Anda di halaman 1dari 11

BAB I

LAPORAN KASUS

I.IDENTITAS PASIEN

II.

NAMA

Ny. S

USIA

74 Tahun

ALAMAT

Jl. Kalinongko 4/4 ds. Karanglangu kc. Kedungjati dt. Grobogan

PEKERJAAN :

Petani

NO. RM

14-15-279852

TANGGAL

18 Agustus 2014

ANAMNESIS
Keluhan Utama :
RPS
:

Tumit tebal dan perih


Pasien mengeluh tumit terasa tebal dan perih. Awalnya timbul
seperti bintik-bintik kecil, mengelupas. Seiring berjalannya waktu,
bintik-bintik tersebut mengelupas hingga menutupi seluruh
permukaan tumit kanan dan terasa perih. Keluhan dirasakan sejak
6 bulan. Pasien tidak mengalami demam maupun tidak enak
badan, tidak mengalami gusi bengkak. Keluhan tidak membaik jika
musim kemarau. Pasien sudah mencoba memberi obat yang dibeli
di warung, namun tidak ada perbaikan. Riwayat alergi disangkal.

RPD

Pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya,


Riwayat alergi makanan (-), obat (-), debu (-), dingin (+), Riwayat
mondok di RS (-), riwayat operasi mata (-), riwayat penggunaan
obat (-).

RPK

Riwayat diabetes dalam keluarga (-), Riwayat stroke (-), Riwayat


penyakit jantung (-), Asma (-), Alergi (-)

Riwayat Sosial
III.

Pasien bekerja sebagai petani.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum :
Predileksi
:
Efloresensi
:

Pasien terlihat susah berjalan, dan menahan rasa nyeri.


Tumit kaki kanan.
Pada tumit kanan terdapat lesi hiperkeratotik dasar eritem dengan
fisura dan krusta kekuningan di atasnya, teraba keras dan tebal.

IV.

DIAGNOSIS
Keratoderma Plantaris
DD
: Psoriasis

V.

TERAPI
Sagestam cream 5x pemakaian luar
Lotasbat cream 5x pemakaian luar
Salicyl 80% dalam 10 gram 5x pemakaian luar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.DEFINISI
Palmoplantar keratoderma ( Keratoma, hiperkeratosis, keratosis, tylosis) merupakan
suatu kelompok kelainan dengan karakteristik penebalan kulit telapak tangan maupun kaki.
II.

KLASIFIKASI

Bentuk palmoplantar keratoderma (PPK) dapat dibagi menjadi bentuk herediter


dengan kelainan kulit saja, berhubungan dengan sindrom herediter PPK sebagai ciricirinya, dan bentuk yang didapat.
A. HEREDITER
Bentuk herediter dapat terlokalisasi di tangan dan kaki, atau dapat berasosiasi
dengan kelainan kulit yang lain. Klasifikasi sederhana PPK herediter dibagi dalam 3
faktor : (1) Bentuk spesifik, struktur, distribusi PPK; (2) Adanya penyakit kulit dan
jaringan penyerta lain (seperti kuku, rambut, dan mukosa membrane) di selain
telapak tangan dan kaki; (3) Ada atau tidaknya kulit yang rapuh atau melepuh.
PPK herediter diffusa tanpa kelainan penyerta :
1. Diffuse Non-epidermolytic Palmoplantar Keratoderma (NEPPK diffusa atau
PPK diffusa sirkumskripta)
Merupakan autosomal dominan (Keratin KRT1 dan KRT16). Tanda klinis
umumnya muncul saat tahun kedua awal kehidupan.
Tanda klinis :
1. Penyebaran penebalan kulit (hyperkeratosis) rata pada seluruh
permukaan telapak tangan dan kaki.
2. Sering terdapat garis merah pada pinggiran keratosis.
3. Lesi keratotik lain mungkin dapat muncul di punggung tangan, kaki,
lutut, dan siku.
4. Produksi keringat banyak.
5. Dapat terjadi penebalan kuku.

