOGENESIS

● Steroid sulfatase menghidrolisis ester sulfat, yang meliputi kolesterol sulfat dan
hormon sulfated steroid. Steroid sulfa kemudian diubah menjadi esterogen
● Tidak adanya enzim steroid sulfatase dalam plasenta janin menyebabkan estrogen
urin ibu rendah  menyebabkan kegagalan memulai persalinan dan tidak
berjalan normal
● Laki-laki dengan  X-linked ichthyosis resesif  aktivitas enzim steroid sulfatase
menurun atau tidak ada di banyak jaringan, termasuk epidermis, stratum corneum,
leukosit, dan pada fibroblast
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
PATOGENESIS

Dalam epidermis, steroid sulfatase mengkatalisis hidrolisis kolesterol sulfat

Hidrolisis kolesterol sulfat berperan dalam deskuamasi korneosit

Pasien Iktiosis X-linked resesif  mutasi gen steroid sulfatase di kromosom Xp22
 Defisiensi steroid sulfatase  akumulasi kolesterol sulfat

Kolesterol sulfat menghambat protease yang mendegradasi korneodesmosom,


menyebabkan penghambatan deskuamasi dan retensi hiperkeratosis
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
DIAGNOSIS
● Temuan pada kulit dan mata, riwayat persalinan lama, dan bukti pola
pewarisan X-linked  diagnosis XLI
● Skrining in utero untuk menilai kadar α-fetoprotein, human chorionic
gonadotropin, dan estriol  estriol rendah pada kehamilan penderita XLI.
● Histopatologi menunjukkan ortohyperkeratosis kompak, acanthosis,
papillomatosis, dan lapisan granular yang menebal
● Tes untuk diagnosis XLI  FISH untuk STS, array-CGH, deteksi ​delesi dan
mutasi titik melalui next-generation sequencing, dan pengujian enzimatik fungsi
steroid sulfatase
● Kebanyakan terbatas kulit, tetapi dapat terkait kel. genetik delesi lain: sindrom
Kallman (hiponadotropik hypogonadism, anosmia, gang. Ginjal, obesitas,
sinkinesis, cleft palate
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
HISTOPATOLOGI
X-LINKED RECESSIVE ICHTYHYOSIS –
TERAPI

● Ketika sisik menonjol, mandi berendam lama dengan atau tanpa


bikarbonat dapat membantu deskuamasi
● Emolien, termasuk yang mengandung asam α-hidroksi atau asam laktat,
dapat membantu deskuamasi
● Terapi sesuai klinis ke bagian Mata, Urologi, atau Obgyn
● Konseling
● Pasien diskrining keterkaitan sindrom, paling mudah anosmia
(walaupun jarang) dan pemeriksaan berkala testis
COLLODION BABY & NEWBORN
PRESENTATION

Sebagian besar kasus iktiosis (>> jenis IV, XLI) timbul saat lahir dengan kulit
merah bersisik. Amerika Serikat  Insidensi : 5-10 per 100.000 kelahiran hidup
Sebagian kecil dari bayi iktiosis tsb lahir dengan membran collodion, yaitu lapisan
awal kehidupan dengan gambaran iktiosis bawaan atau kulit normal yang kemudian
berkembang
Genotipe bukan satu-satunya penentu presentasi bayi collodion  genotipe normal
hadir dengan kulit bersisik merah.

Tidak ada perbedaan dalam patogenesis dua jenis iktiosis tsb pada bayi baru lahir 
manajemen sama.
COLLODION BABY & NEWBORN
PRESENTATION – GAMBARAN KLINIS
● Bayi collodion lahir terbungkus selaput
seperti perkamen yang kencang dan dapat
mengganggu pernapasan & menyusui
● Kelahiran bisa prematur, berkontribusi pada
morbiditas
● Setelah 2 minggu membran robek dan
mengelupas, dan dapat meninggalkan celah
 resiko infeksi
COLLODION BABY & NEWBORN
PRESENTATION – PATOGENESIS

Lingkungan berair didalam utero berkontribusi terhadap pengembangan presentasi collodion


 kemudian berkembang menjadi spektrum fenotip iktiosis saat anak tumbuh

Merupakan presentasi umum ARCI dan lebih jarang pada iktiosis lainnya atau penyakit
gaucher

Selain itu, autosom resesif, selfhealing fenotip collodion  kulit sembuh dalam beberapa
minggu pertama  berkembang dengan keluhan ringan atau normal

