Anda di halaman 1dari 40

Pencegahan Infeksi

bagi Petugas Kesehatan


Risiko Kematian Tersambar Petir
1: 10.000.000

Pencegahan Infeksi 2
Risiko Kecelakaan Pesawat
1 : 3.000.000

Pencegahan Infeksi 3
Risiko Kematian Kecelakaan Mobil
1 : 10.000

Pencegahan Infeksi 4
Risiko Kematian
Terjun Bungee

1 : 1.000

Pencegahan Infeksi 5
Risiko Kematian Terjun Payung

1 : 1.000

Pencegahan Infeksi 6
Bahan dan Risiko Paparan
Berisiko tinggi Batas risiko tidak jelas Berisiko rendah*

Darah, serum Cairan Amnion Lendir serviks


Semen Cairan Serebrospinalis Bahan muntahan
Sputum, nanah Cairan Pleura Tinja
Vaginal secretions Cairan Peritoneal Air liur
Cairan Pericardial Keringat
Cairan Sinovial Air mata
Urin
ASI

* Kecuali terlihat terinfeksi dengan darah


Risiko HIV

4 : 1.000

(Lebih besar dari Terjun Bungee)

Pencegahan Infeksi 8
Risiko HBV

32 : 100
(jauh lebih besar dari
terjun payung)

Pencegahan Infeksi 9
Risiko Infeksi akibat Percikan Darah
(tak disengaja) yang mengandung
HBV
Setidaknya 10-8 ml (.00000001 ml) darah
yang mengandung HBV dapat menularkan
virus berbahaya ini ke tubuh manusia yang
rentan.

Source: Bond et al 1982.

Pencegahan Infeksi 10
Risiko HCV

Risiko penularan HCV setelah luka tusuk


jarum suntik yang mengandung HCV

3 - 10 : 100
Infeksi HIV/AIDS

Seluruh dunia
 Saat ini, terdapat 40 juta orang yang
terjangkit atau menderita HIV/AIDS

Negara atau kawasan anda


 Tahukah anda?

Source: UNAIDS/WHO December 2001

Pencegahan Infeksi 12
Perkiraan jumlah Orang Dewasa dan
Anak-Anak yang menderita HIV/AIDS pada
akhir tahun 2001
Eastern Europe
Western Europe & Central Asia
North America
940 000 560 000 1 millionEast Asia & Pacific
North Africa 1 million
Caribbean & Middle East South
420 000 440 000 & South-East Asia
6.1 million
Sub-Saharan
Latin America Africa Australia
1.4 28.1 & New
million million Zealand
15 000

Total: 40 million
Pencegahan Infeksi Source: UNAIDS/WHO December 2001 13
Perkiraan jumlah infeksi baru HIV pada
Orang Dewasa dan Anak-Anak selama
tahun 2001
Eastern Europe
Western Europe & Central Asia
North America
45 000 30 000 250 000East Asia & Pacific
Caribbean
North Africa
& Middle East South
270 000
& South-East Asia
60 000 80 000 800 000
Sub-Saharan
Latin America Africa Australia
130 000 3.4 & New
Zealand
million 500

Total: 5 million
Pencegahan Infeksi Source: UNAIDS/WHO December 2001 14
Perkiraan jumlah kematian Orang Dewasa
dan Anak-Anak yang disebabkan oleh
HIV/AIDS selama tahun 2001
Eastern Europe &
Western Europe Central Asia
North America
20 000 6 800 23 000 East Asia & Pacific
Caribbean
North Africa
& Middle East South 35 000
& South-East Asia
30 000 30 000 400 000
Sub-Saharan
Latin America Africa Australia
80 000 2.3 & New
million Zealand
120

Total: 3 million
Pencegahan Infeksi Source: UNAIDS/WHO December 2001 15
Prevalensi positif HIV dalam darah
pendonor di Indonesia : 1992 - 2001
0.016

0.014
Per 1000 HIV-positive

0.012

0.010

0.008

0.006

0.004

0.002

0.000
1992 – 1993 – 1994 – 1995 – 1996 – 1997 – 1998 – 1999 – 2000 –
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001

Source: National AIDS Programme, Indonesia


July 2002

Pencegahan Infeksi 16
Upaya Pencegahan Terhadap Infeksi Penyakit Berbahaya

5 Elemen Pokok
 Kewaspadaan Standar (termasuk Cuci
Tangan)
 Barier Protektif
 Aseptik Antiseptik dan Pengamanan Benda
Tajam
 Proses Instrumen
 Pengolahan Limbah

Pencegahan Infeksi 17
Memegang jarum
5 Elemen Pokok dan benda tajam

Memproses
Cucitangan peralatan

Barier Pembuangan
limbah
Protektif

Pencegahan Infeksi 18
Cuci Tangan

Merupakan Upaya
Kewaspadaan Standar

Pencegahan Infeksi 19
Cara Mencuci Tangan
Langkah-langkah:
 Gunakan sabun biasa atau sabun antiseptik.
 Ratakan dan gosok pada seluruh permukaan
tangan selama 10 hingga 15 detik.
 Bilas dengan air bersih yang mengalir dari kran,
timba atau ember.
 Keringkan tangan dengan handuk bersih dan
kering atau biarkan kering di udara terbuka.

Sumber: Larsen 1995.

