itu, bukan hanya melihat agama sebagai doktrin dan teks suci saja, melainkan “hasil interpretasi manusia terhadap doktrin agama dalam hubungannya dengan budaya lokal”. Hubungan agama (Islam) dan kebudayaan (lokal) dapat digambarkan sebagai hubungan timbal balik Substansi Utama Kebudayaan
▪ Sistem Pengetahuan (akumulasi dari segala yang diperoleh
manusia melalui panca indera) ▪ Nilai (sesuatu yang dianggap baik, selalu diinginkan, dicita- citakan, dan dianggap penting) ▪ Pandangan Hidup (keyakinan tentang tujuan hidup, yang selalu berdasarkan iman (agama) atau pengalaman yang dimiliki seseorang) ▪ Keyakinan (religi) (berkaitan dengan sistem kepercayaan, sebagaimana definisi agama, di atas) ▪ Persepsi (titik tolak pemikiran dalam memahami kejadian atau gejala kehidupan) ▪ Etos (jiwa kebudayaan) (watak khas suatu kebudayan yang tampak dalam gaya perilaku, kegemaran-kegemaran, dan berbagai benda hasil karya masyarakat. Substansi Utama Agama
■ Doktrin : kaidah-kaidah, teologi.
■ Aqidah/Keyakinan: kepercayaan, Iman ■ Nilai, value: Kemulyaan, kehormatan ■ Norma: akhlak, moral ■ Tindakan: perbuatan –> pelayanan pada diri sendiri dan orang lain, amalan shalihah Pola Akulturasi
■ Akulturasi adalah “pengambilan dan penerimaan
satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu”. Jadi, akulturasi dapat dikatakan sebagai bentuk perpaduan Islam dan budaya lokal dengan pola meneruskan dan menambah budaya yang ada dengan memberi makna dan nama baru sesuai dengan nilai-nilai Islam, contohnya dalam kesenian dan upacara tradisional. Pola Asimilasi
■ Asimilasi adalah perpaduan dua atau lebih
kebudayaan, menjadi satu kebudayaan baru tanpa adanya unsur-unsur paksaan ■ Asimilasi merupakan proses sosial yang timbul dari kelompok-kelompok masyarakat dengan perbedaan latar kebudayaan ■ Asimilasi menyebabkan perubahan kebudayaan secara mendasar, apabila masing-masing kelompok memiliki sikap toleransi dan simpati kepada yang lain Proses Akulturasi dan Asimilasi
1. Adanya pebudayaan masyarakat penerima
2. Adanya pembawa unsur kebudayaan asing (baru) 3. Adanya Saluran-saluran kebudayaan asing penerima ke 4. Adanya asing bagian-bagian yang terkena pengaruh 5. Adanya reaksi dari indvidu yang terkena kebudayaan asing. Contoh akulturasi
Dalam tradisi Jatilan, Nyadran (kuntu nahaitukun
‘an ziyaratil qubur fa azuruh), bersih desa, tingkeban masyarakat Jawa (mengaji surat Yusuf dan Maryam), di dalamnya prosesi upaara hampir seluruhnya masih berbasis budaya Jawa, kecuali ada bacaan atau nyanyian slawatan dan doa-doa secara Islam Contoh lain dalam pewayangan. Perpaduan Islam dan budaya lokal ini terlihat bahwa Islam menambahkan dan memberikan makna baru terhadap budaya yang sudah ada Wayang sebagai hasil kebudayaan asli Nusantara, setelah kedatangan Islam kemudian diberi makna sesuai ajaran Islam. Di samping itu juga ditambahkan unsur-unsur baru yang bernilai dakwah Islam. Contoh Asimilasi
■ Sistem Peribadatan Islam (salat, zakat,
puasa, dsb) yang menggantikan sistem ritual masyarakat lokal. ■ Upacara-upacara selamatan dan lain-lain, masih dijalankan sebagai tradisi masyarakat Jawa. Namun isinya hampir semua telah diganti dengan kepercayaan dan nilai-nilai Islam ■ Akulturasi adalah “pengambilan dan penerimaan satu atau beberapa unsur kebudayaan yang berasal dari dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu”. ■ Asimilasi adalah perpaduan dua atau lebih kebudayaan, menjadi satu kebudayaan baru tanpa adanya unsur- unsur paksaan REFERENSI
■ Baca lebih lanjut buku Clifford Geertz, Agama dan Kebudayaan.