Terapi dengan memberikan (1) keratolitik topical seperti 6% asam


salisilat dalam white soft paraffin atau dalam bentuk gel dari 6% asam salisilat pada
70% propilen glikol; (2) Komponen asam benzoic; (3) Retinoid oral.

2. Diffuse Epidermolytic Palmoplantar Keratoderma (Diffuse EPPK Vorner


disease, PPK cum degenerations granulose)
Merupakan tipe paling umum dari PPK herediter, diturunkan secara autosomal
dominan (keratin KRT9). Tanda klinis biasanya muncul pada tahun pertama
kehidupan. Tanda klinis mirip dengan tipe difus NEPPK namun kulit rapuh dan
dapat melepuh.
Untuk terapi dapat diberikan (1) Keratolitic topical;(2) Retinoid oral; (3)
Calcipotriol topical.

3. Progressive Palmoplantar Keratoderma (PPK, Greither disease, PPK


transgrediens et progrediens)
Diturunkan secara autosomal dominan. Tanda klinis biasanya terlihat pada usia
antara 8-10 tahun.
Gejala klinis :
Penebalan kulit mulai dari telapak tangan dan telapak kaki hingga bagian

punggung tangan dan kaki dan di atas tendon Achilles.


Hiperhidrosis dan variasi tanda dan gejala antar keluarga yang terkena

adalah biasa.
Tanda dan gejala dapat memburuk selama masa kanak-kanak, menetap
saat usia pubertas, dan membaik saat usia separuh baya.

Terapi dapat diberikan (1) keratolitik topical seperti 6% asam salisilat


dalam white soft paraffin atau dalam bentuk gel dari 6% asam salisilat pada 70%
propilen glikol; (2) Komponen asam benzoic; (3) Retinoid oral.
PPK dengan kelainan penyerta. PPK difus berhubungan dengan kulit ekstra
palmoplantar yang melibatkan beberapa kelainan kornifikasi herediter.
1. Mal de Meleda
(Keratosis extremitatum hereditaria transgrediens et progrediens)
Mal de Meleda merupaka suatu kelainan yang jarang terjadi. Terjadi pada
1:100.000 orang. Awalnya dilakukan pengamatan pada warga Meleda, pulau
Adriatic (Miljet). Diwariskan secara autosomal resesif. Tanda klinis biasanya
muncul saat bayi. Palmoplantar keratoderma seringnya hanya sebagai
manifestasi.
Tanda klinis :

Penebalan kulit yang luas dengan batas merah yang jelas, yang menyebar
hingga punggung tangan dan kaki. Penebalan kulit tangan dan kaki yang
luas ini mirip dengan memakai sarung tangan atau kaos kaki.

Amputasi spontan jari karena konstriksi disekitar jari tangan dan kaki.
Pada lutut dan siku mungkin dapat dianggap sebagai plak mirip psoriasis
(psoriasis like-plaques) atau patch lichenoid (lesi kecil dengan batas yang

jelas dan saling berdekatan satu sama lain).


Hiperhidrosis.
Penebalan dan eritem di peri orbita.
Perubahan struktur kuku.
Lidah menonjol, jari tangan dan kaki yang berselaput, palatum tinggi,
dan kidal merupakan tanda asosiasi.
Terapi dengan retinoid oral.

2. PPK Mutilans Vohwinkel


(Mutilating keratoderma, sindrom Vohwinkel, Palmoplantar keratoderma
mutilans)
PPK mutilan vohwinkel merupakan kelainan yang jarang terjadi yang
dapat diwariskan secara autosomal dominan maupun autosomal resesif. Gen
yang berperan gen GJB2 dan connexin 26. Tanda klinis muncul saat bayi.
Tanda klinis :

Pada bayi, penebalan kulit telapak tangan dan kaki terihat seperti sarang

lebah.
Bentuk selanjutnya, konstriksi, benang fibros jari tangan dan kaki

mengarah ke strangulasi progresif dan autoamputasi.


Penebalan kulit bentuk bintang laut (Starfish-shaped) dapat terjadi pada

punggung jari dan lutut.


Kebotakan, tuli, otot spastic, rabun dekat, kulit bersisik, dan kuku
abnormal mungkin dapat berhubungan satu sama lain.

Terapi dengan retinoid oral.


3. Mutilating PPK dengan periorificial keratotic plaque
(Olmstead syndrome)
Merupakan kelainan yang jarang terjadi diturunkan secara autosomal
dominan. Tanda klinis dapat muncul pada tahun awal kehidupan.
Tanda klinis :
Simetris, palmoplantar keratoderma dikelilingi dengan kulit yang
kemerahan dan deformitas sendi yang jelas dan dapat terjadi konstriksi

dan amputasi spontan.


Di sekitar mata dan mulut tumbuh massa seperti tanduk.
Kelainan kuku.
Plak putih di sekitar anus dan mulut.
Rambut tipis.

Terapi dengan (1) Retinoid oral dan (2) Retinoid topical.

4. Palmoplantar keratoderma dengan schlerodactyly (Huriez syndrome)


Merupakan keratoderma palmoplantar yang disertai dengan pengerasan
dan penebalan jaringan ikat pada jari tangan dan kaki. Diturunkan secara
autosomal dominan, tanda klinis dapat nampak sejak bayi.
Tanda klinis:
Schlerodactyly schleroderma atau pengerasan dan penebalan jaringan

ikat pada jari tangan dan kaki.


Penebalan kulit yang luas. Lebih tampak pada telapak kaki dibandingkan

telapak tangan.
Kelainan kuku.
Produksi keringat berkurang.
Berhubungan dengan squamous cell carcinoma.

5. Palmoplantar keratoderma dengan periodontitis (Papillon-Lefevre Syndrome)


Kelainan yang jarang terjadi diturunkan secara autosomal resesif.
Kelainan ini merupakan hasil dari mutasi capthesin C. Dapat terjadi pada
wanita dan pria dengan insidensi yang sama. Tanda klinis dapat muncul pada
usia 1 tahun dan 5 tahun.
Tanda klinis :
Penebalan luas atau fokal pada telapak tangan maupun kaki.
Jika tidak diterapi, periodontitis akan menjadi parah dan pada usia 5

tahun dapat kehilangan giginya.


Rentan terkena infeksi.
Bersisik, lesi merah pada lutut, siku, dan buku jari kadang dapat muncul.
Hiperhidrosis dan bau badan yang tidak enak.

Terapi dengan (1) perawatan gigi serta antibiotic yang tepat untuk terapi
periodontitis; (2) retinoid oral.

B. NON-HEREDITER
Acquired keratoderma atau keratoderma non herediter merupakan keratoderma
yang tidak diwariskan sebagai kondisi genetic primer. Muncul saat usia dewasa.
Efloresensi penebalan kulit telapak tangan dan telapak kaki yang dapat difuse
(melibatkan seluruh permukaan telapak tangan dan kaki) maupun fokal (terlokalisasi
khususnya pada area yang mengalami tekanan).
Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan kondisi keratoderma, antara lain:

Inflamasi kulit

Infeksi

Obat dan racun

Lain lain

Psoriasis
Dermatitis
Lupus erythematosus
Lichen planus
Pityriasis Rubra Pilaris
Reiter syndrome
Dermatomikosis
Sifilis
Crusted scabies (Scabies Norwegia)
Iodine
Lithium
Tegafur
Glucan
Arsenic
Agen kemoterapi
Keraoderma climacterum adalah keratoderma yang biasanya
berkembang pada wanita paruh baya. Berhubungan dengan
menopause.

Untuk hasil yang memuaskan, etiologi harus diterapi. Apabila etiologi tidak
ditemukan, maka terapi konservatif seperti penggunaan keratolitik topical (urea,
asam salisilat, asam laktat), debridement berulang, retinoid topical, psoralen dengan
UVA topical, dan topical kortikosteroid dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai