atas 3 jenis, yaitu : 1. Penelitian / uji klinik (clinical trial) : biasanya dilakukan dengan menggunakan orang sakit sebagai subjek penelitian, 2. Penelitian / uji lapangan (field trial) : biasanya dilakukan dengan menggunakan orang sehat sebagai subjek penelitian, dan 3. Community intervension trial : biasanya dilakukan dengan menggunakan seluruh penduduk dalam komunitas, bukan secara individual, sebagai subjek penelitian. Penelitian Eksperimental / Intervensional Menderita peny. / masalah Randomisasi kesehatan Sampling Intervensi method Tidak menderita peny. / masalah kesehatan Subjek Penelitian Menderita peny. / masalah kesehatan Kontrol Tidak menderita peny. / masalah kesehatan Penelitian Eksperimental / Intervensional
Perbedaan penelitian kohor dan intervensi :
Intervensi : Alokasi subjek maupun metode intervensi ditentukan oleh peneliti. Kohor: Peneliti hanya melakukan observasi tanpa memberikan perlakuan; perbedaan pajanan pada kelompok yang diteliti dan kelompok kontrol terjadi secara alamiah. Keuntungan penelitian eksperimental / intervensi : 1. Dengan pemilihan secara acak maka karakteristik subjek penelitian pada kelompok kontrol dan intervensi seharusnya menjadi sama. Perbedaan dan perancu / confounding akan terbagi seimbang diantara kedua kelompok studi. 2. Memberikan bukti-bukti terkuat mengenai hubungan sebab (intervensi) dan efek (hasil yang diharapkan). 3. Adanya standarisasi dari kriteria, intervensi dan hasil penelitian yang diharapkan. Kelemahan penelitian eksperimental / intervensi : 1. Biaya mahal. 2. Kemungkinan tidak etis pada beberapa masalah penelitian. 3. Subjek penelitian bisa tidak kooperatif terhadap intervensi yang dilakukan. 4. Cenderung menggambarkan situasi yang tak sebenarnya (situasi yang ideal, faktor luar dikontrol dengan ketat; karena kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat) : subjek penelitian bisa mungkin berbeda dengan bukan subyek penelitian (dimana hasil penelitian tersebut harus bisa diaplikasikan kepada non-subjek / populasi target). Analisa Penelitian Intervensi (1) Status penyakit / masalah kesehatan BBLR BBN Penyuluhan TTD 2 98 Pajanan Tanpa Penyuluhan 15 85 TTD BBN = Bayi berat normal BBLR = Bayi berat badan lahir rendah TTD = Tablet tambah darah Analisa Penelitian Intervensi (2)
Resiko absolut pada wanita yang menerima
Penyuluhan TTD yang partus BBLR adalah :
Ie = a / (a + b) = 2 / (2 + 98) = 0,02
Berarti wanita hamil yang menerima
penyuluhan tentang pentingnya minum tablet tambah darah selama hamil mempunyai resiko 2% melahirkan BBLR. Analisa Penelitian Intervensi (3)
Resiko absolut pada wanita yang tidak
Menerima penyuluhan TTD yang partus BBLR adalah :
Iu = c / (c + d) = 15 / (15 + 85) = 0,15
Berarti wanita hamil yang tidak menerima
penyuluhan tentang pentingnya minum tablet tambah darah selama hamil mempunyai resiko 15% melahirkan BBLR. Analisa Penelitian Intervensi (4) Resiko relatif (relative Risk) :
RR = Ie / Iu = 0,02 / 0,15 = 0,13
Berarti resiko melahirkan BBLR pada wanita yang menerima penyuluhan pentingnya TTD adalah 0,13 kali dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak menerima penyuluhan. Analisa Penelitian Intervensi (5)
Absolute risk reduction / ARR
(attributable risk = Absolute Risk Difference) :
ARR = Iu – Ie = 0,15 – 0,02 = 0,13
Berarti wanita hamil yang menerima
penyuluhan pentingnya TTD mempunyai 13% lebih kurang untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan yang tidak menerima penyuluhan pentingnya TTD