Penelitian di Denmark dan Swedia  bayi dengan iktiosis self-healing kemudian mengalami
xerosis, hiperlinear telapak tangan, pipi merah, dan anhidrosis  terkait mutasi pada
ALOX12B, ALOX3E, atau TGM1.62
COLLODION BABY & NEWBORN
PRESENTATION – PENYAKIT TERKAIT
COLLODION BABY & NEWBORN
PRESENTATION – TERAPI
● Penting saat lahir: 1)Pencegahan risiko infeksi, 2)Pengaturan termal,
3)Mengatasi dehidrasi hipernatremia akibat peningkatan TEWL
● Perawatan bayi baru lahir dengan pemantauan yang cermat infeksi, suhu, hidrasi,
dan elektrolit rekomendasi incubator+ humidifier
● Menjaga kelembaban kulit, pengelupasan membran secara lunak, lubrikasi 
fleksibilitas
● Manajemen nyeri dan perawatan mata
● Hati2 kulit kering yg mengeras  konstriksi  resiko bengkak, sianosis, nekrosis
● Melepaskan pita konstriksi  kuretase / debridemen mencegah komplikasi
AUTOSOMAL RECESSIVE CONGENITAL
ICHTYHYOSIS (ARCI)
● Spektrum kelainan heterogeny, muncul sejak
lahir dengan keterlibatan kulit generalisata
● Jarang terjadi dan diperkirakan terjadi pada
sekitar 1 dari 300.000 orang
● Spektrum ini meliputi :
 LAMELLAR ICHTHYOSIS PHENOTYPE
 CONGENITAL ICHTHYOSIFORM
Terkait 10 gen yg mengatur lipid interselular
ERYTHRODERMA PHENOTYPE (CIE) pada cornified envelope keratinosit :
TGM1,ALOX12B, ALOXE3, NIPAL4, CYPF22,
 HARLEQUIN ICHTHYOSIS PHENOTYPE ABCA12, PNPLA1, CERS3, SDR9C7, SULT2B1
LAMELLAR ICHTHYOSIS
ETIOLOGI
● Gen TGM 1 mengkode transglutaminase 1  enzim yang
mengkatalis cross-linking dari proteis selular stratum korneum
(keratin, involucrin, loricrin, prolin, filaggrin, dll  akumulasi
kompleks protein yang membentuk cornified enveloped
● Transglutaminase juga mengikat seramid ke kompleks protein
tersebut terutama ke involucrin
● LI  mutasi Gen TGM1  gang. Barrier kulit -
LAMELLAR ICHTHYOSIS PHENOTYPE –
GAMBARAN KLINIS
Gambaran klinis tampak jelas saat lahir, pada bayi baru lahir biasanya terbungkus dalam membran kolodion.
Pada bayi kulit merah, tapi tidak ada eritroderma dewasa, Paling sering dikaitkan dengan mutasi pada TGM1

Kulit berkembang menjadi bersisik, lempeng besar, dan sebagian besar menempel secara terpusat dengan tepi yang
terangkat. Sisik cenderung lebih besar pada ekstremitas bawah

Keterlibatan Telapak tangan dan kaki bervariasi : hiperlinearitas minimal sampai keratoderma berat. Bibir dan
mukosa Biasanya normal. Tetapi adneksa dapat terganggu oleh skuama kering. Kuku normal

Pada kondisi berat  traksi kulit kelopak dan bibir  ektropion dan eclabium. Traksi hair line  scarring alopecia
di tepi/hairline

Hipohidrosis bervariasi.

Bathing suit icthyosis  subtype IL yang terbatas pada area bathing suit, karena lebih hangat, penurunan
transglutaminase, mutasi TGM-1 Sensitif suhu juga diidentifikasi pada individu yang terkena
LAMELLAR ICHTHYOSIS PHENOTYPE –
GAMBARAN KLINIS
LAMELLAR ICHTHYOSIS PHENOTYPE –
GAMBARAN KLINIS
LAMELLAR ICHTHYOSIS PHENOTYPE –
TERAPI
Transfer ke Unit Perawatan Intensif Neonatal

Monitor cairan & elektrolit dan kemungkinan sepsis

Emoliasi dan pemakaian ruang kelembaban tinggi

Cleansing / exfoliative pada membran  tidak direkomendasikan

Hindari suhu panas

Perawatan mata (ektropion)  hidrasi dengan aartificial tears untuk menghindari keratitis

Terapi dengan retinoid oral dapat mencegah terjadinya squelae

Konseling
CONGENITAL ICHTHYOSIFORM
ERYTHRODERMA – GAMBARAN KLINIS
● Lebih ringan dari LI, terkait gen ALOXE3, ALOX12B  lipooksigenasi
● Lipooksigenase mengkatalis asam lemak  oksidasi seramid
● Gambaran klinis tampak jelas saat lahir, dan bayi baru lahir biasanya memiliki
membran kolodion yang kencang & mengkilap
● Setelah pelepasan membran, kulit bayi tetap merah disertai sisik yang halus dan
berwarna putih
● Pada kaki bagian bawah, sisik dapat lebih besar dan lebih gelap
● Jarang/Hampir tidak ada ektropion, eklabium, atau alopecia
CONGENITAL ICHTHYOSIFORM
ERYTHRODERMA – GAMBARAN KLINIS
CONGENITAL ICHTHYOSIFORM
ERYTHRODERMA – TERAPI
● Neonatus  transfer ke unit perawatan intensif neonatal — monitor cairan, elektrolit,
dan untuk sepsis; emoliasi, ruang kelembaban tinggi
● Anak dan Dewasa  topikal keratolitik, retinoid, emolien
HARLEQUIN ICHTHYOSIS – GAMBARAN
KLINIS
● Terkait mutase gen ABCA12  mengkode ATP-binding cassete (ABC)  protein
transporter untuk sekresi granular lamellar dan transportasi lipid epidermal
● Presentasi ichthyosis yang dramatis, berat, dan kadang-kadang fatal
● Anak yang terkena sering prematur dan dilahirkan dengan lapisan stratum korneum
tebal dan mengkilap yang dipisahkan oleh celah merah dalam & cenderung membentuk
pola geometris
● Didapatkan telinga yang tidak berkembang atau tidak ada & ditandai dengan
ektropion dan eclabium
● Ujung jari meruncing dan ada hiperkonveksitas kuku
HARLEQUIN
ICHTHYOSIS Majoritas  meninggal, jika hidup 
GAMBARAN eritroderma berat persisten
KLINIS

