Anda di halaman 1dari 17

Serat Setengah Buatan

Pembuatan Serat

Dapat dilakukan dengan 3 cara :


a. Pemintalan Basah
b. Pemintalan Kering
c. Pemintalan Leleh
Pemintalan Basah

Dalam proses ini, larutan polimer di dalam pelarut


yang sesuai disemprotkan melalui spineret ke
dalam suatu larutan yang dapat memadatkan
polimer.
Pemintalan Kering

Pembentukan filamen dilakukan dengan


menguapkan pelarut dari larutan polimer. Pelarut
dihilangkan dengan menguapkan ke udara atau gas-
gas yang sesuai. Oleh karena itu pelarut harus
mudah menguap
Pemintalan Leleh

Lelehan polimer disemprotkan di bawah tekanan


dengan kecepatan tetap melalui lubang-lubang
spineret. Aliran cairan polimer keluar dari spineret
tegak lurus ke bawah dan segera memadat dalam
pendinginan. Filamen-filamen membentuk satu
benang kemudian digulung
Serat Setengah Buatan

Rayon Viskosa
Rayon Kupramonium
Rayon Asetat
Rayon Triasetat
Polinosik
 Kayu + NaOH

 Selulosa alkali + Karbon disulfida

• NATRIUM SELULOSA XANTAT

DILARUTKAN DALAM NAOH ENCER

• DIPERAM

PEMINTALAN BASAH DG LARUTAN ASAM

DIMURNIKAN DENGAN NATRIUM SULFIDA


• UNTUK MENGHILANGKAN BELERANG

DIPUTIHKAN DENGAN NATRIUM HIPOKLORIT

DICUCI DAN DIKERINGKAN


Penggunaan Serat Rayon Viskosa

Tekstil pakaian
Tekstil rumah tangga :
kain tirai, kain penutup kursi, taplak meja, seprei,
kain renda, kain-kain halus untuk pakaian dan
pakaian dalam
Rayon Kupramonium

Bahan baku utama : linter kapas, kadang pulp kayu


yang dimurnikan
Linter kapas dimasak dg NaOH encer (150°C)
diputihkan dg Na Hipoklorit
dicampur dg amonia+kuprosulfat+NaOH
diaduk biru jernih diencerkan
dihilangkan udaranya &disaring
Dapat langsung dipintal dg pemintalan basah
Penggunaan Rayon Kupramonium
Terutama untuk pakaian, kaos kaki wanita, pakaian
dan kain dengan mutu baik
Rayon Asetat

Bahan baku : linter kapas atau pulp kayu


Linter kapas dimasak dalam kier di bawah
tekanan 4-10 jam dg Na₂CO₃ / NaOH/campuran
keduanya dibilas dicuci diputihkan dg
Na Hipoklorit dicuci dikeringkan
+ asam sulfat + asam asetat glasial
asetat “primer”
Penggunaan Rayon Asetat

Untuk pakaian wanita


Tekstil rumah tangga
Lapisan pengeras kain, leher kemeja
Isolasi listrik
Penyaring rokok
Rayon Triasetat

Bahan baku : linter kapas atau pulp kayu


Pengasetilan :
bahan dikerjakan dg asam asetat diasetilkan
dg asetat anhidrida
Pemintalan basah / kering
 Selulosa triasetat diendapkan dalam air
dicuci dikeringkan dilarutkan dalam
metilena klorida pemintalan kering
digulung
apabila akan dibuat stapel dikeritingkan dulu
kemudian dipotong-potong
 Pemintalan basah :
selulosa triasetat dilarutkan dalam asam asetat
glasial disemprotkan dalam air atau larutan
asam asetat encer
Polinosik

 Kelebihan : dibanding kapas


dapat dibuat benang yang rata, kilauanya dapat
diatur, lebih murah
 Kekurangan :
kekuatan basahnya rendah, mulurnya tinggi,
keelastisannya jelek, dimensinya tidak stabil,
Pembuatan Polinosik

Perbedaan pembuatan polinosik dan rayon


viekosa
1. pemuaian alkali dihilangkan
2. selulosa xantat dilarutkan dalam air,
bukan dalam larutan alkali encer
3. pemeraman larutan selulosa xantat
dihilangkan
4. larutan koagulasi hanya mengandung
asam dengan konsentrasi rendah dengan
sedikit atau tanpa garam
Penggunaan

Polinosik dibuat dalam bentuk stapel dan digunakan


terutama untuk bahan pakaian, juga untuk tirai

Anda mungkin juga menyukai