Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

Aldy Whisnu P. 1704019012


Edy Susilo. 1704019020
Fitriah. 1704019026
Putri Nur Alifa. 1704019014
Nurfiani Aprilia. 1704019008
AGAMA
• agama (religi) yang dikemukakan disini adalah agama yang bersifat empirik dalam arti
agama secara nyata dilaksanakan oleh para pemelukya, bukan agama sebagai teks
dan doktrin.

• agama yang dimaksud adalah lebih ditekankan pada hal-hal yang bersifat empirik.
Karena untuk memahami agama dalam konteks kebudayaan (lokal), termasuk islam
yang jadi fokus pembicaraan dalam hal ini.

• Berikut definisi agama: “Seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia lainnya dan mengatur manusia dengan lingkunngannya”.
Definisi agama menurut Paul Tillich
• Tujuan tertinggi, menurut Paul Tillich, memiliki dua aspek:
• aspek makna (meaning) dan aspek kekuatan (power)
• Agama mempunyai makna dalam arti makna tertinggi yang terdapat
dalam tata nilai masyarakat dan
• Agama memiliki aspek kekuatan dalam arti kekuatan suci kekuatan
supra natural yang ada dibalik tata nilai tersebut
Kebudayaaan
• Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan.
• Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
KEBUDAYAAN MENURUT E.B. Tylor,

• “Kebudayaan merupakan sesuatu yang kompleks yang mencakup


pengetahuan, moral, hukum adat istiadat, kesenian dan kemampuan-
kemampuan lain serta kebiasaan yang dapat dilakukan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat”.
KEBUDAYAAN

• kebudayaan kini telah semakin luas karena semakin luasnya


perhatian sejarawan, sosiolog dan kritisi sastra.
• Perhatian banyak dicurahkan kepada kebudayaan popular
yakni sikap-sikap dan nilai-nilai masyarakat awam serta
pengungkapannya kedalam kesenian rakyat, lagu daerah,
cerita rakyat, festival rakyat dan sebagainya
HUBUNGAN AGAMA DENGAN
KEBUDAYAAN
• Ketika Islam masuk ke wilayah nusantara, masyarakat pribumi sudah terlebih
dahulu memiliki sifat local primitive
• Ada atau tidaknya agama, masyarakat akan terus hidup dengan pedoman
yang telah mereka miliki tersebut.
• Jadi dapat dikatakan bahwa datangnya Islam ke Nusantara ini diidentikkan
dengan datangnya suatu kebudayaan yang baru dan kelak akan berinteraksi
dengan budaya lama dan tidak menutup kemungkinan budaya lama juga akan
terhapus oleh budaya yang baru.
Gambar Hubungan antara Agama dan
Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
• Diterimanya agama dengan demikian, kebudayaan suatu masyarakat aakan
sangat dipengaruhi oleh agama yang mereka peluk.
• Ketika agama telah diterima dalam masyarakat, maka dengan sendirinya
agama tersebut akan mengubah struktur kebudayaan masyarakat tersebut.
• Perubahan tersebut bisa bersifat mendasar (asimilasi) dan juga bisa
mengubah unsur-unsur saja (akulturasi). Atau pada awalnya bersifat
akulturassi dan semakin lama menjadi asimilasi.
AKULTURASI
• Akulturasi menurut kamus Antropologi (Aryoono, 1985) adalah pengambilan
atau penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari
pertemuan dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling
bertemu.
• Konsep akulturasi terkait dengan proses sosial yang timbul bila satu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan kebudayaan asing,
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima atau ditolak
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan itu sendiri.
AKULTURASI
• Menurut Koenjaraningrat (1981) ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam
mengkaji proses akulturasi antara agama dan budaya. Diantaranya adalah:
• 1. Keadaan masyarakat penerima, sebelum proses akulturasi mulai berjalan.
• 2. Individu-individu yang membawa unsur kebudayaan asing.
• 3. Saluran-saluran yang dipakai oleh unsur kebudayaan asing untuk masuk
kebudayaan penerima.
• 4. Bagian-bagian masyarakat penerima yang terkena pengaruh
unsur budaya asing.
• 5. Reaksi dari individu yang terkena kebudayaan asing.
Akulturasi