Terapi retinoid sistemik pada masa neonatus dapat


membantu deskuamasi membrane dan prognosis yang
lebih baik . Anak2  resiko failure to thrive
● Autosomal resesif
● Gejala :1)Iktiosis , 2)Gangguan struktur batang
SINDROM NETHERTON
rambut dan 3)Atopi
● Karakteristik : iktiosis linear sirkumfleks (ILC)
skuama polisiklik, serpiginosa, migratory, dua sisi
pada tepi plak eritematus (gbr. 47.11)
● Kondisi lebih berat: eritroderma tanpa ILC (gbr.
47.12)
SINDROM NETHERTON
Rambut trikoreksis invaginate (mikroskopik)
Bayi lahir eritrodermi, dapat persisten hingga
dewasa pada beberapa pasien, pada anak dapat
terjadi gangguan makan, gang. absorbs makanan,
gagal tumbuh kembang, pruritus  garukan dan
likenifikasi terutama pada fleksura

Mutasi gen SPINK5, yang mengkode LEKTI 


protease inhibitor  gangguang deskuamasi
korneosit, gangguan imunitas selular (virus)-
wart?

Pada sindrom netherton hindari penggunaan


retinoid sistemik maupun topikal 
memperberat
KERATINOPATHIC ICHTYHYOSIS
(IKTIOSISERITRODERMIC BULOSA)
● Terjadi akibat mutasi pada gen penyandi keratin, komponen zat antara jaringan filamen
yang merupakan pusat seluler integritas struktural
● Termasuk dalam spektrum :
 Epidermolytic Ichthyosis (EI)
 Linear ichthyosiform erythroderma
 Superfisial ichthyosis epidermolytic (SEI, ichthyosis bullosa dari Siemens)
 Ichthyosis hysterix Curth-Macklin
 Annular Epidermolytic Ichthyosis
 Ichthyosis with Confetti (IWC)
EPIDERMOLYTIC ICHTYHYOSIS

● Autosomal dominan dengan prevalensi sekitar 1 : 200,000-300,000


● Degenerasi vakuolar pada keratinosit epidermal dan hyperkeratosis

● Bula kemerahan disertai


kulit mengelupas, sering
dikira epidermolysis bulosa
dan S4
● Skuama kasar terutama
pada lipatan tubuh
EPIDERMOLYTIC ICHTYHYOSIS
LINEAR ICHTHYOSIFORM
ERYTHRODERMA
Varian dari nevus epidermal  pola mosaik linier yang disebabkan oleh
postzygotic, spontan mutasi selama embriogenesis.

Area dari hiperkeratosis yang berganti-ganti dengan kulit normal 


sepanjang garis Blaschko.

Mutasi somatik di KRT1 dan KRT10

Jika mosaik mempengaruhi jaringan gonad, individu dengan EI linier


dapat mentransmisikan mutasi ke keturunan dengan menghasilkan EI
generalisata
SUPERFICIAL EPIDERMOLYTIC
ICHTHYOSIS
● Bersifat autosomal dominan
● Pasien lahir dengan kulit
kemerahan dan blister
● Kulit kemerahan menghilang
dalam waktu minggu hingga
bulan dan kulit membentuk
hyperkeratosis, terutama di
bagian fleksural
ANNULAR EPIDERMOLYTIC
ICHTHYOSIS

● Bersifat autosomal dominan


dengan gejala klinis muncul saat
lahir atau bulan pertama
kehidupan disertai skuama dan
blister intermiten yang
menghilang saat pubertas
● Plak residual dengan skuama
dan eritema ditemukan pada
area fleksural dan
intertriginosa
ICHTHYOSIS WITH CONFETTI
● Disebut juga ichthyosis variegata dan
congenital reticulated ichthyosiform
erythroderma
● Ditemukan eritroderma kongenital,
malformasi aurikula, dan kelainan
pada jari
● Pada anak ditemukan keratoderma
palmoplantar ringan-berat
● Pada masa anak-anak ditemukan
pulau-pulau kecil berupa gambaran
kulit normal
● PA: tampak transisi jelas dari
epidermis abnormal ke normal pada
kulit bercak putih
Combined Degree
Pediatri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai