Manajemen Tugas2 FG1
Manajemen Tugas2 FG1
DAN KETENAGAAN
Metode Penugasan Sesuai Kualifikasi, Kewenangan dan Kompetensi Perawat dengan Metode PN
Kesimpulan
KASUS 2A
Tn. K 37 tahun baru datang dan diterima oleh perawat diruangan, TD
180/90mmHg, S: 38C, RR: 30xmnt, tampak kurus, batuk, batuk, mengeluh sesak
nafas, pusing, muntah- muntah, sakit perut dan diare sejak seminggu yang lalu,
kurang bisa mengontrol buang air kecil dan merasakan lemas di kedua ekstremitas
bawah. Sudah berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke RS, dari IGD sudah terpasang
O2 5lt/mnt dengan NRM, kateter dengan urin 100cc, Infus dan juga NGT, Anamnesa
dari IGD B20 dan TB paru.
PENGKAJIAN KASUS DUA
Uji
Uji peroksidase anti Immunochromatographic Pemeriksaan BACTEC
peroksidase (PAP) tuberculosis (ICT
tuberkulosis)
PEMERIKSAAN HIV
Rapid HIV tests—OraQuick
ADVANCE Rapid HIV-1/2 Enzyme-linked
HIV antibody test Antibody Test, MultiSpot immunosorbent assay Rapid plasma reagin test
HIV-1/HIV-2 Rapid Test, (ELISA)
Clearview
COMPLETE HIV-1/2
Western blot test Viral load tests Serum glucose Albumin/prealbumin and
transferrin levels
Firly Andini
1506729821
PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A
VISI MISI
Memberikan perawatan pada Memberi asuhan yang cepat, tepat,
tuan K secara maksimal dan dan akurat.
holistik tanpa mengindahkan Mengutamakan keselamatan pasien.
keamanan pasien, pasien lain,
Memberi asuhan yang profesional.
dan perawat yang terlibat.
PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT )
FILOSOFI
Kedisiplinan Kejujuran
Semangat Semangat hidup,
Tanggung jawab Menghargai orang lain,
Kebersamaan Persatuan dan kesatuan tim
Keterbukaan,
PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT )
SASARAN TUJUAN
KEBIJAKAN PROSEDUR
Kepala Bidang bertanggung jawab Ada dokumen tertulis mengenai
merumuskan dan menyusun kebijakan kebijakan dan prosedur pelayanan
dan prosedur pelayanan yang ditetapkan
keperawatan
Pelaksana keperawatan melakukan
Pendelegasian tugas diberikan sesuai tindakan asuhan keperawatan
dengan waktu yang ditentukan berdasarkan instruksi kerja dan
prosedur yang telah ditetapkan
PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT )
ATURAN
Perawat wajib memberikan pelayanan / asuhan keperawatan sesuai standar profesi
dan batas kewenangannnya /otonom profesi.
Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien / pasien agarsenantiasa dapat
berhubungan dengan keluarganya.
Perawat wajib bekerja sama dengan tenaga medis.
Perawat wajib memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan
kepada klien / pasien dan atau keluarganya sesuai denganbatas kewenangannya.
Dan lain sebagainya.
PERENCANAAN ( PLANNING )KASUS 2A ( CONT )
Berfungsi untuk:
Mengetahui tanggung jawab masing-masing
Menunjukkan dengan jelas kepada dan dengan siapa anggota bertanggung jawab
PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )KASUS 2A (CONT )
JOB DESCRIPTION
Pernyataan tertulis yang menggambarkan tugas dan fungsi suatu unit fungsi dalam organisasi
Secara garis besar menggambarkan otoritas, tangungjawab, dan akuntabilitas yang
dilibatkan dalam unit fungsi tersebut.
KONTEN:
Identifikasi Data
Ringkasan pekerjaan
-Mengetahui keadaan
umum pasien
-Rehidrasi optimal
DIAGNOSA 2: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS/RESIKO
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
Pengkajian NOC NIC Rasional
DO: Status respirasi: Ventilasi a. Monitoring Respirasi: - Adanya komplikasi
• RR: 30x/menit - Auskultasi suara nafas pulmonary atau infeki
• Terpasang O2 5 (crackles, wheezing seperti ateletaksis
lt/menit dengan atau ronchi) dilakukan atau pneumoni
NRM oleh perawat ners - Takipnea, sianosis dan
DS: - Catat kedalaman & adanya distres
• mengeluh sesak banyaknya respirasi pernafasan membuat
nafas (penggunaan otot peningkatan refleks
bantu nafas, adanya bernafas dan
dispnea, kecemasan membutuhkan
dan sianosis) dilakukan intervensi medis
oleh perawat ners
DIAGNOSA 2: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS/RESIKO
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
Pengkajian NOC NIC Rasional
DO: Status respirasi: Ventilasi - Kaji tingkat - Hipoksemia dapat
• RR: 30x/menit kesadaran pasien terjadi akibat
• Terpasang O2 5 dilakukan oleh asisten perubahan tingkat
lt/menit dengan perawat kecemasan dan
NRM keningungan hingga
DS: tak responsif
• mengeluh sesak - Nyeri dada peluritik
nafas mengindikasikan
nonspesifik
penumonitis atau
membnentuk efusi
- Pasien harus pleura akibat
melaporkan bila ada malignansis
nyeri dada kepada
perawat
DIAGNOSA 2: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS/RESIKO
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
Pengkajian NOC NIC Rasional
DO: Status respirasi: Ventilasi b. Bantuan ventilasi: - Mengoptimalkan fungsi
• RR: 30x/menit - Tinggikan bagian pulmo dan mengurangi
• Terpasang O2 5 kepala tempat tidur. insiden aspirasia atu
lt/menit dengan Ajarkan klien untuk infeksi akibat
NRM miringkan badan, ateletaksis
DS: batuk, dan menarik - Membersihkan jalan
• mengeluh sesak nafas dalam jika napas
nafas diindikasikan dilakukan
oleh asisten perawat
- Suction jika memang
diinkasikan akan
dilakukan oleh perawat
ners
DIAGNOSA 3: NUTRISI TIDAK SEIMBANG: KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D
PENINGKATAN METABOLISME DAN KEBUTUHAN NUTRISI (DEMAM, INFEKSI)
Pengkajian NOC NIC Rasional
DS: Status Nutrisi - Konseling nutrisi dilakukan - Klien memahami nutrisi
- Nama klien: Tn. k oleh perawat ners dan ahli yang dibutuhkan oleh tubuh
- J. kelamin: Laki-laki gizi untuk kesehatannya
- Umur: 37 thn - Manajemen nutrisi - Klien dapat mengontrol
- Tampak kurus dilakukan oleh perawat ners asupan makanan
dan ahli gizi
- Memberikan diet dan
makanan ringan dengan - Diet tidak menyiksa klien
substitusi makanan disukai
pasien bila tersedia
dilakukan oleh perawat ners
dan ahli gizi
DIAGNOSA 3: NUTRISI TIDAK SEIMBANG: KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH B.D
PENINGKATAN METABOLISME DAN KEBUTUHAN NUTRISI (DEMAM, INFEKSI)
Pengkajian NOC NIC Rasional
DS: Status Nutrisi - Merujuk ke ahli gizi untuk - Ahli gizi membantu klien
- Nama klien: Tn. k menyesuaikan asupan dalam mengembangkan
- J. kelamin: Laki-laki makanan untuk rencana makan yang akan
- Umur: 37 thn mempertahankan berat memenuhi kebutuhan
- Tampak kurus dalam rentan normal metabolisme disesuaikan
dilakukan oleh perawat dengan preferensi, budaya
ners untuk memfasilitasi
penurunan berat badan
ACTUATING
• kepala perawat mengarahkan dan memberi penugasan yg jelas kepada para perawat yang
menangani Tn K.
• Apabila perawat telah selesai melakukan tiap kegiatan/intervensi pada pasien, melaporkan ke
kepala perawat atau melakukan pencatatan/dokumentasi agar tidak ada tindakan yang terlewati
atau berulang.
EVALUASI/CONTROLLING KASUS 2A
1. Kondisi cairan dalam tubuh klien perlahan normal kembali
2. Klien sudah tidak merasakan sesak napas
3. Kebutuhan nutrisi klien tercukupi dan sesuai dengan kebutuhannya.
PERTANYAAN
Kamelia: POSAC untuk individu klien atau se-ruangan? Kelompok kami POSAC untuk
manajemen ruangan
Novri Andini: Jangka waktu perencanaan apakah harus ada tiga2 nya? Apa
seadanya saja? Untuk kasus ini masuknya kemana?
KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAT
KETERGANTUNGAN KLIEN
Naadiyah Fauziyyah
1506690113
Metode Penugasan Ruang Rawat
Berdasarkan Kasus
Keperawatan Case
Primer Management
(Marquis & Huston, 2012)
Disebut juga sebagai relationship-based nursing
METODE Satu tim bertanggungjawab pada satu atau
PRIMARY NURSING beberapa klien yang spesifik
JUSTIANA DESTRIAJININGRUM
1506690012
KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN
Kebutuhan tenaga keperawatan ditetapkan berdasarkan karakteristik klien, model
penugasan dan kompetensi yang dipersyaratkan untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN
MENURUT METODE DOUGLAS
Jumlah Klasifikasi Klien
Klien
dst
PERHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN
DOUGLAS PADA KASUS 2A
2 pasien minimal (pasien 2 dan 3) Shift Minimal Parsial Total Jumlah
= 5.16 jam/klien/hari
PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN YANG
DIBUTUHKAN MENURUT METODE DOUGLAS PADA
KASUS 2A
5.16 x 11 x 365 20.717
=
(365 – 83) x 8 2.256
= 9,18
JUMLAH JAM KEPERAWATAN YANG DIBUTUHKAN
KLIEN TIAP HARI
PDPI. Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksanaan Tuberkulosis Di Indonesia, 2006. Retrieved April 10, 2016 from
http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html
Center For Disease Control and Prevention (CDC). 2009. Reported Tuberculosis in the United States, 2008. Atlanta, GA: U.S. Departmentof Health and
Human Services.
Aditama, T.Y. (2006). Perkembangan Teknologi, Perkembangan Kuman. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. 3(2): ii.
Aditama, T.Y. (2006). Pola Gejala dan Kecenderungan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran.
Black & Hawks.(2009). Medical Surgical Nursing. Singapore: Elsevier. Alih bahasa Elsevier. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Singapore: Elsevier.
Hidayah, N. (2014). Manajemen model asuhan keperawatan profesional (MAKP) tim dalam peningkatan kepuasan pasien di Rumah Sakit. Retrieved February
10, 2018, from Jurnal Kesehatan: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar: https://media.neliti.com/media/publications/137579-ID-manajemen-model-
asuhan-keperawatan-profe.pdf
Marquis, Bessie L., Huston, Carol J. (2012). Leadership roles and management functions in nursing 7th Ed. USA :Lippincott Williams & Wilkins.
Nurmalasari. (2012). Analisis jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan RSUD Labuang Baji Makassar. Retrieved February 10, 2018, from UIN
ALAUDIN MAKASSAR: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3243/1/Nurmalasari.pdf
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional, edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
PPNI. (2005). Standar Kompetensi Perawat Indonesia. Jakarta: Bidang Organisasi PP-PPNI.