Interaksi Ko-Kristal
Interaksi Ko-Kristal
2018
OLEH KELOMPOK IV
Prima Suhastria Aquila Arya Thifa
1711012031 1711013014
Novelia Rahman Miftahur Rizka
1711012040 1711013020
Ulfa Rahman Ishar Ibnu Wahid
1711012050 1711013028
Mothiara Rezki Nurul Fikri
1711013001 1711013029
Nurmala Septinia Suti Nur Fajrianthi
1711013004 1711013036
Fuji Hafifah M. Rafid Fakhri
1711013008 1711013043
Annisa Maharani Rini Hati Duha
1711013009 1711019001
Rindang Farinka
1711013011
bahan aktif farmasi umumnya dalam bentuk
padatan yang mengandung bentuk kristal
murni.
Material kristal memperolah sifat fisikanya
dari susunan molekul diantara padatan,
pengubahan penempatan molekul dan
interaksi antara molekul tersebut.
Modifikasi bentuk kristal adalah upaya dalam
mengubah sifat fisikokimia suatu bahan. Sifat
fisikokimia bahan aktif menjadi satu hal yang
penting dalam mendukung kualitas bahan
baku. Beberapa sifat fisikokimia diantaranya
berkaitan dengan proses farmasetika
GAMBARAN UMUM
Padatan kristalin yang mengandung dua atau
lebih jenis molekul yang bergabung bersama
melalui gaya non-kovalen (Blagden et al,2007).
Suatu kompleks kristalin dimana dua atau lebih
molekul netral berada pada perbandingan yang
stoikiometrik (Qiao dkk., 2011).
Hal yang menarik bagi para ilmuwan farmasi saat
ini karena ko-kristal secara signifikan dapat
memvariasikan bentuk kristal yang ada untuk
bahan aktif farmasi tertentu, dan mereka dapat
meningkatan sifat fisik relevansi klinis. Dimana
Ko-kristal farmasi adalah salah satu kelas dari
material kristal dalam konteks ilmu farmasi.
KO-KRISTAL ADALAH . . .
Meningkatkan kelarutan dan
bioavailabilitas obat.
Salah satu metode yang baik untuk
mengubah sifat fisiko kimia suatu obat,
seperti kelarutan, laju disolusi, stabilitas,
higroskopisitas dan kompresibilitas
Dengan ko-kristalisasi, sifat-sifat fisiko
kimia suatu obat dapat diubah tanpa
mengubah sifat farmakologinya
MANFAAT KO-KRISTAL
KOKRISTALISASI LARUTAN
menggunakan pelarut atau campuran pelarut dimana ko-
kristal kongruen menjadi jenuh sehingga komponen
memiliki kelarutan yang sama.
menggunakan pereaksi dengan konsentrasi yang tidak
sama untuk mencapai stabilitas ko-kristal pada pelarut
jenuh yang tidak kongruen
METODE SINTESIS
pelarutan
dilakukan dengan beberapa cara yaitu metode
penguapan pelarut, reaksi kristalisasi dan pendinginan
grinding
terdiri dari dry grinding dan solvent drop grinding
SINTESIS KO-KRISTAL
CARA PREDIKSI
Mengetahui apakah dua atau lebih komponen molekul
dapat mengalami reaksi ko-kristalisasi.
Menentukan interaksi antar molekul yang akan terjadi.
Membayangkan keseluruhan susunan paking struktur ko-
kristal
KARAKTERISASI
Karakterisasi struktur meliputi spektroskopi, single
crystal x-ray, crystallography dan powder x-ray
diffraction
Karakterisasi sifat fisika meliputi uji titik leleh dengan
melting point apparatus , differential scanning
calorimetry dan thermogravimetric analysis
KARAKTERISASI KO-KRISTAL
Ko-kristalisasi memiliki kegunaan sebagai
suatu alternatif untuk penemuan obat
seperti
sintesis molekul baru,
ko-kristal nutrasetikal,
penghantaran obat meliputi kelarutan dan
biovavailabilitas,
resolusi kiral yaitu pemisahan senyawa
rasemat menjadi enansiomernya.