Transfusi Darah Dalam Pandangan Islam
Transfusi Darah Dalam Pandangan Islam
Pandangan Islam
Pengertian Transfusi darah
• Darah ini paling sering disumbangkan sebagai seluruh darah dengan memasukkan
kateter ke dalam vena dan mengumpulkan dalam kantong plastik (dicampur
dengan antikoagulan) melalui gravitasi. Darah yang dikumpulkan ini kemudian
dipisahkan menjadi komponen-komponen untuk membuat penggunaan terbaik
dari itu. Selain dari sel darah merah, plasma, dan trombosit, produk darah yang
dihasilkan komponen juga termasuk protein albumin, faktor pembekuan
konsentrat, kriopresipitat, berkonsentrasi fibrinogen, dan imunoglobulin
(antibodi). Sel darah merah, plasma dan trombosit juga dapat disumbangkan
individu melalui proses yang lebih kompleks yang disebut apheresis.
•
• Di negara maju, sumbangan biasanya anonim kepada penerima, namun produk
dalam bank darah selalu individual dapat dilacak melalui siklus seluruh donasi,
pengujian, pemisahan menjadi komponen-komponen, penyimpanan, dan
administrasi kepada penerima. Hal ini memungkinkan pengelolaan dan
penyelidikan atas penularan penyakit transfusi diduga terkait atau reaksi transfusi.
Di negara berkembang donor kadang-kadang khusus direkrut oleh atau untuk
penerima, biasanya anggota keluarga, dan pemberian segera sebelum transfusi.
•
4. Risiko kepada penerima
a. Hakekat darah
• Darah adalah bagian dari badan (anggota
badan)
• Memindahkan darah berarti memindahkan
anggota badan
b. Ayat-ayat di Al-Qur’an mengenai darah
إنما حرم عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل به
لغير هللا فمن اضطر غير باغ وال عاد فال إثم عليه إن هللا
غفور رحيم
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu
mangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih
dengan menyebut selain Allah. Tetapi barang siapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak
menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka
tidak ada dosa baginya…….” (Al baqoroh : 173)
َِ ِْر ُمت َ َجانفِ إِلثْمِِۙ فَإن
ّللا غ َ ِصة
َِ غي مخْ
َ َ َ م ي ف ر
ِ ُ
ط ْ فَ َمنِ ا
ض
“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,
darah, daging babi (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah…….”(Al
Maidah : 3)
ُ ض
طر ْرت ُِْم إل ْ علَ ْي ُك ِْم إّلِ َما ا
َ ل لَ ُكم ما َحر َِم
َِ َوقَ ِْد فَص
“Padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan
kepada kamu apa yang diharamkanNya atasmu,
kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya”
(Al-An’am : 119)
c. HUKUM DONOR DARAH