PSORIASIS VULGARIS
Oleh :
Fathin Rahmani Salman (2010730135)
Pembimbing : Dr. Endang Tri Wahyuni, M.Kes, SpKK
KEPANITERAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN
RSUD SEKARWANGI
2015
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. I
Umur
: 72 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan : IRT
Status Marital : Menikah
Alamat
: Bantar Gadung, Sukabumi
ANAMNESIS
Bercak merah awalnya muncul pada daerah tangan
DIAGNOSA
DIAGNOSA BANDING
Psoriasis Vulgaris
Dermatitis Numularis
Tinea Corporis
USULAN PEMERIKSAAN
Histopatologi
Pemeriksaan KOH 10%
DIAGNOSA
Psoriasis Vulgaris
PENATALAKSANAAN
UMUM
Menerangkan kepada pasien bahwa penyakit
tersebut kronik dan residif
Hindari faktor pencetus misalnya stress fisik
Jangan digaruk karena akan memperparah
penyakit
Minum obat dan kontrol ke dokter secara teratur
KHUSUS
Salep topikal (asam salisilat, vaselin alba,
gentamisin, betametason) yang dioleskan tiap
pagi dan sore
Obat oral (cetirizine 10 mg, vitamin B19) dua kali
sehari
PROGNOSA
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanantionam : dubia ad bonam
PSORIASIS
DEFINISI
Penyakit peradangan
kulit kronik dengan dasar
genetik yang kuat dengan
karakteristik perubahan
pertumbuhan dan
diferensiasi sel epidermis
disertai manifestasi
vaskuler, juga diduga
adanya pengaruh sistem
saraf
EPIDEMIOLOGI
Dapat di temukan di seluruh dunia dengan
angka kesakitan yang berbeda dari satu tempat
ke tempat yang lain. Pada bangsa yang berkulit
hitam seperti di Afrika jarang di temukan
Terus mengalami peningkatan jumlah
kunjungan ke layanan kesehatan di banyak
daerah di Indonesia
ETIOLOGI
Faktor
Imunologik
Faktor
Genetik
Faktor
Pencetus
PSORIASIS
VULGARIS
PATOGENESIS
Pada lesi psoriasis terdapat sekitar 17
sitokin produksinya bertambah.
Sel langerhans berperan pada
proliferasi psoriasis.
Proliferasi epidermis pergerakan
antigen (eksogen dan endogen) oleh
sel langerhans.
Pembentukan epidermis (turn over
time) 3 4 hari
GEJALA KLINIS
Gatal Ringan
Auspitz dan
Kobner
Fenomena
tetesan lilin
Plak
eritematosa
Skuama tebal,
warna putih
serta
transparan
FENOMENA AUSPITZ
GEOGRAPHIC TONGUE
ARTTRITIS PSORIATIK
PITTING NAIL
PREDILEKS
I
BENTUK KLINIS
Psoriasis
Vulgaris
Psoriasis
Gutata
Psoriasis
Inversa
Psoriasis
Eksudativa
Psoriasis
Seboroik
Psoriasis
Pustulosa
Eritroderma
psoriatik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HISTOPATOLOGI
Parakeratosis dan Akantosis
Di stratum spinosum terdapat leukosit yang
disebut ABSES MUNRO
Di Subepidermis didapatkan papilomatosis dan
vasodilatasi
PENGOBATAN
PENGOBATAN SISTEMIK
Kortikosteroid
prednisone 30 mg perhari. Setelah membaik, dosis di
turunkan perlahan lahan, kemudian diberi dosis
pemeliharaan.
Sitostatik
Metoreksat : Indikasi pada psoriasis, psoriasis
pustulosa, dan psoriasis artritis.
PENGOBATAN SISTEMIK
Dosis metotreksat 3 x 2,5 mg dengan interval 12 jam
dalam seminggu dengan dosis total 7,5 mg.
Jika tidak tampak perbaikan naikan dosis 2,5 mg- 5
mg/minggu.
Atau IM 7,5 mg 25 mg dosis tunggal/minggu
Setiap minggu cek Hb, jumlah leukosit, hitung jenis,
jumlah trombosit dan urin lengkap
Setiap bulan cek fungsil ginjal dan hepar.
Bila leukosit < 3.500 DI STOP
Efek samping : nyeri kepala, alopecia, gangguan
sal.cerna, hepar dan lien, depresi sumsum tulang.
PENGOBATAN SISTEMIK
3. Levodopa
Menyembuhkan kira-kira 40%
Dosis 2 x 250 mg 3 x 500 mg
Efek samping : mual, muntah, anoreksia, hipotensi, gangguan psikik,
dan pada jantung.
Kontra Indikasi : gangguan endokrin, gangguan ginjal, dan hepar,
dan psikosis.
4. DDS (diaminodifenilsulfon)
Pada psoriasis pustulosa tipe Barber
Dosis 2 x 100mg/hari
Efek sampingnya : anemia hemolitik, methemoglobinemia, dan
agranulositosis
PENGOBATAN SISTEMIK
5. Etretinat dan Asitretin
Etretinat digunakan pada psoriasis yang sukar sembuh. Dosisnya
pada bulan I : 1mg/kgBB jika belum ada perbaikan 1 mg/kgBB.
Efek samping : pada kulit (menipis), selaput lendir pada mulut,
mata dan hidung kering, gangguan fungsi hepar
Asitretin, kelebihannya waktu paruh eliminasi hanya 2 hari
dibandingkan etretinat yang lebih dari 100 hari.
6. Siklosporin
Ialah imunosupresif
Dosis 6mg/kgBB/hari
PENGOBATAN TOPIKAL
Preparat Ter
Berasal dari : Fosil misalnya iktiol, Kayu misalnya
oleum kadini, dan Batubara misalnya liantral dan
likuor karbonis detergens
Psoriasis yang telah menahun ter berasal dari
batubara
Konsentrasi 2 5%
Untuk penetrasi yang tingg, ditambahkan asam
salisilat 3 5%
Dalam vehikulum salap penetrasi yang baik
PENGOBATAN TOPIKAL
2. Kortikosteroid
Pada skalp,muka dan lipatan Krim
Tempat lain (batang tubuh dan ekstremitas)
salap kortikostroid potensi kuat atau sangat
kuat
Pada muka, lipatan dan genitalia ekstrena
potensi sedang
PENGOBATAN TOPIKAL
3. Ditranol (antralin)
Konsentrasi yang digunakan 0,2-0,8% pasta, salap atau krim
Lama pemakaian - jam sehari sekali.
Penyembuhan dalam 3 minggu
PENGOBATAN TOPIKAL
5. Calcipotriol
Ialah sintetik Vit.D berupa salap atau krim
50mg/g
Efeknya antiproliferasi
Efek sampingnya pada 4 20% berupa rasa
terbakar, eritema dan skuamasi