Anda di halaman 1dari 25

YAYASAN PENDIDIKAN KEMANUSIAAN RADEN RAHMAT

SMK SUNAN AMPEL


STATUS : TERAKREDITASI (B)
Bidang Studi Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Jl: Mujaher No 3 Telp. (0331) 423764 Sukorambi - Jember 68151
NSS : 342052421250 e-mail : smkp_sa@yahoo.co.id, website : www.smksunanampel.sch.id

Oleh :
BAMBANG PRAYITNO BSc
PENGERTIAN IKAT CELUP

Di Indonesia kain jumputan dikenal


dengan nama nama yang berbeda-beda,
masyarakat Jawa menyebutnya
Jumputan, di daerah Bali dikenal dengan
nama Sangsangan, sedangkan di
Palembang orang menamakannya kain
Pelangi, di Kalimantan dikenal dengan
istilah Sasirangan, dan di Sulawesi
dikenal dengan nama kain Roto.
Teknik Jumpatan (tie dye) adalah suatu
proses pencelupan, yaitu sebagian kain
diikat rapat menggunakan tali menurut pola
tertentu, sebelum dicelup dengan zat warna.
Dengan demikian bagian-bagian yang diikat
tidak terkena celupan dan pada bagian
tersebut terbentuklah motif hias jumputan
yang sangat khas.
TEKNIK DASAR MEMBUAT MOTIF IKAT CELUP

Mmembuat motif efek jumputan atau ikat celup


terdapat beberapa teknik khusus yang
menghasilkan motif-motif tertentu, antara lain:
Ikatan
Motif yang terbentuk dari ikatan ini adalah
bentuk lingkaran bergerigi.
Cara pembuatannya adalah dengan cara menjumput
kain, kemudian diikat pada bagian dasar
jumputan tersebut dengan menggunakan
tali/karet/rafia atau benang kasur.
Ikatan dan hasil ikatannya
MACAM – MACAM IKATAN BATIK IKAT CELUP

1. Ikatan Berbelit
 Untuk membentuk motif berbelit ini,
mulailah dari puncak jumputan. Dengan
menggunakan ikatan/tali yang lebih banyak
lagi dapat dibentuk pola yang lebih rumit.
2. Ikatan Garis
 Untuk membuat garis, gunakan kapur
tulis/jahit dan penggaris. Kemudian lipatlah
kain menurut garis yang dibuat tersebut
dalam bentuk akordion atau lipatan kipas.
3. Mengikat Benda
 Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan
benda pada kain, kemudian diikat kencang pada
dasaran jumputan. Perhatikan pada saat
mengikat, antara benda dan kain sebaiknya diikat
dengan ketat (tidak longgar) agar zat warna tidak
dapat masuk atau diserap yang terikat, dan dapat
menghasilkan motif hasil ikatan. Benda-benda
pengisi yang diikat pada umumnya adalah benda
yang bulat, seperti kelereng, kacang hijau, batu
yang licin dan sebagainya.
4. Ikatan Lingkaran Berulang
 Pola lingkaran berulang ini dibuat dengan
cara melipat-lipat kain sehingga berbentuk
segitiga runcing. Kemudian kain diikat
secara berulang untuk mendapatkan motif
lingkaran yang berulang sesuai keinginan.
PROSES PEMBUATAN

 Persiapan
 Siapkan kain santung dengan ukuran 50 x 150 cm

Kain Santung
Pakailah sarung tangan, agar kulit terlindungi dari zat warna
Pembuatan
Siapkan tali rafia sesuai kebutuhan.
Ikatlah bagian-bagian tertentu, dengan variasi jarak ikatan antara
ikatan satu dengan ikatan yang lainnya, sesuai dengan perencanaan.
Lakukan control ikatan (kepadatan dan kerapatan tali), agar hasil ikatan
tidak kemasukkan warna.

Pengikatan
Hasil ikatan siap untuk diproses pewarnaan.

Hasil Ikatan
Siapkan larutan zat warna nafthol dan garam
pembangkit yang digunakan sesuai dengan
resepnya.

Larutan nafthol Larutan garam diazonium


Sebelum proses pewarnaan, lakukan perendaman
hasil ikatan pada larutan TRO + 5 menit agar kain
lebih mudah meresap warna.

Perendaman TRO
Selanjutnya angkat dan tiriskan.

Penirisan
Siapkan larutan nafthol pada ember, kemudian celupkan kain
hasil ikatan yang sudah di TRO ke dalam larutan napthol.
Celupkan secara merata agar mendapatkan pewarnaan yang
baik.

Pencelupan Napthol
angkat dan tiriskan

Penirisan
Siapkan larutan garam diazonium, lanjutkan dengan
mencelupkan kain ikatan yang sudah dicelup pada larutan
nafthol.

Pencelupan Pada Garam Pembangkit


Kemudian angkat dan tiriskan

Kemudian cucilah dengan air dingin.

Penirisan

Pencucian setelah celupan pertama


Lakukan proses pencelupan seperti di atas, dua sampai tiga kali
celupan agar memperoleh warna yang kuat. Kemudian cucilah
sampai bersih, tiriskan dan keringkan dengan cara diangin-
anginkan.

Penirisan
Lepaskan seluruh ikatan pada kain menggunakan
gunting atau pendedel, dengan hati-hati dan
usahakan kain tidak berlubang.

Pelepasan Ikatan
Kemudian cuci kembali dengan air bersih untuk
menghilangkan sisa-sisa warna yang kurang bersih
pada waktu pencucian.

Pencucian akhir
 Keringkan dengan cara diangin-anginkan,
kemudian rapikan.

Pengeringan

Anda mungkin juga menyukai