• Dalam konsep akulturasi, Islam diposisikan sebagai “Kebudayaan


Asing” dan masyarakat sebagai lokal yang menjadi penerima
kebudayaan asing tersebut.
• Misalnya, masyarakat Jawa yang memiliki tradisi “Slametan” yang
cukup kuat, ketika Islam datang maka tradisi tersebut masih tetap
jalan dengan mengambil unsur Islam terutama dalam doa-doa yang
dibaca.
Asimilasi
• Asimilasi merupakan perpaduan dari dua kebudyaan
atau lebih, kemudian menjadi satu kebudayaan baru
tanpa adanya unsur-unsur paksaan.
• Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada
kelompok-kelompok masyarakat yang berlatar
kebudayaan yang berbeda.
ASIMILASI
• Sunan Kalijaga misalnya, seorang tokoh jawa yang berhasil membangun budaya
baru di tanah Jawa dengan memadukan antara unsur-unsur Islam dengan unsur-
unsur Jawa.
• Hal-hal yang menghambat proses asimilasi diantaranya.
• 1. Kurang pengetahuan tentang kebudayaan baru yang dihadapi
• 2. Sifat takut dengan kekuatan budayan lain
• 3. Perasaan superiorits dari individu-individu terhadap kebudayaan lain
Masuknya Islam ke Nusantara

• Islamisasi merupakan suatu proses yang sangat penting


dalam sejarah di Indonesia dan juga hal yang paling tidak
jelas. Ketidakjelasan ini antara lain terletak pada pertanyaan
kapan Islam datang, dari mana Islam berasal, siapa yang
menyebarkan islam di Indonesia pertama kali.
Terbentuknya Tradisi non Islam di Tubuh Masyarakat
Muslim

• Pada awalnya, Jawa sendiri sudah dimasuki kebudayaan agama


Hindu yang sudah lebih dulu berkembang serta membentuk berbagai
macam tradisi dalam tatanan hidup masyarakat Jawa pada kala itu.
Terbentuknya Tradisi non Islam di Tubuh Masyarakat
Muslim

• Pulau Jawa merupakan suatu wilyah yang masih banyak yang


bersifat ritualis yang kerap dilakukan oleh masyarakat muslim pribumi
pulau Jawa dan salah satu yang masih nyata ada yaitu ritual sesajen.
• Dalam catatan sejarah bahwa islam merupakan agama yang baru
berkembang dalam menyebarkan konsep agamanya.
Bentuk Budaya Lokal ke-Daerahan yang Bersifat ke-
Islaman
• Di Sumatera Selatan yang terdiri dari 25 kabupaten mempunyai
suatu ritual khusus yang biasa disebut Yasinan, yaitu ritual Niga
Hari (tiga hari), Nujuh Hari (tujuh hari), Ngempat Puluh Hari
(empat puluh hari), Nyeratus Hari (seratus hari) sampai Nyeribu
Hari (seribu hari). Ritual ini sering kali dilakukan oleh
masyarakat setempat untuk memperingati hari kematian dari
sanak kerabat.

TOLERAN DALAM BERAGAMA DI
TENGAH KEBERAGAMAN
KEBUDAYAAN
• Dalam kehidupan berbangsa, seperti kita ketahui keberagaman dalam agama
itu benar-benar terjadi.

• Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang


lain. Oleh karena itu, bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama
di antaranya diwujudkan dalam bentuk:
TOLERAN DALAM BERAGAMA DI
TENGAH KEBERAGAMAN
KEBUDAYAAN
• Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain;
• Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama;
• Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh yang
memiliki keyakinan dan agama yang berbeda
• Melaksanakan ajaran agama dengan baik; serta
• Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan
dianut oleh orang lain.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai