Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN TAPAK

CONTOH KARYA ARSITEKTUR


DI LAHAN BERKONTUR

DOSEN PENGAMPU :
Shofia Islamia Ishar, ST., MT.

DISUSUN OLEH :

Yuda Bagus Pranata


15331036

Universitas
Bandar Lampung
PENDAHULUAN
kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama.

Kontur ini dapat memberikan informasi relief, baik secara relatif, maupun
secara absolute.

• Informasi relief secara relatif ini,


diperlihatkan dengan
menggambarkan garis-garis
kontur secara rapat untuk daerah
terjal, sedangkan untuk daerah
yang landai dapat di perlihatkan
dengan menggambarkan garis-
garis tersebut secara renggang.

• Informasi relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan


nilai kontur yang merupakan ketinggian garis tersebut diatas suatu
bidang acuan tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan adalah
bidang permukaan laut rata-rata. Interval kontur ini sama dengan beda
tinggi antar kedua kontur.
Perbedaan ketinggian tanah dapat menjadi nilai lebih terhadap lokasi hunian
apabila karakteristik topografi tanah menjadi bagian dari desain bangunannya
sehingga menjadi ciri khas hunian. Dalam hal ini ada beberapa cara mengolah
lahan yang berkontur untuk didirikan sebuah hunian :
• Sistem Panggung
• Sistem Cut n Fill
• Sistem Campuran (Gabungan Panggung & Cut n Fill)
Contoh Karya Arsitek yang
Menerapkan Sistem Panggung

Sharma Springs
Arsitek : IBUKU
Lokasi : Bali, Indonesia
Proyek (Thn) : 2012
Area : 750 m2

Sharma Springs
Bamboo House atau yang
dikenal pula dengan sebutan
Villa Sharma Spring adalah
salah satu hotel yang unik
yang berada di Indonesia.
Lokasinya berada di Tanah
Ayu, Sibang Gede,
Abiansemal, Ubud, Bali.

Dilihat dari
bentuknya saja sudah pasti
tidak ada hotel lain yang
menyamainya. Jika dilihat
dari denahnya, konsep dasar
bangunan ini mengambil
konsep metafora dari bentuk
daun.

Selain karena hampir


seluruh struktur dan
material bangunan ini
menggunakan bambu, juga
karena bangunan ini
ditempatkan pada dataran
berkontur terjal sehingga
sang arsitek menerapkan
sistem panggung untuk
mengatasinya

Perbedaan elevasi pada bangunan


Contoh Karya Arsitek yang
Menerapkan Sistem Panggung

Home of the Tree House


Arsitek : ARKITITO Arquitetura
Lokasi : Fazenda Velha, Brazil
Proyek (Thn) : 2014
Area : 260 m2

Bangunan ini terletak


di sebuah kondominium, 45km
ke arah utara São Paulo

Untuk mengatasi
perbedaan topografi yang
cukup signifikan (sekitar
15m dari pintu masuk
rumah), Sang arsitek
menerapkan sistem
panggung , di mana ada
pemandangan istimewa
dari sebagian hutan asli
Serra dos Cristais.

Konsep dasar dari


proyek ini ialah
mempertahankan koneksi
antara hutan dengan rumah,
sehingga pemilik rumah bisa
merasa rileks dengan lansekap
sekitar
Contoh Karya Arsitek yang
Menerapkan Sistem Cut n Fill

Ansty Plum House & Studio


Arsitek : Coppin Dockray
Lokasi : Ansty, Inggris
Proyek (Thn) : 2015
Area :

Ansty plum merupakan


rumah dan studio yang
merupakan rekonstruksi dari
bangunan rumah sebelumnya,
terletak di pedesaan Wiltshire,
Inggris.

Coppin Dockray
mengubah rumah itu, dengan
mengeluarkan tambahan kamar
mandi dan dinding dalam dan
menciptakan kamar tidur dan
studi baru, namun tanpa terlalu
banyak menghilangkan karakter
khas dari rumah tersebut,
sehingga tercipta suasana
arsitektur modern namun dalam
konteks sebuah desa kuno.

Perbaikan intensif,
peningkatan dan
pengorganisasian ulang bangunan
ini telah menyebabkan
pengurangan 80% penggunaan
energinya dan menghasilkan
rumah keluarga yang bagus dan
ruang kerja studio yang luar
biasa. Sistem cut pada bangunan
Contoh Karya Arsitek yang
Menerapkan Sistem Cut n Fill

Origami House
Arsitek : Alexis Dornier
Lokasi : Bali, Indonesia
Proyek (Thn) : 2016
Area : 450 m2

Evolusi dari desain


arsitektur sudah mulai menjauh
dari “bangunan merupakan
objek yang statis/kaku” salah
satunya terbukti dengan karya
Alexis Dornier dalam Rumah
Origami-nya.
Diorientasikan pada
struktur atap bangunan ini yang
dilipat-lipat yang juga mencakup
berbagai tekstur, fasad dan
kerajinan seluruh
bangunan. Dengan demikian,
pertemuan antara ruang interior
dan eksterior mulus dan
ditingkatkan melalui berbagai
volume yang bergabung
bersama dalam berbagai arah.
Distribusi ruang tiga
dimensi dikerahkan untuk
memberikan privasi maksimal ke
setiap ruangan di rumah dan
pada saat yang sama
menyediakan setiap ruang
dengan identitas yang
berbeda. Seperti sebuah desa di
sebuah rumah, ruang-ruang
tersebut disusun mengelilingi
sebuah komplek untuk mewakili
cara tradisional kehidupan Bali. Sistem cut n fill pada bangunan
Contoh Karya Arsitek yang
Menerapkan Sistem Campuran

Climbing House
Arsitek : Leo Romano
Lokasi : Goiânia, Brazil
Proyek (Thn) : 2016
Area : 434 m2

Bangunan ini berdiri


di tanah lereng di daerah
Goiia yang sangat indah.
Tercover dalam kondominium
pribadi, jalan buntu
menghadap ke hutan, rumah
tersebut menampilkan dialog
yang harmonis antara
arsitektur dan alam,
mengamati kondisi fisik dan
topografi, serta orientasi
matahari dan angin.
Volume rumah
didefinisikan pada pilihan
beton sebagai elemen utama
bangunan.
Pengaplikasian sistem
cut pada bagian belakang
bangunan, sedangkan
panggung pada bagian depan
dengan dua pilar utama yang
membentuk huruf “Y”, pilar ini
menjadi ciri khas tersendiri
bagi bangunan ini.

Elevasi pada bangunan


Contoh Karya Arsitek yang
Menerapkan Sistem Campuran

MYRA – School of Business


Arsitek : Architecture
Paradigm
Lokasi : Mysore, India
Proyek (Thn) : 2012
Area : 4180 m2
Kawasan ini dibangun
di area seluas kurang lebih
duabelas hektar dan terletak di
pinggiran Mysore, bersamaan
dengan daerah yang ditandai
untuk pengembangan industri.

Desain untuk lembaga


manajemen mengeksplorasi
potensi medan di pinggiran
Mysore untuk menciptakan
ruang yang memfasilitasi
lingkungan partisipatif yang
memperkaya pengalaman
belajar dan tinggal. Gagasan
untuk institusi ini terinspirasi
oleh pemandangan, medan
yang ditandai oleh batu-batu.

Sang arsitek melihat


potensi lansekap ini dan
menerjemahkannya ke dalam
konsep institusi dengan
tempat lansekap dan arsitektur
yangmenyatu untuk
menciptakan identitas
provokatif bagi siswa dan guru
sama-sama mempromosikan
secara arsitektural kebutuhan
untuk mengejar keunggulan.

Elevasi pada bangunan


DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/
https://www.wikipedia.org/
https://www.archdaily.com
https:// www.ilmusipil.com
http://geografi-geografi.blogspot.co.id/2011/09/garis-
kontur-sifat-dan-interpolasinya.html
http://www.kelilingkeliling.com/category/hotel-unik/
http://www.greenvillagebali.com/houses/sharma-springs/
https://www.opumo.com/magazine/origami-house-by-
alexis-dornier/

Anda mungkin juga menyukai