Anda di halaman 1dari 34

PENYELESAIAN MASALAH

ETIK DAN HUKUM


DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

H. RUDI YULIANTO,S.Kep.Ns.,MH.
HUBUNGAN HUKUM

UNDANG-UNDANG GAWAT DARURAT

PERAWAT & PASIEN


RESULTAATVERBINTEHNIS
(Hasil)

PERIKATAN

INSPANINGVERBINTEHNIS
(Usaha)
HUBUNGAN HUKUM PERAWAT DENGAN PASIEN

KESEPAKATAN ATURAN HUKUM

MEMBENTUK
PERAWAT HUBUNGAN HUKUM PASIEN
UU 36/2009 UU 9/1999
UU 44/2009
UU 36/2014 KEPENTINGAN KEPENTINGAN
UU 38/2014 PERAWAT PASIEN

TIMBUL
HAK DAN KEWAJIBAN

PELANGGARAN
HAK DAN KEWAJIBAN

TIDAK ADA
CACAT MENINGAL
KORBAN

KONFLIK
KONFLIK

Situasi dimana dua pihak atau lebih (perseorangan atau


kelompok) memiliki (atau merasa memiliki) tujuan yang
tidak sejalan

Apa saja, di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, 


dan oleh sebab apa pun, seseorang atau sekelompok orang
dapat berkonflik setiap saat, dengan orang atau kelompok
orang yg lain.

Bagaiamana penyelesaian konflik?


NORMA YG BERLAKU PADA PROFESI
KEPERAWATAN
ATURAN PENERAPAN
KEILMUAN KEPERAWATAN

DISIPLIN

ETIKA HUKUM
ATURAN PENERAPAN ATURAN HUKUM
ETIKA KEPERAWATAN KESEHATAN
ETIK, DISIPLIN, DAN HUKUM
ETIK DISIPLIN HUKUM
1. Dibuat Oganiisasi rofesi Organsasi Profesi Pemerintah dan DPR
/Disepakati oleh (OP)
2. Bentuk Kode Etik Standar Profesi UU,PP,Kepres dll
3. Mengatur Norma perilaku Norma perilaku Norma perilaku
pelaksanaan profesi pelaksanaan profesi manusia pada
umumnya
4. Sanksi Moral Psikologis Moral psikologis dan Pidana
teguran/pencabuta Perdata
n izin Adminnistrasi
5. Yang Mengadili Ikatan/OP terkait, Majelis Kehormatan Pidana :Laporan
Majelis Kehormatan Disiplin Nakes Perdata : Gugatan
Etik Keperawatan Propinsi PN
Adm : Gugatan PN
LEMBAGA PENYELESAIAN NORMA
PROFESI PERAWAT
ORGANISASI Profesi
MKEK, KOMITE KEP
ETIK
SANKSI ETIK
LEMBAGA DISIPLIN
Kode
MDTK  MDTKI  Etik
KONSIL
SANKSI DISIPLIN DISIPLIN
STD
PROFESI
HUKUM
PENEGAK HUKUM Per UUan
POLISI, JAKSA, ADVOKAT,
HAKIM
SANKSI HUKUM
PIDANA, PERDATA, ADM
PENYELESAIAN ETIK

KEPUTUSAN
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERAWAT NASIONAL INDONESIA
NOMOR : 065 / DPP.PPNI / SK / K.S / XII / 2017
TENTANG
PENYELESAIAN SENGKETA ETIK KEPERAWATAN
MEKANISME PENYELESAIAN ETIK