Pencegahan Infeksi 20
Cuci Tangan Prabedah
 Antiseptik
 Air mengalir
 Penggosok atau sikat
untuk membersihkan
kuku
 Sikat halus atau
spons untuk
membersihkan kulit
 Handuk

Pencegahan Infeksi 21
Cuci Tangan dan Antiseptik
Formula
 Tambahkan 2 ml gliserin kedalam 100
ml larutan alkohol 60-90%.
 Tuangkan 3 - 5 ml larutan tersebut
kemudian usapkan pada kedua tangan
hingga kering

Pencegahan Infeksi 22
Aplikasi PI pada Kulit dan
Mukosa
 Jangan mencukur bagian yang akan dibedah.
 Tanyakan reaksi alergi pada klien.
 Bersihkan dulu dengan sabun.
 Dengan gerakan melingkar, usapkan secara
merata larutan antiseptik pada permukaan
kulit, mulai dari pusat hingga bagian paling
luar dari area pembedahan.

Pencegahan Infeksi 23
Penatalaksanaan Pascapaparan
Apabila terpapar bahan infeksi:
Kulit
Cuci dengan air dan sabun
Jangan menggunakan bahan pemutih
Mata, hidung dan mulut
Bilas dengan air selama 10 menit
Tertusuk jarum atau luka sayat
Cuci dengan air dan sabun
Biarkan darah mengalir
Gunakan pembalut
Penatalaksanaan Pascapaparan
Pertimbangan Pencegahan Pascapaparan (Post-
exposure prophylaxis (PEP)) :
Menilai risiko
Sumber cairan atau benda
Tipe percikan
Status HIV dari sumber percikan
Imunisasi HBV atau kadar imunoglobulin
Awasi PPP (PEP) selama 1-2 jam
Lanjutkan perawatan selama 4 minggu
Lakukan pemeriksaan lanjutan
Perlindungan dengan Barier
Protektif

Gunakan Pelindung:
Sarung Tangan, Masker, Pakaian
Khusus, Kacamata, Sepatu Proteksi
atau Alas Kaki, Topi

Pencegahan Infeksi 26
Barier Protektif
Peralatan Pelindung
 Gunakan kacamata
pelindung, masker,
celemek dan sepatu
berpenutup.

Pencegahan Infeksi 27
Menggunakan sarung
Aplikasi Barier tangan
Ketika memegang peralatan bekas
Ketika melakukan pakai, sarung tangan dan sebagainya
tindakan

Ketika
membuang
sampah

Pencegahan Infeksi 28
Barier dan Pengamanan Benda Tajam
 Memegang jarum dan benda
tajam lainnya

Pencegahan Infeksi 29
Upaya Pengamanan Benda Tajam

 Pembuangan jarum dan benda tajam lainnya

Pencegahan Infeksi 30
Proses Intrumen

Dekontaminasi

Pencucian

Disinfeksi
Sterilisasi
Tingkat Tinggi

Pencegahan Infeksi 31
Dekontaminasi

Proses:
 Masukkan alat-alat dan
sarung tangan pakai ulang
dalam larutan klorin 0,5%
segera setelah digunakan.
 Rendam selama 10 menit
dan bilas segera.
 Bersihkan permukaan
(seperti meja) dengan larutan
klorin.

Pencegahan Infeksi 32
Cuci & Bilas
Proses:
 Cuci dengan
deterjen dan air.
 Sikat alat-alat
hingga bersih.
 Bilas merata
dengan air
bersih.

Pencegahan Infeksi 33
Uap panas Sterilisasi
bertekanan
Bahan Kimia

Panas
kering

Pencegahan Infeksi 34
DTT dengan Pengukusan
Praktek
 Rebus alat-alat dalam air
mendidih selama 20 menit
 Rebus dalam panci dengan
penutup.
 Penghitungan waktu dimulai
saat air mulai mendidih.
 Jangan menambahkan
sesuatu ke dalam panci
setelah penghitungan waktu
dimulai.
 Keringkan diudara terbuka
sebelum disimpan.

Pencegahan Infeksi 35
DTT dgn Pengukusan
Proses:
 Kukus selama 20 menit.
 Sebelumnya periksa, apakah jumlah air di dalam panci cukup
untuk proses pengukusan yang lengkap.
 Permukaan air harus diatas level elemen pemanas tetapi tidak
menggenangi nampan pengukus.
 Waktu pengukusan dimulai setelah uap air keluar dari celah-
celah tutup panci.
 Jangan menambahkan sesuatu ke dalam panci pengukus
setelah penghitungan waktu dimulai.
 Setelah pengukusan selesai, biarkan alat-alat mengering dalam
panci sebelum disimpan.

Source: McIntosh 1994.


Pencegahan Infeksi 36
Alat Pengukus
untuk Proses Disinfeksi Tingkat Tinggi

Pencegahan Infeksi 37
DTT secara Kimiawi

Proses:
 Masukkan alat-alat kedalam
larutan disinfektan.
 Rendam selama 20 menit.
 Bilas dengan air matang.
 Biarkan kering sebelum
digunakan atau disimpan.

Pencegahan Infeksi 38
Pengolahan Limbah
Proses:
 Masukkan bahan-
bahan terkontaminasi
ke dalam pembungkus
tahan bocor atau
kantung plastik;
 Bakar atau tanam
bahan-bahan tersebut
di tempat yang sesuai.

Pencegahan Infeksi 39
Pencegahan Infeksi
adalah tanggung jawab setiap individu

Pencegahan Infeksi 40

Anda mungkin juga menyukai