BUDAYA
Kelompok 4
01 02 03
Konsep Budaya dan Wacana Agama dan Relasi Islam dan
Kebudayaan Budaya Budaya Lokal
01
Konsep Budaya dan
Kebudayaan
Pengertian Budaya dan Kebudayaan
Unsur Kebudayaan
Bronislaw Malinowski Universal
Unsur lainnya
Menurut antropolog
Unsur budaya dan kebudayaan menurut Bronislaw
Malinowski
Menurutnya unsur budaya dan kebudayaan adalah
sebagai berikut.
1. Suatu system normal yang mendukung
kerjasama antar anggota masyarakat dalam
upaya menguasai alam sekitarnya
2. Organisasi ekonomi
3. Alat dan lembaga pendidikan
4. Organisasi kekuasaan
Unsur budaya dan kebudayaan secara universal
Berbeda dengan kebanyakan tokoh yang membicarakan tentang agama dan kebudayaan,
Clifford Geertz memiliki definisi dan operasional yang terbilang baru pada masanya.
Agama dilihat Geertz sebagai fakta yang dapat dikaji, karena agama dianggap oleh
Geertz sebagai bagian dari sistem kebudayaan. Maka dari itu, untuk masuk ke dalam
kajian agama, menurut Clifford Geertz pintu yang dapat digunakan oleh seorang
akademisi atau peneliti adalah melalui kebudayaan.
Sebagai suatu realitas sejarah, agama dan kebudayaan bisa saling
memengaruhi sebab keduanya mempunyai nilai serta simbol.
Agama merupakan simbol yang melambangkan nilai ketaatan
kepada Tuhan. Kebudayaan pula memiliki nilai serta simbol biar
manusia dapat hidup di dalamnya. Agama memerlukan sistem
simbol. Dengan kata lain, agama membutuhkan kebudayaan. Akan
tetapi, keduanya perlu dibedakan. Agama merupakan suatu yang
final, umum, abadi, serta tidak mengalami pergantian (mutlak).
Kebudayaan bertabiat partikular, relatif, serta temporer. Agama
tanpa kebudayaan memanglah bisa tumbuh sebagai agama individu.
Akan tetapi, tanpa kebudayaan, agama sebagai kolektivitas tidak
akan menemukan tempat (Kuntowijoyo, 2001).
03
Relasi Islam dan
Budaya Lokal
Sub Pembahasan
01 02 03 04
Ada kelompok yang mendefinisikan bahwa ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad
yang nota-bene berbudaya Arab adalah final, sehingga harus diikuti sebagaimana
adanya. Ada pula kelompok yang memaknai ajaran Islam sebagai yang tidak terbatas
pada waktu dan tempat, sehingga bisa masuk ke budaya apapun.
• Kelompok pertama berambisi menyeragamkan seluruh budaya yang ada di dunia
menjadi satu, sebagaimana yang dipraktekkan Nabi Muhammad. Budaya yang
berbeda dianggap bukan sebagai bagian dari Islam. Kelompok ini disebut kelompok
fundamentalis.
• kelompok kedua menginginkan Islam dihadirkan sebagai nilai yang bisa
memengaruhi seluruh budaya yang ada. Islam terletak pada nilai, bukan bentuk fisik
dari budaya itu. Kelompok ini disebut kelompok substantif.
• Kelompok ketiga, kelompok yang menengahi keduanya, yang menyatakan, bahwa ada
dari sisi Islam yang bersifat substantif, dan ada pula yang literal.
Pandangan Intelektual Tentang Relasi Islam dalam
Budaya Lokal Nusantara
Islam Nusantara adalah ajaran agama yang terdapat dalam Al-Quran dan hadist yang
dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW yang diikuti oleh penduduk asli nusantara
atau orang yang bertempat tinggal di dalamnya.
Berikut adalah cara pandang pendekatan dalam relasi islam dan budaya lokal.
1. Pendekatan Filosofis
2. Pendekatan Budaya
3. Pendekatan Linguistik
4. Pendekatan Filsafat Hukum
5. Pendekatan Hukum
6. Pendekatan Historis Antropologis
7. Pendekatan Historis Filologis
8. Pendekatan Sosiologis
Pengaruh Islam Terhadap Budaya
Nusantara
Adapun contoh relasi Islam dan budaya nusantara adalah sebagai berikut.
1. Halal Bihalal
2. Tradisi Kupatan
3. Tradisi Sekaten
4. Tradisi Grebeg
5. Tradisi Grebeg Besar di Demak
Thank You