LAPORAN TELAAH SIDANG PUTUSAN

a. Penasehatan
a. Langsung oleh b. Peringatan lisan
pengadu : klien, a. Cek keabsahan c. Peringatan
teman sejawat, surat pengaduan tertulis
tenaga kesehatan b. B/P undang klien d. Pembinaan
lainnya, institusi atau keluarga
kesehatan, dan a. Alat Bukti perilaku
pengadu untuk e. Reschoolin
organisasi profesi. b. Pembela
klarifikasi. f. Pemecatan
b. Rujukan/ banding.
c. Temuan Dewan c. B/P undang c. Saksi sementara
Pengurus perawat teradu d. Saksi Ahli sebagai
d. Hasil verifikasi DPP untuk klarifikasi anggota PPNI
PPNI/lembaga d. Kunjungan ke g. Pencabutan
disiplin profesi atau tempat kejadian/
lembaga Keanggotaan
perkara. PPNI
pembinaan etik
MASALAH DALAM PENYELESAIAN ETIK
MKEK
OLEH Setiap Konflik
BELUM DIKENAL
AKHIRNYA yang terjadi
1. Anggota PPNI
antara
2. Mayarakat Berdampak perawat dan
pada pasien
3. Penyidik
penyelesaian diselesaikan
konflik jalur Litigasi

Pertanyaan :
Bagaimana Pelaksanaan Etik Perawat di FKTP atau Praktik mandiri ?
PENYELESAIAN DISIPLIN

PERATURAN PRESIDEN
NOMOR : 56 TAHUN 1995
TENTANG
MAJELIS DISIPLIN TENAGA KESEHATAN
MEKANISME PENYELESAIAN DISIPLIN
diajukan secara
• Permintaan Pejabat Kesehatan,
tertulis disertai
• Pimpinan sarana kesehatan
• Penerima pelayanan kesehatan
data-data
LAPORAN

• Memanggil dan meminta keterangan dari Nakes yang


diadukan, Sidang Majelis
• Penerima Yankes yang merasa dirugikan, dinyatakan tertutup
• Saksi,
SIDANG • Melakukan Riklap.
untuk umum.

•ada / tidak adanya kesalahan / kelalaian yg oleh Nakes;


Keputusan MDTK
• ringkasan jalannya persidangan;
dismpkn scr tertulis kpd
•dasar atau alasan yang menjadi dasar putusan;
Pejabat Kesehatan 60
PUTUSAN •d. hari, tanggal putusan, dan nama susunan anggota Sidang
Majelis. hari sejak ditetapkan
hari sidang
MASALAH DALAM PENYELESAIAN
DISIPLIN
 Lembaga MDTK belum banyak yang kenal
 Posisi MDTK di Dinas Kesehatan Propinsi
 Sering permasalahan diselesaikan pada Dinkes
Kabupaten
 SDM kurang mencukupi
SOLUSI

 Sosialisasi ke OP, Masyarakat, Penyidik dan pembuat


kebijakan
 Sosialisasi melalui Media Cetak & Elektronik
 MOU Dengan Kepolisian
 Segera bentuk lembaga sesuai amanah UU 38/2014
(Konsil Keperawatan)
PENYELESAIAN HUKUM
 Van Der Mijn,
pengertian dari
hukum kesehatan
diartikan sebagai
hukum yang HUKUM
berhubungan secara
langsung dengan KESEHATAN
pemeliharaan
kesehatan yang
DINAS KESEHATAN
meliputi penerapan H.ADMINITRASI
perangkat hukum
perdata, pidana dan
tata usaha negara
KEPOLISIAN/
H. PERDATA
 Leenen Hukum KEJAKSAAN
kesehatan sebagai
keseluruhan aktivitas
KEPOLISIAN
yuridis dan peraturan H. PIDANA
hukum di bidang
kesehatan serta studi
ilmiahnya.
HUKUM ADMINISTRASI
UU 36 TH 2014 TTG NAKES
Pasal 47 memasang papan nama praktik UU 36 TH 2014 TTG NAKES
Pasal 52 (1) Ukom Wat WNI lulusan LN Sanksi administratif berupa:
Pasal 54 (1) Ukom WNA
Pasal 58 (1) SP,SPP,SPO,IC,R,RM,Rujukan a. teguran lisan;
Pasal 59 (1) Wajib Melkkn pertolongan b. peringatan tertulis;
Pasal 62 (1) Sesuai Kewenangan & Komp c. denda administratif; dan/atau
Pasal 66 (1) Patuh SP,SPP,SPO
Pasal 68 (1) Wajib IC d. pencabutan izin.
Pasal 70 (1) Wajib membuat RM
Pasal 70 (2) Melengkapi RM
Pasal 70 (3) Identitas penulis di RM
Pasal 73 (1) Wajib Simpan Rahasia
UU NO 36/2014 TTG NAKES
Psl 85 Tanpa STR
UU 38/2014 TTG KEPERAWATAN
Pasal 18 ayat (1), wajib memiliki STR Psl 86  Praktik tanpa memiliki izin
Pasal 21, memasang papan nama
Pasal 24 ayat (1), Perawat WNA harus
mengikuti evaluasi kompetensi
Pasal 27 ayat (1) Perawat WNI lulusan
luar negeri harus mengikuti proses
100 Jt
evaluasi kompetensi
Company Logo
HUKUM PERDATA
PELIMPAHAN
KEWENANGAN
pelaksanannya berdasarkan k
eputusan dokter; ini berarti del
Pasal 1367 KUH Perdata egasi tersebut harus definitif

Azas yang berlaku dapat melakukan tindakan


medik tertentu telah terlatih;
asas respondeat superior
pendelegasian harus tertulis
atau dgn instruksi yang jelas pelak
let's the master answer sanaannya serta petunjuk bila
timbul komplikasi;
khusus di ruang bedah
dengan harus ada bimbingan dan
pengawasan dalam pelaksana
the captain of ship
annya;

perawat berhak menolak bila


ia merasa tidak mampu.
Pasal 1365 KUHAPerdata UU 36/2014 ttg Nakes
Pasal 77
PMH Setiap Penerima Pelayanan Kesehatan
adanya kerugian nyata ya yang dirugikan akibat kesalahan atau k
ng diderita sebagai akibat elalaian Tenaga Kesehatan dapat
langsung dari perbuatan meminta ganti rugi sesuai dengan ket
tersebut. entuan Peraturan Perundang- unda
ngan.

Pertanggungjawaban
langsung berdasarkan
Pasal 1365 BW dan Pasal
fungsi independennya
1366 BW

Pertanggungjawaban den
PERTANGGUNG gan asas respondeat fungsi interdependen
JAWABAN superior Pasal 1367 BW

Pertanggungjawaban dgn
asas zaakwarneming pertolongan darurat
Pasal 1354 BW
Tidak mengerjakan kewa-
jibannya sama sekali

Mengerjakan kewajiban
tetapi terlambat
Pasal 1234 KUHPerda
ta
WANPRESTASI
Mengerjakan yang Mengerjakan kewajiban
seharusnya tidak boleh tetapi tidak sesuai dgn yg
dilakukan seharusnya

pertanggungjawaban itu Mengerjakan yang seha-


akan dipikul langsung ole rusnya tidak boleh dilaku
h Nakes yang bersangkuta kan
n.
DASAR HUKUM GANTI RUGI

UU 36/2009 UU No. 44 /2009 UU 36/2014


KESEHATAN RUMAH SAKIT NAKES

Pasal 58 Pasal 46 Pasal 77


HUKUM PIDANA
suatu perbuatan yang pelayanan kesehatan di
bersifat melawan hukum luar kewenangan
Azas :
tidak dipidana,
jika tidak ada
kesalahan “ seorang Nakes menyadari
Mampu bertanggung bahwa tindakannya dapat
jawab merugikan pasien

PIDANA Adanya kesalahan


(schuld) berupa keseng niat dan ada unsur
ajaan (dolus) atau kealp kesengajaan
aan (culpa)
pertanggungjawaban
pidana seorang
Perawat adl mandiri
dan langsung tidak adanya aturan yang
mengijinkannya melakukan
Tidak adanya alasan suatu tindakan
pembenar atau alasan
pemaaf
resiko yang melekat dalam
tindakan yang dilakukan
KESALAHAN KARENA
KESENGAJAAN dan KEALPAAN
KESALAHAN karena KESENGAJAAN : PIDANA
1. Pelaku sengaja berbuat sesuatu yg melawan hukum
 niat
2. Pelaku mempunyai tujuan dan tujuan itu memang
dikehendaki oleh sipelaku
3. Perbuatan pelaku tersebut dicela karena merugikan
masyarakat.
KEALPAAN

• TIDAK MENGADAKAN PENDUGA-DUGA SEBAGAIMA


NA YANG DIHARUSKAN OLEH HUKUM

• TIDAK MENGADAKAN PENGAHATI-HATIAN SEBAGAI


MANA DIHARUSKAN OLEH HUKUM

Kealpaan yang dapat dipidana :


Adanya unsur kelalaian berat (culpa lata) yang akib
atnya fatal yang serius
Tinjau Hukum Pidana Perawat

PENERAPAN HUKUM PIDANA :


1) PENGANIAYAAN Ps. 350 KUHP Ukuran kelalaian a
2) KELALAIAN Ps 359-361 KUHP dalah pelaksanaan
3) EUTHANASIA Ps 344 KUHP pekerjaan sesuai
standar
4) PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN
Px Ps 335 KUHP
5) SUMPAH PALSU Ps 242 KUHP
6) MENGHALANGI PENYIDIKAN Ps 216 K
UHP PASAL 58
UU 36/2014
7) ABORTUS TANPA INDIKASI MEDIS Ps 2
Praktik Nakes harus did
99, 346, 347, 348, 349 KUHP dan Ps194 asarkan pada :
UUKesehatan • kode etik,
8) KETERANGAN PALSU Ps 263-268 KUHP • Standar pelayanan,
9) ASUSILA Ps 281-289 KUHP • Standar profesi, dan
• standar prosedur ope
10) PENIPUAN Ps 378 KUHP rasional (SPO)
Apa Yang dapat Dilakukan ?
IDENTIFIKASI MASALAH
1. TUDUHAN MELAKUKAN KESALAHAN/ KELALAIAN

2. TINDAKAN BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN

APAKAH YANG 3. ADA PERSYARATAN YANG TIDAK DIPENUHI.


DIPERMASA-
LAHKANKAN 4. UNSUR PENYALAHGUNAAN WEWENANG ATAU
TIDAK BERWENANG

5. KESALAHAN PROSEDUR (TATA CARA, SOP DSB).

6. UNSUR REKAYASA, ATAU MOTIVASI TERTENTU.


MENYIAPKAN TELAAHAN
(LEGAL OPINION)

• KUMPULKAN DATA / INFORMASI SELENGKAP-LENGKAPNYA


1
• IDENTIFIKASI POKOK MASALAH YANG DIPERSOALKAN
2 (TINDAKAN, KEPUTUSAN DLL).

• RUMUSKAN FAKTA-FAKTA YANG DIPERSOALKAN


3
• KAJI PERATURAN/KETENTUAN YANG BERLAKU YG ADA
4 KAITANNYA DGN MASALAH YG DIPERSOALKAN.

• SUSUN TELAAHAN SECARA SISTEMATIS, LOGIS DILENGKAPI


5 DENGAN SARAN TINDAK LANJUT.
SOLUSI
 Pahami Kode Etik Keperawatan, Standar Profesi Keperawatan, Standar
Pelayanan Keperawatan dan Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Hindari penyelesaian konflik secara Litigasi  Gunakan Jalur Mediasi
1. Proses mediasi bersifat informal
2. Waktu dibutuhkan relatif singkat
3. Penyelesaian didasarkan atas kesepakatan para pihak
4. Biaya ringan dan murah
5. Proses tertutup dan bersifat rahasia
6. Kesepakatan damai bersifat mengkahiri sengketa
7. Proses mediasi dapat mengesampingkan pembuktian
8. Proses mediasi bersifat “win-win solution”
9. Akta perdamaian bersifat final and binding
Lanjutan……

 Jika harus diselesaikan secara litigasi  Tolak PH yg


disiapkan oleh penyidik
 BAP Pertama merupakan kunci
 PH Yg disiapkan Penyidik  Cenderung mengikuti skenario
penyidik
 Pahami Hak anda jika ditetapkan sebagai tersangka.
 Minta untuk menghubungi dan didampingi pengacara
 Segera diperiksa
 Diperiksa tanpa tekanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai