Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN PEMBESARAN DIFUS KELENJAR TIROID PADA PEMERIKSAAN

ULTRASONOGRAFI

Oleh : Karunia Ramadhan


Pembimbing : dr. Taufik Agung Wibowo, SpRad.

Kelainan klinis yang sering menyebabkan pembengkakan difus pada tiroid diantaranya :

1. Graves disease ( toxic goiter)


2. Tiroiditis (tersering Hashimoto/tiroiditis limfositik kronik)

Gambaran kelainan ultrasonografi yang didapatkan pada pemeriksaan :


1. Pembesaran kelenjar :
● Melebihi ukuran normal, yaitu setiap lobus memiliki :
● Panjang : 4 - 7 cm
● Kedalaman : < 2 cm
● Isthmus : < 0,5 cm
● Volume : laki-laki : 12 - 18 ml
Perempuan : 10 - 15 ml
● Varian, dapat normal maupun kelenjar yang mengecil.
2. Merubah tekstur dan ekogenitas parenkim, pada tiroid normal kelenjar tampak homogen,
terdapat kapsul berupa garis hiperekoik tipis.
3. Peningkatan vaskularisasi, paling sering terjadi pada penyakit graves.
4. Limfadenopati : biasanya minimal dan memiliki sentral kompartemen.

Gambar 1 : Perbedaan kelenjar tiroid normal dengan graves, dimana terdapat pembesaran
kelenjar, penurunan ekogenitas dan tekstur lebih heterogen.

Pembesaran kelenjar tiroid tanpa adanya perubahan ekogenitas dan ekostruktur juga dapat
terjadi pada beberapa kondisi berikut :
1. Variasi normal dari tinggi badan, BMI, jenis kelamin, ras dan usia.
2. Defisiensi yodium ringan
3. Keadaan medis tertentu seperti : kehamilan atau penyakit ginjal.

PENYAKIT GRAVES

Penyakit graves dapat dilihat dari beberapa gejala berikut :


1. Ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid ; jarang ukuran normal maupun pembesaran
minimal.
2. Ekogenitas dapat normal maupun hipoekoik.
3. Permukaan dapat licin maupun lobular.

Gambar 2 : Permukaan tiroid pada graves

4. Peningkatan vaskularisasi secara difus, yang disebut sebagai thyroid inferno :


5. Pembuluh darah ekstra tiroid terlihat lebih prominen.

Pemeriksaan USG pada penyakit graves bertujuan :


1. Untuk menegakkan diagnosis graves.
2. Untuk menentukan adanya keganasan (ditemukan 48% dari penderita graves)
3. Pasien yang akan menjalani terapi pembedahan.

Gambar 3 : Papillary thyroid cancer pada graves


PENYAKIT HASHIMOTO
Sering disebut sebagai penyakit limfositik tiroiditis kronis. Merupakan suatu penyakit autoimun, yang
sering ditandai dengan hipotiroidisme (sekitar 5% dengan hipertiroid). Pembesaran kelenjar sering
tidak dirasakan dan tanpa rasa sakit pada fase awal, pada fase lanjut dapat menyebabkan atrofi dan
fibrosis pada kelenjar tiroid.

Gambaran ultrasonografi pada tiroiditis hashimoto


● Ukuran kelenjar dapat membesar, menetap atau mengecil.
● Hipoekoik parenkim yang luas
● Terdapat gambaran fibrosis
● Vaskularisasi, tergantung dari sistem imun seseorang
● Gambaran multiple hipoekoik berukuran kecil, menyerupai nodul kecil (pseudonodular/giraffe
pattern) berukuran 1-6 mm.
● Pada color doppler didapatkan flow pada vaskularisasi normal atau berkurang.
● Linier white line, gambaran fibrosis.
● Gambaran nodul di servikal yang lebih prominen, namun bentuk morfologi dalam batas normal.
Pasien-pasien dengan tiroiditis hashimoto sangat berisiko untuk terkena papillary thyroid cancer, jadi
nodul sangat disarankan untuk dibiopsi.

Gambar 4: Pembesaran tiroid disertai hipoekoik yang luas, multiple lesi hipoekoik
Gambar 5 : Beberapa lesi pada tiroiditis hashimoto

Gambar 6 : Gambaran pseudo nodular


Gambaran Papillary thyroiditis carcinoma pada hashimoto :
1. Lesi hipoekoik dengan konsistensi solid. Tepi ireguler maupun menginfiltrasi.
2. Tanda khas berupa adanya gambaran pola kalsifikasi yang berkerumun (clustered)
3. Perkembangan lobus yang asimetris
Gambar 7 : Papillary carcinoma pada hashimoto tiroiditis

Gambar 8 : Mikrokalsifikasi

Anda mungkin juga menyukai