Anda di halaman 1dari 15

Cara Diagnosa Sifilis

Pemeriksaan VDRL
(Veneral Disease
Research of Laboratories)
• Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, sangat kronis
dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang
hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit,
mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari satu orang ke
orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-
kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat
ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa
kehamilan. Jadi Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari
handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.

DEFINISI SIFILIS
• Asal penyakit ini tidak jelas. Sebelum tahun 1492 belum
dikenal di Eropa. Ada yang menganggap penyakit ini berasal
dari penduduk indian yang di bawa oleh anak buah Columbus
waktu mereka kembali ke Spanyol pada tahun 1492. Pada
tahun 1494 terjadi epidemi di Napoli. Pad abad ke -18 baru
diketahui bahwa penularan sifilis dan gonore disebabkan oleh
senggama dan keduanya dianggap disebabkan oleh infeksi
yang sama.
• Pada abad ke-15 terjadi wabah di Eropa, sesudah tahun 1860
morbilitas sifiis di Eropa menurun cepat, mungkin karena
perbaikan sosio ekonomi. Selama Perang Dunia kedua
insidensnya meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun
1946, kemudian makin menurun.

EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
• Pada tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan oleh Schaudinn
dan Hoffman ialah Treponema pallidum yang termasuk dlam
ordo Spirochaetales, familia Spirochaetaceae, dan genus
Treponema. Bentuknya sebagai spiral teratur, panjangnya
antara 6,15um, lebar 0,15um, terdiri atas delapan sampai dua
puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang
aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol. Membiak
secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap
30 jam. Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di
luar badan. Di luar badan kuman tersebut cepat mati,
sedangkan dalam darah untuk transfusi dapat hidup 72 jam.

ETIOLOGI
• Treponema pallidum

ETIOLOGI
• Paul Erich Hofmann
• (DERMANTOLOGIST)

ETIOLOGI
• Fritz Richard Schaudinn
• (ZOOLOGIST)

ETIOLOGI
Venereal Disease
Research Laboratory
(VDRL)

Kualitatif
• Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) / Serum atau
Cerebrospinal Fluid (RPR) merupakan satu-satunya pemeriksaan
laboratorium untuk neunurosipilis yang disetujui oleh Centers for
Disease Control. Pemeriksaan VDRL serum bisa memberikan hasil
negatif palsu pada tahap late sipilis dan kurang sensitif dari RPR.
Penyakit Pemeriksaan VDRL merupakan pemeriksaan penyaring
atau Skrining Test, dimana apabila VDRL positif maka akan
dilanjutkan dengan pemeriksaan TPHA (Trophonema Phalidum
Heamaglutinasi). Hasil uji serologi tergantung pada stadium penyakit
misalnya pada infeksi primer hasil pemeriksaan serologi biasanya
menunnjukkan hasil non reaktif. Troponema palidum dapan
ditemukan pada chancre. Hasil serologi akan menunjukan positif 1-4
minggu setelah timbulnya chancre. Dan pada infeksi sekunder hasil
serelogi akan selalu pisitif dengan titer yang terus meningkat. Pasien
yang terinfeksi bakteri treponema akan membentuk antibody yang
terjadi sebagai reaksi bahan-bahan yang dilepaskan karena kerusakan
sel-sel. Andibody tersebut disebut regain.

DESKRIPSI
• Tujuan
• Untuk mendeteksi adanya antibody nontreponema atau Reagin.

• Metode
• Slide

• Prinsip
• Adanya antibody pada serum pasien akan bereaksi dengan antigen
yang menempel pada eritrosit ayam kalkun atau domba membentuk
flokulasi ( gumpalan) atau aglutinasi.

• Sempel
• Serum atau cairan otak
• Persiapan Pasien = Tidak Ada
• Persiapan Sampel = Serum

A. ALAT
Mikropipet (25 µl, 75 µl, 100 µl)
Rak tabung
Sentrifugasi.
Spoid
Sumur TPHA
Tabung K3
Tourniqutte.

B. BAHAN
Kapas alkohol.
Rapid test.
Reagen TPHA (control cell, test cell, buffer conjugate).
Sampel darah(serum atau plasma).

PRA-ANALITIK
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Lakukan pengenceran berseri pada slide dengan cara 50 ul serum +
50 ul saline dihomogenkan kemudian hari campuran tersebut
dipipet 50 ul dan diletakkan pada lingkaran ke dua pada slide yang
sama kemudian tambahkan 50 ul salin dan homogenkan kembali
lalu lakukan hal yang sam seperti pada lingkaran pertama sampai
lingkaran terakhir dima pada pengenceran terakhir hasil
pengenceran dibuang sebanyak 50 ul. Maka hasil pengenceran
adalah 1/2 , 1/4 , 1/8, 1/16, 1/32, 1/64, 1/128.
3. Kepada masing-masing pengenceran tambahkan 1 tetes ( 50 ul )
antigen VDRL ( reagen)
4. Kemudian dihomogenkan dan diputar dengan rotator kecepatan 100
rpm selam 5-8 menit
5. Amati ada tidaknya flokulasi setiap pengenceran dan tentukan titer
pemeriksaannya ( yaitu pengenceran trerakhir yang masih
menunjukkan flokulasi )

ANALITIK
• Kuantitatif
Tentukan titernya ( amati pngenceran trakhir yang
masih menunjukkan flokulasi ) misalnya 1/64

PASCA ANALITIK
1. Apabila specimen yang diterima adalah cairan otak
maka specimen tersebut harus disentrifuge pada
kecepatan 3000 rpm selama 5-10 menit
2. Apabila serumnya lipemik baiknya disentrifuge pada
kecepatan tinggi yaitu 1000 rpm selama 10 menit
3. Serum lipemik dan lisis tidak boleh diperiksa

HAL-HAL YANG HARUS


DIPERHATIKAN

Anda mungkin juga menyukai